DOKTER TAMPAN ITU MILIKKU
Cantika melihat foto dirinya bersama kedua orang tuanya yang terpajang di dinding kamar pribadinya. Foto itu di ambil lima tahun lalu saat perayaan hari ulang tahun pernikahan orang tuanya yang 25 tahun kafe menara hotel. Masih jelas teringat semua kenangan indah bersama kedua orang tuanya. Almarhum Papa dan almarhumah Mama Cantika sangat begitu menyayanginya. Semua cinta kasih dari kedua orang tuanya melimpah baginya.
Tok....tok....tok....
suara ketukan pintu itu mengakhiri lamunannya.
“Kak....
bisa masuk?
“masuk aja Tyas, pintu ngak dikunci”
pintanya kepada Tyas yang berada dibalik pintu.
Melihat Kakaknya yang sedang menatap photo kedua orangtuanya, tyas langsung memeluk Cantika untuk menangkan hatinya. Hanya satu-satunya Cantika keluarga yang dimilikinya.
Sekitar umur 4 tahun, Tyas ditemukan oleh keluarga Cantika ketika pulang dari mall saat jalan-jalan di akhir pekan. Sebenarnya Cantika tidak mengetahui berapa umur Tyas yang sebenarnya, akan tetapi Tyas sudah terbiasa memanggil Cantika dengan Mbak. Papa dan Mamanya Cantika sudah mengangkat Tyas sebagai anaknya dan Tyas sudah mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya. Mereka berdua sudah seperti kakak beradik, itu sebabnya hanya Tyas yang berani bersikap demikian terhadap ratu kejam itu. Dan selalu berusaha untuk saling melindungi. Karena hanya tinggal mereka berdua yang harus menjalani kehidupan kedepan kelak nantinya.
“sudahlah kak, kita ikhlas saja semuanya. Sekarang secara perlahan kita cari siapa dalangnya. Tyas juga tidak bisa terima semua kejadian ini, mereka semua harus mendapat balasan yang setimpal.” Tuturnya kepada kakaknya.
“Tyas, jam berapa berangkat ke Malaysia?”
“ini mau berangkat, menurut penjelasan tim sinyal komunikasi agak susah. Tapi Tyas bisa jaga diri kok, dan timku sangat luar bisa. Jadi kakak tidak perlu kwatir” ujarnya kepada Cantika untuk meyakinkan kakaknya.
“Kakak antar.” Pinta kakaknya kepada Tyas.
Mereka berdua diantar oleh 5 pengawal yang selalu bersama dengan mereka. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan mereka berdua dari keluarga besarnya. Tidak butuh waktu lama akhirnya tiba di bandara.
“wahai ratu kejam Ku, jaga diri baik-baik ya. Tyas sangat sayang sama kakak.” Ujarnya sembari berlalu menuju ruang tunggu penerbangan.
Cantika hanya tersenyum ke arah adiknya, ‘ratu kejam’ seperti yang dikatakan adiknya adalah predikat untuknya yang disematkan oleh para pegawai. Setelah kedua orangnya tuanya meninggal di kecelakaan maut dijalan tol, dirinya menjadi CEO akan semua usaha kedua orangtuanya. Dan sifat Pribadinya berubah total, kasar, pendendam, pemarah dan sombong. Dan Para pegawainya memberinya predikat sang Ratu Kejam.
Setalah 30 menit meninggalkan Bandara, satu salah pengawal berkata kalau yang mengikut mereka dari belakang. Mobil pengawal Cantika yang dibelakangnya menghalau mobil yang mengejar mereka. Hingga akhirnya mereka terpojok.
“turun....”
pinta salah satu dari orang yang mengejar mobil mereka.
Plak....bum.....plak....
Perkelahian tidak terhindarkan lagi, pengawal Cantika tentunya kalah jumlah, dengan orang-orang yang mengejar mereka. Hanya satu perempuan yang tetap bersama Cantika didalam mobil dan pengawal perempuan itu mengambil alih kemudi mobil dan Cantika duduk disamping pengawalnya itu. Salah satu pengawal memberi kode untuk melarikan diri kepada rekannya yang di mobil. merasa ada kesempatan pengawal perempuan langsung tancap gas.
Ngeos......keng.....keng......
suara mobil yang saling kejar-kejaran, antara mobil Cantika yang di kemudi oleh pengawal perempuan dan orang yang mengejar mereka.
Terjadi kejar-kejaran yang sengit, dan kemudian pengawal perempuan Cantika berbelok sehingga mobil yang mengejarnya tertinggal, Disudut persimpangan jalan mereka berhenti.
“bu bos, berikan jam tangan, cincin dan gelang perhiasannya, kita bertukar pakaian sekarang. Buruan bos....
Pengawal Perempuan itu berkata dengan tegas kepada Cantika. Dan akhirnya ratu kejam itu menuruti semua permintaan pengawalnya itu. Selesai bertukar pakaian, mobil kembali tancap gas. Dan benar saja orang-orang mengikuti mereka tidak berhenti begitu saja.
“apapun yang terjadi bu bos harus hidup, saya titipkan kedua anakku kepada bu bos.”
demikian kata pengawalnya, mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
Bammmmmm........
Mobil cantika ditabrak dari belakang, terlihat jidat dan hidung Cantika berdarah, akan tetapi pengawalnya masih melaju dengan kecepatan tinggi. Dan tibalah mereka di pemukiman kumuh, untuk sementara mobil yang mengejar mereka tertinggal.
