Jadian

Sheilla POV

Aku berjalan dengan cepat ke kelasku. Aku ini benar-benar bodoh. Bisa-bisanya melempar sepatu tepat mengenai wajah kak Alan. Untunglah dia hanya menyuruhku pergi. Semoga dia tidak membenciku. Sheilla, apakah kau tidak sadar, penampilanmu buruk, tapi setidaknya jangan sampai dibenci oleh orang lain.

"Woy !!" Reyna berusaha mengagetkanku, tapi aku tidak kaget.

"Apaan, sih?"

"Udah dikasih pelajaran tuh upin-ipin?" Tanya Reyna. Tragedi tadi terjadi karena teman sekelasku mencuri buku tugas Reyna. Aku hanya gerah saja dengan sikap iseng dua anak itu. Kukira penampilan seramku ini bisa dimanfaatkan untuk menggertak mereka. Tapi mereka malah makin menjadi,

"Kamu benar, Rey.., harusnya aku diamkan saja dua anak nakal itu !" Kataku kesal.

"Tenang, kalo mereka balik, nanti aku kasih pelajaran !!" Kata Reyna. Kebetulan dia itu sabuk hitam karate.

"Woy temen-temen !!!" Tiba-tiba si Upin-Ipin itu muncul dengan hebohnya, Reyna langsung berdiri, bersiap memberi mereka pelajaran,

"Parah !! The beast udah berani-beraninya nimpuk muka kak Alan pake sepatu, wahahaha....,"

Mataku langsung terbelalak,

"Sialan..., Ternyata mereka ngeliat?" Umpatku.

Reyna sudah menatapku kaget, ia bahkan lupa kalau mau memberi pelajaran kepada si Upin-Ipin itu.

Aku langsung melihat ke sekeliling kelas, hampir semua anak perempuan di kelasku sudah menatapku dengan tatapan pembunuh,

"Uhm.., sumpah ! aku gak sengaja..," kataku.

*

Alhasil saat istirahat kedua aku diseret oleh teman-temanku yang sebenarnya adalah penggemar kak Alan ke kelas kak Alan. Mereka melemparku ke pintu kelas kak Alan yang masih tertutup rapat. Itu karena kak Alan adalah anak kelas 3. Pasti kelasnya sedang diberi petuah agar bisa lulus dengan nilai yang baik,

Cklek !

Pintu terbuka begitu saja. Di sana pak Tristan, wali kelas kak Alan baru mau keluar,

"Loh.., ini ada apa ramai-ramai?" Tanyanya.

"Kita mau ketemu kak Alan...,"

"Oh.., Alan..," kata wali kelas itu ia lalu menoleh ke dalam kelas,

"Alan !! Ada cewek yang mau nembak kamu, nih !!" Kata pak Tristan. Ya ampun, wali kelas macam apa yang justru jadi Mak comblang muridnya?? Tunggu, emangnya aku suka sama kak Alan??

"Kalo gitu, bapak permisi dulu, ya.., semoga berhasil..," katanya lalu pergi begitu saja.

"Oh.., elu...," Terdengar suara seseorang yang bisa kutebak, itu pasti kak Alan.

Aku mendongak dan di hadapanku sudah ada kak Alan dan teman-temannya yang penasaran,

"Oh.., cewek kayak gini yang mau nembak elu..., Tolak aja, baru lihat aja udah mau muntah gue...," Kata kak Alvin yang berdiri di sebelah kak Alan.

"No !!!" Kata para cewek di belakangku yang berhasil membuat kak Alan beralih,

"Kita nyuruh dia ke sini buat minta maaf sama kakak !!" Kata salah satu dari temanku.

"Iya ! Dia udah keterlaluan dengan melempar muka kakak pake sepatu !!" Kata yang lainnya.

"Wah.., punya nyali juga lu, ternyata...," Kata Kak Andra.

"Aku minta maaf kak !!!" Kataku langsung menyerahkan susu stroberi. Seingatku kak Alan sering beli susu stroberi kalo ke kantin.

*

Alan POV

Aku tidak bisa berkata-kata jika ada orang yang memberikanku susu stroberi. Bahkan pacar-pacarku ataupun ibuku sendiri tidak tahu kalau aku lebih suka susu stroberi daripada coklat. Aku benar-benar selalu lemah kalau diberikan susu stroberi ini,

"Uhm.., i,iya...," Kataku dengan suara bergetar dan langsung mengambil susu stroberi di tangannya.

"Jadi kakak maafin aku,kan?" Katanya, dia menatapku dengan tatapan tajamnya, bukannya harusnya dia merasa bersalah.

"I,iya..., " Kataku.

"APA ??!!!!" Kata para anak cewek di belakang the beast ini. Sebenarnya masalah mereka apa, sih? Kan aku yang punya masalah.

"Kenapa kakak semudah itu memaafkannya??" Kata mereka lagi.

"Ini tidak bisa dibiarkan !!"

"Udah, udah, balik kalian semua!! Kita ini juga harus belajar buat try out besok !" Kataku memanfaatkan tryout untuk tamengku. Lalu langsung menerobos gerombolan mereka. Alvin dan Andra langsung mengejarku.

*

"Woy !!" Andra menepuk pundakku Agar aku berhenti,

"Parah lu..., Emangnya lu bakalan belajar buat try out??" Kata Alvin.

"Ck, gue cuman jadiin itu tameng, biar mereka berhenti." kataku lalu langsung menusuk kotak susu stroberi itu dengan sedotan dan meminumnya.

"Wah, gila..., Langsung lu minum.., gak khawatir diracunin??" Tanya Alvin.

"Gak tuh." Kataku percaya diri.

"Kacau lu, Lan. Jangan-jangan lu sama dia pacaran, ya?" Tebak Alvin.

Sebenarnya jalan pikirnya ini bagaimana, sih? Kok bisa-bisanya dia bilang aku pacaran sama the beast itu?

"Gak mungkinlah, Vin.., cewek gendut, jelek dan sangar kayak gitu mana mungkin jadi tipe Alan. Gue baru lihat tadi aja ngeri..., Tatapannya tajam banget." Kata Andra.

"Udah.., gue pulang duluan, Pak Anjar udah jemput,tuh...," Kataku lalu menghampiri mobil pak Anjar.

"Ckck.., Andra..,"

"Apa?"

"Entah kenapa gue ngerasa kalo Alan ada sesuatu sama cewek serem itu...," Kata Alvin.

"Ah, elah ! Perasaan lu kali." Kata Andra cuek dan pergi meninggalkan Alvin.

*

Aku memandang kotak susu stroberi pemberian the beast tadi. Aku bahkan belum tau namanya. Tunggu, kenapa aku harus memandang kotak susu yang sudah habis ini. Aku langsung membuangnya ke tempat sampah di dalam mobil. Sebenarnya aku ini kenapa, sih?

*

Sheilla POV

Aku pusing dengan teman-temanku yang protes. Mereka bahkan tidak rela aku dimaafkan kemarin oleh kak Alan. Memangnya apa masalahnya, sih?

BRAK !!

Tiba-tiba Reyna menggebrak mejanya,

"Emangnya masalah lu apa, sih?? Kak Alan pasti gak mau ambil pusing, makanya langsung maafin Sheilla !!!" Kata Reyna.

"Kenapa, sih?? Gue cuman gak rela, cowok se-charming kak Alan tuh jadi baik sama cewek sesangar Sheilla !! Gue gak rela kalo sampe mereka pacaran !!!" Ungkap Thalia. Dia itu penggemar berat kak Alan.

"Emangnya__,"

"Emangnya kenapa kalo mereka pacaran ??? Mereka ini yang menjalani !!!" Kata Reyna kesal. Ya ampun, aku tidak berharap dia akan bilang itu.

"Jadi Sheilla beneran pacaran sama kak Alan???" Tanya Thalia.

"Apa ?????" Kataku kaget sendiri dengan kesimpulan yang diambil Thalia.

"Enggak, gak mungkin !!!!" Kata Thalia tak terima.

"Mungkin !!! Dia emang pacaranya kak Alan !!!" Kata Reyna.

"Reyna...," Bisikku.

"Biarin aja..., Aku bakal buat kamu sama kak Alan jadian !" Kata Reyna juga agak berbisik.

Ya ampun aku beneran gak berharap itu terjadi.

*

Reyna memasang mata untuk mencegat 3A itu, sedangkan aku masih asyik sendiri menikmati milkshake stroberi yang baru saja aku beli.

"Itu dia !!!" Katanya Heboh lalu menarik ku. Meskipun aku lebih besar darinya, tapi Reyna ini sangat kuat sampai bisa menarikku.

"Kak Alan !!" Kata Reyna. Membuat kak Alan yang sedang nikmat menyedot susu stroberinya berhenti. Ia menatap Reyna sebentar lalu matanya langsung melihat ke arahku, tidak, ke arah milkshakeku.

"Ya ampun.., The Beast ini mau apa lagi, sih?" Tanya kak Alvin yang datang sambil makan es Mambo.

"The beast? Pasti dia tahu dari kak Alan...," Batinku.

"Hei,hei.., kenapa kalian sejahat itu, sih sampe manggil dia the Beast. Meskipun begitu dia ini perempuan...," Kata kak Andra yang datang sambil membawa sepiring nasi goreng lalu langsung duduk di samping kak Alan.

"Hey.., lu mau apa? Kemaren,kan udah gue maafin..," kata kak Alan. Matanya kini menatapku.

Reyna langsung menarikku hinggu aku berdiri di sampingnya,

"Kak ! Sheilla bilang dia suka sama kak Alan !!" Kata Reyna yang berhasil membuatku melotot.

Kak Alan lalu tersenyum, matanya masih menatapku,

"Sheilla..., Jadi nama lu Sheilla,ya." Kata kak Alan. Kak Alvin bahkan kaget dengan reaksi kak Alan, sedangkan kak Andra hanya senyum-senyum sambil memakan nasi gorengnya.

"Duduk, dong..," kata kak Alan.

"Lan.., lu mau apa?" Bisik kak Alvin, tapi aku masih bisa mendengarnya.

"Sheilla. Mulai sekarang gue bakal manggil lu Sheilla. Makanya, kalo lu mau nyatain perasaan lu ke gue, harusnya lu duduk di hadapan gue. Bilang sendiri." Kata kak Alan.

Reyna langsung mendorongku agar duduk di hadapan kak Alan,

"Bilang, Shei..., Supaya kita kasih pelajaran tuh, Thalia dan kawan-kawan...," Bisik Reyna. Kenapa juga dia ngomong gitu, bisa-bisa kak Alan denger.

"Shei..., jadi yang dibilang temen lu itu bener atau enggak..,"

"Shei...," Kata Reyna sambil menepuk punggungku,

"Iya !" Kataku reflek. Bodoh sekali aku saat itu.

Kak Alan lalu tersenyum miring, sedangkan kak Alvin geleng-geleng kepala,

"Terus kalo lu suka sama gue, gue harus apa?"

"Kak Alan harus jadi pacar Sheilla !!" Kata Reyna bersemangat.

"Wait !! Yang suka, kan temen lu, tapi kok lu yang heboh?" Kata kak Andra tiba-tiba.

"Karena.., karena Shei itu pemalu...," Kata Reyna.

"Begitu.., oke.., gue suka,kok sama cewek pemalu..," kata kak Alan membuat kedua temannya tercengang.

"Sheilla.., lu pacar gue.., eh, kamu pacar aku,ya mulai hari ini." Kata Kak Alan lalu memegang tanganku.

"Uhm.., i,iya..," kataku yang bingung harus menanggapinya bagaimana.

"Kalo gitu, nanti kita pulang bareng,ya..," kata kak Alan lalu beranjak dan pergi. Kak Alvin dan kak Andra langsung mengejarnya.

Terpopuler

Comments

Dian Amelia

Dian Amelia

thor.....rasanya ga masuk akal

2020-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!