Selama di perjalanan aku dan mas Zaki bertukar cerita. Yang awalnya aku hanya diam aja, sekarang aku sudah mulai ikutan cerita sama mas Zaki. Karna mas Zaki bisa mencairkan suasana, jadinya gak canggung aja sepanjang jalan.
Mas Zaki selalu menanyakan tentang kegiatan aku selama sekolah. Dan mas Zaki juga menanyakan aku tentang cowok cowok yang dekat sama aku. Aku yang di tanya begitu sampai bingung mau menjawabnya. Kok malah menanyakan hal seperti itu.
" Mel, gimana sekolahnya?" tanya mas Zaki
" Biasa aja mas. Gak ada yang spesial mas." jawab ku
" Masa gak ada yang spesial di sekolah. Gak percaya mas." kata mas Zaki gak percaya
" Gak ada mas. Biasa aja mas. Cuma banyak teman aja mas." kata ku
" Memang gak ada yang dekati kamu di sekolah?!" tanya mas Zaki
" Gak ada mas. Semuanya teman mas. Masih kelas satu juga." kata ku cuek
" Iya lah sekolah dulu jangan dekat dekat dulu sama cowok. Belajar dulu yang bener. Nanti kalau sudah selesai sekolah kalau ada yang dekat ya gak apa apa." kata mas Zaki menasehati ku
" Iya mas. Lagian masih belum kepikiran ke sana mas. Masih mikir sekolah dulu mas. Tapi gak tau kalau nanti di kelas dua apa kelas tiga mas." kata ku
" Nah kalau kelas dua ya dekat dekat aja, tapi ya tau batasannya seperti apa. Jangan kebablasan, nanti jadinya gak baik." kata mas Zaki
" Iya mas, aku tau kok mas. Lagian aku juga gak kepikiran buat pacaran mas. Kalau bisa langsung nikah aja mas." kata ku memberi kode
" Serius mau langsung nikah aja, apa gak mau pacaran dulu?!" tanya mas Zaki
" Gak mau mas. Mending pacarannya setelah halal aja mas. Kan lebih enak dan gak takut dosa." kata ku bijak
" Iya mas setuju. Mending setelah halal baru pacaran. Karna pacaran setelah halal malah lebih enak." kata mas Zaki
" Emang apa enak nya mas?" tanya ku cuek dan sok penasaran
" Nanti kamu merasakan sendiri, kalau mas kasih tau sekarang nanti kamu malah pengen cepet cepet lagi." kata mas Zaki sambil tersenyum
" Iisshh mas Zaki buat aku penasaran aja." kata ku
" Masih kecil, jadi belum boleh tau. Nanti aja kalau sudah tujuh belas tahun ke atas baru di kasih tau." kata mas Zaki meledek ku
Aku hanya bisa mengerucutkan bibir ku. Karna gak dapat jawaban yang memuaskan.
" Mas, aku boleh nanya gak." kata ku
" Mau nanya apa Mel?" tanya mas Zaki
" Aku mau nanya sesuatu mas, tapi mas jangan marah ya." kata ku melirik mas Zaki dari kaca spion
" Iy mas gak marah kok. Emang mau nanya apa?" tanya mas Zaki
" Mmmm.. Mas.." kata ku ragu
" Mau nanya apa sih Mel? Kok ragu gitu." kata mas Zaki
" Aku bingung mau nanya nya mas." kata ku
" Nanti aja deh nanya nya, sebentar lagi kita sampai nih." kata mas Zaki
" Iya mas nanti aja." kata ku
Setelah cukup lama di perjalanan, aku dan mas Zaki sampai di tempat yang kita tuju. Ternyata tempat nya bagus banget dari pantai sebelumnya. Aku baru tau kalau ada tempat sebagus ini di sini.
" Bagus banget mas tempatnya." kata ku melihat sekitar
" Iya Mel. Tempat ini belum banyak orang yang datang ke sini. Makanya masih bagus dan bersih tempatnya." kata mas Zaki
" Iya mas. Udaranya juga bersih dan seger banget mas. Kalau orang yang lagi ada masalah datang ke sini, pasti pikirannya langsung fresh mas. Pasti langsung ilang beban pikirannya. Dan membuat hati dan pikiran menjadi tenang." kata ku sambil memejamkan mata dan menghirup udara dalam dalam
" Bener banget tu Mel. Setiap orang yang datang ke sini pasti langsung tenang pikirannya. Karna di sini selain pemandangannya bagus, udaranya juga bersih dan seger.' kata mas Zaki
" Iya mas." kata ku
Aku dan mas Zaki pun menikmati pemandangan yang ada di depan mata kita. Sangking bagus dan indahnya pemandangan pantai di atas bukit ini membuat aku gak bisa berpaling. Aku suka banget sama tempatnya.
Saat aku lagi melihat jauh ke depan, aku merasa ada yang menatap ke arah ku. Ternyata mas Zaki lagi memperhatikan aku. Aku hanya diam saja gak menoleh ke arah mas Zaki, aku hanya melihat melalui ekor mata ku.
Hhmm.. Aku berdehem sebentar biar mas Zaki berubah arah gak melihat ku lagi.
" Mel, tadi katanya ada yang mau di tanya ke mas." kata mas Zaki
" Eh.. Iya mas. Hampir aja aku lupa mas." kata ku sambil nyengir
Mas Zaki hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan ku..
" Baru juga umur berapa Mel, udah jadi pelupa." kata mas Zaki
" Iisshh... bukan gitu mas. Aku sangking terpesonanya sama pemandangan di sini jadi gak ingat lagi apa yang mau di tanya." kata ku
" Alasan aja kamu tuh." kata mas Zaki sambil meledek
" Gak alasan kok mas. Memang beneran kok." kata ku gak mau kalah
" Iya deh.. Mas ngalah aja dari pada nanti ngambek." kata mas Zaki
" Gak ngambek mas." kata ku
" Iya..iya.. Gak ngambek, tapi nangis." kata mas Zaki lagi
" Mas..." kata ku sambil memukul tangannya
" Hahahaha.." tawa mas Zaki
" Becanda Mel. Serius banget sih." kata mas Zaki
" Mas tu becandanya gak lucu tau." kata ku
" Ya udah kalau gak lucu. Mau nanya apa Mel?!" tanya mas Zaki
" Aduh apa ya.." kata ku bingung
Yang sebenernya bukan bingung, tapi malu mau nanya nya.
" Nah kan dia malah balik nanya. Gimana sih Mel?' kata mas Zaki
" Hehehehe.." aku malah ketawa
Aku melihat ke arah depan lagi sambil mengumpulkan keberanian buat bertanya ke mas Zaki. Sedangkan mas Zaki melihat ke arah depan juga sambil menunggu aku untuk bicara.
Ayo semangat Mel, biar jangan buat kamu makin penasaran Mel. Nanti malah ke pikiran, buat kamu jadi kesel sendiri. Aku pun melirik mas Zaki kemudian melihat ke depan lagi. Bismillah.. ucap ku dalam hati
" Mas sebelumnya maaf kalau aku mau tau dan kepingin tau tentang mas." kata ku masih lurus ke depan
" Hhmm.." mas Zaki hanya berdehem
" Aku dapat cerita dari Eka, katanya rumah orang tua mas yang ada di dekat pantai sana ya." tanya ku
" Iya rumah orang tua mas yang ada di dekat pantai sana. Kapan Eka cerita ke kamu?" tanya mas Zaki menoleh ke arah ku
" Waktu aku dan Eka pergi ngabuburit ke pantai sore sore itu mas." kata ku lagi sambil mengangguk
" Oo.." kata mas Zaki
" Terus kenapa mas gak tinggal bareng orang tua? Kok malah tinggal bareng si Mbah." tanya ku penasaran
" Gak kenapa napa. Mas cuma gak tega aja lihat si Mbah tinggal sendirian, makanya mas temani si Mbah." kata mas Zaki menjelaskan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments