BORU JAWA

BORU JAWA

1.pertemuan

"Mar...Mariani,"panggilan terdengar jelas ditelinga ini.

"Iya-iya,"ternyata itu mas Aryo saudara laki-laki ku yang paling ganteng.

"Apa mas,"aku segera membukakan pintu untuk mas Aryo...dia terlihat sangat rapi dengan seragam dinas nya.

"Mas mau kerja.Kamu kan dirumah sendiri,nanti kalau ada tamu yang gak dikenal datang jangan dibuka kan pintu,"karena aku sudah tamat dari sekolah menengah atas ku jadi aku tidak ada kegiatan hari ini hanya sebatas penjaga gawang (rumah).

"Bapak ibu mana mas?."

"Bapak ada rapat... kalau ibu ikut bapak,"bapak dan ibu ku tidak biasanya berangkat sepagi ini terlebih bapak hanya seorang petani sederhana yang merangkap menjadi kepala desa serta ibu yang mengabdikan dirinya sebagai bidan desa disini.

"Mas...aku izin sama mas mau ke kota,Rini ngajak aku cari buku di toko buku jalan Sudirman."

"Iya udah, intinya kamu hati-hati ."

"Iya mas."

"Nah...mana tau nanti kalian naik becak,"mas Aryo memberikan ku selembar uang Rp 100.000, biasanya juga begitu pasti ia akan menambahi uang saku kalau aku berpergian jauh dengan teman-teman,ini juga yang membuat aku manja dengan 3 mas ku,mas Aryo anak pertama di keluarga ku, sebagai seorang guru SMA dia telah lulus mendidik kami adik-adiknya,mas Anto saudara laki-laki ku yang kedua ia bekerja sebagai manager di salah satu PT yang memproduksi semen, sedangkan mas lewi.Anak yang ke 3,dia masih bersekolah dibangku kuliah, mengambil jurusan kedokteran membuat orang tua ku harus berkerja lebih keras lagi untuk biaya kuliahnya menunggu itu aku harus berhenti setahun dulu untuk tidak melanjutkan kuliah ku,ya tidak apalah lagi pula aku tidak begitu bersemangat untuk kuliah apalagi harus mengambil jurusan yang pinta kedua orang tua.

"Makasih mas,"sampai lupa bilang makasih kepada dia.

"Hat.. jangan genit-genit sama cowok apalagi sama cowok yang gak dikenal,"kata mas Aryo.

"Iya mas."

Siang hari tepatnya pukul 12:45 Rini sahabat ku datang bersama pacarnya Soni yang kebetulan adalah kakak kelas serta ketua PMR waktu kami bersekolah dulu.

"Mar...kita endak usah naik becak ke kota nya ya,naik motor masing-masing wae,"walaupun sudah tinggal di daerah yang sudah maju medok Jawa nya Rini tidak ketinggalan sama sekali,kami tinggal di kota Bandung, dimana didaerah kami ini sudah banyak beragam suku dan agama jadi bahasa yang digunakan juga sudah tidak asli Sunda, terkadang kami juga mau berbahasa Sunda itu pun sesekali kalau disekolah atau pun sedang bermain dengan teman kami yang asli orang Sunda.

"Terus aku mau kalian tinggal,atau aku naik becak sendiri,"cetus ku dengan wajah masam.

"Mamad nanti datang jemput mar,"jawab Soni,mamad adalah teman Soni.Jangan salah dengan namanya orang nya juga lumayan tampan ditambah lagi ayahnya adalah juragan tanah disini belum lagi diusia nya yang sekarang dia sudah memiliki usaha kedai pupuk sendiri,nama aslinya Muhammad Akmal,ya tercengang kan,dia itu biasa terkenal dengan sebutan Mamad,calon iman sih kalau bisa hahaha.

"Bareng lah,"pinta ku.

"Manja banget,"balas Soni.

"Awas Lo ya son,"lirik ku tajam.

"Ha itu Mamad,"akhirnya Mamad datang.

Dari jalan yang berbatuan kami sudah menemukan jalan raya yang amat lumayan padat dengan pengendara motor lainya, sepanjang jalan sampai menuju kota kami belum ada bicara tentang hal apapun sama sekali.

"Mau cari buku apa?."

"Buku novel mad,"jawab ku.

Andaikan saat ini aku bisa mengungkap kan perasaan ini ke Mamad,apa mamad terima ya...pasti mamad terima secara dia akan menerima aku sebagai putri tunggal serta anak bontot yang paling disayangi keluarga.Kalau dia sebagai anak pertama yang harus menanggung beban keluarga aku ikhlas menemani nya.

"Mamad ku sayang...,"pekik ku tertawa,ah iseng-iseng berhadiah mana mungkin mamad dengar dengan suara lembut ku,kan suara kendaraan aja sudah cukup menutupi besarnya suara ini.

"Ini toko bukunya masih jauh?."

"Enggak, itu,"kami akhirnya sampai pada tujuan,karena dan pasangannya terlebih dahulu daripada kami akhirnya mereka menunggu kami untuk beberapa saat,tak sabar rasanya untuk memilih dan melihat-lihat buku novel yang cukup dengan dana ku ini.

"Kenapa kurang uang nya,"ucap mamad sembari memandang ku yang menghitung sejumlah uang ditangan.

"Sikit,"balas ku tersenyum.

"Nanti aku yang tambahin,"balas Mamad sembari mengambil buku yang berada dirak atas kepala ku.

"Aku ambil 2 ya,"balas ku sembari memberikan buku yang telah ku pilih kepada mamad.

"Ini aja,"entengnya Mamad memberikan pancingan kematre-an ku untuk keluar.

"Enggak itu aja,"sabar Mariani sabar, Mamad pasti ditangan.

"Berapa?."tanya Mamad kepada penjual buku itu.

"Rp 120.000,Rp 85.000, ditambah Rp 150.00, totalnya Rp 355.000." mahal banget padahal buku yang ku ambil hanya dua saja kenapa buku yang diambil mamad lebih murah.

"Mad,ini."Aku memberikan uang sejumlah Rp 200.000 untuk melunasi hutang ku kepada mamad.

"Udah dipegang aja,nanti kalau kita makan bayar nya pakai itu,"kata mamad.

"Oke,"aku memasukkan uang itu kembali.

Sepanjang perjalanan aku tersenyum tak karuan kala menatap senyum mamad dari spion motor Vario 125 miliknya.

"Mad,dari tadi orang Rini enggak ada mau bicara mau makan dimana,"tanya ku, soalnya lumayan makan perjalanan juga dari kampung kami untuk keluar,atau istilah kami ke kota.

"Tadi Soni bilang kita makan di warung pecal lele ibunya Rini aja,dia kangen katanya sama ibunya."

"Iya udah, ikut aja,"balas ku.

Padahal ibu yang dimaksud itulah adalah ibu tiri Rini,ibu kandung Rini dulu meninggal usai melahirkan adik nya, setelah itu ayahnya menikah lagi dengan ibu Ratna namanya,namun entah mengapa ayahnya menceraikan ibu Ratna dan menikah lagi dengan janda kaya di kampung sebelah, terpaksa lah akhirnya Rini tinggal dengan nenek dan adiknya dirumah mereka.Ibu Ratna segan untuk tinggal disitu karena merasa tidak memiliki hak terlebih lagi ia tidak memiliki anak dari pernikahannya dengan ayah Rini.

"Loh, warung ibu Rini semakin besar ya,"ucap ku terkejut kagum.

"Iya."

Bersama-sama kami memasuki warung dan melihat-lihat suasana yang kebetulan lagi sepi-sepi nya.

"Ibunya ada?."Tanya Rini memasuki warung itu.

"Diatas kak,mau dipanggil?."ucap pelayan nya,dia sudah kenal Rini karena kami juga sudah sering kesini untuk menghantarkan Rini, hanya saja Mamad baru 2,atau 3 kali dari sini.

"Loh Rin,nopo nduk,"ibu Rini langsung merangkul dirinya.

"Rini langsung menangis sejadi-jadinya."

"Bapak Bu...bapak udah 2 bulan enggak datang-datang menjenguk kami, Ririn juga lagi sakit, Rini enggak tau mau gimana Bu."

"Walah,jadi Ririn udah minum obat?."

"Sudah Bu,beli diwarung semalam."

"Besok atau lusa ibu usahakan datang ya Rin,ibu juga belum tau bisa kesana apa enggak, apalagi ini bapak mu jauh Mandah,"jawab ibu Rini, walaupun ia sudah menikah,ia sudah menganggap Rini dan Ririn itu adalah anaknya, terlebih lagi suami baru nya juga sama hal nya dengan ibu Rini,sampai usia pernikahan mereka yang ke 3 Tahun mereka juga belum dikaruniai anak, berbeda dengan bapak kandung Rini yang akan menimang anak kedua nya dari pernikahannya dengan janda gatal itu,ih aku sangat benci dengan ibu tiri Rini yang satu itu.

"Iya Bu,"balas Rini menghapus air matanya.

"Bikin nasi nya Len,"perintah ibu Ratna kepada asisten nya.

"Iya Bu,"panjang lebar Rini bercerita kepada ibunya, tentang ia yang selalu bertengkar dengan neneknya sampai-sampai ia ingin kuliah namun tak ada biaya juga ia sampaikan kepada ibunya itu.

"Semalam bapak juga udah bilang gitu Rin,bapak maunya ngadopsi kalian itu resmi, apabila bapak kandung mu itu nuntut kami ada jaminan buat kami enggak melepaskan kalian,tapi gimana bapak kandung mu enggak berpikir sejauh itu,ibu enggak keberatan ku ngerawat kalian 2, emang kalian orang jauh?, enggak kan.Kalian kan anak ibu,"balas ibunya sedih.

"Dimakan-makan,"kata sambutan ibunya.

Kami pun memakan makanan yang sudah kami pesan dari tadi,selesai itu kami pulang tak lupa Rini dibawa kan bungkusan nasi dan sejumlah uang dari ibunya,kami melanjutkan perjalanan yang amat lumayan masih jauh ini.

"Bisa-bisa sampai sore ini,"ucap mamad.

"Iya."

Aku jadi terbayang, kalau-kalau nasib memberikan ku takdir seperti ibu Rini, sanggup kah aku merawat anak yang tidak terlahir dari rahim ku, sedangkan anak yang lahir dari rahim sendiri saja masih mau melawan gimana yang sudah lain darah dan segi pandang.

"Enggak mau?."

Mamad menghentikan perjalanan kami didepan sebuah kios Boba,segan kali kalau terus minta dibayari Mamad.

"Mau?."

"Iya udah."tanpa pikir panjang mamad memesan minuman viral untuk ku dan dirinya.

Kenapa aku merasa bosan ya... padahal ada sesuatu yang membuat hati ku berbunga-bunga.

"Ini,yok lah pulang,nanti Mariani kena dimarahin sama mas Aryo."Ajak Mamad.

"Ah ngapain cepat-cepat kali,"balas Soni.

"Oh Soni Lubis,aku kalau keluar itu enggak boleh lama-lama sama mas Aryo,nanti bisa -bisa dia berubah jadi..."

"Makanya mas mu itu disuruh kawin,dah tua pun,"balas Soni.

"Sama mbak mu boleh?."Tanya ku.

"Boleh kalau mahar nya cocok,percuma mas mu PNS."

"Lah mbak mu cuman buka toko baju kecil-kecilan mau dilamar berapa?."

Ya beginilah kami kalau sedang beradu argument,bahkan nanti kalau Rini berada dekat kami ia akan sakit hati sendiri mendengar ucapan kami.

"Wooo endak ada otek koe mar (wooo gak ada pikiran kau mar,"terakhir kata dari Soni.

"Wup kok ngamuk,"balas ku.

"Udah-udah ributnya, kalian ini bikin malu aja,ayok pulang aja cepat,"ajak mamad menarik tangan ku.

Motor lanjut dihidupkan bersama itu kami meninggalkan tempat itu dengan sigap.

Terpopuler

Comments

MAMI ADRIELLA

MAMI ADRIELLA

boleh kak, untuk selanjutnya gimana

2024-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 1.pertemuan
2 2.Rencana
3 3.Telepon
4 4.Cuek
5 5.Diam
6 6.Perawat
7 7.Abang datang 1
8 8.Abang datang 2
9 9.Abang datang 3
10 10.Detik-detik
11 11.Selamat tinggal
12 12.Pilihan
13 13.Anakku
14 14.Tiga saribudolok
15 15.Peran baru
16 16.Capek
17 17.Makan malam
18 18.Curhat
19 19.Berantem
20 20.Eda
21 21.Keputusan
22 22.Digoda
23 23.Restu
24 24.Ibu marah
25 25.Semakin parah
26 26.Siapa?
27 27.Sampai
28 28.Berobat
29 29.Makan malam
30 30.Panggang
31 31.Ibu pulang
32 32.Pariban
33 33.Pulang
34 34.Marbabo
35 35.Log-out
36 36.Boru mamak
37 37.Rumah Abang
38 38.Kam
39 39.Isi hati
40 40.Buat pecal
41 41.Digoda
42 42.Jahit baju
43 43.Gereja
44 44.Potret
45 45.Baju...
46 46.H-
47 47.Keluarga besar
48 48.Marpadan
49 49.Hari yang bahagia
50 50.Marpadan
51 51.Ibu kandung
52 52.Eheem
53 53.Bertengkar
54 54.Hujan
55 55.Masakan bapak
56 56.Jualan
57 57.Antar pesanan
58 58.Pulang
59 59.Mobil baru
60 60.Gak ku sangka
61 61.Bou aku datang
62 62.AC(ancaman cerai)
63 63.Bou datang
64 64.Minta maaf
65 65.Rumah duka
66 66.Makan demban
67 67.Cerita zadul
68 68.Hari ulang tahun
69 69.Anakku
70 70.Yohana
71 71.Datang dia
72 72.Mulanya
73 73.MIMPI BURUK
74 74.Mimpi buruk lagi
75 75.Siapa selingkuh
76 76.Dia
77 77.Minta maaf
78 78.Anak laki-laki
79 79.Canda Janda
80 80.Paikat boru
81 81.Dr
82 82.Dr2
83 83. Anak bapak
84 84.Anak
85 85.Martabak
86 86.Upah
87 87.Sekarang kek mana
88 88.Timbulnya masalalu
89 89.Anak siapa
90 90.Misir ma ham
91 91.Akhir
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1.pertemuan
2
2.Rencana
3
3.Telepon
4
4.Cuek
5
5.Diam
6
6.Perawat
7
7.Abang datang 1
8
8.Abang datang 2
9
9.Abang datang 3
10
10.Detik-detik
11
11.Selamat tinggal
12
12.Pilihan
13
13.Anakku
14
14.Tiga saribudolok
15
15.Peran baru
16
16.Capek
17
17.Makan malam
18
18.Curhat
19
19.Berantem
20
20.Eda
21
21.Keputusan
22
22.Digoda
23
23.Restu
24
24.Ibu marah
25
25.Semakin parah
26
26.Siapa?
27
27.Sampai
28
28.Berobat
29
29.Makan malam
30
30.Panggang
31
31.Ibu pulang
32
32.Pariban
33
33.Pulang
34
34.Marbabo
35
35.Log-out
36
36.Boru mamak
37
37.Rumah Abang
38
38.Kam
39
39.Isi hati
40
40.Buat pecal
41
41.Digoda
42
42.Jahit baju
43
43.Gereja
44
44.Potret
45
45.Baju...
46
46.H-
47
47.Keluarga besar
48
48.Marpadan
49
49.Hari yang bahagia
50
50.Marpadan
51
51.Ibu kandung
52
52.Eheem
53
53.Bertengkar
54
54.Hujan
55
55.Masakan bapak
56
56.Jualan
57
57.Antar pesanan
58
58.Pulang
59
59.Mobil baru
60
60.Gak ku sangka
61
61.Bou aku datang
62
62.AC(ancaman cerai)
63
63.Bou datang
64
64.Minta maaf
65
65.Rumah duka
66
66.Makan demban
67
67.Cerita zadul
68
68.Hari ulang tahun
69
69.Anakku
70
70.Yohana
71
71.Datang dia
72
72.Mulanya
73
73.MIMPI BURUK
74
74.Mimpi buruk lagi
75
75.Siapa selingkuh
76
76.Dia
77
77.Minta maaf
78
78.Anak laki-laki
79
79.Canda Janda
80
80.Paikat boru
81
81.Dr
82
82.Dr2
83
83. Anak bapak
84
84.Anak
85
85.Martabak
86
86.Upah
87
87.Sekarang kek mana
88
88.Timbulnya masalalu
89
89.Anak siapa
90
90.Misir ma ham
91
91.Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!