Episode 3

"Aku sudah terlalu lelah untuk menghindar. Aku putus asa. Apa yang harus terjadi, terjadilah. Aku sudah menyerah!" - Nona

***

Aku bisa saja lari. Aku bisa saja bersembunyi. Tapi nyatanya, aku tidak melakukan keduanya. Aku cukup lelah dengan semua tekanan yang selalu membebani pundakku. Itulah kenapa, saat ini aku sedang duduk diam di dalam mobil yang berjalan entah ke mana. Pak Wito yang duduk di sebelah supir berkali-kali menanyakan jika aku membutuhkan sesuatu, dan berkali-kali juga kujawab dengan gelengan. Hatiku luar biasa sedih dan tidak percaya, jika mama tega melakukan ini dengan imbalan uang.

***

"Bagaimana jika saya menolak?" tanyaku setelah mendengar berita jika mama sedang liburan ke Bali dengan uang pemberian Pak Wito.

"Nak Nona harus mengganti uang yang sudah saya keluarkan."

Badanku semakin lemas mendengar perkataan Pak Wito.

"Satu-satunya cara, Nak Nona terima pinangan saya," tambahnya lagi.

Cukup lama aku diam dan berpikir sampai akhirnya aku mengangguk. Aku sudah menyerah, aku sudah kalah. Jika ini memang jalan takdirku, aku akan menerimanya dengan berbesar hati.

***

Dari papan penunjuk arah di jalan tol aku tahu jika kami sedang menuju ke Bandung. Ingatan masa kecilku kembali hadir dan memberikan kilasan seperti tayangan film. Dulu aku dan kedua orang tuaku sering sekali berkunjung ke rumah teman mama di kota itu. Dan sekarang aku menebak, jika Pak Wito-lah teman mama yang dulu sering kami kunjungi.

***

Mataku terbuka tepat saat mobil sedang antri di gerbang keluar tol Buah Batu. Sesaat aku terpana melihat gemerlapnya kota ini. Bandung. Ya, dari dulu aku memang menyukai kota yang berhawa sejuk ini. Mataku masih melihat ke sisi jalan yang kami lewati saat Pak Wito bertanya,

"Nak Nona mau makan di luar atau nanti di rumah saja?"

"Saya tidak lapar Pak Wito, terima kasih untuk tawarannya," ucapku pelan.

Mobil melaju pelan dan berbelok di sebuah komplek perumahan yang di dominasi rumah-rumah mewah. Tidak jauh dari pintu gerbang, mobil berhenti tepat di depan sebuah rumah besar berlantai dua. Setelah pak supir membuka pagar, mobil kembali melaju dan parkir tepat di carport.

Aku turun dan mengikuti Pak Wito yang berjalan ke arah pintu. Tas yang berisi pakaianku, dibawakan oleh pak supir.

Setelah menekan bel dua kali, pintu dibuka oleh seorang wanita seumur mama yang cantik dan anggun. Begitu melihatku, beliau langsung menangis dan memelukku erat.

"Ini istri saya," ucap Pak Wito padaku.

Aku membeku dalam pelukan wanita itu. Istri? Itu berarti aku akan dijadikan istri kedua. Menyadari fakta ini, aku kembali lemas. Akumulasi dari kelelahan, shock dan belum makan dari siang membuat tubuhku ambruk dan penglihatanku gelap.

***

"Non, minum dulu yuk?" suara seseorang membuatku yang setengah terjaga menjadi fokus.

Dengan perlahan, seorang wanita tua menyuapiku teh manis panas. Aku terpana menatap wajahnya dan berusaha keras menggali ingatanku tentangnya.

"Bi Mumun...?" tanyaku lirih.

Suapan wanita itu terhenti. Dengan suara keras, beliau menaruh kembali sendok di gelas dan memelukku erat.

"Alhamdulillah, Non Nona masih inget Bibi," ucapnya menangis.

Aku memeluk Bi Mumun dan mengusap punggungnya. Bisa bertemu dengannya di rumah ini merupakan kejutan baru bagiku. Tapi setidaknta, aku lebih tenang, karena ada seseorang yang kukenal di sini.

Bi Mumun dulunya adalah Asisten Rumah Tangga orang tuaku. Beliau sudah merawatku dari sejak aku bayi. Itulah kenapa, aku jauh lebih dekat dengan beliau dibandingkan dengan mama. Saat mama dan papa memutuskan berpisah, mereka memberhentikan semua pekerja di rumah termasuk Bi Mumun.

"Non ngga nyangka bisa ketemu Bibi di sini," aku ikut menangis. Tangis karena rindu setelah sekian lama tidak bertemu, juga karena lega mengetahui jika beliau baik-baik saja.

"Sebentar ya Non, Bibi ambil makan. Non pasti lapar, tunggu sebentar."

Aku mengangguk dan melihat hingga Bi Mumun keluar dari kamar.

Terpopuler

Comments

Bismilah Hirrohmanirrohim

Bismilah Hirrohmanirrohim

hadir ya thor

2023-04-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!