Duukk!!
Jessica terdiam di posisi nya yang di peluk seorang lelaki. Ia hanya menunduk menatap sepatunya sendiri sambil menahan malu karena keadaan sekarang ini.
Perlahan pelukan mereka merenggang. Jessica menenggak menatap orang yang memeluknya itu dan terkejut dengan membelak-kan matanya lebar - lebar.
"Put!! lo nggak papa?!" Seru Farel menghampiri Putra.
"Siapa yang jatuhin pot ini sinting!" Sambung Jeri.
"Put sakit nggak?!" Tanya Muhtaz panik.
Jessica terkejut melihat Putra telah menyelamatkannya dari pot tanah liat yang jatuh dari lantai dua. Putra mengontrol dirinya dan menjauh dari Jessica.
"L..lo.. ng..nggak papa?" Tanya Jessica sedikit ketakutan. Putra menatap Jessica lekat - lekat lalu pergi dari sana begitu saja.
"Jess lo nggak papa kan?!" Tanya Camila panik menghampiri Jessica.
"Nggak, lo nggak papa kan?" Tanya balik Jessica.
"Gue di dorong sama Putra sebelum dia meluk lo tadi," jelas Camila. Jessica hanya membentuk kan mulut nya dengan huruf O.
♡♡♡
"Put lo nggak papa beneran? Tadi potnya sampai pecah loh!" Seru Farel.
"Ber-otot gini mana mungkin sakit!" Jawab Jeri.
"Put, bukannya keluarga lo itu nggak boleh bersentuhan sama lawan jenis ya?" Tanya Muhtaz mengingatkan.
Putra melirik.
"Dia itu calon istri gue, kenapa gue takut?" Jawab Putra. "Bener juga."
"Eh tapi kok lo bisa inisiatif gitu nyelamatin dia?" Tanya Jeri sambil sedikit menggoda.
"Dia tuh lemah! Ya gue bantuin!" Lawan Putra, semua teman - temannya langsung tertawa dengan jawaban Putra.
"Hahahha, alah bang, alasan."
"Putra!! lo bener mau nikah?!" rengek Velin menghampiri Putra dengan raut wajah yang sedih.
Putra mengubah posisinya untuk memalingkan wajah dan menyenderkan badannya ke tembok.
"Put-"
"Iya."
"Kok lo gitu sih?! Lo mau ngelanggar janji kita dulu huh?!!" Teriak Velin dengan membentak.
"Janji kita nggak gue langgar."
"Nggak di langgar maksud lo?! Lo nikah sama orang lain itu nggak ngelanggar Putra?!" Putra bangkit dari duduknya dan menatap lekat sahabat kecilnya itu.
"Lo sendiri gimana? Main - main sama mantan sahabat gue?"
Skak.
Velin langsung terdiam menatap Putra dengan tatapan yang sulit di jelaskan.
"Tapi Putra! Se-enggaknya lo pilih cewek yang bagusan dikit kek! Cewek centil kayak dia kok di pilih! Gendut lagi!" Lawan Velin tak mau kalah begitu saja. Putra terdiam.
"Put.. jawab!"
Putra tetap diam tidak bergeming. Membiarkan jawaban nya itu di jawab langsung oleh teman - temannya.
"Velin sayang.., pertama, Jessica itu lurus badannya, lo katain gendut dari sisi mana? Kedua, dia nggak secentil lo yang jadi CABE - CABEAN SEKOLAH!" Jelas Jeri membuat semua tertawa dengan terbahak - bahak.
"YA, YANG LURUS JUGA JANGAN DI PILIH LAH, NGGAK ADA KELEBIHANNYA SAMA SEKALI!" Teriak Velin membalas yang membuat semua orang terkejut.
"MASA KAMU MAU SAMA CEWEK JELEK KURUS KAYAK DIA!"
"Jadi, gue harus milih orang yang kayak gimana? gendut di bagian tertentu? Gitu?" Jawab Putra.
Velin memutar matanya malas.
"Ck! Dia tuh nggak ada cocok nya sama lo!! Gue sama dia aja 11-12987!"
"Hoah.. jauh banget," bisik Farel.
"Ya pasti beda lah, orang yang soleh sama biadab." Ucap Putra tenang.
"BWAHAHAHA BIADAP!" Ketawa Farel dan Jeri kompak.
"Grgrgrgrgrg." Geram Velin dengan menggepal tangan-nya.
♡♡♡
Saat yang di tunggu tiba, yaitu bel pulang sekolah. Semua murid bersorak ria membereskan barang - barangnya untuk segera di bawa pulang ke rumah.
"Mantap, pelajaran fisika masuk," ucap Bianca yang sudah pusing dengan pelajaran yang baru saja dilaluinya itu.
"Ya.. se-enggak nya otak gue ke isi dikit lah tentang ngitung maju mundur mobil." Sambung Jessica.
"Yah!! gue nggak ada yang masuk gimana nih!!" Teriak histeris Riana.
"Ah elo, dari tadi vc-an juga!" Seru Camila menyenggol pelan tangan Riana.
"Apa?! Vc?! Kok lo nggak ngajak!! Kan gue tuh bosen tau! Ngedengerin Pak Pp epi ngomong!" Rengek Bianca sambil memanyunkan bibirnya.
"Sudah terjadi," jawab Riana dengan mengangkat bahu.
"Baby!! let's go home!!" Teriak seorang lelaki dari balik pintu.
"Let's go my prince!! Bye guys.., gue duluan, muah." Ucap Riana sambil memberi kissbye dan lambai-an tangan.
"Bye gue juga pulang."
".2"
".3"
♡♡♡
"Jessi, mulai lusa kamu tinggal di rumah calon kamu," ucap Reta.
"Lah?! Kan belom sah Pah?!" Jawab Jessica.
"Lo itu belum beradab! Ya mereka ajarin dulu lah, mana mau mereka punya menantu biadab gini!" Ledek Helena.
"Hus! Jangan ngomong sembarangan Helena! Nggak di rumah Putra kok Jessi, kamu bakal tinggal di rumah neneknya Putra. Kamu kemasi barang - barang kamu sekarang ya Jessi." Jelas Meliana sambil memberi perintah.
Jessica memanyunkan bibirnya dan lama kelamaan matanya memanas dan mengeluarkan air yang hangat.
"Huaaaaaa!! Hari ini terakhir aku sama kalian dong!!" Teriak Jessi.
Helena langsung memeluk Jessica dan ikut menangis tak tahan melihat adiknya menangis.
"Huaaaaa!! Aku nggak bakal liat kakak terjelek-ku ini lagi dong!! Huhuhu..,"
"Eh!! enak aja! Yang ada gue seneng kagak ada pemandangan busuk lagi yang ngeganggu indra penglihatan gue!!" Balas Helena tak kalah meledek.
"Huaaa.. jahat!!" Teriak Jessica semakin kencang.
"Mama.., Papa.., Jessi nggak bakal tinggal sama kalian lagi!!" Jessica menghampiri ayah dan ibunya kemudian menghamburkan pelukan.
"Kamu pasti betah kok di sana, jaga selalu solatmu ya Nak." Pesan Meliana.
"Jangan berbuat sesuatu yang buat kami malu," sambung Reta.
"Tuh denger! Kurusin badan! Keberatan ntar Putra ngangkat lo!" Seru Helena.
"Huaaa kakak nih!! Aku empat puluh kilo masa di suruh diet!!" Teriak kembali Jessica.
"Udahh jangan ketawa..," ucap Reta.
"Nangiss Pa!!"
♡♡♡
Jessica datang ke sekolah dengan tergesah - gesah. Karena pasalnya, dia telah terlambat bangun!
"Pak.. saya izin masuk Pak!!" Teriak Jessica sambil menggedor - gedor pintu kelas yang sudah tertutup.
"Nggak!" Teriak dari dalam.
"Pak.. saya mohon Pak.., ini terakhir saya sekolah Pak!! Izinin saya Pak!!"
"Terakhir? Emangnya kamu mau mati?!"
"Pak.. saya mohon Pak.. saya mau masuk!!" Rengek Jessica.
"Eh kan sekarang pelajaran bu Beti? Kenapa gue panggil Pak ya?" Bisiknya sendiri mulai merasa bingung.
"Eh.. maaf Bu.. buka bu..,"
"Eh.. iya kan sekarang pelajaran bu Beti!! Hahaha," seru Farhan yang tadi mengelabui Jessica dengan suara Pak guru.
"Ganti - ganti! Camila!" Teriak Bianca namun pelan.
"Kamu boleh masuk!"
"Eh.. gila!"
"Ih.. bodohnya!!"
"Lah kok malah?"
"Ah.. gagal,"
"Gimana si!!"
"Kalian keluar!" Teriak Jessica yang suaranya menyerupai bu Beti.
Semua langsung terdiam kaku sambil melirik ke arah Jessica dengan hati - hati.
"Eh cumi! di kirain Bu Beti beneran!!"
"2"
"3"
"4"
"25÷8385÷8+8×7×67271£×€7"
"Ehh Jess! Seriusan ini hari terakhir lo sekolah?!" Teriak Bianca histeris.
"Hiya.. ih.. kalian malah ngerjain gue!! Kan gue makin nggak tega ninggalin lo pada!!" Seru Jessica dengan kecewa.
"Hua.., berarti harus dirayain nih!!" Seru Riana.
"Lah!! kok kepergian gue dirayain!!"
"Eh.. bukan gitu maksudnya bep ku.., kita party - party gituu for terakhir kalinya, huhu, sad sih." Jelas Riana dengan dramatis.
"Yah.. gua duduk sama siapa dong!!" Kecewa Bianca.
"Kita ngejablay aja di bangku gue," jawab Riana, duduk bertiga maksudnya.
"Mantap!"
"Dimana nih makan - makannya?" Tanya Camila.
"Emang bakal makan - makan?" Tanya Bianca.
"Ya pasti nggak jauh dari itu kan?" Tanya balik Camila.
"Yaudah makan - makan aja bair simple." Jawab Jessica.
"Oke.. eat - eat dimana nih!!" Seru Riana bersemangt.
"Di rumah gue aja lah, kan gue yang punya party nya." Jawab Jessica.
"Mantap!!" Balas Bianca.
"Eh tapi Jess, denger - denger Shawn Mendes bakalan tapil di sekolah kita pas perpisahan kelas 12." Ucap Riana.
"Shawn tu pacar gua," tukas Camila.
"Hello.., ini Shawn pacar Cabelo." Jelas Riana.
"Tau nih, mentang - mentang namanya sama!" Ucap Bianca.
"HUAAAAA GUE NGGAK BISA LIAT MANTAN GUE DONGGG!!" teriak Jessica.
"IDIH NAJIS,"
"Lahh kenapa nggak?! Kan lo--"
"Gue tuh nggak bakal bisa di ijinin buat keluar rumah sama keluarga laki gue ntar!!" Ketus Jessica.
"Kata siapa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Wati_esha
Tq update nya.
2024-03-24
0
Wati_esha
Katarina. 😂😂😂😂😂🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2024-03-24
0
Wati_esha
😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛
2024-03-24
0