BAB 3 – Masuk Ke Dalam Novel part 2

“Nona Elina. Anda kembali.” Seorang pelayan tua membungkuk dan membukakan pintu untuk Elina.

Melihat orang di depannya berlaku sangat sopan dan seperti di kehidupan masa lalunya, tiba-tiba Elina merasa nyaman dan tidak panik lagi. Elina memandang orang setengah baya yang diperkirakan sebagai kepala pelayan itu, diapun bertanya, “Paman siapa namaku?”

“Maaf?” Mata keriput orang yang ditanyai itu membulat sempurna. Dia merasa terkejut dan merasa aneh dengan pertanyaan nona mudanya

yang tidak wajar.

“Siapa namaku?” tanya Elina lagi yang disambut dengan tatapan penuh tanda tanya dari butler.

“Siapa nama Anda?” tanya butler memastikan pendengarannya belum rusak dan masih normal.

Butler atau biasa disapa Paman Sam itu awalnya

ragu-ragu menjawab, namun dia pikir nona mudanya sedang bermain sebuah permainan yang tidak dia ketahui dan diapun menjawab sesuai dengan pertanyaan Elina.

“Nama saya adalah Sam dan nama Nona Adalah Elina Maharani. Kalau boleh tahu, kenapa Nona menanyakan hal ini?”

Elina tersenyum kikuk, “Hehe … tidak, aku hanya sedang bermain saja. Hanya iseng.” Tidak mungkin kan dia menjawab ‘Oh! Aku lupa siapa

diriku dan aku tidak mengenal kalian semua’ kalau Elina berani menjawab demikian, bisa dipastikan dia akan dikira dirasuki mahluk asing dan membuat seisi rumah gempar walaupun bagian ‘dirasuki jiwa lain’ adalah benar adanya.

Tapi tidak mungkin Elina membeberkan hal itu.

Elina menghela napas lega. Setidaknya dia masih menjadi Elina Maharani.

“Tolong ambilkan aku cermin,” titah Elina. Dia memang sudah biasa apapun itu selalu dilayani dan kebiasaan itu akan sangat sulit untuk

dihilangkan. Meski hanya untuk mengambil cermin dia terbiasa memerintah. Dia bisa saja pergi ke kamar langsung dan melihat dirinya di cermin kamar. Tapi dia malas! Terlalu malas untuk berjalan ke kamar yang bahkan dia lupa, tidak, lebih tepatnya dia tidak tahu di mana letak kamarnya. Ya, dia tidak memiliki ingatan dari pemilik aslinya, atau belum? Entahlah.

Segera Paman Sam menyerahkan cermin kecil dengan tatapan menyelidik. Ada apa dengan nona muda yang sehari semalam tidak pulang ini.

Kenapa tingkahnya aneh. Apalagi dengan penampilan yang tidak biasa, hanya menggunakan kemeja kebesaran. Pikir Paman Sam. Meski begitu, dia masih setia berdiri di depan pintu. Mereka bahkan belum sampai di ruang tamu dan masih berdiri di depan pintu masuk. Hanya melangkah beberapa meter jauhnya dari pintu masuk.

Elina menutup matanya sebelum melihat ke cermin, jujur saja dia sedikit takut saat melihat wajahnya nanti. Dia takut itu akan berubah wajah.

Elina pelan-pelan membuka matanya. Dia mengintip kecil dan “Haah!”

Helaan napas lega Elina membuat Paman Sam kembali mengeryitkan dahinya.

Elina merasa sangat senang saat ini. Dia tidak memperhatikan wajah Paman Sam yang sedari tadi mengamati di samping dengan wajah yang

terdistorsi. Dia tidak memiliki waktu untuk mengkhawatirkan orang lain. Dia sendiri sudah memiliki kekhawatirannya, oke!

Kalau bukan karena ajaran elegan dan anggun yang sudah Elina kuasai dia pasti sudah lama berteriak kegirangan.

Ini wajahnya!

Wajah aslinya dan tidak berubah sama sekali. Dia bersyukur karena masih memiliki wajah yang dulu dia rawat dengan sangat hati-hati setiap

minggunya. Akan menghancurkan hatinya jika dia masuk ke tubuh orang lain dan berganti wajah. Setidaknya ini masih wajah putih mulus tanpa komedo apalagi jerawat. Mulus dan glowing. Itu adalah poin kunci dari rasa kekhawaritannya sedari tadi. Hehe terdengar cukup remeh tapi itu adalah masalah besar bagi Elina. Bagaimana jika dia masuk ke tubuh yang penampilannya buruk?

Elina pasti akan sakit hati.

Dengan anggun, Elina mengembalikan cermin itu pada Paman Sam.

“Terima kasih.” Dia tidak lupa ajaran di kelas etiket untuk selalu berkata maaf, tolong dan terima kasih. Dia masih menerapkan itu. Bahkan akan sulit untuk menghilangkan kebiasaan baik ini. Dan dia tidak berniat untuk mengubah kebiasaannya di dunia novel ini. Itu hanya asumsi sementara Elina. Dia berpikir kalau dia pasti sudah bertransmigrasi, tapi ke mana dia

bertransmigrasi? Itu adalah pertanyaan yang membuat Elina merasa khawatir luar biasa. Tiba-tiba dia merasa takut dan memiliki firasat yang buruk.

“Paman, tolong antar aku ke kamarku. Aku sedikit pusing. Tidak! Biarkan pelayan wanita itu menuntunku.” Elina berpura-pura terlihat lemah dan menyentuh pelipisnya merasa pusing. Untuk menyempurnakan aktingnya, dia bahkan berpura-pura merasa lemas dan bersandar dengan hanya berpegangan pada tangan Paman Sam yang sengaja ia raih.

“Nona! Ada apa denganmu,” kata Paman Sam sangat mengkhawatirkan Elina. “Cepat papah nona ke kamarnya dan panggilkan dokter

keluarga!”

Elina gugup dan panik saat mendengar akan dipanggilkan dokter keluarga. Dia hanya berpura-pura sakit oke! Tidak mungkin dia akan

membongkar kebohongannya sendiri dengan membiarkan Paman Sam memanggil dokter.

“Tidak! Tidak perlu. Aku hanya kurang air gula dan aku tidak apa-apa. Tolong buatkan aku air madu atau air apapun itu untukku minum. Sekarang tolong bantu aku ke kamar.”

“Baik.”

Dua pelayan wanita membantu Elina dengan memapah tubuhnya di kanan dan kiri mengapit Elina. Dia pun bekerja sama berpura-pura tidak memiliki tenaga bahkan untuk berjalan pun harus sangat pelan.

“Ada apa? Apa yang terjadi denganmu? Apa kamu tidak pulang ke rumah semalaman karena menguntit Arka lagi?”

Langkah Elina terhenti saat di tangga dia bertemu dengan seorang pria.

Itu adalah kakaknya!

Benar! Dia tidak mungkin salah mengenali kakaknya sendiri. Apakah semua keluarganya ikut bertransmigrasi ke sini? Untuk sesaat Elina lupa

untuk merespon karena rasa kaget yang disertai rasa bahagia karena bertemu dengan orang yang dikenalnya. Setidaknya dia mengenal wajah kakaknya.

“Tidak! Aku hanya bermain dan lupa waktu,” jawab Elina.

“Ck!” cibir Neo yang langsung berjalan melewati Elina dan pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

“Kamu selamat karena ayah dan ibu tidak dirumah semalam. Coba saja lain kali tidak pulang, kamu pasti akan habis dimarahi ibu dan ayah.”

“Huh!” dengus Elina tidak ambil pusing dan kembali berjalan menaiki tangga dan menuju ke kamarnya.

Tapi tunggu sebentar! Sepertinya ada yang salah. Apa yang kakaknya tanyakan tadi? Arka?

