Kabar Sedih (REVISI)

"Memutuskan sekolah?!" Ucap Meliana terkejut.

"Iya, karena di dalam keluarga bangsawan, seorang wanita hanya di perboleh kan melayani suami dan mengurus rumah tangga, tidak boleh keluar rumah atau pun yang lainnya." Jawab Melati.

"Tapi Jessi,"

"Tak apa ma, Jessi kan pintar." Ucap Reta.

"Ah, kita juga bakal memberi pelajaran kok di dalam rumah, jadi Jessi juga akan mendapatkan ilmu walau hanya diam di rumah sampai dia mengandung." Sambung Tirta membuat para orang tua tenang.

"Mau di kasih apa pun juga si Jessi kan tetep gitu ma!" Bisik Helena.

"Hus!"

"Baik kalau begitu dari pihak keluarga Reta? Apakah kalian setuju?" Tanya Tirta.

"Eh iya, Na panggilin Jessi. Nyimpen piring aja lama banget!" Perintah Reta kepada Helena. Helena menggangguk dan langsung pergi ke dapur.

"Dek lo ngap--biar gue aja yang nerusin, lo ke meja makan sana!" Ucap Helena mengambil alih sponge yang Jessica pegang.

"Kak! Masa mertua gue gitu sihh! Malesin banget! Nggak mau ah gue nikah sama dia," ketus Jessica kesal.

"Jess, hidup itu nggak ada yang enak! Lo kan bisa baik - baik buat ngehadepin mertua lo, kalo lo baik, dia juga pasti baik kok!" Jelas Helena memberi dukungan. Jessica menghembuskan nafasnya gusar.

"Udah lah, lo udah jauh sampai sini juga masa mau nyerah gitu aja! Ayo berjuang! Jodo lo depan mata! Kagak usah nungguin lagi kayak gua sekarang ini!" Seru Helena.

"Tapi kan kak-"

"Udah pergi sana!"

"Huh, yaudah." Jawab Jessica lalu pergi ke meja makan.

"Nah ini dia udah dateng, duduk - duduk," perintah Reta. Jessica pun duduk.

"Nak Jessi, gimana menurut mu tetang perjodohan ini? Mau di terima?" Tanya Tirta.

Jessica melihat sekeliling dulu, dari mulai ayah dan ibunya yang tersenyum seketika meyakinkan. Kemudian calon mertua nya, hi.. masa gua tinggal sama singa betina ini sihh!! Kemudian ke adik perempuan Putra yang tersenyum manis kepadanya, melihat Putra? Fiks gue nggak kuat ngeliat keluarga ini! Tetapi ketika melihat calon ayah mertua, dia seakan - akan memberi isyarat bahwa 'kamu harus menerima ini untuk kebaikan kakek mu dan Putra'

"Aku terima," jawab Jessica yang membuat semua orang mengembangkan senyum di wajahnya kecuali Jessica, Putra, dan sang singa betina.

♡♡♡

"Omg - omg!!! My beybeh bakal mutusin sekolah?! Omg no no no! Nggak bakal rame dong huhu..," histeris Riana ketika mendengar kabar dari Jessica.

Awalnya Jessica memang tidak tahu bahwa dia akan putus sekolah, tetapi ketika keluarga mempelai pria memutuskan pernikahan dua bulan lagi, dia sedikit terkejut karena itu adalah hari dimana dia masih sekolah.

"Ya sudah lah mau gimana lagi. Lagian juga ilmu apapun yang di kasih ke si Jessi juga kan nggak bakal masuk." Jelas Camila.

"Kok nyesek ya,"

"Eh ehh guys tau nggak! Tadi gue liat si Putra lagi ngobrol sama cewek!" Teriak Bianca yang tiba - tiba datang ke kelas dengan heboh.

"Palingan adek nya," jawab Jessica.

"Ihhh, masa cabe - cabean itu jadi adek nya sih.., mana mungkin emak nya ngebiarin anak berdarah bangsawannya pake baju ketat begituan!!" Balas Bianca.

"Hahh? Serius lo Bi? Kalau Farel gimana?! Nggak ke senggol kan dia?!" Balas Riana tak kalah hebohnya.

"Ye elo malah ngebelokin topik!" Ucap Camila.

"Emang normal kali ngomong," sambungnya.

"Eh gila lo! Normal apa dia ngomong sama cewek?!"

"Ih.. lo pada malah nge gosip dia.., gue sedih nih.. bakal putus sekolah.., huhu..," Ringis Jessica terisak - isak.

"Uu.. ya tayang, haduh.. ntar kita bakal sering nengokin lo dehh!" Ucap Riana menenangkan.

"Hm.. gimana bisa nengok?! Gue bakal di kerem sama tu singa buas!!" Teriak Jessica.

"Lah? Kenapa di kerem?" Tanya Camila.

"Lah pokonya gitu deh,"

"Ih.. kagak jelas banget," ucap Bianca.

"Eh ke kantin kuy.. dah bell nih, guru nih kagak mau duit apa jarang masuk." Ketus Riana.

"Lah yang ada kita yang rugi bayaran tapi nggak ada guru," jawab Bianca.

"Ya kagak usah bayar lah, mereka pun nggak mau ngajar," balas Jessica.

"Ya sudah kalau begitu, kenapa jadi logat batak ini, yaelah." Sambung Riana.

"Tetangga gua nie.. ah, orang batak soalnya." Jawab Bianca.

"Kalian nih ngomong apa sihh?? Udah hayu, meluncur." Riana menarik ke tiga teman nya itu keluar kelas.

♡♡♡

"Lo juga bakal putus sekolah Put?" Tanya Muhtaz setelah mendengar cerita dari Putra.

"Ya nggak lah! Gue kerja gimana," jawab Putra.

"Kasian bini lo," ucap Farel.

"Belum jadi Jon!" Balas Jeri.

"Bagus - bagus nama gue Farel, di sebut Jon,"

"Iya lo ngeganti nama orang mulu!" Sambung Muhtaz.

"Suka - suka gue.., mulut gue." Bela Jeri.

"Cewek suka apa sih?" Tanya Putra tiba - tiba.

Semua langsung melirik dengan mata yang tajam.

"Kenapa?" Tanya Putra, dengan nada datar.

"Lo sadar?" Tanya Jeri.

"Lo sehat kan?" Tanya Muhtaz.

"Lo mesum ya?!" Sambung Farel.

"Eh! Nggak ada hubungannya Bolsus!" Sentak Jeri.

"Apa Bolsus?" Tanya Farel kebingungan.

"Pikir sendiri!"

"Nikahan nanti ada tradisi kalo gue harus ngasih hadiah ke istri gue," jawab Putra mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh..,"

"Kira - kira apa ya?"

"Ntar gue tanya-in aja ke Riana my baby." Ucap Farel.

"Emang nya Riana calon istri lo Put?" Tanya Jeri.

"Eh Herman! kan Riana tuh temen nya si Jessi!" Jawab Muhtaz.

"Ah gila! gue terlena." Ucap Jeri ngawur. Semua langsung mengerutkan dahi mereka.

"Terlena apa Herman!,"

"Gue nih liat ada cewek jelek tapi body nya bagus, bingung gue harus liat mukanya apa body nya?!" Seru Jeri.

"Kenapa jadi ngomongin cewek dah?" Tanya Muhtaz yang di dukung oleh teman - temannya yang lain.

"Gue nanya hadiah!" Tegas Putra.

"Kak Putra mau ngasih hadiah ke siapa?" Tanya Riana yang tiba - tiba datang ke meja mereka. Putra langsung tergelonjat kaget ketika mengetahui kemunculan Riana.

"Ehh baby kapan tiba?" Tanya Farel.

"Baru saja." Jawab Riana.

"Ohiya.., Jessi, Bianca, sama Camila duduk di sini nggak papa kan!?" Seru Riana meminta izin.

"Boleh dong!!" Balas Farel dengan semangat.

"Eh, lo belom dapet persetujuan kita!" Jeri menoyor kepala Farel.

"Iya, udah gue setujuin." Jawab Farel. Yang lain hanya memutar matanya malas.

"Eh, gue sama Camila pesen makanan deh.., bye." Pamit Jessica yang langsung pergi menarik Camila.

"Eh gue ikut!!" Teriak Bianca hendak menyusul.

"No Bi!! Lo with me!" tegas Riana menahan kepergian Bianca.

"Huh lo tau nggak, kalau pacar gue liat gue nge gabung sama cowok lain! Abis tu cowok!" Ucap Camila.

"Lah, kan cowok lo sekolah di SMA 2?! Jauh kali SMA 2 sama SMA 1?!" Ucap Jessica.

"Bener juga,"

"Eh tapi kan dia punya banyak temen!!" Sambung nya.

"Ohiya bener,"

"Eh lo mo mesen apa jalan - jalan doang dari tadi!" Seru Camila menghentikan langkah mereka.

"Ohiya lupa gue. Pesen apa ya?" Tanya Jessica.

Tanpa tersadar lengan Jessica tiba - tiba di cekal kuat dan ditarik oleh seseorang membuatnya terhuyung ke tubuh seseorang itu.

"Kyaaaaa!!!"

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Tq update nya.

2024-03-23

0

Wati_esha

Wati_esha

Putrakah itu?

2024-03-23

0

Wati_esha

Wati_esha

Kenapa cengeng Jessica? Bukannya kamu tadi yang berkelakuan bar bar?

2024-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!