Hari ini Mysha kembali diantarkan Arsenik ke kampus, berbeda dengan hari biasanya, Mysha yang biasa selalu riuh kini jadi pendiam, atmosfer diantara mereka berubah, Mysha sedikit gerogi saat ini, entahlah! Mysha juga tidak tau penyebabnya.
" Belajar yang baik!" tutur Arsenik seraya menepuk lembut kepala Mysha yang membuat bulu kuduk Mysha merinding.
" Ya" Mysha buru-buru keluar dari mobil karena yakin kini wajahnya sudah memerah, tentu saja Mysha tidak mau pamannya tau.
Sementara Arsen juga langsung meninggalkan Mysha yang sudah menghilang di balik gerbang bersama teman-temannya.
Saat jam istirahat, Mysha yang biasanya menjadi kutu buku, kini menghampiri teman-temannya yang sedang bersantai ria sambil menunggu kelas selanjutnya.
Sebagai gadis yang berstatus mahasiswi kupu-kupu ( kuliah- pulang, kuliah- pulang) Mysha memang jarang kemana-mana, ini untuk pertama kalinya ia berbaur karena ada sesuatu yang ingin Mysha ceritakan, lebih tepatnya cari tau.
" Sudah makan Sha?" tanya Rere teman se kelas Mysha.
" Udah!" jawab Mysha singkat.
" Kenapa loe?" tanya teman Mysha satunya yang bernama Sarah.
Mysha berdehem untuk menetralkan detak jantungnya.
" Eh, bagaimana menurut kalian jika ada seorang keponakan yang suka sama Om nya sendiri, maksudnya naksir gitu?" tanya Mysha pada teman-temannya.
" Wah, fiks, itu orang gila emang!" komentar Rere.
" Itu fatal sih menurut gue." timpal teman Mysha yang lain.
Melihat respon teman-temannya yang terkejut, Mysha buru-buru mengarang cerita.
" Gue baca di situs online dan nemuin cerita itu, seru sih menurut gue!" gegas Mysha memberi alasan.
" Biar bagaimanapun itu salah, tidak seharusnya seorang keponakan menyukai pamannya sendiri, itu udah ngak bener" tegas Sarah.
" Kalo ngak bener, kenapa ada yang nulis kisah seperti itu?" tanya Mysha masih ngotot soal kisah nya yang dia samarkan.
" Ya kan itu hanya cerita Sha, tidak nyata, itu hanya sekedar di tulis untuk hiburan doang" Rere juga setia menjawab.
Dalam hati Mysha kecewa, jika benar perasaannya salah, mengapa Tuhan harus menghadirkan perasaan ini untuk nya?
Sampai jam kampus selesai Mysha masih saja bergelut dengan pikirannya, bahkan ketika Arsen sudah menjemputnya muka murung Mysha masih tercetak jelas.
" Sha, kamu kenapa?" melihat Mysha yang pucat Arsen khawatir. Tanpa dikomando tangan Arsen sudah menyentuh kening Mysha.
" Ngak pa-pa Paman, Mysha hanya sedang PMS saja" ucap Mysha sambil nyengir kuda. Sungguh debaran dadanya begitu kencang, Mysha sampai takut Arsen mampu mendengarnya.
Sebenarnya selain ia sedang memikirkan persoalan perasaannya, Mysha memang sedang masa datang bulan, jadi badannya terasa kurang nyaman.
" Apa perlu ke dokter?" tanya Arsen.
" Tidak!" jawab Mysha cepat. Ya kali harus ke Dokter? cukup dibelai saja Mysha merasa sembuh. Eh?
" Tapi kamu pucat Sha!" tutur Arsen masih dengan wajah khawatir.
" Biasa kok Paman begini, nanti juga enakan"
Arsenik membawa tangannya untuk mengelus rambut Mysha, membuat hati Mysha berdesir halus.
' Tolong!! aku ini kenapa?' Mysha menjerit dalam hati.
Arsen langsung menginjak pedal gas, dan segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
***
Mysha hanya memiliki satu mata kuliah, tadi ia sudah menghubungi Arsen dan sang Paman bersedia menjemputnya.
" Loe pulang bareng siapa, Sha?" tanya Rere yang sudah berjalan di samping Mysha.
" Bareng Paman" jawab Mysha dengan santai.
" What?, Paman loe yang kece badai itu kah? " tanya Rere lagi dengan suara yang melengking.
Mysha membalas dengan menganggukkan kepalanya.
" Gila sih loe beruntung banget bisa punya paman kayak dia. Aku jealous lo" ucap Rere memelas.
" Memang kenapa?" tanya Mysha.
" Loh, dia itu ganteng, karismatik, pokoknya sangat sempurna" puji Rere menggebu-gebu.
Walaupun sudah sebesar ini, Mysha memang sangat awam mengenai pria. Mysha belum pernah dekat dengan pria manapun kecuali Ayahnya, kebanyakan teman sekolah dan di kampus juga segan mendekatinya, karena Mysha yang terlalu rajin dan hanya senang membaca buku di waktu luang.
Tiba-tiba sekarang ia jadi terusik mendengar temannya memuji ketampanan sang paman. Mysha cemburu!
