4. Bukan Es, Dia Batu [REVISED]

Dalam hidup Emilia, tidak pernah ada satu kali pun ia naik kendaraan, bahkan jika itu hanya motor.

Karena itu Emilia agak tidak menduga bahwa ia akan mabuk kendaraan.

Langit sudah sangat gelap sekarang hingga kondisi jalanan desa memang sudah sepi, tapi bagaimana ia merasa sakit akibat mobil yang bergerak-gerak di kegelapan ternyata sangat menjengkelkan.

Hampir-hampir Emilia muntah jika tak berhasil menahan diri. Walau perasaannya tetap buruk ketika mereka akhirnya keluar dari jalanan berlubang setelah berjam-jam perjalanan, memasuki jalan yang lebih manusiawi.

"Aku tidak tahu kamu mabuk kendaraan."

Emilia melirik saat Samuel ternyata menyadarinya.

"Maaf, Ema. Aku tidak punya obat. Kamu ingin kita berhenti dulu?"

"Aku baik-baik saja."

Tidak boleh bagi Emilia terlihat terlalu lemah. Ini hanya gejala mabuk kendaraan. Makin cepat sampai, makin cepat berakhir.

*

Ternyata memang benar dia punya sifat sok kuat.

Mungkin sulit bagi dia jujur karena Samuel orang asing dan dia terbiasa hidup dalam kesendirian.

Beberapa waktu, Samuel membiarkan saja Ema berjuang. Namun saat sadar dia benar-benar sudah tidak nyaman, Samuel berhenti, mampir ke sebuah toko di pinggir jalan untuk mencari minyak kayu putih.

Dia tampak waspada saat Samuel kembali.

"Mabuk kendaraan bukan kelemahan, Ema. Setiap orang punya satu dua yang mereka tidak senangi." Samuel mengulurkan minyak kayu putih bersegel ke tangannya. "Aku juga membeli permen. Itu akan mengurangi mualmu."

Dia diam saja.

Beberapa waktu tidak bergerak meski kemudian membuka minyak kayu putih itu dan memenuhi tangannya.

Ema benar-benar gadis yang tidak banyak bicara. Mulutnya terkunci rapat tidak peduli berapa lama mereka berkendara.

Pasif sekali.

Gadis itu juga tidak tidur. Sedikitpun tidak memejamkan mata. Karena tidak mau dia terlalu lama menyiksa diri, Samuel putuskan berkendara lebih cepat.

Mempersingkat waktu yang seharusnya memakan tiga jam jadi satu setengah jam untuk tiba di kota.

"Aku lupa memberitahumu." Samuel menoleh. "Kamu akan bekerja sebagai asistenku. Ada beberapa hal penting yang akan kuberitahukan nanti, tapi untuk sekarang hanya itu dulu."

Tidak ada respons.

Bukan lagi es batu, dia memang batu.

*

Emilia sejujurnya tidak bisa peduli pada arah tujuan Samuel pergi.

Ia sudah tahu kalau Samuel Ahkam tinggal di kediaman keluarga Ahkam, tempat seluruh Ahkam berkumpul dari yang termuda sampai yang tertua.

Tentu saja ada beberapa dari mereka memiliki kediaman terpisah, tapi rumah tempat Samuel tinggal adalah tempat di mana Argantana dan Suryanata tinggal.

Di sana pusatnya.

Kediaman raksasa bergaya Eropa kuno menyambut penglihatan Emilia. Dengan sengaja ia melepas kacamata, karena meski rabun parah, pendengaran Emilia akan lebih sensitif saat matanya tidak berfungsi maksimal.

Tubuhnya terasa lemah. Matahari pagi sudah bersinar terik dan menyengat ketika Emilia memijak pekarangan rumah serupa istana itu.

Emilia bertanya-tanya ia sekarang mau muntah karena mabuk atau mau muntah karena harus bertemu Ahkam lainnya.

"Paman Sam!"

Emilia bergerak spontan akibat suara itu. Namun karena tubuhnya oleng, tak sengaja justru ia menabrak bahu anak perempuan yang baru saja berteriak memanggil Samuel.

"Aw!"

Kepala Emilia berkunang-kunang.

"Hei, matamu rusak, yah?!" Anak gadis itu berteriak marah. "Di sini bukan tempat pengemis datang! Sana pergi! Minta sumbangan ke tempat lain!"

Kenapa Emilia harus selalu bertemu anak gadis yang hobi berteriak? Apa dia tidak diajari bahwa banyak bicara adalah bukti kebodohan?

"Soraya, kamu hanya tertabrak." Suara asing lain terdengar, disusul tangan terulur padanya. "Ulurkan tanganmu."

Emilia menatap meski ia tak bisa melihat jelas bagaimana rupanya.

Dari nada suara yang masih agak pecah, tinggi badan, dan bentuk tubuh, dia remaja laki-laki belasan tahun. Mungkin baru SMA atau paling tidak tujuh belas tahun.

Tak butuh bantuan untuk bangun, Emilia berdiri sendiri. Menatap Samuel yang sedang menyerahkan kunci mobil pada seseorang.

"Kakakku bicara padamu! Kamu itu bisu atau apa?!"

"Soraya." Samuel mendekat. "Ini masih pagi. Aku lelah dan tamuku juga. Nanti kita bicara."

"Tapi Paman—"

"Tolonglah. Rowan, ajak Soraya bermain."

Emilia mengikuti langkah Samuel tanpa mengindahkan suara geruruan anak perempuan itu. Tapi meski kepalanya sakit dan Emilia menahan diri tidak pingsan, ia masih punya ruang memproses.

*

Episodes
1 1. Samuel Ahkam [REVISED]
2 2. Tawaran Kerja [REVISED]
3 3. Bos Mafia [REVISED]
4 4. Bukan Es, Dia Batu [REVISED]
5 5. Adik Temanku [REVISED]
6 6. Tidak Terpilih [REVISED]
7 7. Malam Pertama [REVISED]
8 8. Makaroni [REVISED]
9 9. Pukulan [REVISED]
10 10. Raja Yang Dihinakan [REVISED]
11 11. Aku Menunggumu [REVISED]
12 12. Hanya Seorang Gadis Desa [REVISED]
13 13. Pengabaian [REVISED]
14 14. Cucu Kesayangan Ahkam [REVISED]
15 15. Tidak Butuh [REVISED]
16 16. Kematian Tanpa Tanda [REVISED]
17 17. Menari Di Telapak Tangan Emilia [REVISED]
18 18. Merasa Bersalah [REVISED]
19 19. Dua Orang Palsu [REVISED]
20 20. Kamu Membenciku? [REVISED]
21 21. Kepura-puraan [REVISED]
22 22. Nona Desa Bernama Ema [REVISED]
23 23. Mencurigai Seseorang [REVISED]
24 24. Dia Mendekatiku [REVISED]
25 25. Menggemaskan
26 26. Sisi Dingin Samuel
27 27. Sikap Tidak Peduli
28 28. Mereka Tenggelam
29 29. Taman Bunga
30 30. Tidak Murahan
31 31. Pria Murahan
32 32. Ulang Tahun Soraya
33 33. pihak Ketiga
34 34. Menggemaskan
35 35. Menjadi Semakin Gila
36 36. Kekuatan Emilia
37 37. Anak Haram
38 38. Masalah Untuk Kemajuan
39 39. Tidak Menyukainya
40 40. You Touch Her, You Die
41 41. Jika Sandiwara
42 42. Satu Minggu Lagi
43 43. Ini Hanya Proses
44 44. Malam Kejujuran
45 45. I'm Unreachable
46 46. Tidak Ada Yang Spesial
47 47. Aku Menyukaimu
48 48. Tidak Terpilih
49 49. Peduli Setan
50 50. Keluarga Elitis
51 51. Dalam Perhitungan
52 52. Menjelaskan Segalanya
53 53. Berikan Dirimu
54 54. Tawaran Kerja Sama
55 55. Berlandaskan Janji
56 56. Akan Kubuat Kamu Menerimaku
57 57. Setelah Ini Selesai
58 58. Berhenti Cerewet, Samuel
59 59. Pepatah Berkata
60 60. Kabar Buruk
61 61. Cut The Bullshit
62 62. Malam Penyerbuan
63 63. Pertemuan Pertama
64 64. Terluka
65 65. Pergi Dari Hidupku
66 66. Aku Akan Pergi
67 67. Begging Her Attention
68 68. Bagaimana Agar Dia Menyukaiku?
69 69. Make Her Know
70 70. Rayuan Samuel
71 71. How Sweet Of You
72 72. Keinginan Emilia
73 73. Ibu Dari Anakku
74 74. Berhenti Bersembunyi
75 75. Cinta Dan Loyalitas
76 76. Sesama Wanita Kesepian
77 77. Terlihat Hidup
78 78. Menanti
79 79. Yumi Kaluna
80 80. Hari-Hari Damai
81 81. Cinta Dan Delusi [End]
82 Promo Karya Baru : Kembar Nakal Sang Pewaris
83 My Handsome CEO : I Love You, Pak
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Samuel Ahkam [REVISED]
2
2. Tawaran Kerja [REVISED]
3
3. Bos Mafia [REVISED]
4
4. Bukan Es, Dia Batu [REVISED]
5
5. Adik Temanku [REVISED]
6
6. Tidak Terpilih [REVISED]
7
7. Malam Pertama [REVISED]
8
8. Makaroni [REVISED]
9
9. Pukulan [REVISED]
10
10. Raja Yang Dihinakan [REVISED]
11
11. Aku Menunggumu [REVISED]
12
12. Hanya Seorang Gadis Desa [REVISED]
13
13. Pengabaian [REVISED]
14
14. Cucu Kesayangan Ahkam [REVISED]
15
15. Tidak Butuh [REVISED]
16
16. Kematian Tanpa Tanda [REVISED]
17
17. Menari Di Telapak Tangan Emilia [REVISED]
18
18. Merasa Bersalah [REVISED]
19
19. Dua Orang Palsu [REVISED]
20
20. Kamu Membenciku? [REVISED]
21
21. Kepura-puraan [REVISED]
22
22. Nona Desa Bernama Ema [REVISED]
23
23. Mencurigai Seseorang [REVISED]
24
24. Dia Mendekatiku [REVISED]
25
25. Menggemaskan
26
26. Sisi Dingin Samuel
27
27. Sikap Tidak Peduli
28
28. Mereka Tenggelam
29
29. Taman Bunga
30
30. Tidak Murahan
31
31. Pria Murahan
32
32. Ulang Tahun Soraya
33
33. pihak Ketiga
34
34. Menggemaskan
35
35. Menjadi Semakin Gila
36
36. Kekuatan Emilia
37
37. Anak Haram
38
38. Masalah Untuk Kemajuan
39
39. Tidak Menyukainya
40
40. You Touch Her, You Die
41
41. Jika Sandiwara
42
42. Satu Minggu Lagi
43
43. Ini Hanya Proses
44
44. Malam Kejujuran
45
45. I'm Unreachable
46
46. Tidak Ada Yang Spesial
47
47. Aku Menyukaimu
48
48. Tidak Terpilih
49
49. Peduli Setan
50
50. Keluarga Elitis
51
51. Dalam Perhitungan
52
52. Menjelaskan Segalanya
53
53. Berikan Dirimu
54
54. Tawaran Kerja Sama
55
55. Berlandaskan Janji
56
56. Akan Kubuat Kamu Menerimaku
57
57. Setelah Ini Selesai
58
58. Berhenti Cerewet, Samuel
59
59. Pepatah Berkata
60
60. Kabar Buruk
61
61. Cut The Bullshit
62
62. Malam Penyerbuan
63
63. Pertemuan Pertama
64
64. Terluka
65
65. Pergi Dari Hidupku
66
66. Aku Akan Pergi
67
67. Begging Her Attention
68
68. Bagaimana Agar Dia Menyukaiku?
69
69. Make Her Know
70
70. Rayuan Samuel
71
71. How Sweet Of You
72
72. Keinginan Emilia
73
73. Ibu Dari Anakku
74
74. Berhenti Bersembunyi
75
75. Cinta Dan Loyalitas
76
76. Sesama Wanita Kesepian
77
77. Terlihat Hidup
78
78. Menanti
79
79. Yumi Kaluna
80
80. Hari-Hari Damai
81
81. Cinta Dan Delusi [End]
82
Promo Karya Baru : Kembar Nakal Sang Pewaris
83
My Handsome CEO : I Love You, Pak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!