“Kakak!” teriak Elina dari ujung tangga terakhir. Dia berteriak sekuat tenaga dan melupakan aktingnya yang berpura-pura lemah dan tidak bertenaga tadi.

“Uhuk, Uhuk.” Neo terbatuk saat mendengar suara teriakan Elina yang sangat keras.

“Apa?!” kesal Neo.

“Apa maksudmu Arka Giandra?”

“Apa? Memangnya ada Arka yang lain? Sudah kubilang berhenti menguntit Arka. Tapi kamu tidak mendengarkan dan terus saja membuat masalah!”

“Sialan!”

“Apa?! Siapa yang sialan?”

“Tidak!”

Ya, komunikasi dengan jarak jauh dan suara keras itu diakhiri dengan Elina yang berjalan linglung dan tidak bertenaga ke kamarnya. Kali ini bukan acting, tapi beneran seluruh tenaganya seolah tersedot habis saat mendengar nama Arka.

“Mati aku!” Elina merosot dan duduk di kasur super empuk. Dia bahkan lupa untuk meneliti kamarnya karena pikirannya dipenuhi oleh Arka.

Sekarang dia paham dia masuk ke dalam novel mana. Dan dia merasa sangat frustasi setengah mati.

Terpopuler

Comments

suharty thy

suharty thy

kenapa harus pakek kata batuk2 kenapa nggak uhukkk uhukkk aja kan itu menandakan orang lagi batuk, kalau pakek kata batuk2 aku hayalnya bukan orang yg batuk malah kayak orang lagi manggil nama temennya 😌 jadi agak aneh aja sih bacanya pas lagi menghayati ceritanya ehh tiba2 aja jadi aneh cuman karena 2 kata batuk2 🙏🙏

2022-10-09

3

Leo Nil

Leo Nil

klo baca nama Elina jadi keinget Elina mariposa. taukan yg Barbie di RCTI itu heheh

2022-09-28

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 – Tidur Dengan Protagonist Pria
2 BAB 2 – Masuk Ke Dalam Novel part 1
3 BAB 3 – Masuk Ke Dalam Novel part 2
4 BAB 4 – Isi Novel
5 ​BAB 5 – Menjauh dari Arka
6 Bab 6 – Sistem!
7 BAB 7 – Pahlawan Pria
8 BAB 8 – Menemukan Pahlawan Wanita
9 BAB 9 – Sampah!
10 BAB 10 – 100 miliar!
11 BAB 11 – Merobek Persahabatan Palsu
12 BAB 12 – Pesta Minum Teh
13 BAB 13 – Bertemu Protagonis Pria Setelah Tidur Bersama 1
14 BAB 14 – Bertemu Protagonis Pria Setelah Tidur Bersama 2
15 BAB 15 – Tanggung Jawab!
16 BAB 16 – Kabur!
17 BAB 17 – Misi Memasak!
18 BAB 18 – Hancur!
19 BAB 19 - Pura-Pura Hamil 1
20 BAB 20 - Pura-Pura Hamil 2
21 BAB 21 – Cium Arka di Depan Sekretaris 1
22 BAB 22 – Cium Arka di Depan Sekretaris 2
23 BAB 23 – Bertindak Tidak Masuk Akal
24 BAB 24 – Racun Atau Makanan?
25 BAB 25 – Menghubungi Sahabat
26 BAB 26 - Bertemu Pahlawan Wanita
27 BAB 27 – Pahlawan Wanita
28 BAB 28 – Diundang ke Kediaman Giandra
29 BAB 29 – Tidur bersama Arka
30 BAB 30 – Cium Elina
31 BAB 31 – Kemajuan Pencarian Pahlawan Wanita
32 BAB 32 – Antar Aku Pulang!
33 BAB 33 – Gosip Arka!
34 BAB 34 – Aku Tunangan Arka 1
35 BAB 35 – Aku Tunangan Arka 2
36 BAB 36 – Kenapa Pahlawan Wanita Ada di Sini?
37 BAB 37 – Bertemu Musuh
38 BAB 38 – Arka Datang Menyelamatkan Elina
39 BAB 39 – Misi Lagi
40 BAB 40 – Pergi ke Pedesaan 1
41 BAB 41 – Pergi ke Pedesaan 2
42 BAB 42 – Gendong Aku!
43 BAB 43 – Mual dan Muntah
44 BAB 44 – Mie Instan
45 BAB 45 - Nona Muda Bekerja di Ladang 1
46 BAB 46 - Nona Muda Bekerja di Ladang 2
47 BAB 47 – Menangis
48 BAB 48 - Menolak Kebaikan Bulan
49 BAB 49 – Mengabaikan Arka
50 BAB 50 - Daster dan Sandal Jepit
51 BAB 51 – Pulang dan Tinggalkan Arka 1
52 BAB 52 – Pulang dan Tinggalkan Arka 2
53 BAB 53 – Laki-laki Yang Menyukai Elina 1
54 BAB 54 – Laki-laki Yang Menyukai Elina 2
55 BAB 55 – Misi Baru
56 BAB 56 – Terkenal!
57 BAB 57 – Kejutan Untuk Bara 1
58 BAB 58 – Kejutan Untuk Bara 2
59 BAB 59 – Membenarkan Dasi Bara
60 BAB 60 – Apa Kamu Masih Menyukai Arka?
61 BAB 61 – Bertanilah!
62 BAB 62 – Telepon Arka
63 BAB 63 – Kebangkitan Ingatan Bulan 1
64 BAB 64 – Kebangkitan Ingatan Bulan 2
65 BAB 65 – Aku Bulan Yang Kau Cari
66 BAB 66 – Elina Hamil! 1
67 BAB 67 - Elina Hamil! 2
68 BAB 68 – Bulan Akan Menjadi Tunangan Arka
69 BAB 69 – Arka setuju!
70 BAB 70 – Menjauh Sepenuhnya Dari Arka
71 BAB 71 – Tinggal Sendiri
72 BAB 72 – Pergi di Tengah Rapat
73 BAB 73 – Permintaan Bulan
74 BAB 74 – Apa Bara Menyukai Elina?
75 BAB 75 – Beri Tahu Keluarga Tentang Kehamilan
76 BAB 76 – Siapa Ayahnya?
77 BAB 77 – Makanan Untuk Bara
78 BAB 78 – Apa Itu Anak Arka?
79 BAB 79 – Bulan Makan Malam Dengan Keluarga Giandra
80 BAB 80 – Bertemu Arka di Rumah Sakit
81 BAB 81 – Apa Itu Anakku?”
82 BAB 82 – Aku Tunangan Arka!
83 BAB 83 – Bantu Aku Tolong!
84 BAB 84 – Menemui Elina
85 BAB 85 – Kamu cemburu
86 BAB 86 – Penjelasan
87 BAB 87 – Jadi Apa Itu Anakku?
