Tuan El (Mafia)
"Lepaskan......." Teriak seorang wanita yang di seret masuk ke sebuah ruang bawah tanah oleh dua pria berbaju hitam-hitam.
Wanita itu di dorong sampai berlutut di hadapan seorang pria yang tengah duduk dengan gagahnya di atas kursi besar, pria itu mengangkat dagu wanita di depannya sembari memberikan senyuman manis.
"Ku mohon lepaskan aku," lirih wanita itu sambil menangis, kedua tangannya di ikat di belakang.
Pria yang ada di hadapannya bernama Eldrago Alexander atau biasa di panggil El saja. Dia adalah ketua dari sebuah organisasi Mafia di Amerika, El di kenal akan kekejaman dan keangkuhannya.
Sedangkan wanita itu adalah Primily anak walikota Amerika yang ia culik dan akan ia jadikan sandra untuk membalaskan dendam orang tuanya, walikota telah membunuh kedua orang tua El dengan sangat kejam di depan matanya.
"Aku tidak akan melepaskan mu, mulai sekarang nikmati saja permainan ku," ucapnya dengan smirk khasnya.
El menarik Primily lalu memasukkan wanita itu ke aquarium yang berisikan banyak serangga, Primily ketakutan setengah mati ia menjerit sambil menangis.
Primily memang sangat takut dengan serangga, El tertawa melihat hal itu dari luar aquarium sambil bertepuk tangan kegirangan. El juga tidak lupa merekam semua itu untuk ia berikan pada orang tua Primily.
"Bagaimana? Apa kau menyukainya?" tanya El meledek.
Primily mulai kelelahan karena berlari ke sana kemari untuk menghindari ribuan serangga di sana, sampai pada akhirnya Primily kelelahan dan pingsan.
"Angkat, masukan dia ke penjara," titah El.
Setelah itu El keluar dari ruangan bawah tanah rumahnya, ia ingin makan karena sudah sedari tadi belum makan.
"Sayang, lama sekali ada apa di bawah?" tanya seorang wanita yang langsung Bergelayut manja di lengan El.
"Lepaskan, aku ingin makan," El menghempas tangan wanita itu.
"El ada apa dengan mu akhir-akhir ini? Mengapa sikap mu berubah?"
El menghentikan langkahnya lalu menatap wanita itu, "Jangan bertingkah seakan kau adalah kekasihku, kau hanyalah wanita bayaran jadi jangan berharap lebih dan berprilaku menjijikan seperti ini," bentak El.
"El jadi hubungan kita selama ini hanya sebatas itu?"
"Memangnya kau pikir hubungan kita seperti apa? Sudahlah aku jijik melihatmu," El mengeluarkan pistol dari sakunya lalu tanpa ragu menembak wanita di depannya.
"Bakar dia," titah El pada anak buahnya yang ada di sekitaran sana, setelah menembak wanita itu El pergi ke meja makan dan makan seakan tidak ada yang terjadi barusan.
Beberapa saat kemudian El kembali ke ruangan bawah tanah mengambil air lalu menyiramkan air itu ke wajah Primily yang masih pingsan, "Bangun, aku masih punya permainan yang lebih seru," ujarnya.
Primily membuka matanya, tubuhnya terasa sakit sekali. Wanita itu menatap El yang sudah ada di depannya, El tersenyum ke arah Primily di tangannya sudah terdapat sebuah pisau.
"Kau mau apa lagi?" tanya Primily dengan suara yang lemah.
El merantai tangan Primily ke tembok dak kedua kakinya juga agar wanita itu tidak dapat bergerak, "Aku ingin melukis."
El mengangkat baju Primily lalu menggoreskan pisau itu di perut Primily, Primily merintih kesakitan. Primily berusaha memberontak namun sekuat apapun ia memberontak ia tetap kalah, El senyum-senyum menikmati apa yang ia lakukan, menurutnya jeritan kesakitan Primily sangat indah.
Darah segar mengalir dari perut dan pahanya Primily, El berdiri menatap Primily dengan tatapan kagum, "Hebat juga kau," El pergi dari sana.
