Arsen tidak bisa langsung menemui Mysha, membiarkan gadis itu istirahat sejenak, Arsen juga masih harus kembali ke pesta bisnisnya.
Sebenarnya, Arsen sama sekali sudah tidak bisa fokus, hanya raganya yang berada di perusahaan, sedangkan hatinya seolah tertinggal di mana gadisnya berada.
Memikirkan apa yang membuat Mysha pergi terburu-buru, memikirkan apakah tindakan acuhnya yang membuat Mysha jengah dan bosan.
Malam sudah semakin larut, namun pesta masih berjalan meriah, Arsen juga menyambut setiap rekan yang ingin berjabat tangan dengannya.
Keresahannya belum reda, manakala di tambah sang Kaka menghubunginya dan menanyakan perihal sang putri yang tidak bisa di hubungi sejak pagi.
Buru-buru Arsen meninggalkan pesta perusahaan dan segera kembali pulang, sepanjang perjalanan menuju kediamannya, Arsen begitu khawatir, sudah tiga jam lamanya Arsen meninggalkan Mysha dalam keadaan kecewa.
****************
Sementara Mysha yang baru selesai makan malam, langsung kembali ke kamarnya, karena marah juga butuh tenaga pikir Mysha, jadi meskipun hatinya galau, perut harus tetap di isi.
Mysha melepas gaunnya , dan meletakkan nya di tempat tidur, sementara dirinya melangkah masuk ke kamar mandi untuk berendam agar bisa membuat tubuhnya rileks.
Tubuh polosnya masuk kedalam bathtub, berendam dengan air hangat, karena merasa nyaman Mysha tak dapat menahan kantuknya, gadis itu tertidur dengan kepala mendongak ke atas.
Arsenik langsung naik ke atas untuk memastikan keadaan Mysha, begitu sampai di depan kamar Mysha, Arsen langsung membuka pintu dan menemukan pintunya tidak terkunci. Arsen langsung masuk dan tidak menemukan Mysha. Telinganya mendengar suara air dari kamar mandi.
Karena ingin benar-benar memastikan Mysha baik-baik saja, Arsenik hendak mengetuk pintu kamar mandi. Namun, ternyata pintunya tidak di kunci, entah mengapa kaki pria itu justru malah melangkah kedalam.
Tubuh pria itu mematung dengan bibir yang terbuka sempurna, dadanya bergemuruh, netra nya enggan berkedip. Arsenik menelan ludahnya susah payah. Disana, Tubuh itu, tubuh itu begitu merekah dan sangat menantang. Tubuh Mysha sangat berisi di tempat yang strategis. Sangat indah.
Arsenik mengelengkan kepalanya. Mengusir pikiran yang bersemayam di otaknya. Dia mengusap wajahnya gusar. Dia harus bisa menguasai dirinya jangan sampai dia menyakiti Mysha. Arsenik mendekat dan mematikan air keran, pria itu menepuk lembut pundak Mysha hingga membuat sang empu terbangun dan terkejut secara bersamaan. Bagaimana tidak. Keadaannya sangat memalukan.
" Pa-paman...Aaaaaaa.....Paman keluar dulu!" Mysha berteriak histeris. Astaga, dia sangat malu.
Sementara Arsen juga terkejut dengan jeritan Mysha, karena Mysha yang terus memintanya keluar Arsen akhirnya keluar. Dia juga bersyukur karena Mysha baik-baik saja.
Mysha segera keluar dari bathub. Dia merutuki kebodohannya yang tertidur di sini dan lupa mengunci pintu. Dan, apa yang harus dia lakukan? Sungguh. Betapa malunya dia saat bertemu sang paman. Pastilah Arsen melihat...
Mysha menatap tubuhnya yang polos. Dia menutup wajahnya malu. Sangat amat malu. Meskipun tadi pagi dia sempat mengoda sang paman, tetapi sungguh keadaan sekarang sangat tidak pantas untuk dilihat oleh Arsen. Entah apa yang dipikirkan oleh Arsen saat ini tentang dirinya.
Mysha mengeleng frustasi. Segara ia kenakan jubah mandi dan berjalan keluar.
Arsen mengalihkan pandangannya pada pintu yang terbuka. Matanya menatap Mysha yang baru keluar. Bayangkan sesuatu yang ada di balik jubah mandi Mysha kembali terlintas. Ditambah rambut Mysha yang masih terlihat basah, benar-benar menaikkan kadar seksy pada dirinya.
