DUA

BARA tidak peduli. Dia melempar tubuh kecil gadis itu dengan mudah ke atas ranjang lalu segera menindihnya. Serta berusaha menahan perlawanan Rachel.

"Om ... saya mohon ... Om jangan!" sahut Rachel saat Bara berusaha mencium bibirnya.

Bara bangkit, kemudian melepas rim kulitnya. Lalu mengambil kedua tangan Rachel dan mengikat kedua pergelangan gadis itu.

"Maafkan om, Hel ... tapi kamu harus hamil."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"AAAAHHH!"

Rachel hanya bisa menahan rasa sakit, sambil mendes*ah, saat sesuatu itu menusuk masuk ke dalam. Terus dan terus dimasuki dengan kasar berulang kali. Sudah tak bisa terhitung berapa kali Bara mengeluarkan benihnya ke dalam rahim gadis kecil tersebut. Pokoknya Rachel benar-benar lelah sekarang hingga tak kuasa melakukan perlawanan. Dia pasrah dengan omnya yang tiada habisnya memainkan tubuhnya.

"Ini ... sangat nikmat—"

Kata itu terus terlontar saat Bara terus menghujami tubuh Rachel. Wajahnya yang penuh dengan gairah berada di balik leher jenjang gadis itu sembari mempererat pelukannya.

"Aarrggghhhh!"

Rachel memejamkan matanya ketika benih itu tumpah ke kembali ke dalam rahimnya. Tubuhnya ikut bergetar. Hal itu membuat Bara tahu, bahwa sebenarnya gadis itu sangat menikmati permainan mereka.

Butuh waktu beberapa menit untuk Bara melepas kepunyaannya, lalu segera berdiri menuju kamar mandi. Meninggalkan tubuh Rachel yang meringkuk lemas dengan air mata yang mengalir tenang di pelupuk mata.

Beberapa waktu kemudian, Bara keluar dari kamar mandi dan mendapati ranjang telah kosong. Ya, gadis itu telah pergi.

Bara tersenyum sumringah. Keponakan kecilnya itu memang hebat, bagaimana mungkin dia punya cukup kekuatan untuk keluar dari kamar setelah permainan panas tadi. Bahkan istrinya saja tidak bisa berjalan setelah bermain dengannya. Jangankan berjalan, berdiripun butuh waktu yang lama.

Namun itu tidak perlu dipikirkan, Bara lebih fokus dengan kemungkinan Rachel hamil. Apa yang akan keluarganya katakan jika itu memang terjadi? Apa mereka akan mengusir gadis itu dan berakhir Rachel menggugurkan kandungannya? Atau malah Rachel mengungkap kebenaran dan Bara diminta pertanggung jawaban?

Bara tertawa kecil. Tidak sabar melihat reaksi yang diberikan keluarga atas kehamilan Rachel. Dia siap bertanggung jawab. Namun wajah lelaki itu berubah seketika, sebuah rasa khawatir tentang kemungkinan Rachel tak hamil melintas di pikirannya.

Bara terduduk di pinggir ranjang sembari memeras kepalanya. Kalau benar-benar itu terjadi, dia akan terus melakukan hal itu sampai Rachel hamil.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rachel tergopoh-gopoh berjalan masuk ke dalam kamar mandinya. Ia tak menghiraukan rasa sakit di sekujur tubuhnya, terlebih yang berada di ************.

Gadis itu langsung duduk di lantai. Kedua kaki sudah tak mampu menyangga tubuhnya.

"Hikksss...."

Rachel segera menutup mulutnya yang kecil begitu erat ketika suara isakan tangis terdengar keluar.

"Hiiikkksss ... Ibu ... A-ayah ... ma-maafkan Rachel...." lirihnya dengan air mata yang terus mengalir ke pipi.

Kenapa Om Bara melakukan hal itu kepadanya? Padahal dirinya baru saja lulus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikan untuk meraih impiannya.

"Hikksss ... se-sekarang apa yang harus aku lakukan...." lirih Rachel lagi. Bertanya-tanya dengan penuh kebimbangan.

Pasalnya ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi kepada bibinya. Bisa saja Minah tidak percaya, kalaupun percaya pasti sang bibi akan murka dan menggila. Lantas tantenya, Agne akan mengusir mereka dan Minah juga bisa menghakiminya. Rachel tidak ingin hal itu terjadi, ia sudah banyak menyusahkan keluarga setelah kedua orangtuanya meninggal, terlebih hanya kedua tantenya itu yang sekarang menjadi sandarannya.

"Hikkksss...."

TOK! TOK!

"Rachel? Kamu di dalam?"

Tiba-tiba suara ketukan pintu membuat terkejut, diiringi dengan suara Minah yang lembut dari balik pintu. Rachel buru-buru mengusap air matanya yang masih mengalir.

"I-iya Bi," jawab Rachel senormal mungkin.

