Setelah sampai dikamar Jiva.
"Ada apa sayang......" Mama Jiva memanggilnya dengan rasa khawatir karena Jiva berteriak.
"Kenapa ada apa Aul....." Kakak Jiva juga khawatir.
Setelah itu Jiva pun kaget karena mama dan kakaknya tiba di kamarnya lalu memanggilnya.
"Ah...hm.... Gapapa tadi ada kecoa terbang, tapi udah kabur lewat jendela hehe....." pertama kalinya Jiva berbohong karena dia tidak mau masalah itu tersebar.
"Ets..... Bocah kirain kenapa, kecoa aja sampai teriak begitu, udah ah ganggu gue aja." jawab kakaknya dan langsung keluar ke kamarnya.
"Bener kamu gapapa Jiva...." Mamanya masih khawatir.
"Hm...iya...mah ga ada apa-apa." Jiva menjawab sambil tidur dan memeluk guling.
"Ga, kamu ga kenapa-kenapa, cerita sama mama, kamu ga bisa berbohong sama mama." mama Jiva yang masih tidak percaya dengan anaknya karena dia tahu Jiva tak bisa berbohong kepadanya, karena mama Jiva yang sudah dapat melihat gerak-gerik nya yang bisa ketebak.
Dan mama Jiva duduk menghampirinya dan sambil mengusap kepala Jiva.
"Hm....jadi begini mah... Tapi mama jangan marah ya...." dan Jiva menerangkannya dari awal sampai akhir.
"Apa kamu hampir jatuh dari tangga."
"Iya mah....tapi aku gapapa soalnya aku ditolongin sama kakak kelas disana."
"Siapa namanya, kalau bisa nanti kamu bisa ajak dia buat makan malam disini."
"Buat apa mah...."
"Mama mau bilang terimakasih udah nolongin anak mama."
"Gausah mah.... Dia juga tadi udah ditraktir sama Sisil karena Sisil ingin berterima kasih sama dia."
"Oh.... Yaudah kalau begitu, yaudah kamu tidur besok masuk pagi, selamat tidur sayang...."
"Iya mah selamat malam..."
"Malam..."
Mama Jiva pun menutup pintu kamar Jiva dan pergi meninggalkan kamarnya, namun Jiva tetap saja masih berbohong karena tentang yang tadi di alami waktu kejadian dia ditolong dengan Fatan, Jiva tidak mau menceritakan karena dia sangat malu.
Ke esok kan pagi pun telah tiba.
Jiva yang sudah bangun dari subuh mandi dan shalat subuh, setelah itu dia menyiapkan alat-alat sekolah dan sarapan.
"Sayang... ini bekal buat kamu dan kamu bisa kasih ke kakak kelas kamu kan, sedikit makan buat istirahat, ini buat terimakasih mama karena anaknya sudah ditolongin." Ucap mama sambil memberikan rantang makanan.
"Hm...okeh mah nanti aku kasih ke dia." Jiva menjawab.
"Yaudah kamu hati-hati ya dijalan."
"Iya mah, assalamualaikum." Jiva yang berpamitan sambil mencium tangan mamanya.
"Waalaikumsalam..."
Sebelum berangkat Jiva memakai sepatu dulu di depan pintu rumah nya dan tiba-tiba.
"Aul...." Suara panggilan kakaknya Jiva.
"Kenapa..." Jiva bertanya sambil mengikatkan tali sepatunya.
"Mau di aterin ga..."
"Lah emang ga ke kampus."
"Ga hari ini libur, sampai Minggu depan."
"Wah asik, ada gojek gratis."
"Mana ada gratis."
"Lah emang sama adiknya sendiri harus bayar?."
"Iya lah... minimal minuman strbuk kek."
"Gila ya jajan gw aja ga seberapa."
"Haha... sekali aja cukup kok, nanti kamu bayarnya pas malam minggunya aja sekalian temenin aku di sana, soalnya ada temen kampus aku jadi kamu temenin aku ya."
"Dih.. bisa gitu..."
"Bisa dong, jadi gimana mau ga."
"Hm... tapi sama sekalian jemput ya, hehe...."
"Buset.... yaudah ayok."
"Asek.... thnkyu><." Jiva yang bahagia karena di antar jemput oleh kakaknya.
Dan mereka berdua sampai disekolah menggunakan mobil.
"Dah..."
Mobil kakak Jiva pun sudah pergi.
"Jiva...."
Suara teriakan seseorang dari jauh yang memanggil Jiva dan menghampirinya.
