Masih tiga tahun lalu
"Bang Arin ngantuk, bangunin kalo udah sampe ya," kata Arin yang matanya mulai sayu.
Angin semilir yang berhembus membuat mata mengantuk, walaupun baru jam sembilan pagi, tapi matahari sudah terasa panasnya. Arin menelungkupkan wajah diantara dua tangan yang memeluk kedua kakinya. Lambat laun matanya terpejam. Arin tertidur dalam posisi duduk menunduk.
"Arin tidur beneran, lah bocah gampang banget pulesnya,,," kata Toni yang duduk di sebelah Arin.Toni memperhatikan cara tidur Arin
"Kasian amat tu bocah, kan pegel leher, tidur seperti itu,"sambung Toni.
"Minggir Ton, biar gue yang di sebelah Arin," kata Andra yang langsung berdiri menggeser duduk Toni.
" Ga usah modus deh ,Ndra , udah biarin aja jangan diganggu ," timpal Didit.
"Hush ..kalian ini brisik banget, mengganggu orang tidur aja ," Arin tiba2 sudah mengangkat kepalanya terbangun karena mendengar suara temen-temennya berdebat.
"Maaf Arin jadi terbangun ya," Andra berkata sambil menangkupkan kedua tangan.
"Sudah ga papa ...Masih jauh ga si." Arin melihat sekeliling .
" Bentar lagi , paling lima menit lagi,sampai ," jawab Toni " Jangan tidur lagi, ntar gue tinggal."
"Diihh bang Toni jahat, percuma diajakin dong kalo cuma ditinggal di mobil," Arin cemberut.
" Becanda doang udah cemberut aja si," saut Toni.Dia acak rambut Arin.
"Abang ikh, udah tau berantakan, malah tambah diacak-acak kan tambah berantakan . Ga jadi cantik lagi ," Arin tambah cemberut . Sebenarnya dia cuma becanda .Arin memang suka mengganggu teman-temannya itu . Walaupun umur mereka lebih tua, pas becanda tidak memandang umur.
Tak terasa dalam perjalanan ternyata sudah sampai tujuan . Mereka semua turun dari mobil membawa semua peralatan memancing yang dibawa dari rumah.
"Asyik bawa gitar juga, punya siapa ini?" tanya Arin yang merasa senang karena ada yang membawa gitar . Arin suka menyanyi walaupun suaranya tidak sebagus Agnes Monica.
"Akulah yang bawa, ntar aku ajarin main gitar . Katanya pengen bisa," saut Didit .
" Asal jangan modus aja mau pegang- pegang tangan aku. Awas aja ya." Arin melotot, dia acungkan kepalan tangan kearah Didit.
"Ampun tuan putri mana berani hamba melakukan itu," Didit berlari sambil tertawa menghindari Arin .
" Abang itu mobilnya pergi, kita pulang naik apa?" Arin merasa bingung kenapa mobilnya meninggalkan mereka di pinggir sungai .
" Iya memang kita hanya menumpang sampai disini nanti pulangnya akan dijemput mobil itu lagi," jawab Andra yang menenteng beberapa joran pancing. " Ga ada yang bantuin gue membawa peralatan, kalian ga ada yang peka , sudah tau kerepotan begini."
"Kan udah biasa jadi kuli panggul, biar badan tambah kuat hahaha,," ejek Toni diiringi tawa semuanya .Danang mengambil tas yang dibawa Andra , kasian juga melihat Andra kerepotan.
"Udah yok jalan, becanda terus .Kita cari tempat disebelah sono tu dibawah pohon yang besar yang rindang biar ga panas," Irwan mendahului teman-temanya mencari tempat yang pas untuk tempat memancing mereka.
Udara sangat sejuk, banyak pohon besar dipinggir sungai. Matahari udah agak tinggi . Sekarang sudah pukul sebelas, Panas matahari terasa di kulit tapi karena banyak pohon besar jadi terasa sejuk. Apalagi di pinggir sungai ,suasana tambah adem. Mereka menyiapkan alat pancing , memasang umpan dan mulai melempar joran. Arin mengambil satu joran, tapi pas memasang umpan dia bingung melihat umpan yang disediakan.
"Ini umpannya apa , kok warnanya kuning bang?" Arin bertanya sambil membawa tempat umpan ke arah Andra . " Ini buka TAI kan? kenapa warnanya seperti ini bang," Arin masih bingung.
"Bukanlah, ngawur aja umpan pake begituan. Itu campuran kuning telur asin sama sarden ,," jawab Andra . Dia meraih joran yang dibawa Arin dan memasangkan umpan.
"Baunya amis banget ,huek...huek," Arin hampir muntah mencium bau umpan tadi.
" Udah sini gue aja yang pasang, Minggir sono jangan dicium. Mending cium gue " Andra mendekatkan pipinya pada Arin.
"Yeah ngarep, no jauh- jauh bukan muhrim. Apa mau dicium pake sendal," Arin udah siap mengacungkan sendal yang dia pake.
"Pelit amat si, dikit aja kali." Andra semakin mendekat menggoda Arin.
"Bener- bener ni orang ya , mau ditabok beneran ," Arin mengacungkan tangannya yang memegang sendal siap memukul Andra.
"Brisik kalian , ikannya kabur nanti, bisa diem ga si," omel Danang. Dia memang yang paling anteng diantara mereka.
"Iya bang maaf...," Arin pergi ke pinggir sungai untuk melempar joran . Setelah dilempar di taruh joran ditindih batu. Dia pergi ke bawah pohon besar tidak jauh dari pinggir sungai, dia menggelar tikar yang mereka bawa tadi.bSambil bersandar dibawah pohon Arin membuka tas yang dia bawa , mengambil sebuah buku dan mulai membaca. Arin memang suka membaca, bacaan favorit nya cerita detektif .
"Abang nitip joranku ya, nanti kalo ada ikan yang makan tolong diurusi ya," Arin membuka bukunya dan mulai membaca . Kalo sudah membaca dia akan lupa segalanya.
Waktu semakin siang .Sudah lumayan banyak ikan yang didapat .Mereka asyik sendiri dengan joran masing- masing.Setelah terkumpul ikan lumayan banyak mereka beristirahat dibawah pohon
"Ton ,kamu bersihin ikannya gih, aku mau membuat api , sebagian ikan kita bakar , laper ni.Kalian laper ga. Nang lo beli nasi di warung ya , bawa duitkan. Kita bagi tugas ," ucap Irwan menyuruh teman-teman nya karena memang perut sudah merasa laper.
"Aku ikut ke warung bang Irwan , tungguin bentar ," Arin berlari menyusul Irwan .Dia mau membeli minum, tadi dari rumah lupa tidak membawa.
Semua ikan telah matang dibakar . Irwan udah pulang dari warung,dia beli nasi dan air minum. Juga beli beberapa cemilan. Makan dipinggir sungai dengan ikan bakar sungguh nikmat . Nasi yang dibeli Irwan habis , ikan juga ludes .Tinggal cemilan dan beberapa botol air minum. Joran masih dipasang . Mereka masih semangat memancing. Biar ada yang di bawa pulang buat oleh-oleh. Arin hanya duduk saja, bersandar di batang pohon besar yang tadi , sambil baca buku . Matahari sudah mulai condong ke barat . Badan sudah mulai lelah, mata mengantuk . Apalagi dibawah pohon . Semilir angin mendukung suasana untuk memejamkan mata . Mata Arin mulai terpejam,dia tertidur. Ga sadar mulut mangap .Waah sasaran empuk buat para netizen ini. Tapi lagi - lagi ada Andra yang selalu perhatian sama Arin . Andra membuka tasnya dan ternyata mengambil masker untuk menutupi mulut Arin
" Wehh ada yang menggunakan kesempatan ni, lo mau cium Arin ya." kata Didit yang tiba-tiba sudah ada dibelakang Andra .
"Sok tau lo, lihat ini aku cuma mau memasang kan masker, kasian kalo ada lalat masuk, perutnya sudah penuh ikan kalo ditambah lalat mana muat hahaha," Andra tertawa ,dia membayangkan ada lalat masuk ke mulut Arin.Tawa Andra malah membuat Arin terbangun.
Arin Bingung, tapi kemudian dia sadar kalo masih dipinggir sungai.Tiba-tiba terdengar suara
"Abaaanggg,......."
Semua orang kaget.
Ada apa ya...
Jangan lupa tinggalkan like dan komen❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🥀⃟ʙʀ🇹ᴿᴵᴱ 𝓓𝓮𝔀𝓲ˢⁿ᭄🌀🖌:
aqu kasih vote aja mbak ossy
2023-04-17
1
🍁Cliff❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ
kebaca modusmu andra mo deket2 aja🤭
2023-02-28
1
🍁Cliff❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ
🤣🤣🤣🤣cba di rasa2ain beneran t@i ato bkn🤭
2023-02-28
1