4.Cuek

"Rini 100% ."

'hek'mas Lewi enggak percaya dengan ku.

"Halo Rin,"louspeaker pun ku aktif kan.

"Enggak jadi salah sambung,"balas Rini.

"Rini kan mas,"tegas ku.

"Kalau bisa kamu jangan lah pacaran dulu... kuliah dulu bagus-bagus baru...kalau mau kawin ya tinggal kawin,"kata mas Lewi meninggalkan ku.

Seusai percakapan itu kami sudah bersiap dihalaman rumah untuk manggang-manggang seadanya,mas Aryo dan mas Anto segera mungkin memasang api untuk memanggang sedangkan aku dan mbak-mbak lainnya menyiapkan bahan dan daging-daging yang akan dipanggang.

"Ini,"mbak Dira memberikan daging yang telah disusun nya pada mas Aryo.

"Er... Erna ambilkan baju mas,"perintah mas Aryo,dan biasanya aku selalu memegang baju mas Aryo kalau dia ingin melepas nya seperti ini, kini mas Aryo sudah punya mbak Erna yang siap sedia melayani dia.

"Letak dimana?."tanya mbak Erna.

"Masukkan ke Mesin aja mbak,"ucap ku.

"Mbak tinggal dulu kalau gitu,"kini kami berdua dengan mbak Dira duduk ditikar yang sengaja dipampang luas didepan rumah.

"Mar kamu mau kuliah dimana?."

"Niatnya mau ngambil diperguruan tinggi Medan mbak."

"Kenapa gak yang didekat-dekat sini aja."

"Enggak niat mbak,ibu bapak juga udah dukung mau kuliah disana."

"Iya udah... intinya kamu belajarnya nyaman, pendidikan kamu terima bagus,"nasehat yang diberikan mbak Dira sangat bermanfaat bagi ku.

Mbak Dira ini unik, walau secara fisik tubuh mbak Dira lebih kecil dan pendek dari ku namun pengalaman nya lebih-lebih dari pada yang ku alami selama ini.

"Mas Lewi mu itu lucu ya...punya pacar kok gak dipublish,"mbak Dira melirik ku sambil memotong bumbu-bumbu untuk membuat sambal.

"Mas Lewi memang gitu mbak,kalau hubungan itu harus ada privat dan batasannya,"ucap ku sembari menggiling semua bumbu-bumbu.

"Kalau mas Anto pernah bawa cewek?."

"Kalau bawa ke rumah baru mbak,tapi dulu mas Aryo dan mas Anto itu pernah punya pacar yang sama, namanya itu mbak pita kakaknya teman ku."

"Kok bisa?."

"Ya mbak pita itu suka sama mas Aryo,tapi ditembak Luan sama mas Anto,terus waktu mas Anto jadian sama mbak pita,mas Aryo juga nembak mbak pita,akhirnya ketahuan deh lama-lama,yang mergokkin bapak."cerita kami sambil mengulek sambal.

"Ke pergok bapak?."

"Iya mbak,pas mas Aryo pacaran sama mbak pita bapak ngamuk-ngamuk karena waktu itu masih baru tamat SMA mas Aryo nya sedangkan mbak pita masih kelas 2 atau 3 gitu enggak ingat,bapak marah-marah sejadinya,terus akhirnya terungkap kalau mereka itu punya pacar yang satu,woo makin tambah marah bapak, akhirnya bapak nyuruh buat ninggalin mbak pita."

"Kenapa ditinggalkan,kan bisa aja harus milih salah satu."

"Beda prinsip sama bapak mbak,kalau menurut bapak,wanita bercabang-cabang gitu sulit dipertanyakan ke setiaannya."mas Aryo melirik ke arah ku.

"Ah enggak usah buka kartu,"balas mas Aryo menghampiri kami.

"Lah memang gitu kan mas?."

"Ini-ni yang buat mbak mu kabur semua."

"Kenapa mesti kabur mas?,hubungan kan harus dilandasi dengan ke jujuran."

"Iya-iya,"kata mas Anto mengelap tangannya dirambut ku.

" Jujur sih jujur,cuman jangan terlalu jujur kali,kan yang namanya yang terlalu itu enggak baik."

"Tau,"balas ku singkat.

"Mas Lewi,awas hitam,"ejek ku.

Mas Lewi itu,mas ku yang bersih dan paling putih diantara kami, bayangkan aja dia sangat-sangat memerhatikan segala sesuatu di sekitarnya, mulai dari tempat tidur,cara berpakaian,gaya hidup,pola makan sangat-sangat berdominan pada hidup sehat,cocoklah dia menjadi seorang dokter.

"Hitam manis tak apa,"balasnya terus mengipas api supaya tidak padam.

"Bagai api dalam sekam

Inilah Mariani anak pak mariaman,"kata mas Lewi diganti dengan mas Anto.

"Tak bilang bapak Lo mas."

"Bilang aja."ucap mas Lewi.

"Mas Aryo sama mas Anto enggak kembar kok namanya hampir sama?."tanya mbak Erna membuka topik baru dalam pembicaraan.

"Oh.dulu bapak itu kepengen kalau anaknya dibikin nama hampir sama semua.aryo anak pertama, Anto anak anak kedua,tapi hancur karena lahir nya ini-ni," tunjuk mas Aryo kepada kami.

"Kenapa kami mas?."jawab kami bersamaan.

"Lewi itu sebenarnya nama dokter yang bedah dia,dokternya bilang kalau dia enggak punya anak laki-laki mana tau bayi ini juga nantinya jadi dokter terus diminta lah bapak berikan nama dia untuk Lewi."

"Kan betul juga sih mas,buktinya Lewi bentar lagi jadi seorang dokter bedah."

"Iya tu,cuman bapak sempat kesal juga,cuman mau nolak yang gimana.Akhirnya nama Lewi jadi panjang deh,Ari Lewi devanka, maksud bapak biar kami manggil dia Ari aja,awalan A semua kan."

"Terus kalau Mariani?."

"Putri Mariani,itu singkatan putri mariaman dan Ani,"kata mas Lewi menjawab.

"Iya betul,dulu namanya Aryanti,cuma sakit-sakitan jadi diganti deh," tawa mas ku mengkikik seolah-olah nama Mariani itu adalah ejekan yang amat lucu.

"Mas,"rengek ku.

"Lo benar enggak?."

"Lo mana saya tau, orang saya belum lahir."

Memang gitulah nasib anak yang sudah terlalu jauh usianya dengan saudara-saudara lainnya.

"Ambilkan bawang sama cabe rawit lagi dek,"kata mbak Erna.

"Iya mbak,"aku berjalan menuju dapur, membuka kulkas melihat apa yang akan ku ambil disana.

'ting,'handphone bergetar tanda pesan masuk.

[Mar,lagi sibuk apa ni] pesan ku terima dari Mamad,tak sengaja ku lihat status yang dikirim bang harpe di story WhatsApp nya.

'Mate,'katanya memasukkan foto luka-luka gores.

[Kenapa bang] balas ku,namun hanya di baca bang harpe.

"Mana bawang nya,"kata mbak Erna lagi.

Oh iya,aku sampai lupa tujuan ku.Aduh jadi segan mbak Erna harus turun tangan karena aku lambat datang.

[Kok gak dibalas bang?] Tanya ku lagi.

Kembali ke awal cerita masih dengan panggang,ibu dan bapak kumpul bersama kami,menikmati makan bersama keluarga begini rasanya nikmat sekali,rasa bersyukur kepada Tuhan semakin bertambah-tambah.

[Ditabrak orang abang dek,]balas bang harpe beberapa saat.

Hati ini langsung kemarut enggak jelas, seperti ada perasaan cemas berlebihan bahkan aku tak mengerti ini entah mengapa.

"Kenapa mar?." Mbak Dira menatap ku dengan aneh.

"Enggak apa-apa mbak?,"aku kembali memeriksa handphone,mana tau bang harpe ada kabar terbaru.

"Kalau lagi ngumpul-ngumpul gini, handphone itu bisa disimpan kan !." Lirikan ibu belum usai rupanya.

"Mar,"siku mas Aryo mengejutkan ku,aku segera meletakkan kembali handphone itu ditikar.

