Cerita SMA&SMK

Cerita SMA&SMK

KELULUSAN SMP

“Yey… akhirnya aku lulus dan aku ingin masuk ke SMK impian ku.” Suara Jiva yang sangat bahagia karena lulus dari sekolah SMPN 1 sekar. Jiva adalah anak yang paling rajin dan pintar disekolah, lalu dia selalu mendapatkan peringkat pertama dikelas bahkan dia pernah mendapatkan peringkat pertama lomba cerdas cermat tingkat provinsi.

“Akhirnya kamu lulus, selamat ya sayang….” Senyum yang sangat senang, ucap Ibunda Jiva.

“Iya...Makasih mahh.” saut Jiva sangat senang.

“Oh iya kamu mendapatkan peringkat paling pertama Nilai UN dan kamu mendapatkan beasiswakan” seseorang menanyakan ke Jiva, ucapan papanya menanyakan hal tersebut.

“Iya pah… aku mau masuk di SMKN 24 Jakarta”. Jiva menjawab.

“Apa tidak!... papa tidak menyetujui.” suara yang agak keras.

“Kenapa tidak boleh pah…?”. bingung

“Itu tempatnya jauh sekali dari rumah kita.” papa menjawab.

“Kan nanti aku bisa diantar papa apa ga aku juga bisa naik busway umum.”

“Tidak itu tetap saja kalau nanti papa sibuk dan pergi keluar kota kamu mau naik busway?, kamu itu masih belum paham sifat orang-orang diluaran sana, banyak sekali orang jahat diluaran sana dan apa lagi kamu anak perempuan satu-satunya kami melarang bebas kamu jauh dari pantauan papa dan mama.” Papa menjawab pertanyaan Jiva yang khawatir kepada anak perempuannya.

“Tapi pah…” papa Jiva tidak menjawab dan langsung pergi ke kamar.

“Mah…?" Jiva bertanya pada mamanya, tapi mamanya tidak menjawab dan langsung mengikuti papa Jiva yang ada dikamar.

...----------------...

“Pah… apa itu tidak keterlaluan?.” Tanya mama ke papa Jiva.

“Apa keterlaluan…? Kamu tau kan tujuan aku buat melindungi dia.” saut papa Jiva.

“Iya aku juga mengerti maksudmu apa, tapi setidaknya Jiva dia anak yang pintar dan keiginannya hanya ingin masuk ke sekolah impiannya apa itu juga salah, kita juga ingin melihatnya senang.”

“Iya aku tau, aku juga ingin Jiva senang, tapi permasalahannya dia itu anak perempuan dan dia masih dibawah umur, aku takut terjadi apa-apa padanya, dan satu hal lain aku juga sudah memilihkan sekolahnya ini jauh lebih bagus dari pada sekolah yang dia impikan dan itu tidak terlalu jauh dari rumah kita.” Jawab papa Jiva yang tetap kekeh.

“Baiklah aku akan mencoba perlahan untuk berbicara padanya” jawab mama Jiva.

Sekian lama papa dan mama Jiva berbincang.

Jiva yang langsung pergi ke kamarnya juga.

“Hiks, kenapa papa melarang aku padahal aku sudah menuruti semua perkataannya untuk menjadi yang nomer satu disekolah itu.” Jiva menangis dan merenung dikamar sambil memeluk gulingnya.

...----------------...

Dan akhirnya…

“Jiva sa…” seketika suara seseorang berhenti.

“Oh Jiva sudah tidur, kemungkinan dia barusan habis menangis, biarkan saja besok pagi baru aku ceritakan, tunggu dia istirahat dulu.” Mama Jiva yang berbicara di dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokannya…

“Apa mah…?” seseorang terkejut karena ada yang berbicara.

“Iya sayang… gapapakan kamu mengikuti perkataan papa kali ini.” pertanyaan mama untuk jiva.

“Tapi mah… kan sekolahan itu swasta kenapa ga cari yang negri aja dan aku dengar juga sekolahan itu biayanya cukup banyak, aku memilih sekolah disana karna kulitasnya bagus tetapi tidak memakan biaya yang banyak.” Jiva menjawab.

“Tapi kan kamu masuk dari jalur beasiswa nanti akan dibiayakan, hanya saja biaya untuk studytoor dan lain-lain yang diluar kegiatan sekolah.”

“Tapi tetap saja mah studytoor disana aja sangat mahal, kakak kelas aku juga ada yang sekolah disana, dan katanya biayanya sampai jutaan bahkan belasan juta.” menerangkan.

“Gapapa sayang itu sudah ditanggung papa untuk membiayakan sekolah kamu.”

“Tapi aku ga mau merepotkan mama dan papa untuk hal membiayakan aku, apalagi abang mau masuk kuliah.”

“Tidak usah dipikirkan abangmu itu juga mendapatkan beasiswa seperti kamu, mama bangga sekali memiliki kalian berdua yang sangat pintar.”

“Yaudah kalau mama maunya begitu aku akan menuruti perkataan mama dan papa.”

“Iya sayang, yaudah sana kamu makan dulu sudah mama buatkan makanan kesukaan kamu dimeja makan, oh iya kamu sudah mandi?.”

“Sudah ma… yaudah aku mau makan dulu pasti mama buat ayam bakar dan stik kentangkan?.”

“Yap… yaudah makan dulu nanti abis itu kita akan kesekolahan itu untuk mengambil folmulir pendaftarannya ya.”

“Siap mah.”

......................

Jiva pun pergi kemeja makan lalu menikmati makanan kesukaan yang sudah dibuat mamanya, Jiva yang berada dimeja makan sambil menonton kartun kesukaan di tabnya, dia selalu saja begitu karena hal yang dia lakukan itu untuk menghiburkan dirinya sambil menyantap makanannya.

...----------------...

“Mah… papa udah berangkat kerja, sepagi ini?.” Tanya Jiva yang sudah selesai memakan makanannya.

“Oh iya tadi papa udah berangkat dari semalam, dia ada urusan diluar kota.” Jawab mama Jiva yang lewat di meja makan untuk ke dapur.

“Apa?... mama kenapa ga bilang ke aku dari awal, terus kenapa papa tidak memberitahu kalau mau pergi?.” terkejut.

“Maaf mama tadi lupa, terus tadi papa sudah pamitan kok sama kamu, dia masuk kekamar kamu tapi kamunya sudah tidur."

“Mama… kenapa tidak di bangunkan saja, kan aku akan bangun.”

“Papamu tau kamu habis nangis terus langsung tidur makanya dia ga mau membangunkan kamu, yaudah kamu siap-siap sana kita mau berangkat sekarang.”

“hm iya…, oh iya kesana mau naik apa?.” pertanyaan.

“Nanti kita pakai taxi online saja.”

“Oke ma.. aku mau siap-siap dulu.” dan Jiva pun bersiap-siap untuk berangkat kesekolahan itu.

...----------------...

Lalu sesampai disana mama dan Jiva keruang administrasi untuk mengambil folmulir pendaftaran tersebut. Beberapa menit kemudian Jiva meminta ijin kepada mamanya untuk ketoilet sebentar, dan mamanya mengiyakan lalu mama Jiva menunggu di ruang tamu sekolah.

......................

Setelah beberapa menit Jiva keluar dari toilet.

--Brakkk--

“Aduh…” suara Jiva yang terkejut karena tertabrak dan terjatuh.

“Gua ga liat lagi buru-buru.” Seseorang siswa disana menabrak Jiva karna terburu-buru, Jiva terdiam melihat wajah siswa itu dan siswa itu menatapnya juga sambil menolong bangun Jiva, tetapi siswa itu mengabaikannya dan langsung meninggalkannya di tempat itu, Jiva yang melamun sebentar di tempat,

“Apaan si Jiva kenapa jadi mikirin dia terus, apa karna dia cakep, is… apaan sih kok jadi ngawur begini, dia aja ga sopan ga minta maaf buat kesalahaannya, oh iya aku udah kelamaan ijin ke toilet pasti mama mencari aku.” Dia ngomong sendirian sambil berjalan untuk menuju ruang tamu untuk menuju mamanya yang sedang menunggu disana.

...----------------...

“Mah… maaf aku lama ke toiletnya.” Jiva meminta maaf ke mamanya karena sudah terlalu lama membuatnya menunggu.

“Oh kamu udah selesai, gapapa kok mama juga menunggunya diruang tamu terus juga disini disediakan makanan ringan dan minum, tadinya mama sempet khawatir kirain kamu kesasar di sekolah ini, hehe... karna sekolahannya ternyata besar banget terus kamu juga ga mau mama antarkan ke toiletnya.” membalas.

“Hehe.. ga dong mah masa sampai segitunya aku kesasar, tadi aku sempet ditabrak sama siswa disini karna dia jalannya buru-buru.” menceritakan kejadian tadi di toilet.

“Apa kamu di tabrak, tapi kamu gapapa kan?.” memeriksa badan Jiva.

“Gapapa kok mah, tapi aku kesel aja masa dia ga ngomong maaf apa gitu, dia cuman bantu aku buat bangunin doang terus dia langsung pergi gitu aja.” Jiva yang menggadu mamanya karena dia itu akan menceritakan sejujurnya apa saja yang sudah terjadi padanya.

“Oh iya…? sudah gagapa mungkin dia lupa atau terburu-buru, yaudah ayok kita pulang ini sudah selesai semua.”

“Hm… iya mah”. Jiva yang menjawab mamanya tetapi dia masih kesal karena siswa itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari masuk sekolah pun tiba.....

Terpopuler

Comments

Ayuna

Ayuna

mampir

2022-10-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!