part 3

" Jennifer aku mencintaimu" lagi-lagi Michael mengigau.

" Terus itu saja yang ia ucapkan dari tadi Jenifer, Michael tak pernah pergi ke bar ini pertama kalinya ia melakukan ini. "

" aku yakin Michael akan mengerti keadaan semua ini".

" yah,,, semoga saja" ucap Bryan tampak kesal dengan Jenifer. ia menghembuskan nafas kasar kemudian menyeruput kopi buatan Jenifer.

Mereka berbincang cukup lama, Bryan tidak setuju dengan keputusan Jennifer. tapi Jennifer sudah memutuskan hal itu, demi kakaknya bahagia.

" Aku pulang dulu ya Jen, biarkan Michael istirahat dulu di sini"

" Jangan pergi Bryan apa kata orang nanti jika aku menyimpan laki-laki disini"

" terus aku kamu suruh tidur disini juga"

" Tolong temani Michael Bryan aku yang akan pulang kerumah, nanti pagi sekali aku akan datang. Aku sudah pesan makanan nanti jika datang makanlah, biarkan Michael istirahat"

" Kalian selalu menyusahkan ku saja" kesal Bryan.

ia sangat menyayangi keponakannya, Bryan sejak kecil sudah di asuh oleh papa Gabriel, karena papa Gabriel tidak punya anak laki-laki dan Bryan anak dari adik Gabriel. orang tua Gabriel meninggal saat kecelakaan.

Bryan dikirim papa Gabriel untuk kuliah di Amerika mengambil sekolah bisnis.

setelah selesai Bryan pun pulang dan ia memutuskan tinggal di apartemen tapi sering juga menginap di rumah papa Gabriel.

Bryan sudah mulai mengurus perusahaan peninggalan papanya, sebelumnya papa Gabriel yang mengurus kini Bryan sudah dewasa perusahaan itu di berikan kepada Bryan agar di urus oleh Bryan.

" Ya sudah aku pulang, trimakasih bryan yang baik saudara terbaik."

" ck..." Bryan berdecak meluapkan kekesalannya.

***

" Baru pulang kamu Jennifer" Jenifer masuk ke dalam rumah sudah malam, biasanya dia tak begitu. menimbulkan pertanyaan bagi ayahnya.

" Iya pa, maaf tadi tidak mengabari orang rumah. Jennifer pergi sama Bryan pa."

" mana Bryan kenapa ngga antarkan kamu pulang atau tidur dirumah papa saja"

tanya papa.

" Bryan masih ada banyak pekerjaan pa jadi tidak bisa antar pulang Jennifer".

" Ngga biasanya dia mementingkan pekerjaan, biasanya dia selalu antar pulang kamu. Kenapa kalian keluar Bryan juga tak izin dengan papa."

" itu pa, hand phone Bryan low bad dan Jennifer kehabisan pulsa"

" bisa kompakan aja kalian."

Jennifer tersenyum kecut lalu pamit untuk naik ke atas membersihkan diri.

" tumben Jennifer pulang malam pa, " tanya mama maria istri papa Gabriel.

papa Gabriel hanya mengedikkan bahunya saja kemudian kembali melihat laptop memeriksa pekerjaan nya.

tok..tok..tok..

" Jennifer kamu sudah pulang" terdengar suara ketukan pintu dari luar.

" Sudah kak, baru saja aku mandi. masuklah pintu tidak dikunci."

Sandra langsug saja masuk ke kamar Jennifer.

" kamu sudah makan, kakak bawakan masakan kesukaan mu" udang pedas makanan kesukaan Jennifer, kakaknya juga sangat menyayangi Jennifer. Sandra selalu memperhatikan Jennifer jika pulang larut Sandra selalu membawakan makanan untuk Jennifer.

" Wah kakak tau aja apa yang di mau Jennifer"

" iya dong kan kakak kamu, hayuk makanlah kamu pasti lapar".

Jennifer melanjutkan makannya dan Sandra bercerita tentang apa yang ia lakukan seharian tadi dirumah. Begitulah Sandra tak punya teman di luaran sana, ia tak bisa terlalu lelah karena fisiknya sangat lemah. Penyakit yang di deritanya sungguh membuat nya jadi anak rumahan.

itulah sebabnya semua orang selalu mengutamakan Sandra.

Begitupun Bryan ia menjadi bulan bulanan Sandra jika Sandra meminta Bryan datang kerumah ia selalu lakukan dan seharian hanya untuk mendengarkan cerita Sandra.

" Jennifer, kamu tau Michael anak om Alex " tanya Sandra.

" uhuk...uhuk..." seketika Jennifer tersedak makanannya.

" pelan-pelan saja Jennifer jangan terburu-buru" Sandra langsung mengambil kan minumannya di berikan kepada Jennifer.

" Maaf kak ini terlalu pedas membuat Jennifer tersedak, maaf kakak tadi bilang apa? " tanya balik Jennifer.

" kamu tau Michael anak om Alex Jen"

" oh yang di kenalkan papa malam pesta itu ya kak," Jennifer berusaha bersikap tenang dengan masih menyelesaikan makanannya.

" iya betul, ia sangat tampan ya Jen. kelihatannya penyayang." ucap Sandra sambil mengingat wajah Michael.

" Iya kak seperti itu kelihatannya, kakak suka sama Michael" Jennifer berpura-pura bertanya.

" kakak mengaguminya Jen" Sandra tersenyum tersipu malu.

" Minta kenalkan saja sama Bryan kak, Michael itukan teman Bryan" sahut Jennifer.

" kamu tau tentang Michael, tahu dari mana Bryan teman Michael." Jennifer berhenti mengunyah memikirkan jawaban yang pas, kali ini Jennifer keceplosan.

" pas kemarin aku sama Bryan bertemu Michael, ternyata dia temannya" Jennifer menjelaskan agar tidak ada keraguan Sandra kepadanya.

" wah kebetulan sekali ya, nanti aku coba hubungi Bryan"

Jennifer tersenyum kepada kakaknya, melihat rona kebahagiaan di wajah kakaknya Jennifer senang. meski dalam hati jujur rasanya sakit, sakit yang tidak berdarah.

" ya sudah Jennifer kakak ke kamar y, kamu langsung istirahat saja"

" siap kak"

Sandra keluar dari kamar Jennifer.

Jennifer berdiri lalu mengunci pintunya, di balik pintu ia menangis merasakan hancur hatinya ia harus mengikhlaskan meski sangat pedih.

" Ya Tuhan mungkin benar ini jalan takdirku, aku memilih mengikhlaskan orang yang aku cintai untuk kakakku. aku gak tega melihat kakakku hancur, lebih baik aku yang hancur aku sehat tidak seperti kakakku. Ku ingin kakak bahagia." Jennifer kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang, memiringkan badannya lalu memeluk guling hingga ia tertidur.

***

" Pagi pa, ma, kak" seperti biasa di pagi hari Jennifer mengecup pipi semua anggota keluarga nya.

" kenapa matamu Jen" tanya mama Maria.

" Tidak apa-apa ma. Jennifer semalam mengerjakan tugas sampai larut malam, jadi begini matanya kayak panda"..

" bukan karena menangis Jen"

" tidak mama sayang, Jennifer mau sarapan roti saja ma. Jennifer mau buru-buru ke kampus." Jennifer dengan cepat menghabiskan makanannya karena ia akan ke apartemen.

" pelan-pelan Jen " ucap Sandra.

Jennifer nyengir saja.

" Ya sudah, Jennifer berangkat dulu y" Jennifer buru-buru keluar rumah nya.

" hati-hati Jen jangan ngebut" Jennifer memberikan jempol kepada semuanya. membuat mama dan Sandra geleng-geleng kepala.

Tidak dengan papa ia merasakan apa yang anaknya kini rasakan, tapi papa tak bisa berbuat apapun. Saat Jenifer merasa hancur ia masih bangkit, jika Sandra yang hancur Sandra tidak akan bisa.

Papa pun bergegas pergi dari rumah untuk ke kantor.

" papa juga berangkat dulu ya"

" papa juga terburu-buru," tanya mama.

" iya ma ada meeting hari ini" papa mengecup kepala mama dan Sandra kemudian pamit.

Ternyata papa mengikuti kemana Jennifer pergi, seperti ada yang janggal dengan Jennifer hari jni melihat mata Jennifer yang bengkak.

Mobil melaju kencang takut kehilangan jejak Jennifer.

" Jennifer belok kesini, inikan bukan jalan ke kampus" batin papa terus mengikuti Jennifer.

______

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!