“Ah!”
Tiba-tiba Elina berseru senang dengan mata yang berbinar terang.
“Benar! Kenapa aku tidak memikirkan hal ini. Menjauh dari Arka dan tidak mengganggu pahlawan pria bukankah adalah solusi terbaik?”
Elina mengusap dagunya dan mengangguk-anggukan kepalanya seolah-olah dia telah menemukan jalan keluar paling benar.
Memang benar, menjauh dari Arka dan tidak mengikuti plot adalah pilihan terbaik. Setidaknya dia tidak akan berakhir tragis hidup dalam
kemiskinan seperti yang ada di akhir novel. Bukankah dengan tidak ada gangguan dari pemeran penjahat maka hidup Bulan akan baik-baik saja dan berjalan mulus tanpa harus menanggung rasa malu dan rasa sakit? Lagi pula Elina juga enggan untuk menyakiti seseorang. Aturan keluarganya terdahulu adalah tidak membiarkan dia untuk menyakiti mahluk hidup lain, bahkan jika itu hanya semut yang lewat.
Elina dalam kehidupan nyata benar-benar dibesarkan dengan penuh etiket bangsawaan dan kemanusiaan yang sangat ketat.
Dan nantinya dia hanya akan menikmati hidupnya seperti di kehidupan sebelumnya. Menghabiskan uang dan bersantai tanpa harus memusingkan
apapun karena keluarganya sudah memenuhi semua kebutuhannya. Hidup santai dan tidak perlu bekerja keras. Biarkan ayah, ibu dan kakaknya yang bekerja dan dia hanya akan menghabiskan uang mereka dengan patuh. Bukankah setiap anak perempuan akan dimanjakan seperti Elina? Dia tidak yakin jika itu orang dari kalangan keluarga sederhana, tapi setidaknya dulu di lingkaran elit ibu kota semua anak perempuan sepertinya menikmati hidup seperti Elina. Atau tidak? Dia tidak peduli dan itu
memang bukan urusannya. Dia hanya mementingkan diri sendiri. Hehe, untuk apa
memikirkan urusan rumah tangga orang lain.
Melihat kondisi tubuhnya yang tidak enak dipandang ini, Elina memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Ya, dia merasa jijik dengan
dirinya sendiri. Dia merasa sangat kotor. Pokoknya dia harus cepat mandi.
Dengan perlahan Elina mandi tanpa terburu-buru. Toh jika terlambat makan malam dia bisa makan sendiri. Sebenarnya dia agak takut pada
orang tua di dunia ini. Akan seperti apa mereka? Di tengah berendam Elina memikirkan kemungkinan sifat dan didikan orang tuanya di dunia novel. Menurut kesan dari kakaknya-Neo-kemarin, Elina dalam novel pastilah seorang gadis yang dimanjakan tapi juga diberikan aturan yang ketat. Itu sama seperti kehidupannya dulu jadi dia tidak takut akan dicurigai kalau tubuh ini sudah berganti jiwa.
Tapi Elina masih saja tegang saat akan menemui kedua orang tuanya di dunia ini. Dia tidak tahu kenapa tapi dia merasakan kalau hari ini dia akan dimarahi.
Setelah selesai berendam, Elina membalut tubuhnya dengan jubah handuk dan berjalan di depan meja rias untuk mengeringkan rambut
panjangnya yang basah. Dia juga tidak lupa untuk mengaplikasikan berbagai macam skincare salah satunya adalah masker.
Saat memakai masker, tiba-tiba ada ketukan pintu lagi.Dengan wajahnya yang dibalut masker wajah, dia berjalan dan membuka pintu. Kali ini adalah Kakaknya-Neo-yang berdiri dengan wajah masam. Tapi meski memasang wajah masam, nyatanya tidak ada jejak kebencian dari pandangannya itu. Elinayakin kalau orang di depannya adalah saudara terbaiknya dan masih akan mempelakukannya dengan sangat baik.
“Kakak~” Elina memanggil dengan manja.
“Kamu gadis tidak tahu orang tua kita sudah menunggu lama di ruang makan. Tapi kenapa kamu malah sedang asik memakai masker? Apa kamu tidak diberitahu Paman Sam untuk turun? Kenapa lama sekali?” keluh Neo.
“Hehe … aku lupa, Kak. Maafkan adikmu yang cantik ini, heum?” Tingkah manja Elina seolah tidak lagi berguna karena dia hanya mendapat
balasan yang berupa dengusan dan dengan cepat Neo meninggalkan Elina.
“Percepat, jangan biarkan ibu dan ayah marah. Aku tidak akan membantumu jika mereka marah. Tanggung sendiri akibatnya.”
“Baiklah.”
Elina menutup pintu dan berlari ke arah ruang ganti. Dengan asal mengambil baju oversize merah muda dan memakainya.
Saat Elina melangkah menuju ruang makan, dia baru tersadar kalau dia awalnya tidak tahu letak ruang makannya. Tapi untungnya tadi saat
tidur dia mendapat memori pemilik aslinya jadi dia mengingat di mana letak ruang makan.
Samar-samar dia mendengar gelak tawa dari arah ruang makan. Dari kejauhan, Elina bisa melihat wajah ayah dan ibu yang baru pulang itu.
Wow! Hebat. Itu orang tuanya di kehidupan yang dulu. Apakah mereka semua benar-benar berpindah dan masuk ke dalam novel bersama-sama. Kalau begitu adanya Elina merasa sangat nyaman dan ketegangan yang ia rasakan
perlahan-lahan menghilang. Dia semakin yakin dan harus menjauh dari Arka Sang Pahlawan Pria itu. Tidak! Tidak mungkin untuk membiarkan keluarganya menjadi miskin. Dia tidak akan pernah mau. Apalagi keluarga ini adalah keluarga aslinya di dunia nyata. Dia benar-benar harus menjauh dari plot.
“Ayah, Ibu maafkan aku karena terlambat.” Elina membuat orang yang berada di ruang makan menoleh ke arahnya dan orang-orang berhenti
tertawa dan malah memandangnya dengan aneh. Sejak kapan anaknya menjadi begitu anggun dan lemah lembut? Kenapa baru ditinggal seminggu ada banyak perubahan dari putri satu-satunya.
Mendapat tatapan menyelidik dari Ayah Teguh dan Ibu Leila, tiba-tiba Elina tersadar.
Sial!
Dia lupa kalau karakter aslinya tidak dekat dengan
keluarganya dan bertingkah dingin. Ini karena kerja keras dari kedua sahabat palsunya Lusi dan Sania yang berhasil menghasut Elina. Ayah dan Ibu tidak suka Elina berteman dengan Lusi dan Sania, tapi Elina tidak mau mendengarkan dan
malah membuat Elina membenci keluarganya dan hanya mendengarkan perintah dan
omongan kedua sahabat palsunya.
“Apakah matahari terbit dari Barat? Ada apa denganmu?” tanya Neo dengan tatapan anehnya dan penuh tanda tanya.
“A-Aku minta maaf. Maafkan aku yang dulu karena membuat kalian semua khawatir dan menderita karena tingkahku yang kekanak-kanakan.” Hal pertama yang harus ia lakukan adalah meminta maaf dan yang kedua adalah berjanji, “Aku berjanji di masa depan aku akan menjauh dari teman-temanku itu.”
Ibu Leila merasa tersentuh dan matanya basah karena terharu. Putrinya akhirnya tumbuh dewasa.
“Bagus kalau kamu sudah sadar,” kata Ayah Teguh.
“Begitu, Ayah.”
“apa kamu serius akan menjauh dari teman-temanmu? Kamu bahkan sangat marah saat kita menentang pertemanan kalian,” seru Neo masih tidak percaya.
“Aku bersungguh-sungguh. Kakak beri aku kesempatan untuk membuktikan kalau aku pasti akan menjauh dari mereka. Kakak bisa yakin. Atau Kakak bisa memantauku langsung. Dan soal
Kak Arka, aku juga berhenti akan mengikutinya dan aku akan menjadi anak yang penurut mulai dari sekarang. Tolong percaya padaku Ibu, Ayah, dan Kakak.”
“Huh!”
“Neo, adikmu sudah meminta maaf. Jadi mari maafkan adikmu dan kita harus makan sekarang. Jika tidak makanan akan dingin dan tidak enak
lagi,” tegur Ayah Teguh membuat Neo tidak bisa membantahnya.
Diam-diam Elina senang. ya, dia memutuskan untuk mulai memperbaiki hubungan antara keluarga ini yang terlihat tidak kompak dan tidak
harmonis seperti keluarganya yang dulu di dunia nyata. Mereka semua dulu sangat menyayanginya.
Jadi mari kita membuat keluarga ini menjadi penuh dengan kehangatan dan dengan begitu Elina akan bisa hidup dalam keluarga harmonis lagi dan menikmati kekayaan dengan santai disertai dengan pemberian cinta dari keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
AK_Wiedhiyaa16
Etiket sih penting tapi kalau seorang anak cuma diajari hal2 yg positif & ga dikenalin dengan dunia luar yg keras nan kejam gimana bisa anaknya bertahan?
Karena ga selamanya hidup itu berada di atas, ada kalanya bisa berada di titik terendah..
2022-10-22
3
AK_Wiedhiyaa16
Aturan keluarganya secara ga langsung ngajarin anaknya jadi lemah..
Harusnya mah ajarin anaknya jgn nyakitin orang lain lebih dulu kecuali ada yg mengusik hidupmu lbih dulu baru kamu boleh membalasnya atau melawan untuk melindungi diri sendiri jg penting tuh
2022-10-22
3
Ratna Dewi
plotnya msh aman .... lanjut baca
2022-10-19
0