“Nona, kami akan turun terlebih dahulu. Silakan beristirahat dengan nyaman. Kami permisi, oh! Dan kami akan kembali nanti sambil membawa air madu yang Nona minta,” ucap salah satu pelayan dan memimpin pelayan lain untuk
segera keluar agar tidak menganggu istirahat nona muda mereka.
Elina duduk dengan linglung di kasur. Dia bahkan tidak memberikan respon pada kedua pelayan itu.
“Sialan!”
Ini adalah kedua kalinya Elina sebagai wanita bangsawan mengeluarkan kata-kata kasar. Kalau itu sebelumnya di dunia nyata, dia pasti akan menampar sendiri bibirnya yang berkata tidak sopan.
“Sial! Sial! Sial!”
Elina meninju bantal dengan sekuat tenaga berkali-kali sampai dia kelelahan. Meski sudah meninju bantal, rasanya masih sangat kurang. Ini
adalah pertama kalinya Sang Wanita Bangsawan kehilangan ketenangannya dan bertingkah brutal melampiaskan kekesalannya. Biasanya, dia hanya akan menarik napas dalam dan membuangnya dengan amat perlahan untuk menenangkan emosinya.
“Oh tidak!”
Elina murung. Dia mengacak-acak rambutnya dan membuat rambutnya semakin berantakan. Ini adalah pertama kalinya sang nona kehilangan
tampilan anggunnya dan terlihat tidak rapih.
“Dari semua novel yang aku baca, kenapa harus novel ini.” Elina ingin menangis tapi air matanya tidak mau diajak kerja sama dan tidak
keluar sama sekali. Elina hanya bisa meratapi nasib sialnya ini dalam kesedihan.
Ya! Elina masuk ke dalam sebuh novel dengan judul “Pewaris Hebat dan Cinderella” di mana sebuah novel klasik yang klise tentang seorang
anak haram yang mampu mengalahkan banyak musuh dan berdiri di puncak rantai makanan. Pahlawan itu adalah Arka Giandra, seorang anak haram dari Keluarga Giandra yang mampu mengalahkan saudara-saudaranya yang lain dan merebut kursi presdir.
Kisahnya sendiri sangat klise di mana Kakek Giandra memberikan persyaratan untuk bisa menduduki kursi presdir yaitu menemukan cucu
dari penyelamat hidupnya. Hal ini sangat membantu Arka yang awalnya tidak memiliki kekuatan sama sekali. Dia dengan sekuat tenaga mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mencari cucu tersebut. Dan sesuai dengan lingkaran cahaya pahlawan pria, dia dengan mudah menemukan cucu penyelamat kakeknya yaitu sang pahlawan wanita.
Arka pun melakukan nikah kontrak dengannya karena takut Bulan-pemeran utama wanita- akan dengan mudah dibujuk oleh kerabat Keluarga Giandra yang lain. Dengan nikah kontrak itu, cinta perlahan-lahan mulai tumbuh dan seperti
yang terjadi dalam novel-novel kisah mereka tidak terlalu mulus karena ada begitu banyak masalah yang datang secara bertubi-tubi yang harus dihadapi Bulan.
Seperti penculikan dan ejekan di lingkaran elit ibu kota karena Bulan bukan berasal dari kelas bangsawan dan berasal dari kaum rakyat
jelata. Hubungan yang ditentang itu tidak mampu merobohkan kisah diantara mereka dan malah semakin membuat mereka mengerti akan cinta sejati.
Lalu siapa Elina?
Yah! Elina membaca novel “Pewaris Hebat dan Cinderella” karena salah satu karakternya memiliki nama dan keluarga yang sama yaitu Elina Maharani.
Dari awal dia tidak begitu suka dengan novel jenis berdarah perebutan kekuasaan seperti ini. Tapi dia terpaksa membacanya sampai habis karena alasan yang tidak dia ketahui.
Lalu apa perannya?
Elina dalam novel adalah umpan meriam atau penjahat yang terus membuat kemajuan cinta para pemeran utama semakin kuat. Ya! Elina di
novel terus menerus mempermalukan Bulan Sang Pahlawan Wanita. Selalu membuat
masalah di setiap kesempatan. Dari mempermalukan di lingkaran elit sampai melakukan penculikan dan percobaan pembunuhan. Itu semua karena Elina merasa
Bulan sudah merebut Arka dari hidupnya. Elina sudah menyukai Arka sejak kecil. Bahkan Elina adalah satu-satunya orang yang tidak merendahkan Arka saat pertama kali Arka dibawa pulang ke Keluarga Giandra. Elina dengan tulus mencintai Arka, tapi apa balasannya? Arka malah memilih wanita lain. Elina jelas sakit hati dan tidak terima.