"Eh Sisil..." Ucap Jiva.
"Eh tadi diaterin sama siapa, sampai da da dah."
"Oh...itu Abang gw dia lagi libur dikampusnya seminggu, jadi kemungkinan gw dapet tumpangan gratis, haha..."
"Oh Abang lu...., oh itu kok bawa bekal dua?."
"Oh ini disuruh mama katanya mau terimakasih udah mau nolongin anaknya."
"Apa mama lu udah tau, terus reaksinya gimana, mama lu ga marah sama gue kan?." Sisil menjawab dengan cemas.
"Ga kok sil... itu juga kan ga sengaja."
"Aaa.... tapi gue merasa bersalah karena buat lu hampir celaka."
"Ga sil... udah gapapa itu murni kecelakaan biasa, udah ah jangan dibahas, mending kita buru-buru ke kelas ke buru guru dateng ke kelas.
"Hm.... yaudah gw minta maaf ya Jiva..."
"Udah ya sil.... lu ga salah gw yang ga ngeliat tali sepatunya ke buka, udah ya cukup bukan lu yang buat masalahnya, tetapi gue diri sendiri."
Mereka pun berjalan menuju ke kelas.
Kring..... suara bell masuk.
"Jadi sekarang ibu akan memberikan tugas kelompok dan soal kelompok akan ibu pilih sekelompok 2 orang masing-masing berpasangan." Ucap ibu guru.
"Anindira Jivaulia angga berpasangan dengan Nevan Jaya Anggara , Pricilla Anastasya Veren dengan Arsyha Syaputra, dan....."
"Silakan sekarang duduknya berpasangan."
Dan mereka semua duduk berpasangan yang sudah disesuaikan dengan pasangan kelompok masing-masing.
"Lalu kalian buat power point tetang materi yang ibu bahas kemarin dan lalu kalian presentasikan di depan kelas, bisa dipahami semuanya."
"Iya Bu...." suara murid-murid di kelas.
"Hai... salam kenal, gue nevan."
Nevan memperkenalkan diri sama Jiva sambil mengulurkan tangannya.
"Hai... gue Jiva salam kenal juga."
Jiva pun menerima salam tangannya Nevan.
Didalam hati Nevan.
"(Tangannya kecil sama lembut banget><.)"
"Oh iya...Oh iya ayok kita kerjain."
Mereka berdua pun mengerjakan tugasnya bersama.
Beberapa anak-anak ada yang sudah menyelesaikan ppt dan mempresentasikan di kelas, tetapi bell istirahat pertama sudah berbunyi dan tugas anak murid ada yang belum selesai mereka akan disambung esok hari.
Kelompok Jiva dan Sisil kebetulan bersama belum menyelesaikannya, jadi mereka berempat memutuskan menyelesaikan bersama di rumah Jiva setelah pulang dari sekolah dan mereka semua menyetujuinya.
Lalu mereka diajak anak cowo itu untuk ke kantin bersama.
"Oh iya tadi kan dibawain mama bekal dan gue lupa mau kasih makanannya buat dia."
Ucap Jiva yang sudah duduk dikantin berempat.
"Oh iya." Sisil menjawab.
"Yaudah deh gue ke atas dulu ya mau ngambil bekalnya."
Jiva langsung pergi untuk mengambil bekal itu dan langsung memberikan kepada Fatan.
"Kakak, kak Fatan kan?." Tanya Jiva.
"Oh iya... kamu Jiva kan...?, ada apa kamu cari aku." Fatan pun menjawab.
"Oh ini kak... ada bekal untuk kakak dari mama karena kakak udah menolong aku pas ditangga." Ucap Jiva sambil gugup.
"Oh iya terima kasih gausah repot-repot aku nolongin kamu iklas kok."
"Gapapa kak terima aja ya, yaudah aku pamit dulu, assalamualaikum." Jiva menjawab dengan gugup dan cepat-cepat untuk meninggalkan Fatan di sana.
"Waalaikumsalam."
"(Dia masih tetap yang sama ya hehe...)" Ucap Fatan yang tersenyum sendiri, tetapi dia teringat sesuatu.
"Eh... apa dia masih mengingat kejadian kemarin, makanya dia terburu-buru kayak tadi." Ucap Fatan yang langsung terdiam dan berbicara didalam hati.
"Kamu udah kasih makanannya ke dia." Sisil bertanya.
Tetapi Jiva terdiam di tempat duduk dan tidak menjawab pertanyaan Sisil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments