"Ayah ..jangan ...jangan ayah, sakit ayah.. jangan Ayah sakit.. sakit . Arin janji ga mengulang lagi ayah..sakit...sakit..hiks..hiks..hiks...sakit ayah sakit... sakit. hiks... hiks.. hiks. Ayaaaahhhhh."
Astaghfirullah mimpi itu datang lagi. Arin terbangun dari mimpinya, dia bangun mengambil air minum yang selalu disediakan di meja kamarnya.
Mimpi itu datang lagi, kenangan tiga tahun lalu terbuka lagi . Arin melihat ponselnya, jam sebelas malam dia teringat tadi pulang kuliah langsung rebahan dan malahan tertidur dan bermimpi. Mimpi tentang kejadian tiga tahun yang silam. Kejadian yang membuat Arin teramat sangat terpukul , kenangan yang membuat dia berpikir untuk berhati- hati agar tidak menyakiti hati orang tuanya. Arin bangun mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat Isya. Setelah selesai Arin melipat mukena lalu duduk di ranjang sandaran bantal yang ditumpuk. Dia ingat lagi kenangan tiga tahun lalu.
Flashback on
Tiga tahun lalu
"Arin...Arin..Arin. " ada suara orang memanggil ternyata bang Andra, kakaknya Fian.
"Iya bang ada apa."jawab Arin sambil membuka pintu depan, Arin berjalan keluar mendekati Andra yang ada di luar rumah.
"Ikut Abang yuk.."
"Kemana ..?"
"Mancing, biasa sama komplotan abang, ikut yuk biar seru." jawab Andra sambil menarik tangan Arin.
"Nanti dulu ..main tarik aja. Memang siapa saja yang ikut?" tanya Arin, dia lepas pegangan Andra ditangannya.
"Biasa Toni, Irwan , Danang ada juga Didit,.."
"Fian ga ikut .."
"Fian mulu yang ditanya, dia pergi nganter mama tadi.. Ayo ikut ga .. seru pasti kalo ada kamu. kamu kan biang rusuh ..."
" Bukan gitu bang , Arin kan seumuran Fian begitu , biar ada temen yang muda, masa Arin bergaulnya sama yang tua semua .. hahaha.. Lagian enak banget si ngatain Arin biang rusuh.. tapi Arin ga punya duit . Arin harus bawa apa ." jawab Arin setelah berpikir sebentar, Arin pikir kapan lagi bisa jalan- jalan rekreasi, dia ga pernah pergi kemanapun kecuali study tour dari sekolah.
"Kamu cukup bawa diri aja, udah cukup, Semua sudah disiapin kita pokoknya. Tinggal berangkat aja."
"Wuiihh mantab itu... bentar Arin pamit bunda dulu."
" Jangan lupa mandi Rin.. ogah kalo ntar ada bau-bau tak sedap di mobil ya . GPL ya..ga pake lama.!!"
"Iya bang , makasih ya udah mau ngajak Arin."
"Dah sono buruan bersiap, komplotan sudah berkumpul semua "
"Iya ....lagian malah diajak ngobrol mulu si...udah sono tunggu lima menit ." kata Arin .Dia masuk ke rumah mencari bunda.
"Bunda...Arin diajak bang Andra dan komplotannya mancing,boleh ya.. boleh ya bund.. Arin kan ga pernah main kemana- mana, boleh ya?" Arin minta ijin sama bundanya sambil menggelayut di bahu bunda.
"Iya boleh ,tapi janji Arin ga boleh ngrepotin mereka dan harus jaga diri ."jawab bunda sambil membuka dompetnya memberi uang pada Arin. Bunda memberi ijin karena bunda tau mereka anak- anak baik yang tak mungkin berbuat hal yang tak seharusnya.
Arin masuk ke kamar , berganti baju dan mengambil tas ransel kecil, yang dia isi ponsel dan sedikit uang tabungan nya.
"Ini uang sedikit,buat bekel, buat jaga- jaga kalo kamu laper." kata bunda
"Arin masih punya uang bund, sisa uang jajan Arin tiap hari , kan Arin kumpulin,"
" Ya udah kalo gitu hati- hati ,inget jangan melakukan hal yang aneh-aneh," nasehat bunda
"Baik bunda, Arin tau kok mana yang boleh dilakukan mana yang ga, y a udah bund , Arin berangkat , Assalamu'alaikum ," pamit Arin, lalu mencium tangan bunda, kebiasaan Arin yang tak pernah terlupa, salim dan juga mencium tangan.
"Wa'alaikumsalam pulang jangan sore-sore ya."
"Siap bunda sayang.," jawab Arin .Dia keluar rumah dan ternyata Andra dan komplotannya sudah menunggu di depan rumah.
"Lama banget , dasar perawan," ucap Andra
"Lama dari mananya si molor cuma dua menit aja ngomel , kaya mak- mak kurang jatah lo bang wkwk," balas Arin disambut tawa temen- temennya.
"Yuk berangkat tu mobil sudah menunggu," kata Irwan sambil menunjuk sebuah mobil pick up yang parkir di depan rumah Andra.
"Hah ... pake pick up, yang benar saja bang,.." Arin melongo sedikit kaget.
"Tutup tu mulut ada lalat masuk..memang kenapa kalo pake pick up." jawab Toni yang udah melompat naik lebih dulu di bak mobil bagian belakang.
"Hiidihh masa cewek duduk dibelakang ..panas dong . Bisa item ini muka Kalian ga pengertian banget si." gerutu Arin tapi naik juga ke atas mobil dengan susah payah.
"Tolongin apa malah cuma nonton doang, ini cewek cantik mau naik ," kata Arin sambil mengangkat tangan kanan ke atas minta pertolongan.
"Kaya begitu kok cantik buluk yang ada..," ejek Andra walaupun dalam hati membenarkan kalau Arin itu memang cantik. Andra menarik tangan Arin membantu naik ke atas mobil.
"Hilih bisa bilang begitu, dalam hati padahal mengakui tu ," sela Irwan sambil memukul kepala Andra.
"Kepala ini woii, enak aja main pukul. Rin sakit kepala abang , Irwan jahat sama abang, dielus apa," kata Andra sambil mendekatkan kepala ke Arin.
"Ikh manja banget sono jauh-jauh bukan muhrim," saut Arin meledek Andra.
"Hahahaha modus lo Ndro, ga bakalan mempan buat Arin, yang ada dihati Arin kan cuma Fian ," saut Toni tertawa.
" Apaan si bang Toni kaya tau aja isi hati Arin. Ngomong- ngomong ini ga ada cewek lain, katanya tadi Dian sama Anis ikut?" tanya Arin sengaja menghindari dari pembahasan tentang Fian.
"Ga jadi mereka berdua ,udahlah yuuk keburu siang , udah panas juga ini," saut Danang yang dari tadi cuma menyimak obrolan mereka.
" Siap berangkat pak sopir ...baca doa dulu jangan lupa," kata didit .
"Tumben Didit alim ..hahaha biasanya main pergi aja."
"Jangan salah ya walaupun tampang preman tapi hati sholeh." sahut Didit lagi
"Sholeh hot yang ada hahaha..." saut yang lainnya sambil tertawa terbahak-bahak.
Akhirnya mobil pick up yang mereka tumpangi berjalan meninggalkan kampung menuju luar kota. Sepanjang jalan mereka tak henti- hentinya bergurau saling mengejek. Tanpa mereka sadari mobil berpapasan dengan motor yang dikendarai Fian dan mamanya. Mamanya Fian memperhatikan siapa aja yang ada didalam mobil itu .Dia hanya menggelengkan kepala sambil berpikir bagaimana cara untuk membuat gosip tentang Arin yang memang sangat dia benci, Entahlah kenapa mama Fian begitu membenci Arin padahal Arin tidak pernah berbuat salah padanya. Ada beribu rencana dalam otak mama Fian. Dia tersenyum kecil. Membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Jangan lupa tinggalkan like dan komen 🙏❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🥀⃟ʙʀ🇹ᴿᴵᴱ 𝓓𝓮𝔀𝓲ˢⁿ᭄🌀🖌:
mau baca novel, tapi santai aja lah
2023-04-11
1
🥀⃟ʙʀ🇹ᴿᴵᴱ 𝓓𝓮𝔀𝓲ˢⁿ᭄🌀🖌:
ku kasih vote aja lah
2023-04-11
1
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
wkwkwk emang ada aja akal bulus para netizen
emang gitu sih ya kalo org gk suka lihat kita ada aja rencana jahatnya
2023-02-28
0