Masih tiga tahun lalu
"Abaaangg.....!!!"
Semua orang menoleh melihat ke arah Arin,kaget tentunya.
"Ada apa si .bikin jantungan saja..." omel Toni.
"Maaf ..Itu ada ulat di baju bang Irwan ."
"Hahahaha..... kirain ada apaan ,gitu doang teriak .Irwan sudah biasa kalo cuma ulat ...justru ulatnya yang takut ." kata Didit tertawa keras .Lalu mengambil gitar dan mulai memainkannya.
"Mending kita main gitar.Kamu yang nyanyi Rin.yuukk aku yang mengiringi.." Didit sudah mulai intro .
Petikan gitar mulai terdengar .Semua diam memperhatikan Didit yang sedang memetik gitar.
"Lagu apa ni..." tanya Didit."Kemesraan aja ya..," sambungnya yang sudah mulai memetik gitarnya lagi.
Suatu hari
dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang ombak
Di lautan yang kian menepi
Burung camar terbang
bermain di derunya air
suara alam ini
hangatkan jiwa kita
Sementara sinar Surya perlahan
mulai tenggelam
suara gitarmu
mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa tercurah saat itu
Kemesraan ini
janganlah cepat berlalu
kemesraan ini
inginku kenang selalu
hatiku damai jiwaku tentram di sampingmu
hatiku damai jiwaku tentram bersamamu
#Kemesraan by Iwan Fals
Satu lagu selesai dan bersambung lagu lainnya.Mereka bersautan menyanyikan lagi yang mereka bisa ,sambil bergurau ,tertawa saling mengejek
Andra terdiam mendengar Arin bernyanyi .Dia memandangi Arin "Seandainya lo tau Rin kalo gue menyayangi lo,tapi lo lebih cinta ke Fian." kata Andra dalam hati.Irwan yang duduk disebelah Andra menyenggolnya.
"Gua tau apa yang lo pikirkan.Masa mau menikung adik sendiri , walaupun antara Arin dan Fian belum ada ikatan apapun ,tapi berpikirlah kalo mau mengungkapkan perasaan lo Ndra,"
"Iya ,gue tau kok.Biarlah perasaan ini gue simpen sendiri.Lagian tau sendiri orang tua gue ga suka sama keluarga Arin .kasian Arin malahan ntar semakin dimusuhi ," ucap Andra sambil menerawang." Harusnya tadi ngajak Fian ya ," sambung Andra
Mereka melanjutkan acara menyanyi bersama.Seperti tanpa beban ,berebut gitar ,berebut judul lagi .Semua akan menjadi kenangan yang sangat indah suatu saat nanti .Saat mereka sudah tidak bisa berkumpul lagi.
"Kenapa tadi ga ngajak Fian si bang...Nando kenapa ga di ajak juga." Arin merajuk menarik baju Andra.
" Kan ini acara dadakan ga sempet ngajak mereka .Lagian dibilang Fian pergi sama mama."Sebenarnya Andra udah mengajak Fian dan Fian menolak ga tau kalo Arin akan ikut juga .dan juga pas mamanya minta diantar ke rumah saudara .
" Rin ..katanya mau belajar main gitar ,sini aku ajarin ," Didit mendekati Arin menyerahkan gitar yang dia pegang
"Ga lah bang .. besok aja kapan- kapan kalo pas ada waktu senggang .Lagian ini sudah sore juga .Kita pulang aja yuk .Ntar kemalaman di jalan , bisa-bisa orang rumah khawatir .. perasaan Arin kok merasa ga enak ya .."Arin mulai berkemas membenahi tas yang dia bawa.
" Yuklah semua berkemas juga..." Irwan memberi komando pada keempat temannya.
Hari sudah semakin sore .Matahari sudah condong ke ufuk barat .Jam menunjukkan pukul empat sore.Mereka menyudahi acara memancing hari ini.Acara tanpa rencana tapi begitu meriah oleh gelak tawa.Semua tertawa gembira .Makan hasil memancing yang pastinya menjadi sangat nikmat ketika dimakan bersama- sama.Semua bersiap untuk pulang.Membenahi semua peralatan yang mereka bawa sambil bergurau ,tertawa saling mengejek.
" Sudah rapi semua ,ga ada yang ketinggalan.Coba periksa bawaan masing- masing siapa tau ada yang tercecer." Danang yang paling tua diantara mereka mengingatkan.
"Sudah beres semua ..." jawab mereka hampir bersamaan.
" Bentar- bentar kayaknya ada yang tertinggal .." Arin pura- pura berpikir .Dia berjalan mondar-mandir.
"Apa si yang ketinggalan..,??" tanya Toni ga sabar melihat tingkah Arin.
"Yang ketinggalan .....bekas kita hahahaha ...." Arin tertawa dan berlari menjauh .Dia tertawa keras bisa mengerjai semuanya.
Semua orang berlari menyusul Arin.Mengejar Arin yang sudah jauh.Ada yang mengumpat sambil tertawa.
"Arin sialan hahaha..."
"Awas lo Rin hahaha .."
Arin sudah jauh didepan masih tertawa .Dia sudah berhenti ,capek berlari tentunya.
"Kena lo hahaha....." Didit yang sampe duluan memiting kepala Arin.
" Udah ikh ...bang Didit sakit ini..lepas ikh.." berontak Arin
" Udah si Dit..kasian anak perawan kamu piting begitu tambah asem kena ketek lo hahaha.." Andra semakin meledek Arin.
" Mana ada Arin asem masih wangi ini.." saut Arin berjalan menjauhi mereka.
"Mana mobilnya ..udah ada blm ,tadi janji jam empat kan ." Irwan mencari mobil yang tadi mengantarkan.Karena mang sudah berjanji akan menjemput juga."Itu dia baru datang... Alhamdulillah ga menunggu lama ,keburu sore juga....Ayo semua naik."
Satu persatu mereka melompat keatas mobil .Arin dibantu Toni ,karena Toni yang paling dulu naik ke atas .Mengambil tempat ternyaman masing-masing,karena pasti sangat capek.Tidsk lama mobil berjalan mengantar mereka pulang ke rumah.Karena kecapekan semua tertidur .Tak peduli keadaan mobil yang panas dan debu yang beterbangan .Mobil melaju membelah jalanan menuju kota tempat tinggal mereka . Akhirnya kembali ke rumah masing- masing.
Mereka sampe rumah pukul lima sore .Turun dari mobil berpisah menuju rumah masing-masing.
"Arin.....dari mana kamu..,??" tanya ayah yang berdiri di depan pinta sambil membawa bambu yang sudah dibelah .
"Dari mancing Yah ..sama bang Andra dan komplotannya,," Arin masuk rumah tanpa curiga.
"Dasar anak gadis tidak tau sopan santun..bisanya bikin malu orang tua.Pergi dengan cowok semua ,kamu tau ga kalo semua orang ngatain kamu murahan ,sok cari perhatian..hahhh..." Ayah marah ,dia memukul Arin pake bambu yang dia pegang..Berkali- kali Arin dipukul ,di pantat di paha .Arin menangis kesakitan.
"Ayah sakit ...sakit yah ..sakit hiks.hiks..hiks..Arin cuma mancing Yah ...Arin ga ngapa- ngapain."
"Dasar anak kurang ajar ...kurang ayah ngasih pelajaran ke kamu...kurang ayah ngasih pengertian ke kamu ,kita orang miskin Arin.Jangan bertingkah aneh- aneh.." omel Ayah masih memukul Arin berkali- kali
"Udah Ayah ..udah .udah .kasian Arin.Bunda yakin Arin ga melakukan hal yang aneh-aneh.," Bunda membela Arin karena bunda yakin dengan Arin.
"Ayah juga percaya bund.tapi apakah para tetangga percaya.Tadi pas pulang kerja mereka ngomongin Arin.Ayah malu bun ,malu punya anak ga bisa diatur.." Ayah terus saja memukuli Arin .Arin menangis badannya sakit semua.Lebih sakit hatinya karena dia merasa telah mengecewakan orang tuanya.Padahal Arin juga sadar apa yang dia lakukan tidak melanggar norma
Tiba - tiba Ayah jatuh terduduk sambil memegangi dadanya " Aduh...aduh ..bunda kenapa dada Ayah terasa sakit." Ayah jatuh pingsan.
" Ayaaaahhhhhh......maafin Arin ayah ...maaf ayah ..ayah kenapa ...ayah jangan sakit."
"Kak Arin ayah kenapa kok pingsan ." tanya Rama yang datang dari pintu belakang.
" Ayaaahhhhh ...kenapa ayah..hiks .hiks ."
Semua menangis Bunda ,Nia ,Arin dan Rama .Mereka kebingungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
𝘽𝘼𝙉𝙂 𝙑𝘼𝙉
aihh kasihan si arin emang sih harus nya arin nolak pergi kalo tau cuma dia sendiri ceweknya
tp ayah juga salah sih main pukul aja
percuma dong kalo dia juga percaya arin gk ngelakuin hal yg gak gak
2023-02-28
1
🍁Cliff❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ
kasian cinta bertepuk sblh tanggan😶
2023-02-28
1
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
cara mu salah ayah, dgn memukul anak gadis mu tidak akan merubah omongan orang
2023-02-22
1