Di pemukiman kumuh itu, pengawalnya berhenti dan menurunkan Cantika dari mobil dengan paksa dan memberikan 3 lembar uang seratus ribu.
“maaf bu bos, dengan terpaksa saya turunkan bu bos disini karena mereka akan terus mengejar kita. Bagiamana pun kondisinya bu bos harus hidup.” Kata pengawal kepada Cantika yang meringis kesakitan.
Ngoung.......ngoung......
terdengar suara mobil yang tidak jauh dari area mereka, dengan segera mobil ditancap gas. Baru beberapa detik mobil pengawal Cantika ditabrak dengan sangat kuat.
Bar......grak.....husssttttt
Mobil pengawal tersungkur menabrak benda keras dan hingga akhirnya terbakar.
Setelah melihat kejadian itu, Cantika berusaha melarikan diri ditengah gelapnya pemukiman kumuh itu. Rasa takut dan kebingungan menghampirinya tapi teringat akan kata pengawalnya dirinya harus selamat.
Kres....plasss....
Cantika terjatuh disebuah lubang dalam tumpukan sampah, betisnya tertancap besi berkarat. Tapi syukurnya suara mobil itu sudah berlalu dan hanya tinggal suara mobil terbakar yang terdengar. Gelapnya malam area kumuh itu, samar-samar Cantika melihat seorang Pria mendekatinya tanpa basa-basi Pria tersebut langsung menggendong tubuhnya.
Setengah sadar pria itu meletakkan tubuhnya di atas ranjang, yang mirip ranjang rumah sakit. Sekilas pengelihatannya pria tersebut memperhatikan besi yang berkarat yang tertancap di betisnya dan kemudian melihat ke arah keningnya yang terluka.
“tolong jangan bawa saya ke rumah sakit.”
pinta Cantika kepada Pria tersebut.
“tenang, saya dokter. Akan aku lakukan yang terbaik.” Ujar Pria yang mengaku Dokter tersebut.
Pertama-tama besi yang tertancap di betis dengan perlahan ditarik oleh Pria itu, hingga akhirnya tercabut dan darah segar langsung mengalir.
“ah....ah.....”
suara kesakitan itu dari mulut Cantika, dengan mulut yang ditutupnya agar suaranya tidak keluar.
“syukurlah besinya tidak terlalu dalam masuk ke betis anda.”
Jelas pria itu.
Pria tersebut membersihkan luka tusuk tersebut, kemudian membalutnya dengan kain kasa. Sesegera tangan kiri Cantika dipasang infus. Kemudian terlihat dokter itu mengambil jarum suntik dengan mengambil cairan dari botol kecil.
“maaf mbak, sekarang saya suntikkan dari bokong anti tetanus ya. Karena tadi besi yang tertancap sangat berkarat.”
Pria tersebut membalikkan sedikit tubuh Cantika. Kemudian menyuntikkan Cairan itu ke tubuhnya. Setelahnya membersihkan luka di keningnya dan memberinya perban. Setelahnya mencek kondisi tekanan darah dan kondisi jantung.
“mbak, pakaian anda sangat kotor. Kalau saya ganti gimana? Mbak saya ini dokter, dan saya tidak akan melanggar kode etik kedokteran .”
kata pria itu kepada Cantika. Karena sudah merasa lemas cantika hanya menggeleng tanda setuju.
Bajunya yang menempel di badannya langsung dikoyak menggunakan gunting, dan membersihkan tubuh Cantika yang bergelumuran lumpur dari tumpukan sampah tersebut menggunakan air hangat. Setelah bersih baru menggantikan pakaian dengan baju milik pria tersebut. mungkin karena pengaruh obat Cantika langsung tertidur.
Entah berapa lama Cantika tertidur, dengan pelan cantika membuka kedua matanya. Ada yang berbeda, ranjang sudah berganti menjadi agak lebih besar. Tangan kirinya seperti jarum infus, sementara tangan kananya jarum seperti untuk mentransfusi darah. Pengelihatanya masih seperti kabur, dan terlihat Pria itu menyuntikan sesuatu di infus itu, dan lama-lama kelamaan Cantika kembali tertidur.
Perlahan Kedua mata Cantika terbuka, dan melihat Pria itu berada disampingnya. Senyuman dari Pria itu langsung menyambutnya. Tapi ratu kejam itu tidak demikian, masih terlihat di raut wajahnya sisi kesombongannya.
“syukurlah mbak sudah siuman, dan mbak sangat beruntung saya lagi libur selama dua hari jadi bisa merawat mbak disini.” Ujarnya kepada Cantika.
“gantungan darah itu kemana?, kenapa itu harus ada?” tanyanya kepada pria itu.
“mbak banyak mengeluarkan darah, dan beruntungnya golongan darah kita sama. Oh ya gimana perasaan mbak sekarang? Sudah ada perubahan? “ jelas pria itu kepada Cantika.
Bukannya menjawab pertanyaan dokter itu, Cantika mencoba menggerakkan kakinya yang terluka dan ternyata berhasil digerakkan. Melihat hal itu pria yang menolongnya tersenyum, seraya mencabut jarum yang mengalirkan infusnya kemudian membuka perban kakinya serta menggantinya dengan perban yang lebih kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nurjannah Rajja
ngakak aku, kayak apa bacanya ya wlwkwkwk
2022-10-11
1
Rina Indriani
kok si dokter tau ada yg kena ranjau sampah.... apa si dokter yg buat? apa dokter psikopat nih????
2022-09-24
1
Rina Indriani
membaca dulu ya kak
2022-09-24
1