bab 4

jangan lupa like dan komennya biar author tambah semangat nulisnya...😉

...

Di ranjangnya, Luna mulai memikirkan kembali awal mula ia menjadi seorang boysitter dari ke tiga cowok tersebut

"Gilaaa.... gilaaa....!!! tadi aku hampir ena-ena sama mas danu, oh my gosh...." ucap Luna kemudian segera menutup mukanya dengan ke dua tanganya mukanya memerah mengingat kejadian tadi.

Luna tersenyum sendiri, dia menggigit bibir bawahnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Awalnya Luna bekerja sebagai babysitter namun siapa yang tau kalau ternyata bayinya segede kingkong, jadi lebih tepatnya dipanggil boysitter dari pada babysitter.

ini seperti sebuah penipuan sebenarnya, Luna yang katanya bekerja sebagai babysitter ternyata majikannya malah menyuruhnya bukan untuk menjaga bayi seperti pada umumnya pekerjaan seorang babysitter, tapi dia malah harus mengurus tiga anak laki-laki majikanya itu, bukan anak lebih tepatnya orang dewasa yang manja seperti bayi.

Pasalnya mereka tidak pernah melakukan apapun sendiri, mereka hanya bisa menyuruh luna melakukan semua kebutuhannya.

Anak pertamanya bernama Danu umurnya 26 tahun. Dia ganteng pakek banget, bodynya janga ditanya tiap hari aja nge-gym,;dia tinggi nya mungkin 180 centimeteran, secara fisik perfecto! Jempol 5 lah...tapi sifatnya berbanding terbalik sama tampangnya udah sombong, cueknya minta digampar pake kaki.

Udah gitu gampang marah, enggak suka di bantah, bossy banget, dan selalu bersikap dingin kaya kutub utara dan yang pasti nyebelin dan yang parahnya dia itu mesuuum... horny an aakhhh...

[author jadi baper...😁😁😁]

anak yang ke dua namanya Dimas

umur dimas 21 tahun.

Dimas sangat berbeda dengan kakaknya, dia lebih ramah, mudah bergaul, suka tebar senyum dan tebar pesona ke siapa aja. Lebih sabar dan humble, dia juga nggak kalah ganteng dari Danu, buat bodynya juga enggak kalah hot dari danu dan yang pasti dia enggak sombong kaya danu dan enggak banyak aturan hidupnya... Katanya yang 'penting happy, hidup hanya sekali, jadi harus dinikmati'. Dia itu mesumnya udah akut, dia suka banget hura-hura sama temen-temennya di club malam. Main one night stand udah jadi kebiasaannya, makanya dia suka banget godain Luna.

Dan si bungsu bernama Dika, umur 17 tahun, dia itu lebih cerewet dari yang lain, dia suka cerita panjang kali lebar enggak jelas yang kadang-kadang males buat dengerin omangananya yang overdosis. Tapi dia lebih nurut dibanding yang lainnya, dia nggak terlalu punya banyak aturan. Untuk makan sehari-hari misalanya dia enggak terlalu memaksa harus gini, harus gitu, untuk tamapangnya dan bodynya jangan ditanya... yang pasti bikin kalian para cewek-cewek bertekuk lutut kalau ngeliatnya, meskipun tak se atletis kakak-kakaknya tapi jangan salah, dia masih terlihat sexy.

Dari ke tiga cowok ganteng ini yang menurut luna paling nyebelin itu si Danu. Nyebelinnya udah tingkat akut kadang Luna harus ekstra sabar menghadapinya, ditambah ke mesuman mereka.

"Hhhuuufff...." Luna menghembuskan nafasnya kasar.

"Sabar luna, demi gaji bulanan yang lumayan gede"ucap Luna menenangkan dirinya.

Luna masih berbaring di kamarnya memikirkan semua kekalutannya, hingga tiba-tiba suara Dimas terdengar memanggilnya.

"Luna..."panggilnya.

Luna pun beranjak dari ranjangnya menuju arah suara Dimas.

Luna membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju meja makan karena Dimas dan Dika sudah ada disana.

"Iya mas Dimas." jawab Luna menghampiri Dimas.

"Makan malem dulu Lun, bareng kita sini. Kamu belum makan kan?" ucap Dimas pada Luna.

"Iya mas. Nanti saya makan, saya siapin buat kalian dulu ya... " jawab Luna sembari menyiapkan makanan untuk mereka dimeja makan kemudian melayani Dimas dan Dika dengan mengambilkan makanan apa yang mereka ingin kan ke piring mereka.

"Mas Danu kok belum turun buat makan?" tanya Luna pada mereka berdua.

"Ooh... kakak tadi ada urusan penting di kantor makanya cepet-cepet berangkat kesana." jawab Dimas sambil menyendokan makanannya ke mulutnya

"Ooh gitu " jawab Luna pendek.

'mungkin telfon tadi itu beneran penting ' pikir Luna.

"Ya udah Lun. Ayok makan bareng, entar kamu kelaperan loh karena aku abisin semuanya..." kata Dika dengan senyum polosnya.

Luna langsung duduk di samping Dika dan mulai mengambil nasi dan lauk pauknya.

Mereka bertiga makan dengan lahapnya, malan ini Luna memasak ayam kecap, sayur kacang panjang dan sayur sop, ditambah perkedel favorit Dika.

"Luna, masakan kamu juara... asli enak banget..." kata Dika dengan mengacungkan ke dua jempol tangannya.

"Makasih pujiannya mas Dika, tapi kalau dibanding dengan masakan restoran bintang lima, masakan luna masih jauh dari kata standart mas... Luna kan cuman bisa buat makanan rumahan bukan makanan ke barat-baratan." jawab Luna dengan senyuman manisnya.

"Eggak lah Luna, masakan kamu emang enak banget kok. Udah ngalahin rasa dari restoran bintang lima malahan." tambah Dika dengan semangatnya.

"Iya deh mas Dika. Makasih ya..." jawab Luna senang.

"Iya Lun masakan kamu emang enak banget. Cocok deh kalau kamu jadi istri aku." ucap Dimas tiba-tiba.

uhuk uhuk uhuk

Luna tersedak mendengar apa yang baru saja Dimas katakan, dengan cepet dika memberinya air putih.

"Minum Lun..." kata dika saat memberikan segelas air putih kepeda Luna, Luna pun segera meminumnya.

"ha ha ha ha..." tawa Dimas yang memperhatikan tingkah Luna.

"ighh kak Dimas seneng banget sih bikin luna panik, kasian tau kak " kata Dika pada kakaknya yang tidak henti-hentinya menertawakan Luna.

Luna mendengus kesal pada Dimas.

"Serius Lun, aku pasti seneng kalau punya istri kayak kamu, udah cantik pinter masak lagi. Cowok manapun pasti punya pikiran yang sama kayak aku iya kan Dik?" kata Dimas meyakinkan dan bertanya pada Dika.

"Iya lah, tapi Luna cocoknya sama aku bukan kak Dimas" jawab Dika yang membuat Dimas kesal.

"Sebelum loe dapetin Luna, dia udah keburu jadi milik gue." kata Dimas denga bangganya menepuk-nepuk dadanya.

"Puffft... mimpi ya kak? tidur sono." jawab Dika dengan ketawa khasnya.

"Sialan loe!!" kata Dimas dibarengi dengan lemparan sendok ke arah Dika, Dika kembali tertawa terbahak-bahak karena lemparan Dimas meleset.

Sementara Luna hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakak-adik ini.

'aduuuh ya ampyuuun, pusing pala barbie, mau makan aja masih pakai gombal-gombalan maut sama perang sendok segala.... Oh Tuhan sabarkan hambamu yang cantik dan sexy ini...' ucap Luna dalam hati.

.....

like, comments di tunggu 😉

Terpopuler

Comments

Sri Utaminingsih

Sri Utaminingsih

duuh kok bisa mkn sambil lempar2 an gtu

2022-05-24

0

Muflikhatul Azizah

Muflikhatul Azizah

🤣🤣🤣🤣

2022-02-22

0

Riska Selvianti

Riska Selvianti

dicerita my Dika kok profesi Luna itu dokter? kok disini beda yaa?🤔 soalnya udah baca cerita my Dika sampai tamat🤭

2021-09-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!