Lalu bagaimana nasibya?
Jelas berakhir tragis! Apa yang perlu ditanyakan lagi. Dengan pembalasan dari Arka yang melindungi Bulan, demi hubungan persahabatan
antara kakak Elina dan Arka serta hubungan Elina yang tidak memandang rendah tentang asal usul kelahirannya, Arka hanya membuat keluarga Maharani bangkrut dan tidak bisa pulih kembali. Arka membuat Elina hidup dalam kemiskinan. Tentu saja tidak benar-benar miskin, walau bagaimanapun mereka juga awalnya orang
kaya yang memiliki tabungan. Namun dikatakan sulit dari boros untuk menjadi berhemat. Itu yang Elina alami. Dia menjadi warga negara yang sederhana dan sepenuhnya keluar dari lingkaran elit ibu kota.
Elina merinding saat mengingat akhir tragis yang dialami Elina dalam novel. Dia takut miskin, oke! Siapa yang ingin menjadi miskin? Sepertinya semua orang menginginkan kekayaan termasuk Elina.
Dan apa? Dia baru saja tidur dengan Arka?
Ya, dia ingat sekarang. Itu adalah awal dari kebencian Arka pada Elina. Elina dihasut oleh kedua sahabat palsunya untuk meresepkan afrodisiak dan tidur dengan pemeran utama pria. Itu semua adalah awal plot.
Elina benar-benar ingin menangis sekarang.
Kenapa Tuhan tidak memindahkannya saat sebelum plot tidur bersama? Bukankah sekarang sudah sangat terlambat? Apakah tidak apa-apa untuk meminta maaf besok dan berjanji untuk menjauh dari Arka. Elina benar-benar tidak ingin mengikuti plot dan berakhir miskin. Sungguh tidak mau dan tidak akan pernah bersedia.
Disaat Elina sibuk meratapi nasib buruknya, ada ketukan di pintu. Itu adalah pelayan yang membawakan air madu.
Tok tok tok
“Masuk!” seru Elina.
“Nona, ini air madu yang Nona minta.” Pelayan itu
menyerahkan nampan yang berisi segelas air madu. Pelayan itu berdiri di sisi Elina menunggu nonanya selesai minum.
Elina terpaksa meminum air madu itu. Tapi dia tidak menghabiskannya karena dia tidak haus dan saat ini bukan waktu untuk menikmati segelas air manis ini. Dia meletakan gelas itu di nampan dan mengisyaratkan pelayan untuk pergi.
“Terima kasih.”
“Ya. Saya permisi, Nona.”
Setelah meminum air madu, tiba-tiba Elina merasa mengantuk yang luar biasa. Diapun tertidur tanpa sadar. Saat tidur itu, serangkaian
memori pemilik asli memasuki otak Elina seolah bersatu dengan memori Elina. Tanpa sadar Elina tertidur sampai waktu makan siang. Dia dibangunkan oleh ketukan dari pintu. Siapa lagi yang akan mengetuk pintunya?
Elina yang masih setengah sadar berjalan menuju pintu. Saat membuka pintu, itu adalah Paman Sam yang berdiri di depan pintu.
“Nona, maaf mengganggu waktu istirahat Nona. Tuan dan Nyonya sudah kembali dan sekarang sedang menunggu di ruang makan untuk makan siang.”
“Oke. Aku akan turun sebentar lagi. Terima kasih, Paman.”
Elina menutup pintu dan tiba-tiba dia teringat memori pemilik aslinya.
Benar! Dia lupa dengan barang-barangnya yang masih tertinggal di kamar Arka. Menurut memori pemilik aslinya, dia membawa tas saat membius Arka. Bukankah itu bisa dijadikan bukti Arka untuk menemukan pelaku pembiusan dan pemberian afrodisiak?
Tiba-tiba Elina merasa dirinya benar-benar bodoh. Dia seharusnya membawa pulang barang bukti seperti tas dan baju yang sudah terkoyak itu agar Arka tidak bisa menebak siapa yang sudah membiusnya. Kenapa dia bodoh sekali!
Tapi bukankah itu wajar di tengah kepanikan dan
ketidaktahuan Elina yang baru saja bertransmigrasi untuk melupakan barang-barang yang bahkan tidak dia ingat? Apalagi dia baru saja menerima memori dan kenangan lama dari Elina dalam novel saat tidur tadi. Jadi siapa yang harus disalahkan? Tidak ada yang bisa disalahkan ataupun menyalahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Naraa 🌻
Elina yg baru terlalu panik dan gegabah sampe ga bisa berpikir rasional dan meninggalkan bukti di lokasi itu
2023-08-05
1