MASALAH WAKTU MPLS

Seluruh siswa/siswi baru maupun kakak osis serta guru-guru diperkumpulkan di aula sekolah. Para murid baru yang mengikuti MPLS mereka semua berpenampilan yang sudah jadi aturan disekolah atau itu perbuatan kakak kelas mereka agar lucu, seperti yang perempuan rambut mereka harus dikepang dua dan di berikan pita warna-warni lalu laki-laki harus didandan mempunyai kumis dan masing-masing harus memakai nametag yang sudah dibuat para murid baru yang mengikuti MPLS sebagai data indetitas diri dari rumahnya masing-masing, yang terbuat dari sebuah kertas karton dan tali rapiah sebagai gantungan di leher mereka.

Assalamualaikum wr.wb saya ucapkan puji syukur terhadap tuhan yang maha esa yang telah mengizinkan kita agar bisa melakukan kegiatan pengajaran bagi siswa/i baru atau yang di sebut MPLS, semoga bimbingan untuk MPLS ini berjalan dengan baik dan lancar. serta anak-anak yang bapak cintai, para dewan guru yang saya banggakan dan seluruh orang yang ada di aula ini, saya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya di sini.

Lalu dia pun menyampaikan isi pidato dengan panjang lebar..........

Sekian dari saya terimakasih atas perhatiannya wasalamualaikum wr.wb

Seseorang berpidato dipanggung aula sekolah, dan itu adalah kepala sekolah di sini.

“Eh va… ini kapan si selesainya, gua haus banget tau….” seseorang menanyakan pertanyaan untuk Jiva.

Dan dia adalah teman kecilnya Jiva yang selalu ada buatnya, yang bernama Pricilla Anastasya Veren tapi dipanggil Sisil oleh Jiva dan Jiva itu nama panggilannya juga nama aslinya adalah Anindira Jivaulia Angga.

“Gatau sil… gua juga haus banget dari tadi kirain gue yang haus gue sendiri, padahal mah kepala sekolah yang pidato panjang lebar tapi kita yang haus sksksk” Jiva menjawab.

“Sksksksk.” Mereka berdua langsung tertawa bersama, dan ada seseorang menegurkan mereka berdua.

“Heh, siapa suruh berisik ini bukan pasar, bukannya memperhatikan yang ada didepan kalian.” Dia adalah ketua osis disekolah ini.

“Eh maaf kak kami ga akan ulangi lagi, oh iya kalo boleh tau kita boleh beli minum kapan eh masudnya selesai acaranya kapan ya kak.” Jiva menjawab.

“Masih lama udah perhatikan aja ikuti aturannya, masih anak baru udah songong.” dia mejawab dengan kesal lalu meninggalkan mereka berdua.

“is apaan sih tuh orang udah nanya baik-baik ga sopan banget jawabnya kayak gitu segala ngatain songong.” Sisil sebal.

“Bentar kok gue kek pernah ketemu dia ya tapi dimana.” Jiva memikirkan ingatannya kembali tetapi dia tetap saja masih lupa, keburukan Jiva adalah gampang melupakan seseorang yang belum dia kenal.

“Hah lu kenal dia?.” Sisil bertanya kepada Jiva.

“Ga, gua lupa tapi kek pernah liat dia kek ga asing gitu mukanya.” Jiva menjawab.

“Oh…”

“Apa ini kalian mengobrol lagi?....” ketua osis itu kembali menghampiri mereka lagi, lalu mereka berdua langsung kaget.

“Ga bisa dibiarin nanti kalian berdua kena hukuman.”

Beberapa menit kemudian, selesai acara di aula seluruh murid dipersilakan untuk beristirahat satu jam dan setelah itu semua murid baru di perintahkan untuk memasuki kelas nya masing-masing. Tetapi Jiva dan Sisil akan diberikan hukuman sama kakak ketua osis itu, mereka berdua tidak diberikan ijin untuk istirahat.

“Ah lu si sil kita jadi dapet hukuman.” Suara Jiva yang merengek.

“Aih… kok gua kan kita berdua yang ngobrol” Sisil menjawab.

