pernikahan akan dilaksanakan hari ini, semua sudah bersiap mempelai wanita dan laki-laki pun sudah siap. Pernikahan hanya di hadiri keluarga terdekat saja, itu permintaan Michael ia tidak ingin di publikasikan.
dan itu di setujui oleh Sandra dan keluarganya.
" Kamu cantik sekali kak dengan gaunmu" ucap Jeniffer memuji kakaknya yang memang benar sangat cantik hari ini.
dengan balutan baju pengantin di hiasi Payet yang sangat mengkilap membuat gaun terlihat sangat mahal dan berkelas.
" Adik kakak juga cantik ngga kalah cantiknya sama kakak" Sandra membalas ucapan Jennifer.
" tidak kak, tapi kakak yang paling cantik apalagi hari ini" Sandra tersenyum ia berdiri di depan cermin merapikan sesuatu yang menurut nya belum pas.
Pengantin laki-laki pun sudah siap, tak seperti Sandra yang terlihat bahagia. Michael memancarkan aura tidak bahagianya senyum yang ia sunggingkan adalah keterpaksaan.
" udah siap Michael, mobilnya sudah menunggu dari tadi"
Michael mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
" maafkan aku Jennifer" dalam hatinya yang terasa amat sakit, ia selalu merasa menghianati Jennifer. padahal bukan Michael saja, Jennifer juga yang mengharapkan pernikahan ini terjadi.
Pengantin pria sudah berada di jalan menuju tempat akad, tidak di laksanakan di gedung seperti biasanya. padahal papa Gabriel orang terpandang kolega bisnisnya banyak, tapi ini permintaan Michael ia tidak ingin pernikahan secara terbuka hanya di hadiri keluarga dan orang terdekat saja.
Ijab qobul pun di laksanakan, Michael sangat sulit sekali mengucapkan nama Sandra yang ada di pikirannya adalah Jennifer.
Michael menatap ke arah di mana Jennifer berdiri, Jennifer meremas tangan Bryan yang saat itu berada di sampingnya. Bryan memberi kode kepada Michael agar segera ia laksanakan ijab Qabul nya. Michael melihat Jennifer yang sudah panik takut akan membuat malu kedua keluarga, akhirnya Michael bisa dengan lantang mengucapkan ijab Qabul dan sah terucap dari semua saksi dan orang yang menyaksikan pernikahan ini. Jennifer berbalik kebelakang ia menitikkan air mata, Bryan kemudian merangkul nya agar Jennifer tenang.
Menurut Jennifer keputusan nya tepat menginginkan kakak nya bahagia, karena seumur hidup Sandra ketergantungan dengan obat rasa sayang nya mengalahkan perasaannya.
" Jen kamu ngga papa" tanya Bryan dengan masih menggenggam tangan Jennifer.
" iya aku tidak apa-apa Bryan"
" tapi kamu..."
" ini tangis bahagia Bryan, aku bahagia akhirnya kakakku menemukan kebahagiaan nya" Bryan dan Jennifer melihat Sandra yang di papah oleh mama dan papa nya.
" kamu benar-benar hebat Jen, aku yakin kamu pasti kuat"
" mungkin setelah ini aku akan tinggal di apartemen, aku bisa menahan semuanya tapi mungkin Michael masih dengan egonya" ucap Jennifer.
Semua tamu merasakan kebahagiaan ada, Jennifer selalu menghindar dari Michael dan Sandra. ia berjalan di dekat kolam merasakan tiupan angin sepoi menyapu rambutnya.
" Jennifer mana Bryan kenapa aku tidak melihatnya" tanya Sandra.
" ada tadi sama aku disini mungkin di belakang atau sama tamu yang lain" ucap Bryan melihat ke arah Michael yang hanya diam saja dari tadi. Michael pun celingukan mencari keberadaan Jennifer.
Bryan melihat Jennifer berada di dekat kolam ia menghampiri, Bryan sangat mengkhawatirkan Jennifer saat ini.
" dari tadi kamu di cariin Sandra ternyata di sini Jen, jangan bilang kamu tak kuat melihat semuanya" Jennifer hanya seorang wanita yang lemah, ia menyenderkan kepalanya di lengan Bryan luluhlah air mata nya.
Bryan kemudian memeluknya ia tahu saudara nya itu sedang tidak baik-baik saja.
sangat sulit bagi Jennifer untuk melepaskan cinta nya.
" menangislah Jen sepuasnya, itu konsekuensi yang kamu ambil kamu rela memberikan semua yang kamu miliki untuk Sandra bahkan cintamu" Jennifer tetap tidak mengeluarkan suara ia hanya menangis sidikit di tahannya.
Sandra mengetahui keberadaan Jennifer ia memanggil dan Jennifer berusaha untuk baik-baik saja ia memberi kode kepada Bryan agar meniup-niup matanya.
" ternyata kamu di sini Jen, ngga ingin ngucapin selamat sama kakak nih" Sandra menggandeng lengan Michael dan menemui Jennifer.
" iya kak maaf tadi Jennifer sibuk sama tamu "
" kamu kenapa ada apa dengan matamu"
" ini tadi kemasukan ngga tau apa mungkin pasir terus habis makan belum cuci tangan jadi gini deh kak pedes" Sandra melepaskan tangannya dari lengannya kemudian menemui Jennifer yang masih matanya di tiup sama Bryan. Sandra ikut meniup-niup mata Jennifer, Sandra juga sangat menyayangi Jennifer karena mereka hanya dua bersaudara.
" ada-ada aja kamu Jen, perih ya. kamu istirahat aja ke kamar cuci muka. Bryan antar Jennifer ya." Bryan mengangguk.
Jennifer berlalu bersama Bryan ia tak ingin menatap wajah Michael sedikitpun, Karena rasa masih tersimpan di hatinya.
Jennifer berbalik dan memeluk kakaknya Sandra.
" selamat ya kak, semoga kakak bahagia selalu. Michael selamat ya." Jennifer menyodorkan tangannya dan di sambut oleh Michael sedikit lama Jennifer mencoba untuk melepaskan. Michael tau Jennifer sedang patah hati, tangannya dingin sekali.
Jennifer pamit dengan Sandra dan Bryan mengantar Jennifer ke kamar atas. Jennifer melepaskan semua penatnya di dalam kamar, Bryan mencoba menenangkan.
" sakit kan Jen rasanya, kamu terlalu sok kuat juga. istirahat lah aku ke bawah ya tak enak jika nanti ada yang mencari" Jennifer mengangguk dan ia merebahkan tubuhnya di ranjang dengan posisi miring ke kanan membelakangi pintu.
" San aku ingin ke toilet di mana kamar kita " tanya Michael.
" ada di atas sebelah kanan kalau sebelah kiri itu kamar Jennifer, bisa sendiri mich"
" iya aku sendiri saja temani tamu-tamu kita saja san" Michael tenang akhirnya ia bisa menemui Jennifer, ia yakin saat ini Jennifer tidak baik-baik saja. Sandra masih sibuk dengan tamu-tamunya yang datang.
" Michael apa yang akan kamu lakukan" saat Bryan akan turun ia berpapasan dengan Michael yang sedang naik ke atas.
" biarkan aku bertemu dengan Jennifer, sebentar saja"
" tapi mich" wajahnya memelas memohon sangat kepada Bryan.
" Baiklah ingat jangan lama-lama dan aku akan berjaga di luar pintu, saat pintu ku ketuk segeralah keluar" Michael mengangguk atas permintaan Bryan.
Terdengar suara pintu terbuka, Jennifer masih di ranjang tapi ia tidak tidur. berusaha memejamkan mata tetap saja belum bisa.
" ada apa Bryan, kenapa kamu balik lagi sebaiknya kamu temui tamu-tamu di bawah. aku mau istirahat." Michael langsung meme**k Jennifer dari belakang, ia menangis seketika Jennifer kaget ia kenal dengan bau parfumnya.
" Michael, gila apa kamu ke sini ini kamar aku Michael" bentak Jennifer sedikit keras.
" Sebentar saja Jen, sebentar saja aku peluk kamu" Jennifer pun tidak tega melihat Michael menangis akhirnya ia biarkan Michael memeluk nya. Tanpa ada kata-kata yang keluar dari bibir keduanya mereka curahkan dengan saling me**luk. keduanya sama-sama merasakan sakit yang teramat.
Terdengar suara pintu diketuk.
dan....
____________
bersambung
mohon like ya kakak readers.
trimakasih 🥰.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments