Sisil dan Dita adalah saksi perjuangan Syakilla sampai bisa seperti sekarang ini.
''Tapi tumben Sisil pagi datangnya, biasanya kan pas mau masuk dosen anak ini baru datang,'' Tanya Syakilla saat jalan menuju kelas mereka.
''Ada pengganggu datang ke rumah pagi pagi jadi dengan terpaksa awal deh.'' Jawab Sisil menyindir Dita yang datang kerumahnya pagi ini.
''Seharusnya tu orang bersyukur gak sih, kalau enggak setiap hari telat mulu kerjaan tu anak, heran gue!.'' Ujar Dita tidak mau kalah tanpa menyebut nama.
''Udah mulai.'' Ucap Syakilla menengahi keduanya. Syakilla tahu siapa yang dimaksud Sisil dan Dita.
''Sisil tu gak tahu terima kasih, udah baik mau bangunin dia pagi pagi bukan bilang makasih malah bilang pengganggu.'' Ucap Dita tidak terima di bilang pengganggu.
''Oke, oke, sekarang kalau kalian mau lanjutin debatnya boleh! tapi gue duluan, pusing gue lihat kalian bertengkar terus kalau udah ketemu.'' Ucap Syakilla dan berjalan sedikit lebih cepat dari Sisil dan juga Dita meninggalkan keduanya.
Begitulah mereka kalau ketemu selalu saja ada yang di debatkannya, apalagi Sisil dan Dita kalau ketemu gak pernah akur.
''Yah tungguin kita dong! gimana sih kita capek tungguin Lo malah gak ditungguin balik sekarang.'' Keluh Dita.
''Salah kalian sendiri, siapa suruh ribut gak jelas pagi pagi gini.'' Jawab Syakilla santai.
Mereka jalan bersama menuju kelas dengan penuh canda dan tawa seperti tidak ada masalah yang mereka hadapi di hidup mereka semua.
Setelah selesai dengan kuliahnya Syakilla, Sisil juga Dita pergi ke caffe tempat biasanya mereka menghabiskan waktu luang mereka selesai kuliah sekedar untuk melepas penat mereka.
''Qilla, Dita, gimana sekarang apa rencana kalian kedepannya.'' Tanya Sisil di sela sela menunggu makanan datang yang mereka pesan.
''Gue belum bisa mikirin itu sekarang dan gue juga belum tahu apa yang akan gue lakukan selesai kuliah ini, tapi yang jelas gue mau healing dulu lah cuti kuliah, kemana gitu!,kalian mau ikut?.'' Jawab Dita.
''Kalau aku mau fokus ke butik aja dulu sama nulis aja sih selain itu belum kepikiran apa apa, kalau kamu sendiri gimana?.'' Ucap Syakilla menanyakan balik.
''Gak jauh beda sama kalian kalau masalah itu, mengenai hal yang lain gimana?.'' Tanya Sisil lagi.
''Kamu mau nanya mengenai apa sih? to the poin aja gak usah putar putar.'' Ujar Syakilla
''Gimana ya ngomong nya.'' Ucap Sisil garuk garuk kepala yang tidak gatal bingung mau mulai dari mana.
''Mau ngomong apa sih susah banget kayaknya? penting banget ya?.'' Tanya Dita
''Sebenarnya gue mau dijodohin sama orang tua gue tapi gue bingung mau jawab apa gue belum siap untuk itu.'' Jawab Sisil jujur kepada kedua sahabatnya.
''Wah gak usah bercanda Lo.'' Ucap Dita syokk
''Ngapain aku bercanda masalah kayak beginian Dit, gue juga bingung dan gue belum jawab apa apa sama Mama Papa gue.'' Jawab Sisil.
''Kalau kamu belum siap mendingan kamu jujur sama orang tua kamu mereka pasti mengerti tapi kamu harus bilang baik baik sama mereka,'' Ucap Syakilla memberi masukan terbaik kepada sahabatnya.
''Kamu udah bertemu orangnya.'' Tanya Syakilla lagi.
''Belum.'' Sisil menggelengkan kepalanya.
''Kalau menurut gue, Lo mending ketemu orangnya dulu habis itu baru Lo putuskan setelah itu mau di lanjutkan apa enggak.'' Ucap Dita dan dibenarkan juga oleh Syakilla.
''Gitu juga boleh tapi itu terserah sama kamu sendiri dengarkan isi hati kamu dan saran orang tua kamu.'' Ucap Syakilla.
''Itu mending gue pikirin nanti aja lagi tapi kalau kalian gimana udah pada ada calon gak.'' Ucap Sisil santai. Begitulah Sisil cuek dan santai tidak akan mempermasalahkan sesuatu yang bukan masalah baginya dan menjalani apa yang sudah di takdir kan untuknya selama masih bisa dibicarakan semua aman baginya.
''Kalau gue belum ada, lagian habis kuliah ini gue pasti di suruh urus bisnis Papa dulu tapi gue tidak akan menerima yang namanya perjodohan gue mau menikah sama orang yang gue cintai dan mencintai gue.'' Jawab Dita.
''Perjodohan juga bisa mendatangkan cinta asal kamu menerimanya dengan ikhlas dan cinta setelah menikah pasti sangat seru dan bahagia apa yang kamu lakukan di dalamnya akan selau menjadi pahala yang mengalir untukmu.'' Ucap Syakilla.
Walaupun sebenarnya dia juga tidak yakin dengan apa yang dikatakannya sendiri. Yang menikah karena cinta saja bisa berakhir dengan penghianatan apalagi yang tidak di dasarkan cinta sama sekali. Tapi tidak semua sama bukan ! Syakilla mengucap demikian supaya Sisil bisa berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan takutnya dia mendengar pendapat Dita saja mengenai perjodohan tanpa melihat hal positifnya.
''Jadi Lo mau dijodohin sama Mama Lo gitu?.'' Tanya Dita kepada Syakilla yang langsung menangkap apa yang di ucapkan Syakilla barusan.
''Aku belum kepikiran untuk masalah pernikahan sekarang.'' Jawab Syakilla menutupi semua yang dirasakannya saat membicarakan pernikahan.
''Tapi Lo mau kalau tiba tiba nyokab Lo jodohin Lo sama orang yang gak Lo kenal sama sekali.'' Tanya Dita lagi.
''Kenapa pada bahas pernikahan sih? Mendingan kita makan, udah mau dingin ni makanan dari tadi di anggurin aja.'' Jawab Syakilla langsung mengganti topik pembicaraan.
'' Tapi benar apa yang bilang sama Dita Lo sendiri mau gak?.'' Ucap Sisil juga penasaran
''Udah gak usah bahas itu lagi, kita makan aja aku udah lapar banget.'' Ucap Syakilla enggan menjawab pertanyaan Sisil maupun Dita.
'' Gak asik Lo.'' Ujar Dita masih penasaran
''Benar juga apa yang di bilang Qilla kita makan aja aku juga udah lapar.'' Ucap Sisil tapi masih penasaran dengan Syakilla.
''Aku rasa ada yang di sembunyikan sama Syakilla , aku perhatikan setiap pembicaraan kami masalah pernikahan Syakilla selalu menghindar, aku harus tanyakan ini nanti mungkin dia masih belum mau cerita atau jujur sama kami.'' Batin Sisil menatap Syakilla penuh arti.
Dita hanya menganggukkan kepalanya tanya setuju dengan kedua sahabatnya walaupun di hatinya masih bertanya tanya dan penasaran kenapa sikap Syakilla yang selalu menghindar saat membicarakan soal pernikahan.
''Apa yang kamu rahasiakan sebenarnya Qilla?.'' Batin Dita penasaran. Bukan tanpa alasan Dita terus mendesak Syakilla untuk bicara kerena dia juga merasakan apa yang Sisil rasa mengenai Syakilla yang selalu menghindar setiap ada yang menanyakan pria atau pernikahan. Dia ingin Syakilla berbicara jujur.
Syakilla terus melanjutkan makannya tanpa memperhatikan lagi kalau Dita dan Sisil yang terus menatapnya dengan penuh tanda tanya. Dia hanya fokus dengan makanannya. Sampai selesai pun Syakilla, Dita maupun Sisil tidak ada yang berbicara lagi mereka fokus pada makanan mereka dan pikiran masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Sony Sondang
apa mungkin orang tuanya qilla berpisah karna ada pengkhianatan dalam rumah tangga dan membuat qilla trauma akan pernikahan🤔🤔🤔
2022-12-15
1
ciber ara
akhir dialog tag gak usah huruf bsar smua kak usahakan huruf kecil aja
2022-09-29
4