Terjerat Pesona Abang Tiri

Terjerat Pesona Abang Tiri

PART 01

"Kak..." tak ada tanda-tanda kehidupan dibalik pintu kamar itu.

"Ell..." lagi

"ARCELLIA LYCORIS PUTRI... BANGUNNN.!!!" teriakan yang disertai dengan hantaman keras dari luar kamar sebenarnya sedikit membuat tidurku terusik. tapi mengingat baru beberapa jam yang lalu aku masih terjaga dibalik layar membuat ku enggan membuka mata.

apalagi hembusan angin di pagi hari ini seakan-akan menembus bagian dari tulang ku yang paling dalam. ditambah dengan cuaca yang sedikit mendung sangat mendukung untuk terus berada di atas kasur yang entah kenapa di pagi ini terasa begitu nyaman.

perlahan ku buka mataku, dan betapa terkejutnya aku ketika disuguhi oleh penampakan yang lucu. bunda berkacak pinggang di samping ranjang dengan wajah yang beliau kira sudah sangat menyeramkan.

mungkin bunda lupa jika sekarang aku tidaklah lagi sama dengan anak kecil dua belas tahun yang lalu. gadis yang hanya pandai menangis ketika diberi pelototan mata.

Tapi, bukan itu yang ku permasalahkan sekarang. Sejak kapan bunda bisa masuk kedalam kamar ku.? seingat ku, semalam aku telah mengunci pintu sebelum tidur. tanpa Tedeng aling-aling bunda langsung menarik paksa selimut yang ku gunakan. membuka gorden jendela dan membiarkan sang surya menerpa wajah ku.

"Bun,, apa-apaan sih.?"

aku merasa kesal lantaran tidur ku di usik, terlebih jika mengingat ini adalah hari libur. jadi tak perlu bangun cepat seperti biasanya. toh tidak ada yang perlu dilakukan dengan tergesa bukan.?

"kamu yang apa-apaan. liat tuh, temen kamu dari tadi nungguin. katanya kalian udah janjian mau joging. kamu nya malah ngebo gini."

tunggu dulu, apa maksudnya.? joging.? teman

? deg.! jam berapa ini batinku. aku melirik jam di atas nakas samping ranjang, Damn.!! alarm yang seharusnya membangunkan ku tiga puluh menit lalu kini malah berdenting menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit.

FIX, kali ini memang benar aku yang salah. kenapa.? karna semalam aku sudah membuat janji untuk joging bersama Vrede di taman kota pagi ini. dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya aku tergesa-gesa memasuki kamar mandi.

Brugh.!! bisa kalian tebak itu bunyi apa.? ya itu adalah sapaan pagi antara kening dan pintu kamar ku. aku meringis sakit dibuatnya.

"ini siapa sih yang dekor kamar mandi.? naro pintu nya kok kekecilan,"

bunda menggelengkan kepala melihat tingkah ku, mungkin yang ada di pikirannya bagaimana mungkin wanita se anggun dirinya memiliki anak yang sembrono dan berantakan seperti ku.

sepuluh menit kemudian aku sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap, legging berwarna hitam dipadankan dengan crop top sport berwarna biru Dongker dan jangan lupakan sepatu yang senada dengan warna legging agar tampilannya lebih aesthetic.

sementara diluar, Vrede sudah misuh-misuh sedari tadi.

"tunggu bentar ya Vre, Bentar lagi juga keluar si Ella nya." ujar bunda ku

"iya gapapa Tante" jawabnya berusaha menampilkan wajah biasa-biasa saja. yang sebenernya didalam hati pasti sedang mengumpat ku. dan tepat seperti dugaan ku, mendapati bayang ku dibalik pintu Vrede kembali memasang wajah masam nya.

"Pagi Vre," sapa ku

Vrede melotot tajam kearah ku dengan kedua tangan sudah mengepal keras.

"jangan keseringan melototin gue Vre, tar mata Lo copot gue yang repot," canda ku.

"Inget ya Vre jangan sampe telat, awas aja sampe telat kaga bakal gue jajanin cilok lagi tar," ucap Vrede menirukan pesan ku dengan gaya bibir yang disengaja menye-menye. aku terkekeh geli melihat tingkahnya saat ini. sungguh menggemaskan.

"ya udah buruan, makin siang tar cuacanya makin panas,"

Vrede mendelik kesal kearah ku, sadar aku yang salah jadi aku hanya diam diperlakukan begitu.

"Cih,, dia yang telat kita yang diburu-buruin."

aku memutar kedua bola mata ku malas. inilah salah satu kekurangannya, lambe turah. sedikit saja kesalahan maka akan di ungkit hingga ke akar-akar oleh nya.

"calon mertua gue kemana dah.? perasaan tadi masih dimari," ujarnya celingukan, mengamati setiap sudut ruangan rumah ku.

"ngapain cari bunda,?"

"mau pamit lah SAYANG, ya kali ngajak bunda ke KUA," jawabnya disertai dengan cengiran.

"BUNDA.. Ell sama Vre pergi dulu ya," teriakku dari luar pagar. kulihat Vrede Samapi menutup kedua telinga nya dengan kedua telapak tangan. sekencang itu kah suara ku.? padahal suara ku tidak se menyakitkan itu bukan.?

"ish suara lo Ell, lama-lama budeg gue, heran deh, perempuan hobi nya kok ngereog"

"Iya, hati-hati," terdengar jawab bunda dari dalam rumah.

"udah buruan deh ah, bacot mulu lo," ujar ku.

setelah mendapat ijin dari bunda, aku dan Vrede pergi ke taman kota menggunakan sepeda masing-masing.

BERSAMBUNG

Holla bestie👋 bantu support author di karya pertama author ya🙏🏻 koment, like dan vote juga seikhlasnya.

terimakasih yang sudah mampir dan meninggalkan jejak💜 sehat selalu luv🥰

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

aku mampir Thor 🤗

2023-01-10

0

Luluk Mujiati

Luluk Mujiati

Wahhh suka gaya bahasanya ...

2022-11-29

1

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

baca lagi nih el di komik nya kk author

2022-11-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!