Malam Yang Hangat

Di hari berikutnya Charles pergi ke sebuah penjara di mana di dalamnya di isi oleh orang-orang paling berbahaya di Amerika, Charles menemui seorang wanita bernama Angel di ruang interogasi dengan penjagaan yang ketat.

"Mari kita buat kesepakatan," Ujar Charles dengan tenang.

Angel tersenyum miring, "Kesepakatan?"

Charles mengeluarkan foto El dari sakunya, "Bantu aku menangkap dia, jika kau dapat membantuku menangkap pria ini maka aku akan mengurangi masa tahanan mu."

Angel tertawa sambil angkat tangan, "Aku tidak akan membantumu, aku lebih baik mati membusuk di penjara daripada harus melawan manusia gila itu."

Angel adalah mantan pembunuh bayaran yang di juluki Malaikat pencabut nyawa, Angel selalu menyelesaikan tugasnya dengan baik hingga suatu hari ia di minta membunuh El yang akhirnya membuat dia kalah telak dan masuk penjara.

"Sudahlah jangan bermain-main dengannya," ujar Angel memperingati.

"Aku akan tetap menangkapnya."

Angel tertawa meremehkan, "Lakukan saja, nanti akan ku pastikan aku akan tertawa di atas berita kematian mu."

Charles yang kesal langsung meninggalkan Angel, ia pergi ke ketua sipir untuk mencarikan orang lain.

Sementara itu El hari ini sedang berada di markasnya memarahi semua pegawainya yang teledor, "Aku akan membunuh kalian semua jika sampai kejadian kemarin terulang," bentaknya.

Semuanya menundukkan kepala dan terdiam, El berjalan ke ruangan pribadinya di ikuti oleh Haruto dari belakang. Haruto mengatakan bahwa kiriman kita dari Jepang juga di tahan oleh mafia lain yang berada di Jepang.

"Sialan, mengapa banyak sekali masalah akhir-akhir ini," El duduk di kursinya sambil menaikkan kakinya ke atas meja.

"Telpon Haruka," titah El.

Haruka adalah kakaknya Haruto. Haruto memberikan ponselnya pada El.

"Haruka," panggil El.

"Iya Tuan."

"Pulang lah ke Jepang hari ini dan bereskan barang saya yang di tahan di sana, saya tidak mau tau pokoknya barang itu harus bisa di kirimkan."

"Baik Tuan akan saya lakukan sebisa saya."

El mematikan sambungan telponnya lalu memberikan ponselnya kembali pada Haruto, "Kau keluarlah aku ingin sendiri."

"Baik Tuan."

Di rumah Primily sedang baca buku, "Non waktunya makan siang," Kim kepala pelayan datang menghampiri Primily sambil membawa nampan berisi makanan.

Kim duduk di samping Primily menyiapkan makanannya.

"Masih demam?" tanya Kim.

"Tidak," Primily tersenyum ramah.

"Bagus kalau begitu, habiskan makanannya lalu minum obat."

"Baik."

Kembali ke Charles, pria itu kini sedang bersama tahanan lain yang bernama Black, "Kau menawarkan tawaran yang cukup menarik," ujar Black tersenyum.

"Kalau kau setuju aku akan memasangkan chip di kepalamu, itu hanya untuk jaga-jaga bila kau kabur saja. Setelah misi penangkapannya selesai aku akan melepaskannya kembali," jelas Charles.

"Oke aku setuju."

Black adalah bandar Narkoba yang tertangkap karena menolong anak kecil, ia cukup pintar untuk membuat strategi makannya Black juga di tawari kerja sama oleh Charles. Charles akan memasangkan Black Chip karena ia takut jika Black malah kabur saat melakukan tugasnya, Chip itu dapat di ledakan kapan saja lewat komputer.

_________

Malamnya Haruka telah sampai di Jepang, ia mulai bersiap-siap untuk mengambil apa yang seharusnya milik El. Haruka memasukan beberapa senjata pada saku bajunya, ia memakai jubah dan pergi naik motornya ke sebuah gang kecil.

Sebelum memulai aksinya Haruka menelpon anak buahnya untuk menunggu dirinya di belakang sebuah rumah tua dengan membawa mobil box. Haruka turun dari mobilnya sambil memegang dua pistol di kedua tangannya, Haruka menendang pintu rumah di depannya.

Ia masuk sembari menembak beberapa orang di rumah itu, Orang-orang yang belum tertembak segera berlarian sembari mengambil pistol mereka untuk balik menyerang Haruka.

Haruka bersembunyi di balik kursi sambil menganti pistolnya dengan pistol yang lebih besar, mereka juga mulai menembak Haruka. Haruka dengan santainya menembak mereka satu persatu tanpa ada yang meleset, setelah jumlah mereka semakin sedikit Haruka keluar dari persembunyiannya dan menghabisi semua orang yang ada di sana tanpa kesulitan sama sekali.

Haruka menghampiri salah satu orang yang masih hidup, Haruka menodongkan pistol ke kepala pria itu, "Orang-orang rendahan seperti kalian berani sekali mengambil barang milik bos ku," ucap Haruka menggunakan bahasa Jepang.

"Ma-maafkan saya, saya hanya di suruh oleh bos."

Haruka tersenyum sinis, "Katakan pada bos mu, jangan pernah lakukan hal itu lagi atau aku akan mencarinya lalu membunuhnya dan menggantung kepalanya di depan rumah keluarganya."

Haruka pergi ke gudang di mana anak-anak pesanan El berada, jadi sebenarnya barang yang mereka maksud adalah 10 orang anak kecil yang El beli dari Jepang untuk El jual organ-organ tubuhnya. Organ tubuh anak-anak lebih bagus daripada orang dewasa, harganya juga jauh lebih mahal daripada orang dewasa.

Haruka mengiring 10 anak itu masuk ke mobil Box yang sudah berada di sana, "Bawa mereka cepat," titah Haruka.

Haruka membiarkan satu orang itu hidup, Haruka kini pergi naik motornya menuju apartemen. Kembali ke Amerika El saat ini baru sampai ke rumahnya. Ia pergi ke kamar Primily untuk melihat wanita itu dan memastikan wanita itu ada di kamarnya.

El melihat Primily sedang tidur, El menutup pintunya lagi lalu memanggil Kepala pelayan. Kim datang ke hadapan El, "Ada apa Tuan?"

"Belikan dia baju, ku bosan melihatnya hanya memakai baju itu saja."

"Baik Tuan, besok saya akan belikan Nona Primily baju."

"Yah, tidak usah membawanya."

"Baik Tuan."

Setelah itu El pergi ke kamarnya untuk istirahat hari ini begitu melelahkan untuknya, ia merendam dirinya di air hangat. El memejamkan matanya sampai bayang-bayang Primily begitu menganggu otaknya saat ini, "Sialan," umpat nya kesal mengapa selalu ada Primily di otaknya.

Selesai mandi karena El tidak bisa menghilang bayangan Primily di otaknya ia kemudian pergi ke kamar Primily dan tidur di sebelah Primily, Primily terbangun akibat kedatangan El. Primily duduk sembari memandangi El.

"Jangan bicara atau kau akan ku kurung di kamar mandi malam ini, tidur saja," bentak El yang tidur membelakangi Primily.

Primily terdiam, awalnya ia memang ingin bertanya mengapa El malah tidur di kamarnya, namun karena ucapan El barusan akhirnya Primily kembali tidur dan menghalangi tubuh El dengan guling ia tidak mau sebenarnya tidur dengan El.

El sudah di anggap musuh oleh Primily yang tidak bisa Primily maafkan sama sekali, hari semakin malam, Primily dan El sudah tertidur pulas tanpa mereka sadari kini mereka tidur sambil saling berpelukan. Dinginnya kamar Primily karena AC dapat di hangatkan oleh hangatnya aura tubuh mereka yang berpelukan.

Terpopuler

Comments

botak

botak

jahatnyaaa kasiannyaa anak2 itu...knpaa tokoh lakunyaaa bedebah sih,..jual organ anak..keji

2022-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!