Selama di dalam perjalanan, aku hanya diam sambil menikmati pemandangan. Sedang mas Zaki fokus melihat ke depan dan sesekali melihat ke kaca spion ke arah ku.
Kalau di pikir secara logika, gak masuk akal banget ya mas Zaki tiba tiba ngajakin aku keluar buat jalan jalan. Sedangkan kemarin kemarin dia pergi pergi Sama adik sepupu ku Sari. Terus hari ini dia ngajakin aku. Dari pada ku penasaran mending aku tanya.
" Mas, kenapa gak pergi jalan jalan bareng Sari?" tanya ku
" Gak kenapa napa Mel. Sari lagi jalan jalan sama cowoknya." kata mas Zaki
Aku kaget dengar mas Zaki bilang Sari jalan sama cowoknya. Bukannya kemarin mereka jalan bareng, lah kok sekarang Sari jalan sama cowoknya. Aku kira mas Zaki suka sama Sari. Ternyata dan ternyata Sari sudah punya cowok.
" Sari sudah punya cowok mas." tanya ku kaget dan penasaran
" Iya sudah. Mereka sudah lama pacarannya." kata mas Zaki lagi
" Seriusan mas. Kok aku gak pernah lihat ya, pada hal hampir tiap sore aku ke sana." kata ku
" Cowoknya gak di sini, makanya kamu gak pernah lihat Mel." kata mas Zaki
" Oalah, pantesan. Setiap aku ke sana gak pernah ketemu kalau mereka keluar bareng ternyata gak di sini cowoknya." kata ku
" Iya gak di sini, makanya pas lebaran gini aja mereka baru ketemu. Kalau gak waktu cowoknya ada libur baru bisa ketemu." kata mas Zaki
"Mas kok tau banget tentang Sari. Emang Sari sering cerita ke mas ya." tanya ku penasaran
" Gak sering kok. Paling sekali sekali aja Sari cerita ke mas kalau pas lagi ketemu." kata mas Zaki
" Terus mas kok bisa kenal sama cowoknya Sari?" tanya ku
" Waktu itu mas pernah ketemu Sari dan cowoknya. Jadi mas di kenalin Sari sama cowoknya. Dari sana mas kenal cowoknya dan kadang mas kalau ketemu Sari sering nanya cowoknya. Jadi Sari sering cerita, makanya mas sedikit banyaknya tau tentang Sari dan cowoknya " kata mas Zaki
" Hhmm.. Pantesan mas tau banget tentang hubungan Sari dan cowoknya. Aku kira mas tau dari mana. Kok mas bisa tau sampai segitunya." kata ku
" Iya mas tau dari Sari juga. Bukan dari orang lain." kata mas Zaki
Kami pun diam kembali, sibuk dengan pikiran kami masing masing. Aku yang sedang mikirin mas Zaki, bingung harus bersikap seperti apa. Karna takut perasaan ku makin berkembang dan takutnya ketika mas Zaki tau dia malah ngejauhi aku.
Apa yang harus aku lakukan ya untuk beberapa hari ke depan sebelum aku pulang kembali ke kota ku. Karna libur lebarannya hampir habis. Aku pengen sebelum pulang, bisa semakin dekat sama mas Zaki. Mau meninggalkan kesan baik untuk di ingat mas Zaki. Lebay banget aku nya. Hehehehe..
" Mas, sebelum aku pulang temani jalan jalan ya mas." kata ku
" Iya tenang aja. Nanti mas temani kamu buat jalan jalan. Karna masih banyak tempat yang bisa kita datangi." kata mas Zaki
" Pokonya aku ikut mas aja. Karna aku gak tau dimana tempat tempatnya. Kan mas yang lebiih tau kota ini, mas kan lahir di sini besar di sini. Jadi mas yang lebih tau segalanya." kata ku
" Hehehe.. Iya Mel." kata mas Zaki sambil ketawa
" Ada yang lucu mas. Kok malah ketawa mas." kata ku
" Kamu yang lucu Mel. Rasanya pengen mas cubit tu pipi kamu." kata mas Zaki gemes
" Apaan coba, pakai acara mau cubit cubit pipi aku segala." kata ku sambil mukul punggung mas Zaki pelan
" Habisnya mas gemes banget sama kamu." kata mas Zaki
" Gak ada ya cubit cubit, awas aja." kata ku sambil menutup kedua pipi ku pakai tangan
" Eh kenapa di lepas pegangannya? Nanti jatuh Mel." kata mas Zaki
" Abisnya mas sih mau cubit aku, jadi nya kan reflek aku tutup kedua pipi ku." kata ku
" Ya gak mungkin lah Mel. Kan mas lagi bawa motor, gimana mau cubit coba?" kata mas Zaki
" Eh.. Iya ya. Aku lupa mas. Hehehe.." kata ku sambil ketawa
Malunya diri ku. Niatnya ingin ngerjain mas Zaki malah aku yang kena. Hehehe..
Kurang lebih tiga puluh menit di jalan, aku dan mas Zaki sampai di tempat yang kita tuju. Aku pun turun dari motor dan mas Zaki memarkirkan motornya di tempat parkir. Aku pun menunggu mas Zaki. Kemudian mas Zaki menuju ke arah ku.
" Ayo Mel." ajak mas Zaki
" Iya mas." kata ku mengikuti
Aku pun mengikuti mas Zaki, aku ikut berjalan beriringan dengan mas Zaki. Mas Zaki menjelaskan tempat yang kami tuju ini. Selesai kami dari sini, kami melajukan lagi motor ke arah pulang.
" Jadi kan Mel mampir ke rumah orang tua mas?" tanya mas Zaki tiba tiba
" Iya mas jadi. Aku juga mau kenal sama orang tua mas Zaki dan adik mas juga." kata ku
" Ok kalau gitu." kata mas Zaki semangat
Aku hanya bisa geleng geleng kepala mendengar mas Zaki semangat menjawab ku kalau aku setuju ke rumah orang tua nya. Sebegitu bahagianya dia, aku menerima ajakannya.
" Semangat banget pak." gurau ku
" Iya dong semangat. Kan kamu mau mas ajak ke rumah orang tua mas." kata mas Zaki
" Emang ada apa di rumah mas? Sampai segitu nya mas." tanya ku heran
" Eh.. Gak ada apa apa kok Mel. Mas cuma senang aja kamu mau kenal sama keluarga mas." kata mas Zaki kikuk
" oo.. Kirain ada apa. Soalny beda banget." kata ku
" Beda gimana Mel? Perasaan sama aja Mel." kata mas Zaki
" Gak tau mas. Aku merasa ada yang beda aja mas." kata ku
" Gak ada kok. Biasa aja perasaan mas." kata mas Zaki
Aku diam aja gak menanggapi apa yang di bilang mas Zaki lagi. Sepertinya bukan perasaan ku aja deh, emang bener bener ada yang beda. Semenjak dari pantai tadi, setelah aku mau tau tentang mas Zaki, Dia jadi beda, sampai sampai dia ngajakin aku ke rumah keluarganya buat kenalan. Kan aneh..
Apa bener yang di maksud mas Zaki itu tadi adalah aku ya. Tapi aku takut salah dan takut kegeeran nanti jadinya.
Aduh kok jadi ribet gini sih. Kalau memang iya kenapa gak kasih tau langsung aja sih. Jadi aku gak penasaran gini jadinya. Kalau aku tau kan, aku jadi bisa ambil sikap. Apalagi nanti waktu sudah pulang, kita bakal jauhan. Kan kalau jauh nanti malah jadi galau beneran apa gak nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments