...🖤🖤...
Sudah hampir dua jam mereka bertiga menghabiskan waktu di club, belum ada tanda kedatangan Elenora si bucin Biundra. Kepala Clara sudah mulai pusing karena bosan, Movie tidak kalas kesal karena menunggu kedatangan Elenora, perempuan itu sudah bolak-balik dari meja mereka-dance floor, sedangkan Lynne hanya duduk santai sambil menyesap anggur ditangannya.
Mereka duduk disebuah meja bundar dengan kursi bundar pula, hanya ada mereka bertiga, tidak ada yang membawa pasangan karena ini pesta untuk merayakan Elenora dan Movie yang berbaikan. Sayangnya sang pemeran utama belum muncul juga. Dan juga, Lynne serta Movie sedang menghargai Clara yang katanya baru saja putus.
"Pasti El lupaa," Clara berteriak kesal.
"Gak heran!!!" Sambung Movie, mereka berdua baru kembali dari menari. Badan sudah pegal, tapi yang ditunggu juga belum datang. "Ini serius kita bakal tunggu El sampai datang?"
"Iya dong, kan sudah janji." Jawab Lynne santai.
Clara dan Moviw menghela napas jengah. Salah satynya menatap Lynne kesal. "Nanti kalau dia malah asik sama Biundranya bagaimana? sia-sia dong kita nunggu disini sampai lumutan?"
"Gak lah, El pasti ngabarin kalau gak bisa dateng." Menaruh gelas dan meraih ponselnya yang tergeletak. "Ini juga baru jam sepuluh, kan katanya kita mau sampai pagiiii..."
"Awas saja kalau dia lupa!!" Clara berteriak. "Kali ini aku yang akan marah sama dia."
Movie menepuk bahu Clara, menyetujui ucapan sahabatnya itu.
Lynne hanya menggeleng. Elenora bukan tipe yang melupakan janjinya, tapi mungkin kali ini bisa jadi sih, biasanya Elenora akan terlambat setengah atau sanpai satu jam. Lynne mengecek ponselnya lagi, pesannya belum dibalas. Kira-kora dimana keberadaan Elenora? tidak mungkin juga Lynne harus menjemput perempuan itu.
Baru saja ponslenya tergeletak. Lynne melihat ponselnya yang padam kembali menyala. Lynne meraihnya, pesannya sudah dibalas oleh Elenora dengan balasan 'have fun, gue lagi nungguin Biu belanja nih. Mungkin agak malaman gue kesana'
"See..." Lynne berteriak menunjukkan balasan pesan dari Elenora kepada dua sahabatnya, Clara dan Movie memicing membaca balasan itu. "Dia datang, cuma Biundra sedang menahannya. Kalian tau lahh bagaimana bucinnya sahabat kita itu, biarkan saja sebentar."
"Malemnya jam berapaaa???"
Lynne menggeleng. "Aku cuma balas okey, jangan terlalu mengganggunya."
"Ya sudahlah, biarkan saja." Movie menepuk punggung Clara dan mengajak perempuan itu untuk kembali menari. Lynne bukan tipe yang mau berjoget disana, meskipun tidak akan ada yang melihat tetap saja Lynne tidak suka.
Tidak terasa waktu sudah masuk pukul sebelas, tapi mereka masih menikmati pesta hanya bertiga. Elenora masih belum terlihat. Movie dan Clara sudah kembali, duduk dan hanya menikmati minuman, mereka sudah lelah menari dan hanya duduk santai menikmati kegilaan semua orang saja.
Movie berdiri mendadak didalam keheningan mereka, perempuan itu mengangkat gelasnya. "Semoga El bucin tol*l itu bisa seneng-seneng sama pujaannya meskipun dia lupa waktu buat ketemu sama kita."
"Cheersss!!!?" Clara berteriak sembari berdiri sempoyongan.
Dibalas oleh Lynne dan Movie yang berdiri menahan Clara agar kiat berdiri. "Cheersss!!!!!"
Mereka berjoget riang, dan Lynne hanya sendirian duduk diam melihat kekocakan dua sahabatnya berjoget lebay dihadapannya. Dia tidak terlalu suka berada ditempat ini, tapi ketiga temannya suka dan membuatnya terpaksa berada disini. Mata Lynne menyipit kala melihat seseorang yang sangat dia kenali.
Lynne berdiri, merapikan pakaian berantakannya untuk berjalan menuju seseorang dia kenali. Lynne mengikuti seseorang yang dia kenali itu hingga sampai didepan toilet.
Laki-laki familiars bercumbu mesra dengan perempuan tidak asing.
"Biundra..." Panggil Lynne.
Keduanya melepaskan pangutan, perempuan didepannya memeluk laki-laki yang Lynne kenal dengan manja. Laki-laki itu mengusap wajahnya pelan, tampak mengingat sesuatu.
"Eum, Lynne bukan sih? Sahabat El?"
Lynne mengangguk, teman Elenora maupun teman Biundra memang tidak pernah dekat, mereka hanya saling tau, itupun karena Elenora dan Biundra. "Ya, gue Lynne. Kok lo disini?"
"Terus gue harus dimana?" mengecup sisi kepala perempuan dirangkulannya.
"Bukannya lo pergi sama El untuk belanja bulanan?"
Mata Biundra melebar, terlihat sekali bahwa laki-laki itu telah melupakan Elenora. Mata Lynne hanya menyipit bingung, bukankah Elenora tadi bilang sedang ditahan Biundra?
^^^To be continued 🖤🖤^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments