bab 1.
jangan lupa like sama komen nya ya kakak readers yang baik 😉
kritik dan saranya ditunggu sama dedek author yang emmmeessh ini 😋😋
....
Luna sudah berada di dapur, dia mulai menyiapkan bahan-bahan yang akan dia masak untuk makan malam nanti, dia mulai mengupas bawang, mencuci sayuran dan juga membuat bumbu-bumbu. Luna begitu fokus saat memasak, dia tidak mau ada kesalahan dalam masakannya atau Danu akan memarahinya hingga nanti adzan subuh berkumandang atau parahnya dia akan di gantung terbalik di pohon mangga belakang rumah.
Huuuh...!! membayangkan nya saja sudah ngeri setengah mati, Danu itu tipikal orang yang super bossy, untuk orang yang enggak salah apapun saja tatapannya seperti seorang yang hendak membunuh, apa lagi untuk orang yang sudah berbuat salah.
'ihhh ... serem deh.' pikir Luna.
Harus inget poin-poin penting saat memasak untuk ketiga tuan mudanya itu.
-tidak boleh terlalu berlemak,
-tidak boleh pake MSG,
-tidak boleh terlalu asin,
-tidak boleh terlalu manis,
-tidak boleh overcook,
-harus dicuci bersih,
-harus bahan yang segar dan berkualitas tinggi.
Harus ini dan itu ...
Tidak boleh ini dan itu..
dan masih banyak lagi.
Belum lagi aturan untuk hal yang lainnya.
Banyak booo....kalau di jilid bisa jadi setebal buku paket latihan UN SMA...pusing kan ???
Itu yang Luna rasain setiap hari, kadang cuma bisa pasrah dengan banyaknya aturan ditambah lagi kelakuan dari ke tiga tuan mudanya itu yang super duper bikin migran parahnya penyakit mesumnya yang udah stadium akhir.
'Huuuffftt....sabar luna, semangat !!!' ucap Luna dalam hati menyemangati dirinya sendiri.
"Ahhhhh...!!" teriak Luna kaget saat tiba - tiba ada tangan kokoh yang memeluk tubuhnya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Dimas
Luna pun berusaha membebaskan diri, namun Dimas malah semakin mengeratkan pelukanya.
"Kenapa si Lun kaget gitu? bentar doank kok Lun, aku lagi butuh kehangatan." ucap Dimas berbisik ditelinga Luna, dengan sesekali menggigit kuping Luna dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Luna, Luna pun menegang dengan perlakuan Dimas, wajahnya memerah.
'Aduuuh... aktif niiih mesum mode-nya Dimas.' batin Luna.
"Mas Dimas, Luna mau masak mas, nanti enggak selesai-selesai loh... kalau mas Dimas butuh kehangatan mas nangkring dikompor ajah mas." jawab Luna pada Dimas dengan mencoba melepas pelukan Dimas.
"Hahaha...Luna kamu lucu deh, aku itu bukan panci yang harus nangkring di kompor biar panas, aku butuh kamu buat manasin aku." kata Dimas di dengan trus mengecupi leher Luna.
"Uunghhhh... mas geli " ucap Luna saat Dimas mulai menggigit kuping Luna, mendengar lenguhan luna dimas pun tambah gencar untuk menyentuh titik sensitif Luna.
"Mas Dimas, lepasin mas, nanti masakannya rasanya aneh mas. Nanti Luna di marahin mas Danu." pinta Luna pada Dimas.
"Oh berarti nanti kalau masaknya udah selesai boleh lanjut dong peluk-pelukanya?" tanya Dimas menggoda Luna.
'wah halu parah niih orang, perlu ditampol pake wajan kayaknya niih orang' batin Luna.
"iih mas Dimas mesumnya kebangetan dech..." kata Luna yang sudah berhasil lepas dari dekapan Dimas.
"Tapi kamu suka kan?" kata Dimas dengan tatapan menggodanya.
"Apaan siih mas Dimas, enggak lah mas! Luna masih banyak kerjaan, mas Dimas peluk-pelukan sama mas Dika aja kalau enggak sama mas Danu aja ya... " jawab luna kesal sama kelakuan Dimas.
"Masa peluk Dika sama kak Danu, mendingan aku peluk kompor lah." kata Dimas pada Luna
"Ha ha ha ha...." Luna pun terawa terbahak-bahak.
"Ya udah giih peluk kompor aja" lanjut Luna.
"Kamu itu ya... Seneng banget ngetawain aku." kata Dimas yang langsung mencubit pinggang Luna.
"Awww...sakit mas Dimas." pekik Luna.
"Udah berani nih sama aku?" lanjut Dimas.
"Iya mas maaf deech, Luna cuman berani sama mas Dimas sama mas Dika ajah, kalau sama mas Danu, Luna takut setengah mati mas hehehe..." jawab Luna santai.
"Ya udah lanjutin masaknya giih aku juga udah laper." kata Dimas menepuk pundak Luna lalu pergi meninggalkan Luna di dapur.
"Oke mas." jawab Luna senang.
"Huh ...!! lepas juga dari kandang singa." ucap Luna seraya menghembuskan nafasnya kasar.
Luna pun segera melanjutkan masakannya, setelah selesai menyiapkan makan malam Luna mencuci tanganya kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mandi. Setelah selesai mandi Luna keluar dari kamarnya dengan menggunakan rok pendek selutut berwarna pink dan kaos putih polos yang memperlihatkan dengan jelas warna hitam branya.
Baru saja Luna berjalan keluar kamar, terdengar teriakan danu memanggil-manggil Luna dari kamarnya.
"Lunaaa...!!!" teriakan Danu yang menggelegar, terdengar dirumah itu.
"Huuufftt selalu teriak- teriak , enggak bisa apa dia pake volume suara biasa aja, enggak usah pake nada 9 oktafnya!" batin luna seraya mengerucutkan bibirnya kesal karena ke tiga tuan mudanya itu..
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Luna mendingan kabur aja daripada di lecehin iiiih sereeem......
2022-12-21
0
Priskha
kok kesannya luna spt wanita murahan ya diapain apa aja nurut ndak ada berontak sm skl bahkan diperlakukan spt istrinya juga diam aja
2022-05-25
0
Sri Utaminingsih
lucu dimas ya luna
2022-05-24
0