4

Aera dan Sia tiba di sekolah 15 menit sebelum bel sekolah berbunyi. Kedua nya menuju kelas masing-masing, Aera menuju kelas 12 Akuntansi 1, sedangkan Sia menuju 12 Akuntansi 2.

Sekedar meletakkan tas di tempat duduk yang kemudian Aera menghampiri seseorang yang berjarak beberapa meja dari tempat duduk nya.

"Tan?" Panggil Sia berdiri di hadapan pria yang tengah tertunduk dengan buku yang terbuka.

Beberapa saat pria itu baru mengangkat pandangan, menatap Sia.

      Nama nya Titan, ketua kelas 12 Akuntansi 1. Pria kaya dari keluarga terpandang, begitu berkharisma dengan tampilan yang tertata rapih dan bersih,lengkap dengan potongan dan tataan rambut yang di potong soft layer memberi kesan tebal di rambut  tipis di bagian bawah,benar benar sempurna. Tatapan nya tersorot tajam, dengan ekspresi datar yang selalu terpasang di wajah tampan nya.

"Gua mau ijin keluar, jadi nanti masuk kelas aga telat, bisa minta tolong sampein kalo guru tanya"

Titan mengangguk tanpa menjawab sepatah katapun, kembali tertunduk dengan buku nya.

Aera menghelai nafas,memahami karakter yang begitu menjengkelkan yang baru saja di hadapi. "Mau sempurna kaya gimana,siapa juga yang kuat ngadepin sifat nya"  Gretu Aera pelan dengan membelakangi Titan.

Titan kembali mengangkat sedikit pandangan menatap Aera, setelah mendengar ocehan nya.

Sudah berada di kantin, dilihat Aera dua perempuan tengah duduk berhadapan sibuk dengan tawa yang ramai.

Aera menghampiri, satu perempuan jelas itu Sia, dan satu perempuan yang duduk di hadapan Sia dengan lipstik merah dan rambut lurus sebahu itu Zafina yang sering kali di panggil Fina.

Fina menjadi bagian dari Aera dan Sia, berawal hanya dengan Sia yang kemudian waktu menjadikan ketiganya dekat, dan bersahabat sampai sekarang ini.  Fina berada di kelas 12 Akuntansi C,kelas yang terkenal akan kebebasan nya. Begitu pula dengan karakter Fina sendiri yang bebas dan menyenangkan. Segala sulit dibuat Fina menjadi sederhana, yang rumit itu ketika marah mengendalikan,menyebalkan.

"Halo guys" Sapa Aera dengan girang,langsung duduk di sebelah Sia.

Fina menoleh menatap asing Aera.

"Sorry,siapa ya?" Candaan Fina terdengar serius terlebih dengan ekspresi yang diperlihatkan.

Sia diam ikut menatap dengan tatapan serius.

"Mulai"  Singkat Aera.

"Serius, Anda kenal dengan saya, Sia lo kenal?" Masih dengan candaan, Fina kemudian menatap Sia.

Sia menggeleng cepat. "Ngga,ngga kenal tuh"

"Ah ngga lucu lo pada" Aera yang mulai jengkel.

"Ya memang tidak lucu, terlebih dengan anda orang asing yang tiba tiba duduk di meja saya"  Fina masih dengan candaan nya yang konyol, memperkeruh suasana hati Aera, memang itu yang menyenangkan untuk Fina bahkan Sia, membuat Aera jengkel.

"Iya so kenal banget,siapa kali" Lanjut Sia dengan judes.

Aera bangun menatap jengkel kedua sahabatnya.

"Sumpah ngga lucu "

Aera berbalik melangkah menjauh dari Sia dan Fina.

"Yaela, mulai dah baper (bawa perasaan) nya" Ujar Fina menatap Sia yang melangkah menjauh.

Sia langsung bangun mengejar Aera.

Menarik tangan Aera dengan cepat.

Aera menoleh menatap Sia masih dengan tatapan jengkel.

"Bercanda, ngerti bercanda ngga? Masih aja baper (bawa perasaan). Kaya ngga tau mulut temen temen lo aja" Sia mempertegas, solah balik kesal dengan Aera.

