KAMPUS MAFIA
Tring…
Tring...
Tring...
Suara nada dering ponsel dari milik seorang gadis cantik terdengar jelas di jalanan yang ramai saat ini, sebuah pesan masuk dari seorang pria yang sangat dia sayangi membuat gadis itu mendengus karena kesal.
"Eya sorry Daddy tidak bisa hadir di kampus hari ini sekedar mampir lagi atas janji Daddy Minggu kemarin, maybe lain kali Daddy akan menemui mu sayang. Semangat kuliah nya putri Daddy,"
Tulis pesan yang di terima oleh Freya, gadis itu terlihat memasang wajah judes nya layak nya ratu angkuh yang tidak suka atas tindakan sang pengirim pesan. Freya Anderson seorang anak dari pria bernama Ferdick Anderson, Freya adalah keturunan campuran berdarah Italia dan indonesia, tapi di besarkan di Indonesia oleh orang tua tunggal nya yaitu Ferdick.
Seorang mafia kelas atas se asia yang diam diam menyembunyikan identitas nya hidup dalam kemewahan tapi Freya yang mendapat imbas nya dan kurang kasih sayang karena kesibukan sang Daddy yang mengurus bisnis gelap dan saingan nya di dunia bawah tersebut.
"****, i m tired dad!"ketus Freya melempar hp mahal nya itu ke jalanan menuju kampus nya.
Bruk...
Benturan ponsel milik Freya terdengar jelas oleh seorang gadis lain yang sedang lewat sambil memakan permen nya, gadis itu terkekeh lalu merangkul erat bahu Freya.
"Hai yaya, jangan bilang anak broken home ini di beri janji palsu lagi,"celetuk Elizabeth selaku sahabat Freya di kampus itu.
"Lepaskan tangan mu El, jangan menganggu ku atau kau mau merasakan timah panas yang keluar dari pistol di sebalik kemeja ku ini,"kesal Freya mengancam sang sahabat.
Elizabeth seketika melepaskan rangkulan nya dan memasang wajah tertawa sekaligus takut kepada sahabat nya yang memang sudah di bekali ilmu menembak sejak kecil karena tuntutan keluarga nya sebagai mafia membuat Freya harus bisa menjaga diri nya sendiri.
"Santai Yaya, apakau mau membunuh ku sialaan,"umpat Elizabeth membuang permen yang sudah tidak terasa enak lagi karena omongan sang sahabat.
"Itu karena kau menganggu singa yang sedang marah, haruskah kita mencari maba dan mengerjai nya lagi?"ujar Freya tersenyum sinis melirik Elizabeth.
"I don't care dengan urusan mu, aku akan ikut jika kau bisa memanjat pagar kampus yang tinggi ini my bestie. Aku duluan karena jalan nya masih jauh, kau tau sekarang kita belajar dengan Miss honest, dia tidak peduli uang yang kau berikan jika kau salah dia tetap akan menggagalkan mu di mata kuliah nya Yaya,"teriak Elizabeth sambil memanjati pagar kampus yang tinggi nya.
Ya sistem kampus Freya memiliki lingkungan yang tertutup oleh gabungan fakultas lain, jika harus berjalan untuk menuju gerbang utama mungkin benar kata Elizabeth dia akan terlambat masuk kelas Miss honest yang sangat dia benci.
"El ih tunggu aku anak haram! Aku tidak bisa memanjat!"teriak Freya kesal kepada Elizabeth yang sudah sampai di sebalik pagar.
"Itu urusan mu, bye bye sayang. Jangan hanya bisa menembak hilangkan traumu ketinggian mu itu, itu hal kecil,"ucap Elizabeth terkekeh meninggalkan Freya di balik pagar yang menjulang tinggi.
Ketika Freya berusaha memanjat pagar tanpa di ketahui orang agar tidak menghancurkan reputasi nya di kampus, di sisi lain ada lima orang pria tampan tampak menarik perhatian seluruh fakultas ekonomi itu, mereka datang dengan mobil mewah dan kacamata hitam membuat siapa saja melongo.
Brum...
Brum...
Brum...
Suara berisik knalpot mobil mewah itu terdengar jelas membuat semua orang mengalihkan perhatian nya, kelima pria itu berjalan beriringan dengan wajah datar dan cool mereka membuat para gadis mampu terkesima.
"Gilaaa Maba bukan? Ganteng banget parahhh,"teriak para mahasiswi histeris sambil celingak celinguk mencari perhatian kepada para pria.
Sedangkan kelima pria itu hanya memasang wajah datar mendengar melihat para fans yang merusak pendengaran mereka, saat kelima orang itu berjalan tanpa di sengaja salah satu mahasiswi tidak sengaja menabrak pria yang ada di tengah dan menjatuhkan minuman yang dia bawa.
Bruk...
Minuman itu seketika membasahi kemeja pria itu, membuat keempat teman nya yang lain seketika memasang wajah panik sedangkan mahasiswi yang menabrak menunduk minta maaf.
"Ma ma maaf kan aku kak, maafkan aku. Aku tidak melihat mu,”ujar mahasiswi itu menunduk beberapa kali karena kesalahan nya.
“Sial, Al pasti sangat marah,”bisik Joven kepada Morgan yang tampak memasang wajah datar nya menatap sang sahabat yang terdiam melihat kemeja nya yang sudah tidak berbentuk.
Beberapa detik, beberapa menit tidak ada jawaban sama sekali dari Alvaro si ketua kelima orang itu, dia terlihat mengangkat wajah tampan nya dengan pelan lalu tersenyum menatap mahasiswi yang ada di depan nya, senyuman itu membuat mahasiswi itu terpesona dan tersenyum lebar.
Tapi tidak dengan teman segeng Alvaro, mereka tampak menelan ludah dengan gusar takut takut ketua mereka akan membuat masalah di hari pertama kepindahan kampus mereka yang awalnya dari Italia ke Indonesia.
"Don't worry babe,"ucap Al dengan suara pelan nya.
"Benarkan terimakasih,"ucap mahasiswi itu bersiap pergi dan membalas senyuman Alvaro.
Tapi tanpa di sadari mahasiswi itu yang akan berbalik dengan kasar Alvaro menarik kerah kemeja putih mahasiswi itu dengan paksa, membuat gadis itu tersentak dan tercekik atas perlakuan Alvaro kepada nya.
Ohok...
Ohok...
Mahasiswi itu terbatuk batuk karena nafas nya yang tersengal akibat tarikan yang membuat nya tercekik, wajah nya pucat melihat wajah pria tampan yang tersenyum ramah tadi berubah dengan tatapan iblis nya yang membuat para orang yang berteriak histeris karena terpesona tadi berubah menjadi diam seribu bahasa.
"*****, kau tahu? Harga baju ku tidak seberapa dengan harga dirimu, ini lebih mahal asal kau tahu, dan dengan santai nya kau memberikan senyum menjijikan mu itu di depan wajah ku. Itu membuat ku sangat mual, sekali lagi kau muncul di hadapan ku, kau mati,"bisik Alvaro ke telinga mahasiswi itu.
Brak...
Tanpa belas kasihan Alvaro melempar tubuh gadis itu ke tanah dan melap tangan nya ke baju Joven seolah gadis itu adalah barang kotor yang dia temui, Alvaro yang kesal tanpa arah berjalan meninggalkan keempat teman nya yang terdiam di sana.
"Siapa kenapa Daddy harus mengirim ku ke kampus murahan seperti ini, semua gadis di sini di bawah standar,"geram Alvaro berjalan terus.
Di saat yang bersamaan tanpa Alvaro sadari saat dia melewati jalanan di tepi pagar sesuatu mendarat di tubuh kekar nya dengan kasar dan menimpa nya dengan hantaman yang cukup kuat.
Brak...
“Damn!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Aini Chayankx Ahmad N
kayaknya seru nih
2022-12-30
0