Dua anak buah El tiba-tiba menghampiri Primily dan mencoba memperk**a wanita itu, Primily berteriak sekuat tenaga. El yang mendengar teriakan Primily kembali ke sana dan menendang kedua anak buahnya yang hendak menyetubuhi Primily.
"Berani-beraninya kalian melakukan itu tanpa seizin ku," ujar El sambil berkacak pinggang.
"Tuan, kami bisa jelaskan," ucap salah satu dari mereka.
"Jelaskan apa? Saya sudah melihat apa yang kalian berdua lakukan dengan jelas."
"Bawa mereka berdua ke tungku api, dan bakar hidup-hidup," titah El pada anak buahnya yang lain.
Kedua orang itu di gusur dan di bakar hidup-hidup, "Jangan ada yang sentuh wanita ini tanpa seizin ku, dia mainan ku dan aku tidak suka jika mainan ku di mainkan orang lain. Ingat itu," El menggendong Primily yang sudah mulai kehilangan kesadarannya karena terlalu banyak darah yang keluar dari tubuhnya.
El membawa Primily ke atas, El menidurkan Primily di kamar yang berada di dekat tangga ke lantai dua, ia memanggil dokter untuk merawat Primily, "Jangan sampai wanita itu mati, atau kau juga akan mati bersamanya," ucap El pada dokter pribadi di rumahnya.
"Baik Tuan, saya akan lakukan sebisa saya," perawat itu segera melakukan tindakan.
El keluar dari kamar itu dan berjalan ke ruang kerjanya, di sana ada Haruto asisten pribadinya atau tangan kanan El yang paling ia percaya.
"Tuan ini ada pesan suara dari Walikota."
"Apa katanya?"
"Dia minta putrinya untuk di bebaskan maka ia siap mengantikan posisi putrinya sebagai sandra."
El tertawa kemenangan, "Katakan padanya, aku lebih suka pada putrinya daripada dirinya."
"Baik Tuan, akan saya katakan."
Tiba-tiba seorang wanita masuk ke ruangan El sambil membawa kotak hitam, "Maaf menganggu, saya sudah bawakan apa yang Tuan inginkan," wanita itu menyimpan kotak yang ia bawa ke kursi El.
El menghela nafasnya dengan lega, "Hari ini memang hebat. Kau boleh pergi sekarang, nanti ku hubungi jika ada perintah lainnya."
"Baik Tuan," wanita itu keluar.
El membuka kotak itu dan tersenyum melihat isi kotak yang sesuai dengan apa yang ia minta, yaitu kepala seorang pria yang kemarin pernah menggagalkan misinya untuk menculik Primily.
"Tuan, hari ini kiriman kita akan datang," ujar Haruto dengan mata yang menatap layar notebook nya.
"Kau urus saja semuanya, termasuk pengiriman kita ke Italia juga kau urus saja."
"Baik Tuan, saya juga akan mengingatkan bahwa besok ada pesta tahunan yang akan di adakan di sini."
"Ah...... Kau benar, aku hampir melupakan itu. Kau minta yang lain untuk mengurusnya saja, jangan lupa lakukan penjagaan yang ketat, jaga-jaga bila walikota menyerang ke sini."
"Baik Tuan."
Kembali ke Primily, wanita itu kini sedang di perban untuk menutupi luka-lukanya, Primily masih terus menangis, "Mengapa pria itu melakukan ini padaku?"
"Aku tidak tahu," balas perawat yang terus menutupi luka Primily dengan perban.
"Makanlah," perawat itu juga menyuruh Primily untuk makan.
"Tidak, aku ingin mati saja."
"Makanlah, jika Tuan El tau kau tidak mau makan dia akan menghukum mu lagi. Jadi makanlah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
SuLis Tya
begitu ada notif, langsung mmpir aq Thor..lama gk baca karya Kkak jd kangen 🤗🥰
ngomong" ini ceritanya ko bkin merinding gini Thor...bru jg bab pertama udh ngeri, sadis banget si El 😱
2022-09-22
3