Mysha hanya menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap mata elang yang tengah menatapnya intens. Arsen beranjak mendekati Mysha. Diraihnya handuk yang terlipat di ujung meja rias.
" Kau bisa sakit jika membiarkan rambutmu basah" ucapnya sambil membantu Mysha mengeringkan rambutnya.
Mysha membelalakkan matanya. Terkejut luar biasa dengan perlakuan Arsen. Mata mereka saling bertemu, pandangan mereka saling terkunci. Berusaha untuk saling menyelami sudut terdalam manik satu sama lain. Percikan-percikan aneh itu semakin mengikat perasaan satu sama lain.
Tanpa disangka, tanpa di duga. Arsen memeluk Mysha lama. Cukup lama hingga membuat hati Mysha berdesir. Pikiran dan perasaannya tidak bisa di tenelaah. Bingung dengan apa yang ia rasakan. Antara nyaman dan malu.
Arsen terseyum lembut " Kamu membuat paman khawatir, Ayah mu sampai menghubungi paman karena ponselmu tidak dapat di hubungi" tutur Arsen yang masih menangkup kedua pipi Mysha.
" Ponsel ku ma-mati sepertinya" ternyata Mysha tergagap, karena saat ini dia tengah gugup luar biasa.
" Kamu sudah makan?" Arsen sedikit memundurkan tubuhnya melihat Mysha yang tidak nyaman.
Sebenarnya dirinya pun demikian, merasa tidak nyaman karena jarak, rasanya setelah apa yang ia lihat di kamar mandi, Arsen ingin langsung mendorong untuk menindih atau merengkuh tubuh itu masuk kedalam dekapannya dan merealisasikan angan gilanya. Namun Arsen masih cukup waras.
Arsen merasa bingung dengan dirinya sendiri, hidup di kelilingi wanita tak lantas membuat pria itu bergairah seperti saat ini, mengapa malah wanita yang mahram dengannya justru membuat gairah seksual nya muncul dan meningkat seperti ini?
" Aku sudah makan paman" Jawaban Mysha menarik Arsen dari pikiran ngelanturnya.
" Ah, baiklah, lain kali jangan buat Paman khawatir. Dan lagi, jangan pernah tidur berendam seperti tadi, itu bahaya" Nasehat Arsen.
Setelah menasehati Mysha, Arsen juga meminta maaf jika sudah membuat Mysha tidak nyaman ketika di pesta perusahaan tadi, Mysha memaafkan dengan senang hati. Bagaimana tidak?
Saat ini Mysha sedang diserang rasa malu dan juga gerogi karena kejadian di bathtub tadi.
****************
Setelah kejadian memalukan yang tak bisa Mysha lupakan seumur hidup. Mysha memilih berdamai dengan keadaan. Mencoba bersikap seperti biasanya.
" Paman sudah makan siang?" tanya Mysha begitu melihat pamannya ikut turun setelah menjemputnya dari kampus.
" Belum. Kamu sendiri?"
" Aku sudah tadi bersama temanku. Maaf aku tadi tidak tau kalau Paman akan menjemput" sesal Mysha.
" Tidak apa-apa, kebetulan kamu tanya, jadi Paman jawab, Sha" terang Arsen sambil mengusap lembut puncak kepala Mysha.
Mysha membuka pintu dan mereka masuk beriringan.
Arsen dan Mysha memang sedang berusaha untuk bersikap seperti biasanya. Hanya, tanpa mereka berdua sadari, pikiran keduanya sudah terkontaminasi bayangan-bayangan indah yang membuat keduanya semakin tertarik satu sama lain.
Sikap Arsen yang selalu mengutamakan Mysha membuat Mysha semakin terikat oleh perasaan nyaman.
Pembawaan ceria Mysha mampu menyalurkan aura positif bagi Arsen untuk membuat hari-harinya semakin cerah dan penuh warna.
Mysha yang pandai mengurus rumah dan dirinya membuat Arsen merasa sedang membiarkan Mysha mengambil alih tugas seharusnya.
Namun kadang kala, Arsen menyadari itu hanya angan yang tak dapat di realisasikan.
Namun, untuk menampik rasa itu Arsen tidak memiliki kuasa, begitupun gadis cantik yang kini tengah sibuk menyiapkan makanan untuk dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
M. salih
akhirnya UPP juga... syukurlah, ku tungguin Thor
2022-10-09
0
Nigina
Penat bolak balik akhirnya up jugak..
2022-10-07
0
Defi
up lg thor
2022-10-07
0