Pembalap Cantik

Matahari terasa sangat terik. Tidak terlihat tanda akan turun hujan. Seorang gadis berdiri di samping mobilnya, menatap ribuan penonton yang ingin melihat pertandingan.

"Kau sudah siap?" tanya seorang pria paruh baya pada gadis itu.

Gadis itu mengangguk.

Dia menggunakan helm dan masuk ke dalam mobil balap Saleen S7 twin turbo berwarna biru tua. Dengan nomor 24 di kiri dan kanan mobil. Gadis itu adalah salah satu peserta yang mengikuti pertandingan balap mobil. Dia terkenal di kalangan orang-orang yang suka menonton balapan, karena memenangkan banyak pertandingan. Namanya sudah di kenal sejak lima tahun yang lalu saat pertama kali mengalahkan juara sebelumnya.

Dia selalu mengikuti balapan, dimana pun. Bahkan balapan liar di kota-kota kecil. Ayah dan ibunya sudah menyerah padanya, mereka sering menasehatinya untuk segera berhenti. Namun, dia keras kepala dan tetap melakukan apapun yang di sukainya. Dia pernah mengalami luka serius dua kali, luka ringan puluhan kali dan masuk ke penjara sekali_ akibat tertangkap saat mengikuti bapalan liar. Tapi, tidak ada kata "jera" dalam kamus hidupnya.

Hari ini, dia mendapatkan medali lagi. Balapan itu di menangkan olehnya. Para penonton bersorak-sorai melihat jagoannya mengalungi medali dan memegang piala di tangannya. Gadis itu mengangkat tinggi piala di tangannya. Wajahnya terekam kamera para wartawan, kemenangannya tersebar hingga ke seluruh dunia. Wajah cantiknya membuat orang-orang menjulukinya "pembalap cantik".

Dia gadis yang tidak hanya cantik, tetapi juga unik. Matanya berwarna ungu, sedangkan rambutnya berwarna hitam pekat. Tidak sekali pun dia menutupinya. Orang-orang menyebutnya cantik, unik, dan spesial, karena tidak banyak orang yang memilki perpaduan seperti itu, bahkan mungkin tidak ada. Dia mendapatkan mata itu dari ayahnya dan rambut yang indah dari ibunya, walaupun dia tidak pernah tahu, dimana dan siapa kedua orangtua kandungnya.

"Aku menang lagi" ucap gadis itu sambil tersenyum, memamerkan piala pada orangtuanya.

Ayah angkatnya. Tuan Elias Wyatt Wilson. Merasa heran, dia menggaruk pelan pelipisnya yang tidak gatal.

"Papa dan mama sudah berjanji. Kalau aku menang kali ini, kalian tidak akan melarangku mengikuti pertandingan lagi" ucap gadis itu. Arcilla Wyatt Wilson.

"Benar. Kami sudah berjanji. Sebaiknya kita makan dulu, mama sudah siapkan makan malam untuk merayakan kemenanganmu" ucap seorang wanita paruh baya.

Dia ibu angkat Arcilla. Riley Paisley Wilson.

"Oke. Aku akan meletakkan barang ku dulu ke kamar" ucap Arcilla sambil tersenyum.

Tuan dan Nyonya Wilson sangat menyayangi Arcilla, mereka memperlakukannya seperti anak kandung mereka sendiri. Namun, mereka terlalu memanjakannya, sehingga membuat gadis itu keras kepala dan berpikir semua ke inginannya harus di turuti. Namun, semakin beranjak dewasa, Arcilla bisa berpikir lebih baik, dia juga tidak mau terus menerus membuat orangtuanya khawatir.

"Aku tidak akan mengikuti balapan lagi" ucap Arcilla spontan.

Di tengah meja makan, saat sedang menyantap makanan, Arcilla memulai percakapan yang sangat mengejutkan. Tuan Wilson yang mendengarnya langsung terbatuk dan Nyonya Wilson menjatuhkan sendok makan dari tangannya.

"Aku sudah memikirkannya. Selama ini, aku selalu menyusahkan dan membuat kalian berdua khawatir. Aku ingin menjadi anak baik dan berguna mulai sekarang. Aku akan kuliah dengan serius dan membuat prestasi"

"Arla..." ucap Ny. Wilson sambil menatap Arcilla.

"Mama tidak usah terlalu senang, aku baru mengatakannya saja. Kalau semuanya telah ku lakukan dan aku berhasil, saat itu lah mama boleh merasa senang dan bangga padaku" ucap Arcilla.

Ny. Wilson menggelengkan kepala.

"Tidak apa ma. Aku baik-baik saja. Aku akan menjadi anak baik mulai sekarang"

Ny. Wilson berdiri dan langsung mendekat pada anaknya. Lalu, membuka mulut anak itu dan mengendusnya.

"Dia tidak minum, pa" ucap Ny. Wilson pada suaminya.

"Kau habis makan apa di luar?" kali ini, Tn. Wilson bertanya langsung pada Arcilla.

Arcilla mengerutkan keningnya. Dia terlihat kesal.

"Aku serius. Aku sadar dengan apa yang aku katakan"

Ny. Wilson kembali duduk di kursinya "Mama takut, ucapanmu malah membuatmu melakukan hal lain"

"Tidak kok, aku tidak bermaksud lain. Sungguh. Aku akan menjadi anak yang baik mulai sekarang"

"Apa yang membuatmu berpikir begitu?" tanya Tn. Wilson.

"Aku tidak peduli dengan ucapan orang-orang yang mengatakan aku anak yang tidak tahu diri. Tapi, setelah di pikirkan lagi, perkataan mereka tidak salah. Dari dulu, aku selalu menyusahkan. Padahal aku bukan anak kandung kalian"

"Apa yang kamu katakan? Jangan berpikir begitu! Apa pun yang terjadi, kamu tetaplah anak kami. Kami menyayangimu lebih dari apapun. Jangan pikirkan ucapan orang-orang itu. Mereka tidak tahu apapun" ucap Ny. Wilson menegaskan.

"Benar apa yang di katakan mama mu, nak. Sejak kami menemukan mu malam itu, kami sudah berjanji akan memperlakukanmu dengan baik" Tn. Wilson menimpali.

"Tentu saja, papa dan mama tulus menyayangi ku. Aku juga sangat menyayangi kalian, lebih daripada yang lain. Aku melakukan ini untuk membuat kalian bahagia"

"Kehadiranmu saja sudah cukup membuat kami bahagia" ucap Tn. Wilson. Istrinya mengangguk.

Arcilla tersenyum.

"Trimakasih ma, pa. Aku berjanji, aku akan terus berada di sini dan membuat papa dan mama bangga"

"Tentu saja. Mama percaya padamu" ucap Ny. Wilson sambil menggenggam tangan Arcilla.

Malam itu. Mereka menghabiskan makan malam bersama dengan penuh kebahagiaan. Walaupun, mereka selalu bahagia jika berkumpul bersama, tapi malam itu berbeda dari biasanya.

Tn. dan Ny. Wilson sudah 26 tahun menikah, namun mereka tidak juga di karuniai keturunan. Kehadiran Arcilla membuat mereka sangat bahagia. Mereka menemukan bayi berusia 2 tahun di pinggir sungai 17 tahun yang lalu. Bayi itu terdampar di pinggir sungai dengan seorang wanita yang hampir mati.

Wanita itu tidak mengatakan apapun kecuali "Arcilla... Arcilla..." sambil menunjuk pada bayi yang sudah berada di pelukan Ny. Wilson.

Setelahnya, wanita itu menghembuskan napas terakhir. Karena kejadian itu, petugas kepolisian menyelidiki kasus kematian wanita itu dan bayi berusia dua tahun yang sangat sehat. Polisi mencari identitas mereka dan darimana mereka berasal. Namun, semuanya kosong. Tidak ada jejak. Hingga akhirnya, sepasang suami dan istri itu mengajukan diri sebagai orang tua yang akan mengasuh bayi cantik itu.

Hingga sekarang, kedua orangtua angkat Arcilla tidak tahu darimana dia berasal. Mereka juga sudah mempersiapkan diri, jika suatu saat Arcilla di bawa kembali oleh keluarga aslinya.

Pagi hari.

Ny. Wilson sudah mempersiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Dia memanggil Arcilla berulang kali, namun anak itu tidak juga keluar dari kamarnya. Ny. Wilson pun memutuskan untuk menghampiri Arcilla di kamarnya, namun kamar itu kosong. Arcilla menghilang.

"Sayang!!!" teriak Ny. Wilson.

Tn. Wilson langsung menghampiri istrinya, karena mendengar suara teriakan. Istrinya menjelaskan bahwa Arcilla tidak ada di kamarnya.

"Anak itu tidak pernah pergi tanpa mengatakan apapun. Walaupun dia sering berbohong, tapi dia tidak pernah begini" ucap Ny. Wilson.

"Kamu tenang dulu. Coba kita telpon dia" ucap Tn. Wilson.

Laki-laki itu mencoba menghubungi nomor anaknya. Namun, terdengar suara ponsel di kamar itu dan letaknya berada di atas meja di sisi kasur.

"Bagaimana ini, pa?" tanya Ny. Wilson cemas.

Tn. Wilson melihat jendela kamar satu per satu. Tapi, jendela itu terkunci dari dalam. Tidak ada jejak seseorang yang kabur melalui jendela dan Arcilla tidak punya alasan untuk kabur.

"Coba cek Cctv, pa" ucap Ny. Wilson semakin panik.

Mereka pun pergi ke ruangan sekuriti, penjaga rumah mereka. Meminta dua orang sekuriti itu memperlihatkan rekaman tadi malam. Namun, hasilnya nihil. Tidak ada kejadian apapun malam itu. Kedua sekuriti itu pun tampak bingung dan ikut merasakan kecemasan.

"Bagaimana ini, pa? Apa mungkin dia pergi seperti dia datang?" tanya Ny. Wilson pada suaminya.

"Kita harus tenang. Semoga dia baik-baik saja di luar sana. Mungkin memang sudah saatnya dia kembali ke tempat asalnya"

Mereka ingat kejadian 19 tahun yang lalu. Saat sedang berjalan-jalan di pinggir sungai. Tiba-tiba muncul sosok wanita berusia 30 tahun sedang menggendong bayi berusia 2 tahun. Mereka tidak tahu darimana keduanya berasal. Tubuh wanita 30 tahun itu penuh dengan sayatan dan pakaiannya berlumuran darah, namun tidak basah sedikitpun karena air. Mereka berpikir bahwa wanita itu hanyut, tapi tidak ada tanda bahwa wanita itu berasal dari sungai. Pakaian bayi itu pun tidak basah.

Wanita itu berjalan pincang saat hendak memberikan bayi itu pada Ny. Wilson. Hingga akhirnya dia tersungkur dan meninggal di tempat.

Itu kejadian yang aneh. Sama anehnya seperti hari ini. Arcilla menghilang tanpa jejak.

...***...

Terpopuler

Comments

REY ASMODEUS

REY ASMODEUS

keren

2022-10-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!