"Kamu sedang apa? Kalau sudah selesai tolong bantu bibi yah, bantu buat menu sarapan malam spesial untuk penyambutan kembalinya Om Bara dari luar negeri."

Rachel menyekap mulut dan hidung agar suara isak tangisnya teredam.

"Ba-baik ... Bi ... hikkkss..."

"Baiklah, jangan lama-lama yah Hel. Kalau sudah selesai langsung ke dapur."

Rachel tak membalas perkataan Minah karena mendengar suara langkah kaki yang menjauh.

Gadis itu kembali menyeka air matanya. Berusaha menghentikan isak tangis yang begitu dalam. Ia harus bisa. Jika tidak, Minah akan bertanya-tanya dan pada akhirnya akan tahu kejadian tadi. Rachel tidak ingin menambah beban bibinya itu.

Lalu dengan mengeluarkan seluruh kekuatan yang ada, Rachel bangkit dan membersihkan diri. Ia akan menganggap semua kejadian tadi hanyalah halusinasi, dan yang selanjutnya Rachel tidak akan lagi berurusan dengan omnya tersebut.

Selepas mandi dan mengganti pakaiannya dengan dress rumahan, Rachel pun berjalan menuju dapur. Walau merasa langkahnya masih gontai karena rasa sakit yang belum hilang, tapi ia berusaha untuk berjalan senormal mungkin. Jangan ada yang sampai curiga dengannya.

Sampainya di dapur, Rachel langsung mendekati bibinya.

"Apa yang bisa aku bantu, Bi?" tanya Rachel lembut.

Minah menoleh dan menunjuk ikan yang berada di baskom. "Tolong buang sisik ikan itu yah, Hel. Terus kamu potong jadi beberapa bagian yang besar."

Rachel langsung mengangguk dan segera berjalan mengambil ikan itu. Namun tiba-tiba....

"Hel?"

Rachel menoleh ke arah Minah dengan wajah panik.

"Itu ... kakimu kenapa? Sakit yah?"

DEG!

Rachel berusaha tenang dan bergerak menunjukkan kaki kirinya. "Ini ... jatuh Bi. Aku habis jatuh pas keluar dari kamar mandi."

Minah percaya saja, lalu melanjutkan kegiatannya memotong sayuran. "Pasti itu karena licin, kan? Tenang yah Hel, bibi akan segera membersihkannya," katanya.

"Iya Bi," balas Rachel sambil mulai membuang sisik ikan itu.

Tidak terasa dua jam berlalu dengan begitu cepat, Rachel kini sudah membantu Minah menyiapkan seluruh makanan ke tempatnya.

"Hel ... bisa tolong bibi?" tanya Minah setelah kembali dari luar berbincang dengan Agne tentang makanan yang sudah siap.

Rachel menoleh cepat. "Bisa. Tolong apa yah Bi?"

Minah kemudian mengambil botol wine serta gelas kaca, menyodorkan ke hadapan Rachel. "Ini. Tolong antar ke kamar Om Bara," kata Minah dengan senyum manis.

Rachel seketika melotot dan refleks mundur selangkah.

"Ta-tapi Bi—"

"Aduh Hel. Cepat, kamu harus tahu Om Bara itu tidak suka menunggu," potong Minah tidak ingin mendengar alasan apapun. Sementara Rachel melamunkan kejadian tadi, hingga sebuah ide muncul.

"Rachel tidak bisa Bi. Tadi kan sudah bilang, kakiku sakit karena jatuh di depan kamar mandi. Sangat sulit untukku menaiki tangga," ucap Rachel serius.

Minah menggeleng. "Bukan kamar yang di lantai atas maksud Bibi. Tapi yang berada di bawah tangga. Om Bara sedang bersantai di situ," kata Minah lalu sedikit memaksa kedua tangan Rachel untuk memegang botol wine dan gelas kaca tersebut. "Ayo Hel, cepat. Setelah itu kamu bantu bibi lagi di dapur."

Sudah tidak alasan lagi, Rachel memasrahkan dirinya untuk mengangguk. Kemudian berjalan ke luar dapur menuju kamar kecil yang berada di bawah tangga.

Langkahnya berhenti ketika sudah sampai di depan pintu.

TOK! TOK!

"Iya, silahkan masuk." suara serak dan besar itu segera menyahut di balik pintu.

Rachel menelan ludahnya. Menarik napas dalam-dalam lalu membuka pintu. Seketika tubuhnya merinding ketika melihat Bara sedang duduk di sofa hitam sambil membaca buku menghadapnya.

Gadis itu sangat takut dengan segala kemungkinan yang akan terjadi sekarang.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Iat Iyyat

Iat Iyyat

ceritanya bagus . singkat tapi jelas ,semangat ya thor nulis nya🙏 sedih nasib Rachel nya

2024-01-09

0

Dewi Payang

Dewi Payang

kasihan Rachel

2022-10-31

1

maharastra

maharastra

kasian si Rachel

2022-10-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!