PART 04

seminggu setelah kejadian pagi itu, hubungan ku dan Vrede sedikit kurang baik. agak merenggang. lebih tepatnya aku yang menghindar setiap diajak bertemu dan aku juga yang berusaha mengurangi interaksi diantara kami berdua.

mulai dari menolak setiap ajakan untuk bertemu, jarang mengangkat telpon dari nya dan hampir tidak pernah lagi berbalas chat. itu ku lakukan karna hati dan jiwa ku belum siap bertemu dengan nya. andai-andai ia masih memproklamirkan rasa nya.

tapi tidak kali ini, deringan pertama telpon darinya aku iyakan. sampai akhirnya ia mengajak ku untuk berkeliling di taman seperti hari-hari biasanya. hari-hari sebelum ia menyatakan rasa nya terhadap ku.

dan disini lah kami sekarang. duduk di kursi panjang ditengah taman kota. mungkin jika orang asing yang melihat kami saat ini akan berfikiran bahwa aku dan Vrede adalah pasangan. tapi tidak begitu Ferguson.!! sekali lagi ku tekankan, aku dan Vrede hanya berteman.

"loe kenapa sih Ell.? susah banget di hubungi?" ucapnya setelah lama kami berdiam diri.

"aku sibuk bantuin bunda jualan Vre,"

aku tidak sepenuhnya berbohong. untuk satu hal ini aku memang jujur. setelah di nyatakan lulus dari sekolah menengah atas kemarin aku ikut membantu ibu berjualan. dan ternyata hal ini cukup menyenangkan, selain bertemu dengan beragam manusia pembeli aku juga bisa mendapatkan uang.

"tapi apa iya jualan sampe ngga sempat buka Hp sih Ell.?

aku mengendikan bahu acuh. percuma berbicara dengan nya dalam keadaan emosi yang kurang stabil. jadi aku memilih diam.

jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. tapi aku masih ingin berjalan-jalan. masih terlalu sore untuk kembali ke rumah di malam Minggu seperti ini.

awalnya Vrede menolak ketika ku ajak untuk berkeliling di pasar malam. tapi tau bagaimana kemampuan ku bukan.? aku mengeluarkan semua jurus andalan yang aku punya untuk membujuk nya agar mau mengikuti ingin ku.

tiba di pasar malam, kami di suguhi oleh berbagai macam ragam jajanan. mulai dari yang di goreng, di kukus, makanan berat, ringan, berkuah dan kering pun ada.

tapi entah kenapa dari sekian banyaknya jajanan yang kami temui malam ini, yang ada di mata ku hanya ada kembang gula saja. tanpa sadar aku menggenggam tangan Vrede untuk berjalan kearah gerobak kembang gula di depan sana.

Vrede tersenyum sambil menatap tangannya yang ada di dalam genggaman ku. mengikuti ku dari arah belakang tanpa niat melepaskan tangannya dari tangan ku.

"pak, kembang gula nya dua bungkus ya." pinta ku ketika kami tiba di depan gerobak si penjual kembang gula.

aku melirik kearah Vrede sebentar, aku sadar dia kurang nyaman berada di lingkungan seperti ini. tapi itu lah hebat nya dia. meski dari keluarga kaya raya, Vrede tidak pernah memperlihatkan bahwa ia punya segalanya pada ku.

kadang aku juga berpikir apa yang dia lihat dari gadis sederhana seperti ku. gadis yang tidak memiliki apa-apa selain otak yang sedikit encer untuk sebagai modal hidup.

"dua puluh rebu ya neng,"

aku bersiap mengulurkan uang selembaran bernilai dua puluh ribuan kepada si penjual kembang gula tetapi tidak jadi kulakukan karna kalah cepat dari Vrede. mengulurkan uang selembaran uang berwarna biru kepada sang penjual dan mengambil alih kembang gula miliki ku.

"kembaliannya untuk bapak aja," katanya.

inilah Vrede yang ku ceritakan tadi. Vrede yang baik hati, ramah dan selalu mempertimbangkan kehidupan orang lain di atas kepentingan nya sendiri.

"benaran nak.? wah terimakasih ya. semoga hubungannya langgeng terus." ucap si penjual kembang gula.

aku melotot, Vrede hanya tersenyum sebagai jawaban. sudah ku bilang bukan.? orang-orang baru yang bertemu dengan kami akan mengira kami adalah pasangan.

lelah menyusuri jalanan, aku dan Vrede memutuskan untuk beristirahat sejenak. mencari posisi ternyaman dan jauh dari kebisingan. duduk saling berdampingan tanpa suara.

aku dengan pikir ku dan Vrede dengan gawai nya.

"jadi gimana Ell.?"

setelah beberapa menit saling mendiamkan diri akhirnya Vrede membuka suara terlebih dahulu. aku mengalihkan pandangan yang semula memandang kearah depan menghadapnya. bingung.

apa maksud pertanyaannya barusan.

"hasil ujian elo gimana.? lolos,?" ujar nya memperjelas.

oh untunglah, aku langsung menghela nafas lega. pikir ku ia kembali akan membahas kejadian tempo lalu.

"ga tau gue, kan loe tau sendiri segimana sibuk nya gue belakangan ini. jadi ga sempat main hp."

Vrede mengangguk-anggukan kepala seolah masuk akan penjelasan ku. aku segera meraih ponsel ku di balik Sling bag yang ku gunakan malam ini. berselancar dengan lancar dilaman website kampus tujuan ku. dan Tara.!!!

Terpopuler

Comments

Adico

Adico

😍😍

2022-10-07

2

khairiah ❤😘xu kai 😉🤭

khairiah ❤😘xu kai 😉🤭

kok jadi canggung ya setelah ngungkapin perasaan 😅😅😅😅

2022-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!