Episodes
1 1.pertemuan
2 2.Rencana
3 3.Telepon
4 4.Cuek
5 5.Diam
6 6.Perawat
7 7.Abang datang 1
8 8.Abang datang 2
9 9.Abang datang 3
10 10.Detik-detik
11 11.Selamat tinggal
12 12.Pilihan
13 13.Anakku
14 14.Tiga saribudolok
15 15.Peran baru
16 16.Capek
17 17.Makan malam
18 18.Curhat
19 19.Berantem
20 20.Eda
21 21.Keputusan
22 22.Digoda
23 23.Restu
24 24.Ibu marah
25 25.Semakin parah
26 26.Siapa?
27 27.Sampai
28 28.Berobat
29 29.Makan malam
30 30.Panggang
31 31.Ibu pulang
32 32.Pariban
33 33.Pulang
34 34.Marbabo
35 35.Log-out
36 36.Boru mamak
37 37.Rumah Abang
38 38.Kam
39 39.Isi hati
40 40.Buat pecal
41 41.Digoda
42 42.Jahit baju
43 43.Gereja
44 44.Potret
45 45.Baju...
46 46.H-
47 47.Keluarga besar
48 48.Marpadan
49 49.Hari yang bahagia
50 50.Marpadan
51 51.Ibu kandung
52 52.Eheem
53 53.Bertengkar
54 54.Hujan
55 55.Masakan bapak
56 56.Jualan
57 57.Antar pesanan
58 58.Pulang
59 59.Mobil baru
60 60.Gak ku sangka
61 61.Bou aku datang
62 62.AC(ancaman cerai)
63 63.Bou datang
64 64.Minta maaf
65 65.Rumah duka
66 66.Makan demban
67 67.Cerita zadul
68 68.Hari ulang tahun
69 69.Anakku
70 70.Yohana
71 71.Datang dia
72 72.Mulanya
73 73.MIMPI BURUK
74 74.Mimpi buruk lagi
75 75.Siapa selingkuh
76 76.Dia
77 77.Minta maaf
78 78.Anak laki-laki
79 79.Canda Janda
80 80.Paikat boru
81 81.Dr
82 82.Dr2
83 83. Anak bapak
84 84.Anak
85 85.Martabak
86 86.Upah
87 87.Sekarang kek mana
88 88.Timbulnya masalalu
89 89.Anak siapa
90 90.Misir ma ham
91 91.Akhir
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1.pertemuan
2
2.Rencana
3
3.Telepon
4
4.Cuek
5
5.Diam
6
6.Perawat
7
7.Abang datang 1
8
8.Abang datang 2
9
9.Abang datang 3
10
10.Detik-detik
11
11.Selamat tinggal
12
12.Pilihan
13
13.Anakku
14
14.Tiga saribudolok
15
15.Peran baru
16
16.Capek
17
17.Makan malam
18
18.Curhat
19
19.Berantem
20
20.Eda
21
21.Keputusan
22
22.Digoda
23
23.Restu
24
24.Ibu marah
25
25.Semakin parah
26
26.Siapa?
27
27.Sampai
28
28.Berobat
29
29.Makan malam
30
30.Panggang
31
31.Ibu pulang
32
32.Pariban
33
33.Pulang
34
34.Marbabo
35
35.Log-out
36
36.Boru mamak
37
37.Rumah Abang
38
38.Kam
39
39.Isi hati
40
40.Buat pecal
41
41.Digoda
42
42.Jahit baju
43
43.Gereja
44
44.Potret
45
45.Baju...
46
46.H-
47
47.Keluarga besar
48
48.Marpadan
49
49.Hari yang bahagia
50
50.Marpadan
51
51.Ibu kandung
52
52.Eheem
53
53.Bertengkar
54
54.Hujan
55
55.Masakan bapak
56
56.Jualan
57
57.Antar pesanan
58
58.Pulang
59
59.Mobil baru
60
60.Gak ku sangka
61
61.Bou aku datang
62
62.AC(ancaman cerai)
63
63.Bou datang
64
64.Minta maaf
65
65.Rumah duka
66
66.Makan demban
67
67.Cerita zadul
68
68.Hari ulang tahun
69
69.Anakku
70
70.Yohana
71
71.Datang dia
72
72.Mulanya
73
73.MIMPI BURUK
74
74.Mimpi buruk lagi
75
75.Siapa selingkuh
76
76.Dia
77
77.Minta maaf
78
78.Anak laki-laki
79
79.Canda Janda
80
80.Paikat boru
81
81.Dr
82
82.Dr2
83
83. Anak bapak
84
84.Anak
85
85.Martabak
86
86.Upah
87
87.Sekarang kek mana
88
88.Timbulnya masalalu
89
89.Anak siapa
90
90.Misir ma ham
91
91.Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!