88 BAB 88 – Memutuskan Pertunangan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 1 – Tidur Dengan Protagonist Pria
2
BAB 2 – Masuk Ke Dalam Novel part 1
3
BAB 3 – Masuk Ke Dalam Novel part 2
4
BAB 4 – Isi Novel
5
​BAB 5 – Menjauh dari Arka
6
Bab 6 – Sistem!
7
BAB 7 – Pahlawan Pria
8
BAB 8 – Menemukan Pahlawan Wanita
9
BAB 9 – Sampah!
10
BAB 10 – 100 miliar!
11
BAB 11 – Merobek Persahabatan Palsu
12
BAB 12 – Pesta Minum Teh
13
BAB 13 – Bertemu Protagonis Pria Setelah Tidur Bersama 1
14
BAB 14 – Bertemu Protagonis Pria Setelah Tidur Bersama 2
15
BAB 15 – Tanggung Jawab!
16
BAB 16 – Kabur!
17
BAB 17 – Misi Memasak!
18
BAB 18 – Hancur!
19
BAB 19 - Pura-Pura Hamil 1
20
BAB 20 - Pura-Pura Hamil 2
21
BAB 21 – Cium Arka di Depan Sekretaris 1
22
BAB 22 – Cium Arka di Depan Sekretaris 2
23
BAB 23 – Bertindak Tidak Masuk Akal
24
BAB 24 – Racun Atau Makanan?
25
BAB 25 – Menghubungi Sahabat
26
BAB 26 - Bertemu Pahlawan Wanita
27
BAB 27 – Pahlawan Wanita
28
BAB 28 – Diundang ke Kediaman Giandra
29
BAB 29 – Tidur bersama Arka
30
BAB 30 – Cium Elina
31
BAB 31 – Kemajuan Pencarian Pahlawan Wanita
32
BAB 32 – Antar Aku Pulang!
33
BAB 33 – Gosip Arka!
34
BAB 34 – Aku Tunangan Arka 1
35
BAB 35 – Aku Tunangan Arka 2
36
BAB 36 – Kenapa Pahlawan Wanita Ada di Sini?
37
BAB 37 – Bertemu Musuh
38
BAB 38 – Arka Datang Menyelamatkan Elina
39
BAB 39 – Misi Lagi
40
BAB 40 – Pergi ke Pedesaan 1
41
BAB 41 – Pergi ke Pedesaan 2
42
BAB 42 – Gendong Aku!
43
BAB 43 – Mual dan Muntah
44
BAB 44 – Mie Instan
45
BAB 45 - Nona Muda Bekerja di Ladang 1
46
BAB 46 - Nona Muda Bekerja di Ladang 2
47
BAB 47 – Menangis
48
BAB 48 - Menolak Kebaikan Bulan
49
BAB 49 – Mengabaikan Arka
50
BAB 50 - Daster dan Sandal Jepit
51
BAB 51 – Pulang dan Tinggalkan Arka 1
52
BAB 52 – Pulang dan Tinggalkan Arka 2
53
BAB 53 – Laki-laki Yang Menyukai Elina 1
54
BAB 54 – Laki-laki Yang Menyukai Elina 2
55
BAB 55 – Misi Baru
56
BAB 56 – Terkenal!
57
BAB 57 – Kejutan Untuk Bara 1
58
BAB 58 – Kejutan Untuk Bara 2
59
BAB 59 – Membenarkan Dasi Bara
60
BAB 60 – Apa Kamu Masih Menyukai Arka?
61
BAB 61 – Bertanilah!
62
BAB 62 – Telepon Arka
63
BAB 63 – Kebangkitan Ingatan Bulan 1
64
BAB 64 – Kebangkitan Ingatan Bulan 2
65
BAB 65 – Aku Bulan Yang Kau Cari
66
BAB 66 – Elina Hamil! 1
67
BAB 67 - Elina Hamil! 2
68
BAB 68 – Bulan Akan Menjadi Tunangan Arka
69
BAB 69 – Arka setuju!
70
BAB 70 – Menjauh Sepenuhnya Dari Arka
71
BAB 71 – Tinggal Sendiri
72
BAB 72 – Pergi di Tengah Rapat
73
BAB 73 – Permintaan Bulan
74
BAB 74 – Apa Bara Menyukai Elina?
75
BAB 75 – Beri Tahu Keluarga Tentang Kehamilan
76
BAB 76 – Siapa Ayahnya?
77
BAB 77 – Makanan Untuk Bara
78
BAB 78 – Apa Itu Anak Arka?
79
BAB 79 – Bulan Makan Malam Dengan Keluarga Giandra
80
BAB 80 – Bertemu Arka di Rumah Sakit
81
BAB 81 – Apa Itu Anakku?”
82
BAB 82 – Aku Tunangan Arka!
83
BAB 83 – Bantu Aku Tolong!
84
BAB 84 – Menemui Elina
85
BAB 85 – Kamu cemburu
86
BAB 86 – Penjelasan
87
BAB 87 – Jadi Apa Itu Anakku?
88
BAB 88 – Memutuskan Pertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!