Jam pelajaran hari ini sudah usai.
"Pak ini hadiah untuk Bapak." Ucap Rida memberikan kotak yang berbungkus kan kertas kado.
"Saya tidak ulang tahun hari ini." Ucap Pak Dika. "Anggap saja ini hadiah dari saya karena sudah mau mengajari kami." Ucap Rida.
"Oohh terimakasih banyak yah. Kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanya Pak Dika.
"Nama saya Rida Pak." Jawab Rida sambil senyum-senyum.
Anisa dengan Putri mau keluar. Anisa lewat begitu saja dari samping pak Dika sementara Putri menunduk kan badan nya.
"Anisa!" Ucap Pak Dika. Anisa berhenti dia menatap Pak Dika. "Kamu tidak pernah di ajarin sopan santun yah?" Ucap pak Dika.
"Saya kurang sopan bagaimana? Saya tidak mengganggu bapak yang sedang menggoda anak SMA." Ucap Anisa.
"Anisa jaga bicara kamu. Ini masih di sekolah." Ucap Putri. Anisa langsung pergi tanpa pamit.
"Anisa memang seperti itu Pak, dia tidak pernah sopan." Ucap Rida.
"Kamu langsung pulang saja, saya akan ke kantor." Ucap Pak Dika. Rida mengangguk.
"Ya ampun Rida.. Aku yakin pak Dika pasti sangat tertarik sama kamu." Ucap teman-teman nya.
"Pasti dong." Ucap Rida dengan sombong. "Anisa aku gak bisa nemanin kamu, aku harus pulang cepat membantu orang tua ku." Ucap Putri.
"Loh kamu sudah janji untuk nemanin aku jalan-jalan." Ucap Anisa. "Maafin aku, tapi beberapa hari ini aku sudah full menemani kamu sehingga orang tua ku marah-marah." Ucap Putri.
"Ya udah deh kalau begitu." Ucap Anisa, akhirnya Putri pulang. "Yahh aku kesepian lagi deh." Ucap Anisa lesu sambil berjalan ke dalam mobil nya.
Dia membuka pintu mobil hendak masuk namun langsung di tahan oleh Pak Dika.
"Apa-apaan sih Pak!" Ucap Anisa kesal.
"Kamu bisa berbicara dengan sopan tidak? Saya ini adalah guru kamu, dan saya jauh lebih Tua dari pada kamu!" Ucap Pak Dika.
"Justru Bapak yang tidak sopan tiba-tiba menghalangi saya." Ucap Anisa.
"Kembalikan KTP saya!" Ucap Pak Dika.
"Mana Handphone saya? kalau Bapak mau KTP Bapak kembali kan ponsel saya dengan keadaan yang bagus." Ucap Anisa.
"Saya menitipkan ponsel kamu di tukang servis handphone, sekarang saya butuh KTP saya untuk pendaftaran diri." Ucap Pak Dika.
"Aku tidak mau memberikan nya." Ucap Anisa. "Kembalikan." Ucap Angga. Anisa menggeleng kan kepala nya.
"Jangan menguji kesabaran saya!" Ucap pak Dika dengan tatapan tajam.
Anisa tetap tidak mau, Dika mau mengambil dari tas Anisa.
"iyah-iyah aku akan memberikan nya." Ucap Anisa karena sudah takut.
Anisa mencoba melihat ke dalam Tas nya.
"Ya ampun kenapa dompet ku tidak ada di sini? seperti nya aku meninggalkan dompet ku di rumah." Ucap Anisa.
"Jangan membuat alasan!" Ucap Pak Dika.
"seriusan Pak. Bapak bisa memeriksa nya sendiri!" Ucap Anisa.
Pak Dika memeriksa nya namun tidak ada.
"Saya mau besok kamu membawa nya. Saya juga akan membawa handphone kamu." Ucap Pak Dika.
Anisa tidak menjawab dia langsung masuk ke dalam mobil dan pergi.
"Anisa cukup terkenal dengan anak yang keras kepala Pak Dika." Ucap Pak guru.
"Kenapa tidak satu pun guru yang bertindak tegas kepada nya?" Tanya Pak Dika.
"Orang tua nya cukup berpengaruh di kota ini Pak. Orang tua nya donatur di sekolah ini." Ucap Pak guru.
Pak Dika menghela nafas panjang. "Baiklah kalau begitu saya harus kembali pulang pak." Ucap pak Dika.
Pak Dika pulang menggunakan motor Vespa nya yang kelihatan nya sudah sangat lama.
Sebelum kembali ke rumah nya dia singgah mengambil ponsel Anisa.
"Apa handphone nya sudah bagus?" Tanya Pak Dika.
"Sudah Pak, silahkan di cek." Ucap pemilik konter.
Pak Dika memeriksa nya dan melihat wallpaper nya foto Anisa. "Itu pacar bapak yah? Sangat cantik yah." Ucap pemilik konter.
Pak Dika menggeleng kan kepala nya. "Ini adalah milik murid saya." Ucap Pak Dika. "oohhh.. saya minta maaf pak, saya tidak tahu."
"Tidak apa-apa." Ucap Pak Dika.
"Kenapa saya tidak asing dengan wajah bapak yah? Apakah sebelum nya Bapak pernah masuk ke TV?" Tanya pemilik konter.
Pak Dika menggeleng kan kepala nya. "Mungkin hanya sekedar mirip." Ucap pemilik konter. Setelah di bayar Pak Dika pulang.
Anisa baru saja sampai di rumah nya dia melihat mobil Candra sudah di depan rumah nya.
"Anisa aku sudah menunggunya kamu dari tadi." Ucap Candra. "Ngapain kamu ke sini?" Tanya Anisa.
"Aku minta maaf, aku minta maaf sudah membuat kamu marah." Ucap Candra.
"Aku sudah sangat membenci kamu, aku tidak ingin balikan sama kamu, kita tidak ada hubungan apapun!" Ucap Anisa.
"Aku dengan perempuan itu hanya main-main, jangan meninggalkan aku, aku janji tidak akan mengulangi nya lagi." Ucap Candra.
Dia terus memohon sampai Anisa luluh. Candra Masih kuliah semester akhir, dia cukup kaya namun sangat Playboy.
Dia sangat Tampan itu sebabnya Anisa tergila-gila kepada nya.
"Aku masih sangat mencintai kamu." Ucap nya memeluk Anisa. Akhirnya Anisa luluh lagi.
"Kamu beneran gak ada selingkuh?" Ucap Anisa. "Aku dengan dia hanya berteman, kamu tau kalau di kampus sangat banyak wanita-wanita yang mencoba mendekati aku, tapi aku hanya mencintai kamu." Ucap Candra.
"Ya udah deh aku Percaya." Ucap Anisa.. Candra tersenyum mereka berpelukan.
"Humm bagaimana kalau hari ini kita ke Club?" Tanya Candra.
"Gak bisa sayang, aku harus mengerjakan tugas." Ucap Anisa.
"Ini hari Sabtu sayang, kamu masih bisa mengerjakan nya hari Minggu." Ucap Candra.
Anisa baru sadar kalau ini adalah hari Sabtu. Akhirnya dia pun mau ikut dengan Candra.
Di malam hari nya Anisa sudah sampai di Club bersama Candra dan bertemu teman-teman nya.
"wah ramai sekali." Ucap Anisa. "Sayang kamu tunggu di sini dulu yah, aku mau ke kamar mandi." Ucap Candra.
"Iyahh.." jawab nya.
"Hayy Anisa.." sapa Salah satu teman Candra.
"Hayy juga." Jawab Anisa.
"kamu datang sendirian? Candra mana?" Tanya teman nya. "Ada kok, dia lagi ke kamar mandi." Ucap Anisa.
"Nih minum.." ucap teman Candra. Anisa menggeleng kan kepala nya.
"Aku belum mau minum, aku menunggu Candra saja." Ucap Anisa. "oohhh."
Dia duduk bersama Anisa menikmati musik yang begitu keras sekali.
"kok Candra gak balik-balik sih." Batin Anisa.
"Kamu cantik banget sih malam ini." Ucap teman Candra.
Anisa mulai risih karena tatapan pria itu. akhirnya dia memilih menyusul Candra.
"Kok kamu lama banget sih?" Ucap Anisa.
"maaf sayang perut kau tiba-tiba sakit." Ucap Candra. Mereka pun lanjut untuk minum di meja yang sudah di pesan sebelum nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments