"Sayang kamu mau cobain makanan aku, Enak lho" Aira menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulut David. Dengan senang hati David mamakannya. Sendok bekas Aira tidak menjadi masalah untuknya selama itu bekas sang kekasih. Tidak ada rasa jijik sedikit pun yang ada hanya bahagia. Padahal David bukan tipe lelaki sembarangan. Sedikit saja ia di sentuh seseorang pasti tidak ada kata ampun bagi orang tersebut. Pengusaha tampan seperti David tentu bangak wanita di luar sana ingin mendekati, tapi sikap arogan David membuat para wanita takut berada di dekatnya. Pernah beberapa kali ada wanita malam mendekatinya berusaha menggoda, namun siapa sangka mereka langsung di tendang oleh David. Tidak sembarang wanita bisa dekat dengannya.
Melihat reaksi David membuat Aira mencondongkan badan "Kenapa? kok mukanya gitu, nggak enak ya?"
Seketika wajah David memerah "Bukan tidak enak tapi terlalu pedas untuk saya" Meraih segelas teh madu lalu meminumnya.
"Siapa bilang ini pedas? orang pedesnya sedang kok. Nih aku cobain ya..." Menurutnya nasi goreng itu tidak sepedas yang David katakan. "Nggak pedas sama sekali..." Hendak menyuapkan nasi ke dalam mulut, tapu di hentikan David "Jangan makan lagi..."
"Tapi ini nggak pedas sama sekali sayang. Buktinya aku nggak kepedasan..." ujar Aira.
David masih merasa kepedasan karena memang dia tidak suka makanan pedas. "Kamu itu di bilangin stop makan pedas bandel banget, sih" Mencubit salah satu pipi Aira "Nasi goreng ini terlalu pedas. Lain kali kamu nggak boleh makan makanan pedas lagi. Ingat, nanti asam lambung kamu kambuh lagi" Meraih sepiring nasi goreng milik Aira "Mbak...." Melambaikan tangan kepada salah seorang pelayan resto.
"Iya, pak. Ada yang bisa kami bantu?"
"Bukannya tadi saya sudah bilang kalau nasi gorengnya jangan pedas, kenapa jadi sepedas ini?" Maki David.
Pelayan itu terlihat melirik Aira. "Mohon maaf pak sebelumnya, tapi mbaknya yang minta di ganti dengam nasi goreng pedas. Beliau tadi menghampiri saya untuk mengganti pesanan bapak" Ujarnya terus terang.
Seketika David menolah "Jadi ini ulah kamu?"
Aira hanya tersenyum.
"Astaga..." David pun geleng kepala.
"Ya sudah tolong buatkan lagi satu nasi goreng. Ingat, tanpa cabai sedikit pun"
"Baik, pak. Mohon di tunggu" Pelayan tersebut langsung pergi.
"Kamu bandel sekali sih, di bilangin nggak boleh makan pedas masih saja nekat. Nanti kalau kamu sakit lagi bagaimana? saya nggak mau lihat kamu sakit kaya dulu lagi"
Aira menyentuh kedua tangan David "Iya deh iya, aku minta maaf sayang. Janji deh nggak makan pedas lagi"
Melihat senyuman di bibir Aira meluluhkan hati yang sempat memanas. "Janji ya tidak boleh ingkar" Membelai tepi wajah sembari menyibakkan beberapa helai rambut "Saya bawel seperti ini demi kesehatan kamu juga. Kalau kamu sakit saya psti sedih"
"Iya sayang, maaf ya" Mengusa tangan David seraya melebarkan senyum.
"Hem...."
"Ih....kok gitu sih jawabnya. Marah ya?" berusaha mebujuo sang kekasih supaya tidak marah padanya.
"Mana bisa saya marah sama wanita secantik kamu ini"
Tak berapa lama pesanan datang lalu mereka lanjut makan.
Selesai makan mereka pun menuju suatu tempat yang telah di rencanakan. Jarak dari resto menuju tempat tujuan kurang lebih satu jam lamanya.
"Saya sangat merindukan kamu, sayang. Satu minggu tidak bertemu serasa langit mendung selalu" Membelai mesra rambut lurus Aira. Sebuah jepit rambur menyibakkan bebera helai rambut manambah kesan cantik. Rambut hitam kecoklatan terurai indah. Aroma wangi dari ujung kepala tercium semerbak bagi siapa saja yang ada di dekat Aira. Aira sangat pandai merawat diri hingga bisa di bilang sempurna. Lekuk tubuh yang tidak terlalu ramping tapi juga tidak terlalu gemuk menambah kesempurnaan ciptaan Tuhan ini. Berat badan bersisar 55 kilo gram. Tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk.