Arsenik memang pria yang sangat menawan, tidak hanya secara fisik tapi juga kharismanya sangat luar biasa, selain masih sangat fashionable. Tampilan Arsenik juga sangat rapi dan berkelas, menunjukkan bahwa dirinya bukan orang sembarangan.
Ah, kenapa hanya dengan memikirkan sang paman, Mysha jadi kesal, kenapa Pamannya itu masih sangat tampan di usianya sekarang?
" Sha," Panggilan dari suara familiar itu membuat Mysha menoleh.
Mysha kesal buka main saat Arsen malah ikut turun dari mobil dengan tampilannya yang mampu menyita perhatian para wanita di sekitar mereka, Arsenik melepas kacamata hitam nya dan menghampiri Mysha.
" Masih menunggu seseorang?"
Mysha mengeleng.
" Oh!" Entah sebab apa yang membuat Arsen berseru.
Namun saat Mysha akan berjalan sebuah jas di ikatkan begitu saja di pinggangnya.
" Apa kamu lupa membawa ganti?" bisik Arsen tepat di telinga Mysha.
" Ganti?" bio Mysha belum terlalu paham dengan ucapan Arsen.
" Sha, sepertinya bocor"
Baru kemudian, Mysha melirik jas sang paman yang sudah melingkar di pinggangnya, menutupi bagian belakang yang .... Tembus?
Oh, rasanya Mysha ingin menghilangkan dari muka bumi sekarang juga.
" Ayo"
Dengan rona malu dan kesal Mysha masuk kedalam mobil Arsenik.
Mysha meremas kedua tangannya gugup, dia sedang sangat malu dan merasa tidak enak, karena sekarang pasti jas pamannya bakalan kotor terkena darahnya.
" Apa kita perlu mampir ke minimarket?" tanya Arsen yang melihat Mysha hanya diam.
" Apa persediaan pembalut mu masih ada?"
Sungguh, sekarang Mysha tidak hanya malu tetapi juga merasa menjadi wanita terbodoh di dunia, ia benar-benar lupa dengan persediaan barang khusus wanita itu, padahal tadi dia berpikir akan pergi beli dulu saat berangkat ke kampus malah lupa.
Tidak menunggu jawaban Mysha, Arsen menghentikan mobilnya di minimarket, pria itu juga menoleh pada Mysha.
" Merk apa yang biasa kamu pake Sha, dan mau yang bersayap atau tidak, berapa sentimeter ukurannya?"
Mysha melongo, apa itu artinya Arsenik yang akan membelikan untuk Mysha? sungguh? Arsenik tidak malu?
Sekitar sepuluh menit, Arsenik sudah kembali kedalam mobil dan membawa pesanan Mysha.
" Itu ada dua botol minuman anti nyeri yang paman beli untuk mu, minumlah biar mengurangi rasa nyerinya!"
Gleg'
Tenggorokan Mysha terasa pahit saat ini.
Arsen terlalu sempurna sebagai laki-laki, lembut, perhatian, royal, siapa gerangan yang akan memenangkan hati pria itu nanti? kenapa lagi-lagi Mysha merasa cemburu, ada apa dengan Mysha?
" Sha,"
" I-iya, Paman?"
" Ayo minum, kata mbanya ngak pahit kok"
Ternyata Arsen sudah membuka tutup minuman Kiran** itu, Mysha menerimanya dengan ragu sebelum meminumnya.
" Habisin, biar agak enakan, nanti malam ngak perlu masak makan malam, nanti kita makan diluar aja, paman ngak mau kamu kenapa-kenapa Sha" tutur Arsen.
Jantung Mysha tiba-tiba bergemuruh.
Apakah seperti ini rasanya memiliki pacar? memiliki kekasih? apakah perhatian setiap pria akan sama pada kekasihnya? seperhatian ini? ataukah hanya Arsen sosok laki-laki yang seperti ini?
" Sha, kok melamun?"
" Ah, maaf paman, Mysha hanya sedang mikirin tugas, he,he,he"
Arsen hanya mengangguk, sebelum kembali menjalankan mobilnya.
Sampai dirumahnya, Arsen tidak ikut turun, dia meminta Mysha segera istirahat, sementara ia harus kembali ke kantor.
" Hati-hati, kamu langsung istirahat aja, kala ada apa-apa, langsung hubungi Paman!" Pesan Arsenik yang di angguki oleh Mysha.
Mysha langsung masuk ke ruang wardrobe, mengambil baju ganti, melihat jas yang melingkar di pinggangnya, tiba-tiba pipinya merona.
Tiba-tiba sekarang hanya mengingat nama Arsenik melintas sekejap di kepalanya saja Mysha sudah seperti di sengat mesin pengejut di dadanya.
Mysha ingin segera menenggelamkan wajahnya di bantal saat ini juga dan menguburnya disana sampai beberapa bulan kedepan tanpa perlu keluar kemanapun. Mysha tidak akan sanggup jika harus bertemu dengan Arsen, dia takut gagal jantung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Sandisalbiah
sebenarnya perhatian Arsent masih sewajarnya sih, krn rasa tanggung jawab sebagai om terhadap keponakan tp berhubungan Mysha yg emang udah baper duluan ya.. jadi deh... menghayal yg lain..
2023-10-17
0
Azizah az
baper dong cewek diperhatiin sedetail itu
2022-10-08
0
oyen
ini paman sama ponakan ada terikat darah gak thor..
2022-10-02
0