“Lu kan yang pertama mulai ngomongnya.” Jiva tetep kekeh menjawabnya.

“Yaudah deh gue minta maaf, ayok kita ke kantin dulu dari tadi haus banget gue.” Sisil yang mengalah tapi memang benar dia yang memulai pertama pembicaraan itu.

“Iya ayok gue juga udah haus dari tadi.”

Mereka pun berjalan menuju keluar aula untuk ke kantin, tetapi ada kakak kelas itu di depan pintu aula, dia sedang meperlihatkan orang satu persatu yang sedang mencari seseorang.

“Mati.., kakak kelas itu kayaknya dia nyariin kita sil” Jiva terkejut melihat kakak ketua osis itu di depan pintu.

“Hah! Mana, oh iya… terus ini gimana kita bisa keluar dari aula ini.” Sisil kaget yang melihat juga ada kakak ketua osis itu di sana.

”Udah deh biarin aja kita jalan aja sambil natap ke hp pura-pura ga ngeliat dia aja.” Kata Jiva yang mempunyai ide.

"Oke.."

Dan tentu saja yang direncanakan Jiva tidak mulus, tetap saja kakak kelas itu mengetahui mereka berdua, Lalu kakak kelas itu menghampiri mereka berdua lalu menarik kerah baju yang ada dibelakang mereka.

“Etss… mau kemana mau kabur?.” Ucap kakak kelas itu ke mereka berdua.

“Em… itu anu kak… kita mau beli minum dulu kak haus banget dari tadi.” Sahut Jiva dengan gugup karena kaget ketahuan.

“Apa?, ga kalian harus menjalankan hukaman kalian terlebih dahulu.” Kakak kelas itu melepaskan tangannya dari kerah baju mereka berdua.

“T-tapi kak kita udah haus duluan dari tadi.” Sisil pun menjawab.

“Ga ada tapi-tapian apa mau saya tambahkan hukumannya?.”

“Ga kak jangan.” mereka berdua kompak berbicara hal itu.

“OKEH… jadi di sini kalian harus meminta tanda tangan para osis minimal sepuluh orang yang ada disini, pakai kertas kalian masing-masing dan harus meminta nama panjang mereka, jika kurang dari sepuluh maka kalian akan ada tambahan hukuman karna tidak sesuai perintah saya.” Ketua osis itu memberi hukuman ke mereka berdua.

“Tapi kak gimana cara kita mengetahui kakak-kakak osis disini.” Jiva bertanya.

“Pertanyaan yang bagus, karena saya baik saya akan beritahu kalian, liat saja bet tulisan osis di jas mereka, oke paham.. silakan kalian menjalankan hukuman dari saya.” Ketua osis itu pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

“Gila tuh orang, baik dari mana harus mencari sepuluh osis minta tanda tangannya, ga tau orang lagi haus apa.” Sisil sangat kesal.

“Udahlah sil jalanin aja kita masih anak baru disini jangan membuat ulah di sekolah ini.” jawaban Jiva yang sudah pasrah dengan keadaan, lalu di tambah dia kehausan ingin minum.

Berapa menit kemudian, mereka sudah mencari satu persatu kakak-kakak OSIS itu,

tapi...

“Iya kak boleh ya kita minta tanda tangan kakak.” ucap Sisil yang sedang meminta tanda tangan.

“Gila emang tuh anak nyuruh kalian kayak begini, cuman gara-gara kalian berisik?.” ucapan seseorang perempuan yaitu ketua sekertaris osis disekolah ini.

“Iya kak, oh iya habis kakak tinggal sisa satu orang lagi siapa ya kak, Kakak tau ga orangnya terus ada di mana.” Jiva menanyakan karena sudah lelah untuk mencari para kakak osis itu.

“Em… coba aku liat dulu siapa aja yang sudah kalian minta tanda tangan.”

“oh iya ini kak kertas nya.” Ucap Jiva, lalu kakak kelas itu mengambil kertas yang sudah ditanda tanganin oleh para OSIS yang sudah didapatkan mereka berdua.

“Oh ini si….”

Terpopuler

Comments

Jihan Slsbl

Jihan Slsbl

baguss><

2022-09-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!