"Ah kamu bisa aja sih, sayang." Meraih tangan David sembari menciumi telapak tangan sang lelaki tampan."Aku juga sangat, sangat, sangat merindukan kamu. Tanpa adanya kamu hidup ini pun terasa hampa" Raut wajah manja Aira membuat jantung David berdetak kencang. Sejak pertama mereka bertemu David sudah menaruh hati padanya. Tidak mudah bagi David langsung jatuh hati pada seorang wanita, apa lagi baru pertama kali bertemu. Pertemuan mereka karena unsur ketidak sengajaan. Pada saat itu David baru saja keluar dari mobil sembari berjalan perlahan masuk ke dalam kantor, tiba tiba saja dari samping ada seorang wanita tergesa gesa masuk dan menyengol lengannya. Saat itu Aira tidak tau bahwa lelaki yang ada di sampingnya saat itu adalah petinggi perusahaan. Ia mengira kalau dia hanya sebatas karyawan biasa saja. Aira yang baru saja di terima di perusahaan itu langung meminta maaf seraya mengulurkan tangan, memperkenalkan diri sebagai karyawan baru. Dari sejak itu David selalu mengingat namanya. Bagai terkena sihir, setiap malam dalam tidur terbayang wajah Aira. Hingga suatu ketika mereka di pertemukan kembali. Dengan santai Aira melambaikan tangan ke arah David yang baru saja datang. Semua orang melongo melihat sikap berani Aira. Aira bingung mengapa semua orang menatapnya seraya berbisik satu dengan yang lain. Pandangan mereka membuat Aira terheran apa salahnya jika dia menyapa rekan kerja. Namun, siapa sangka lelaki yang ia anggap sesama pekerja adalah pemilik perusahaan. Segera David menghampiri Aira lalu memerintahkan untuk ikut dengannya. Dengan polos Aira ikut dengan David tanpa rasa curiga sedikit pun. Tiba tiba saja mata Aira membulat sempurna kala David masuk ke dalam ruang CEO. (Mati gue ternyata dia CEO) ucapnya kala itu. Setelah sampai di dalam ruangan, benar saja dugaan Aira, bahwa David adalah CEO perusahaan. Ia pun langsung meminta maaf. David berjalan mendekati Aira yang tengah berdiri mematung sembari menundukan kepala. David segera berbisik padanya bahwa hanya Airalah satu satunya karyawan yang berani memanggilnya dengan sebutan rekan kerja. Sejak pertama kali David mulai tertarik dengan keberanian juga kepolosan Aira, sampai Aira langsung di angkat sebagai asisten pribadinya. Betapa terkejutnya Aira saat mendengar dia naik jabatan secara cepat. Baru beberapa hari masuk kerja langsung di angkat menjadi asisten pribadi CEO. Tentu semua itu membuat orang lain iri padanya. Mendengar orang baru langsung naik jabatan setinggi langit, membuat Aira di tuduh memakai sihir dalam mencapai puncak kejayaan. Padahal Aira sendiri tidak menyangka akan secepat ini mendapat jabatan tinggi di perusahaan. Mau nolak tapi kesempatan tidak datang dua kali. David sendiri sudah mengambil keputus yang mana tidak ada satu pun orang boleh menentangnya. Semenjak itu mereka semakin sering bertemu dan jalinan cinta perlahan tumbuh.
"Saya paling suka melihat kamu manja seperti ini" Mencubit hidung Aira seraya tersenyum.
"Jelas dong pacar siapa dulu..."
Kembali terfokus pada stir kemudi "Ehem....memang pacar siapa sih?"
Seketika Aira melipat kedua tangan sembari membuang muka "Oh jadi nggak di anggap nih, Oke nggak apa apa. Cari cowok lain saja masih banyak kok. Toh aku masih bisa cari pacar baru di luar sana"
"Aw....." Pekik Aira kala mobil tiba tiba mengerem mendadak.
"Berani sekali kamu bicara seperti itu sama saya? udah bosen sama saya?"
Tatapan tajam David membuat Aira tidak bisa manahan tawa "Aduh pak CEO kalau lagi cemburu gini makin genteng deh. Jadi tambah cinta..." Membenahi pangkal dasi yang di bapak David seraya mengeluarkan lirikan maut.
"Saya nggak suka kamu bicara sembarang seperti ini. Kamu itu hanya milik saya, titik" Ultimatum kepemilikan membuat Aira gembira. Pasalnya dia mampu melampaui jutaan wanita yang ingin mendapatkan cinta David.
"Uh...jangan marah dong sayang, aku cuma bercanda kok. Senyum dong"
David pun memaksakan senyum.
"Nah, gitu baru pacarnya aku" Memeluk badan David.
"Benar ya tidak boleh bicara seperti itu lagi" Ujar David memperingati.
"Iya janji" Mengacungkan dua jari, jari telunjuk dan jari tengah. Mobil pun kembali melaju.
Sebelum berangkat mereka singgah ke aparteman pribadi milik David. Tempat biasa meraka bertemu. David sengaja menyewa apartemen untuk wanita simpanannya. Kerap kali mereka datang bersama sekedar melepas kerinduan. Meski begitu hubungan mereka di luar sana hanya sebatas bos dan bawahan.
"Sayang, makasih ya untuk waktunya hari ini(Menggelayut manja di lengan David). Aku seneng banget kamu meluangkan waktu untuk bertemu dengan ku" Di dalam mobil mewah itu meraka saling bermesraan. Sepanjang jalan di lalui terasa indah penuh warna.
Sembari menyetir David menjawab "Bukankah hampir setiap hari kita bertamu?"
"Tapi situasinya beda. Kalau di kantor kita kaya orang asing tapi di luar jam kerja kita sepasang kekasih."
"Bagaimana pun saya tetap mencintai kamu, di luar kantor mau pun di dalam kantor. Pokoknya setelah ini waktu saya akan lebih banyak untuk kamu seorang, sayang"
"Makasih sayang ku, kasih ku, cinta ku. Emuah....." Terlampau bahagia sampai Aira kembali mencium pipi David. Samar terlihat bekas lipstik menempel di pipi David.
(Dengan begini semua akan tau siapa pemilik hati Tuan David Nicholas Narendra. Meski kedua orang tuanya tidak merestui tidak masalah untuk ku, yang terpenting saat ini putra mereka ada di genggaman ku) Hubungan mereka tidak hanya sebatas asisten dan bos melainkan juga teman ranjang. Keduanya kerap melepaskan hasrat dalam diri demi mencapai kepuasan semata. Hubungan mereka memang di landasi dengan cinta, tapi apalah arti sebuah cinta jika hubungan di bangun atas penderitaan orang lain. Cinta mereka terjalin hampir tiga tahun lamanya. Ketika David memantapakan hati dengan pilihannya tiba tiba saja anggota kelaurga menjodohkan dia dengan anak dari teman lama sang ayah.
"Mau berapa ronde lagi?" David menggoda Aira sembari terus fokus pada jalan raya.
"Apaan sih. Yang tadi saja membuatku kesulitan jalan, masih mau tambah lagi? dasar kamu ini nakal sekali"
David tersenyum "Kalau bersama kamu mau sehari tujuh kali pun saya selalu siap"
"Dih ngomongnya mulai deh"
Obrolan mereka menjurus pada hal sensitive.
"Non, kenapa duduk di luar dari tadi? lagi nunggu tuan pulang, ya?" Tanya seorang asisten rumah tangga.
Pandangan mata tidak lepas dari pintu gerbang yang tak kunjung terbuka "Saya khawatir bik sama mas David, sampai sekarang belum ada kabar darinya. Mau telepon takut dia marah" Wanita cantik dengan rambut panjang terurai indah.
Asisten rumah tangga duduk di lantai sedangkan dia duduk di kursi. "Bibi duduk di atas saja..." Ujarnya sembari membantu bibi berdiri.
"Tidak non, bibi duduk di bawah saja. Kalau boleh bibi sarankan lebih baik non langsung ke kantor Tuan deh. Bawain makan siang, pasti Tuan senang banget"
"Boleh jug tuh bi. Kalau begitu bantuun saya masak yuk"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Edelweiss🍀
Kasian aku sama istrinya David, dia juga korban perjodohan org tua kenapa sih masalah hati harus dipaksakan oleh pihak luar😖😖😖
2022-09-29
1
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
oh ternyata David udh beristri tah
2022-09-25
2