Chapter 4

Masih tiga tahun lalu

"Bang Arin ngantuk, bangunin kalo udah sampe ya," kata Arin yang matanya mulai sayu.

Angin semilir yang berhembus membuat mata mengantuk, walaupun baru jam sembilan pagi, tapi matahari sudah terasa panasnya. Arin menelungkupkan wajah diantara dua tangan yang memeluk kedua kakinya. Lambat laun matanya terpejam. Arin tertidur dalam posisi duduk menunduk.

"Arin tidur beneran, lah bocah gampang banget pulesnya,,," kata Toni yang duduk di sebelah Arin.Toni memperhatikan cara tidur Arin

"Kasian amat tu bocah, kan pegel leher, tidur seperti itu,"sambung Toni.

"Minggir Ton, biar gue yang di sebelah Arin," kata Andra yang langsung berdiri menggeser duduk Toni.

" Ga usah modus deh ,Ndra , udah biarin aja jangan diganggu ," timpal Didit.

"Hush ..kalian ini brisik banget, mengganggu orang tidur aja ," Arin tiba2 sudah mengangkat kepalanya terbangun karena mendengar suara temen-temennya berdebat.

"Maaf Arin jadi terbangun ya," Andra berkata sambil menangkupkan kedua tangan.

"Sudah ga papa ...Masih jauh ga si." Arin melihat sekeliling .

" Bentar lagi , paling lima menit lagi,sampai ," jawab Toni " Jangan tidur lagi, ntar gue tinggal."

"Diihh bang Toni jahat, percuma diajakin dong kalo cuma ditinggal di mobil," Arin cemberut.

" Becanda doang udah cemberut aja si," saut Toni.Dia acak rambut Arin.

"Abang ikh, udah tau berantakan, malah tambah diacak-acak kan tambah berantakan . Ga jadi cantik lagi ," Arin tambah cemberut . Sebenarnya dia cuma becanda .Arin memang suka mengganggu teman-temannya itu . Walaupun umur mereka lebih tua, pas becanda tidak memandang umur.

Tak terasa dalam perjalanan ternyata sudah sampai tujuan . Mereka semua turun dari mobil membawa semua peralatan memancing yang dibawa dari rumah.

"Asyik bawa gitar juga, punya siapa ini?" tanya Arin yang merasa senang karena ada yang membawa gitar . Arin suka menyanyi walaupun suaranya tidak sebagus Agnes Monica.

"Akulah yang bawa, ntar aku ajarin main gitar . Katanya pengen bisa," saut Didit .

" Asal jangan modus aja mau pegang- pegang tangan aku. Awas aja ya." Arin melotot, dia acungkan kepalan tangan kearah Didit.

"Ampun tuan putri mana berani hamba melakukan itu," Didit berlari sambil tertawa menghindari Arin .

" Abang itu mobilnya pergi, kita pulang naik apa?" Arin merasa bingung kenapa mobilnya meninggalkan mereka di pinggir sungai .

" Iya memang kita hanya menumpang sampai disini nanti pulangnya akan dijemput mobil itu lagi," jawab Andra yang menenteng beberapa joran pancing. " Ga ada yang bantuin gue membawa peralatan, kalian ga ada yang peka , sudah tau kerepotan begini."

"Kan udah biasa jadi kuli panggul, biar badan tambah kuat hahaha,," ejek Toni diiringi tawa semuanya .Danang mengambil tas yang dibawa Andra , kasian juga melihat Andra kerepotan.

"Udah yok jalan, becanda terus .Kita cari tempat disebelah sono tu dibawah pohon yang besar yang rindang biar ga panas," Irwan mendahului teman-temanya mencari tempat yang pas untuk tempat memancing mereka.

Udara sangat sejuk, banyak pohon besar dipinggir sungai. Matahari udah agak tinggi . Sekarang sudah pukul sebelas, Panas matahari terasa di kulit tapi karena banyak pohon besar jadi terasa sejuk. Apalagi di pinggir sungai ,suasana tambah adem. Mereka menyiapkan alat pancing , memasang umpan dan mulai melempar joran. Arin mengambil satu joran, tapi pas memasang umpan dia bingung melihat umpan yang disediakan.

"Ini umpannya apa , kok warnanya kuning bang?" Arin bertanya sambil membawa tempat umpan ke arah Andra . " Ini buka TAI kan? kenapa warnanya seperti ini bang," Arin masih bingung.

"Bukanlah, ngawur aja umpan pake begituan. Itu campuran kuning telur asin sama sarden ,," jawab Andra . Dia meraih joran yang dibawa Arin dan memasangkan umpan.

"Baunya amis banget ,huek...huek," Arin hampir muntah mencium bau umpan tadi.

" Udah sini gue aja yang pasang, Minggir sono jangan dicium. Mending cium gue " Andra mendekatkan pipinya pada Arin.

"Yeah ngarep, no jauh- jauh bukan muhrim. Apa mau dicium pake sendal," Arin udah siap mengacungkan sendal yang dia pake.

"Pelit amat si, dikit aja kali." Andra semakin mendekat menggoda Arin.

"Bener- bener ni orang ya , mau ditabok beneran ," Arin mengacungkan tangannya yang memegang sendal siap memukul Andra.

"Brisik kalian , ikannya kabur nanti, bisa diem ga si," omel Danang. Dia memang yang paling anteng diantara mereka.

"Iya bang maaf...," Arin pergi ke pinggir sungai untuk melempar joran . Setelah dilempar di taruh joran ditindih batu. Dia pergi ke bawah pohon besar tidak jauh dari pinggir sungai, dia menggelar tikar yang mereka bawa tadi.bSambil bersandar dibawah pohon Arin membuka tas yang dia bawa , mengambil sebuah buku dan mulai membaca. Arin memang suka membaca, bacaan favorit nya cerita detektif .

"Abang nitip joranku ya, nanti kalo ada ikan yang makan tolong diurusi ya," Arin membuka bukunya dan mulai membaca . Kalo sudah membaca dia akan lupa segalanya.

Waktu semakin siang .Sudah lumayan banyak ikan yang didapat .Mereka asyik sendiri dengan joran masing- masing.Setelah terkumpul ikan lumayan banyak mereka beristirahat dibawah pohon

"Ton ,kamu bersihin ikannya gih, aku mau membuat api , sebagian ikan kita bakar , laper ni.Kalian laper ga. Nang lo beli nasi di warung ya , bawa duitkan. Kita bagi tugas ," ucap Irwan menyuruh teman-teman nya karena memang perut sudah merasa laper.

"Aku ikut ke warung bang Irwan , tungguin bentar ," Arin berlari menyusul Irwan .Dia mau membeli minum, tadi dari rumah lupa tidak membawa.

Semua ikan telah matang dibakar . Irwan udah pulang dari warung,dia beli nasi dan air minum. Juga beli beberapa cemilan. Makan dipinggir sungai dengan ikan bakar sungguh nikmat . Nasi yang dibeli Irwan habis , ikan juga ludes .Tinggal cemilan dan beberapa botol air minum. Joran masih dipasang . Mereka masih semangat memancing. Biar ada yang di bawa pulang buat oleh-oleh. Arin hanya duduk saja, bersandar di batang pohon besar yang tadi , sambil baca buku . Matahari sudah mulai condong ke barat . Badan sudah mulai lelah, mata mengantuk . Apalagi dibawah pohon . Semilir angin mendukung suasana untuk memejamkan mata . Mata Arin mulai terpejam,dia tertidur. Ga sadar mulut mangap .Waah sasaran empuk buat para netizen ini. Tapi lagi - lagi ada Andra yang selalu perhatian sama Arin . Andra membuka tasnya dan ternyata mengambil masker untuk menutupi mulut Arin

" Wehh ada yang menggunakan kesempatan ni, lo mau cium Arin ya." kata Didit yang tiba-tiba sudah ada dibelakang Andra .

"Sok tau lo, lihat ini aku cuma mau memasang kan masker, kasian kalo ada lalat masuk, perutnya sudah penuh ikan kalo ditambah lalat mana muat hahaha," Andra tertawa ,dia membayangkan ada lalat masuk ke mulut Arin.Tawa Andra malah membuat Arin terbangun.

Arin Bingung, tapi kemudian dia sadar kalo masih dipinggir sungai.Tiba-tiba terdengar suara

"Abaaanggg,......."

Semua orang kaget.

Ada apa ya...

Jangan lupa tinggalkan like dan komen❤️❤️

Terpopuler

Comments

🥀⃟ʙʀ🇹ᴿᴵᴱ 𝓓𝓮𝔀𝓲ˢⁿ᭄🌀🖌:

🥀⃟ʙʀ🇹ᴿᴵᴱ 𝓓𝓮𝔀𝓲ˢⁿ᭄🌀🖌:

aqu kasih vote aja mbak ossy

2023-04-17

1

🍁Cliff❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ

🍁Cliff❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ

kebaca modusmu andra mo deket2 aja🤭

2023-02-28

1

🍁Cliff❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ

🍁Cliff❣️💋🅂🄷🄰🅀🄸🄻🄰👻ᴸᴷ

🤣🤣🤣🤣cba di rasa2ain beneran t@i ato bkn🤭

2023-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39.
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 CHAPTER 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
Episodes

Updated 114 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39.
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
CHAPTER 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!