Jarak sekolah dan rumah sakit yang tak terlalu jauh, membuat Cleona memilih untuk berjalan kaki daripada naik bus. Setengah dari biaya transportasi bisa Cleona gunakan untuk membeli menu makan malamnya kelak.
Seperti biasa, Cleona selalu berjalan cepat untuk menghindari orang-orang yang ingin berbuat jahat padanya. Walau sudah berjalan cepat, tapi tetap saja masih ada yang dapat melecehkannya. Tidak peduli disiang bolong sekali pun.
Orang-orang di sekitar terlihat bingung melihat cara berjalan Cleona yang terbaru-buru. Belum lagi penampilan yang acak-acakan dengan tas ransel lusuh di depan dada, rambut panjang terurai yang berantakan, serta seragam sekolah yang telah berubah warna, penampilan Cleona persis seperti anak SD.
Di sekolah Cleona adalah atlet lari yang handal. Berkat kakinya yang lincah, jarak tempuh dua kilometer yang umumnya ditempuh dalam waktu delapan menit, mampu Cleona tempuh hanya dalam waktu kurang dari empat menit. Itu pun dengan berjalan cepat, tidak bisa disebut berlari.
Kini, Cleona sudah berdiri di depan gerbang rumah sakit, Cleona terlihat bingung saat akan melangkahkan kaki masuk ke dalam sana. Entah kenapa begitu berat kakinya untuk melangkah.
Cleona takut apa yang orang-orang tuduhkan padanya adalah benar. Cleona tak sanggup menerima kenyataan apabila benar ia mengidap penyakit mematikan.
Cleona menghela napas berat, kemudian mulai melangkahkan kaki setelah berhasil meyakinkan hatinya. Saat berjalan di lorong rumah sakit, langkah Cleona berhenti kala dikagetkan dengan teriakan-teriakan histeris di belakangnya. Cleona membalikkan badan untuk melihat apa yang terjadi.
"Duren Dokter!"
"Duren Calvin!"
"Duren Dokter belahan jiwaku!"
"Duren Dokter suamiku!"
Teriakan heboh beberapa gadis, satpam sampai kewalahan mengurus mereka semua. Entah bagaimana bisa ada banyak gadis-gadis di dalam rumah sakit, mereka benar-benar nekat.
Tak lama berselang.
Munculah seorang pria tampan berpakaian serba putih dari gerombolan itu. Cleona dapat melihat dokter berjalan dengan santai, tetap cool seakan sudah terbiasa dengan adegan semacam itu.
Cleona terpesona, Dokter yang kini lewat di depannya begitu tampan dengan aura yang begitu memikat. Cleona langsung menggelengkan kepala saat sang dokter sudah tak lagi tampak dan para gadis sebelumnya pun sudah diamankan.
Entah kenapa Cleona merasa senang karena ada seorang pria yang tidak menatapnya lama. Dokter itu berbeda dengan laki-laki pada umumnya yang seakan bisa mene lan janginya dengan tatapan penuh nafsu.
Cleona kembali melangkah melanjutkan perjalanan. Namun, setelah mengantri cukup lama, tak disangka Dokter yang akan memeriksanya adalah dokter tampan sebelumnya.
Cleona bingung harus melakukan apa? Sepertinya sudah menjadi rahasia umum bila dokter kandungan kebanyakan adalah seorang pria yang tampan.
"Apa keluhannya, Nona?" tanyanya tanpa menoleh. Cleona meneguk saliva, suara baritone itu terdengar begitu seksi.
"Sa-saya ... Saya ... Itu ...." Cleona terbata karena malu untuk mengatakan keluhannya. Walau pun pria tampan di hadapannya kini adalah seorang dokter, tapi tetap saja Cleona merasa malu, ia benar-benar malu.
Sempat terpikirkan untuk pulang dan mengurungkan niatnya untuk diperiksa. Namun, sangat disayangkan karena Cleona sendiri begitu penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada kedua aset berharganya.
Dokter itu mengangkat wajahnya, "Astaga, tampan sekali," gumam Cleona.
Dengan mata indahnya, dokter memandangi Cleona sekilas, hanya sekali lihat, ia sudah mengerti dan paham. "Payu dara?" Cleona langsung menunduk malu.
"Kalau begitu, buka bajumu ....
Heh! Pasien yang kau suruh buka baju, kenapa malah kau yang buka baju wahai Duren Dokter🔥🥵
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ismu Srifah
gak kuat thor
2023-11-28
0
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
🤣🤣🤣🤣🤣
woy babang kebalik bang duren.. bukan kaulah yg buka baju.. noh si cleona pasienmu bang. aduh aduh duh bang.. 🙈🙈🤭🤭🤣🤣
2023-09-27
1
Sandisalbiah
dokternya kek gini mengancam kesehatan jantung thor.. 😅😅
2023-08-05
0