Aera mengerutkan dahi, melepaskan tangan nya dari Sia.

"Apaan sih? Lo berdua ga mau gua beliin minum? Gua mau ambil minuman kali, ngga jelas deh"

"Yah sih ****" Kesal Sia di ikuti dengan tawa.

Fina tertawa menggelengkan kepala, menyaksikan keduanya. "selalu,drama"

Sia kembali ketempat duduk di ikuti dengan Aera yang sudah membawa tiga botol minuman dingin.

"Nih dibawain nasi goreng"

Sia dengan menyodorkan satu dari dua kotak nasi kepada Fina.

"Dari siapa? Lo? "

Tanya Fina, dengan membuka kotak nasi tersebut.

"Dari siapa lagi, kalo bukan temen lo"

Ucap Sia dengan melahap nasi goreng.

"Yah temen lo itu mah, temen tersayang lo"  Balas Fina menahan tawa melirik Aera, di sela mulut yang sedang mengunyah.

Aera menatap sinis satu persatu seolah memberi peringatan.

"Lu Fin ngga boleh gitu, ini kan temen kita yang tersayang, iya ngga Ra?" Lanjut Sia dengan nada suara yang di ucap begitu lembut,dengan ekspresi wajah yang dibuat imut, tapi malah terkesan amit amit. Suasana semakin pecah setelah ketiganya tertawa dengan ucapan Sia barusan.

Ini lah kami, di pertemukan dengan karakter yang berbeda, di satukan Tuhan dengan penjelasan yang belum kami mengerti.

Aera yang selalu ingin jadi pusat perhatian, menjadi seseorang yang selalu ingin terlihat sempurna tanpa ada celah untuk cacat sedikitpun. Untuk Aera keterpurukan yang paling tidak menyenangkan adalah ketika ada orang lain yang menertawai nya. Karna itu Aera selalu menutupi semua menjadi terlihat baik baik saja meski sebenarnya tidak.  Hati nya begitu cepat luluh dengan banyak hal, karna itu Aera menjadi seseorang yang begitu penyayang juga pendendam adakalanya yang sudah di genggam tidak akan pernah mau untuk dilepaskan. Tempramen nya juga menjadi cacat untuk Aera, karna jika sudah marah akan meledak ledak.

Sia yang selalu tampil apa adanya, sabar dalam mengahadapi sahabat sahabat nya. Sia seringkali mengutamakan kepentingan sahabat sahabat nya di banding kepentingan nya sendiri. Tetapi memiliki kebiasaan yang terlalu to the poin dalam bicara,sesekali bahkan sering kali membuat kedua sahabatnya atau bahkan orang lain jadi terluka. Jika sudah membenci atau sakit hati terhadap seseorang akan sangat sulit untuk Sia dapat memaafkan,semua akan terabaikan begitu saja.

Fina menyenangkan, mudah menyesuaikan, terkadang menjadi dewasa yang sangat nyaman untuk bercerita dan didengarkan, terkadang atau bahkan sering kali menjadi seseorang yang konyol,lucu dan bertingkah seolah dunia milik nya terutama jika sudah menyatu dengan Sia, sangat berisik. Sayangnya ada saat saat tertentu dimana mood nya akan sangat mudah berubah dan akan sulit untuk mengembalikan nya seperti semula, jika sudah marah dengan satu orang satu dunia bisa ikut kena imbas nya.

Ketiganya yang dipertemukan, jelas dengan karakter yang berbeda bahkan bertolak belakang. Semua berada tanpa rencana yang tidak terduga, ditata Tuhan sedemikian rupa, tergambar menjadi nyata, tidak selalu baik tetapi menjadi sesuatu yang melengkapi.

 

Terpopuler

Comments

anna

anna

Jadi semangat baca karna karya author yang ini😊

2020-08-04

1

Avan

Avan

teringat dengan temen gue yang suka ngak ngaku sebagai temen, pura-pura gak kenal, suka ngerjain mah.

2020-05-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!