Dini hari Willona mulai memasuki kamar Sean dengan sangat berhati-hati agar tidak mengganggu istirahat Sean. Karena Willona harus segera mempersiapkan beberapa pakaian Sean untuk nanti di bawa saat mereka melakukan bulan madu, yang sama sekali belum diketahui tempat tujuannya.
Terlihat seorang pria yang masih berada di atas pembaringan dan sedang tertidur dengan cukup pulas. Pria tampan yang selalu saja dingin terhadapnya, namun akan sangat manis jika sedang berada di hadapan keluarga dan publik.
Willona mulai membuka lemari pakaian Sean dan segera mengambil beberapa pakaian untuk dimasukkan ke dalam koper. Semua dilakukan Willona dengan baik, tanpa membangunkan tidur nyenyak Sean.
Setelah itu Willona mulai memasak untuk sarapan mereka berdua. Tak lama kemudian, Sean sudah datang dengan pakaian yang sudah rapi, namun kali ini dia hanya mengenakan kemeja lengan panjang berwarna navy dan dipadankan dengan celana jeans.
Tak kalah menawan dari biasanya, kali ini Sean juga terlihat tampan dan berkelas meskipun tak sedang mengenakan setelan jas.
"Cepat habiskan sarapanmu, karena sebentar lagi Wen akan segera menjemput kita." perintah Sean tanpa menatap Willona sama sekali.
Pria dingin itu hanya fokus menikmati sarapannya saja. Setelah beberapa saat seorang pria sudah mulai datang untuk menjemput mereka dan mulai membawa mereka ke bandara.
Setelah sampai di bandara Wen mulai memberikan dua buah tiket penerbangan lengkap dengan paket tiket untuk berlibur ke beberapa tempat dan juga sudah termasuk hotel.
"Bali?" gumam Sean saat melihat tiket itu memiliki tujuan penerbangan ke pulau seribu pura itu.
Untung saja masih di Indonesia. Bayangkan saja kalau harus pergi ke luar negri bersama gadis ini, pasti akan sangat bosan. Dan aku juga akan sangat merindukan Cinta. Tidak bertemu dengannya sehari saja sudah membuatku begitu kangen.
Batin Sean mulai melenggang memasuki bandara internasional itu, dan menunggu di ruang tunggu bersama Willona. Tak banyak percakapan di antara mereka berdua, bahkan hingga mereka di dalam sebuah pesawat, hingga sampai di Bali dan di hotelnya, hanya ada satu atau dua kali saja percakapan di antara mereka berdua.
Saat malam tiba, mereka hanya menghabiskan waktu di dalam kamar hotelnya karena mungkin masih cukup lelah setelah melakukan perjalanan.
Sean yang baru saja menyelesaikan ritual mandinya mulai meraih ponselnya yang sudah melantunkan ritme indah. Senyumnya terukir manis pada wajah tampan itu, saat membaca nama si pemanggil.
"Hallo, Sayang." sapa Sean menyapa hangat si penelpon, dan hal itu cukup sukses membuat Willona mengelus dadanya karena tiba-tiba saja dadanya menjadi begitu sesak.
"Maaf aku belum sempat menghubungimu. Aku baru selesai mandi. Bagaimana denganmu?" ucap Sean dengan begitu manis tanpa mempedulikan perasaan Willona yang saat ini juga mendengarkan semua percakapan itu.
"Ahaha ... aku juga sangat merindukanmu, Cinta! Setelah kembali ke Jakarta, aku akan segera menemuimu. Dan aku juga akan membawakan oleh-oleh untukmu deh ..." sahut Sean yang mulai melenggang menuju ke balkon kamarnya.
Willona masih merasa begitu sesak saat ini. Kebiasaan Sean yang selalu dingin kepadanya saja sudah membuatnya begitu bersedih, dan sekarang Willona mengetahui jika rupanya Sean memang memiliki seorang kekasih yang bernama Cinta.
Harus bagaimana lagi aku? Apa aku juga harus diam saja menghadapi kak Sean? Mengapa harus seperti ini? Tidak pantaskah aku mendapat kebahagiaan setelah menikah? Tidak pantaskah aku dicintai?
Batin Willona meringkuk di atas pembaringannya dan tak terasa air mata hangat sudah membasahi pipinya yang lembut dan putih. Karena berlama-lama menangis, akhirnya Willona mulai tertidur begitu saja.
Dan hal itu membuat Sean terpaksa tidur di atas sofa kamarnya. Karena Sean masih begitu anti untuk berada dekat hingga bersentuhan dengan sang istri. Karena satu-satunya wanita yang saat ini sedang dicintainya adalah Cinta. Seorang model besar di negaranya.
Namun hubungan mereka berdua ditentang oleh kedua orang tua Sean, karena antar kedua orang tua mereka sebenarnya pernah memiliki sebuah masalah. Dan lagi, kedua orang tua Sean ingin memperkuat bisnisnya, yaitu dengan menyatukan perusahaannya dengan perusahaan kedua orang tua Willona.
...⚜⚜⚜...
"Aku tidak mau pergi ke tempat wisata manapun! Jika kamu mau pergi, maka kamu bisa pergi sendirian!" celutuk Sean saat pagi tiba ketika mereka menikmati sarapan di sebuah restoran.
Belum sempat Willona menjawab ucapan Sean, kini sebuah bunyi notifikasi yang berasal dari ponsel Sean terdengar, menandakan ada sebuah pesan masuk.
TRING ...
Sean segera meraih ponselnya untuk membaca pesan itu. Sebuah pesan yang membuat Sean mau tak mau harus tetap pergi ke beberapa tempat wisata bersama Willona. Dan sungguh itu membuatnya begitu kesal.
Sean, kirimkan foto kalian berdua saat di hotel dan di beberapa tempat wisata ya. Ibu sangat merindukan Willona. Marisha
Akhirnya Sean dan Willona mulai mendatangi beberapa tempat wisata di pulau seribu pura itu. Meakipun sebenarnya mereka hanya datang untuk mengambil beberapa foto saja lalu segera berpindah ke tempat wisata lainnya dan hanya untuk mengambil beberapa foto juga.
Begitulah selama beberapa hari ini mereka lakukan bersama. Dan saat di hotel, Sean juga memesan kamar lainnya lagi untuk dirinya sendiri. Karena hadiah dari bibi Daisy hanyalah sebuah kamar yang memang seharusnya kamar itu untuk mereka berdua.
Sebuah kalung yang begitu manis mulai ditimang-timang oleh Sean saat di dalam sebuah taxi. Wajah Sean begitu berseri saat menimang-nimang kalung berwarna silver dan memiliki beberapa kristal indah pada beberapa bagian liontinnya. Cantik sekali!
Willona yang duduk di sebelah Sean, tak sengaja melihatnya dan membuat gadis cantik itu tersenyum tanpa sadar, karena mengira Sean akan memberikan hadiah itu untuknya.
Namun saat Sean menyadari semua itu, Sean segera menyimpan kembali kalung itu ke dalam sebuah wadah khusus yang begitu lembut dan berwarna biru navy. Lalu Sean segera menyimpan kotak kecil itu ke dalam saku pakaiannya.
"Hadiah ini adalah untuk Cinta." celutuk Sean yang sukses mengiris hati Willona lagi. "Tapi jika kamu mau, maka aku juga akan membelikannya untukmu. Nanti saat di Jakarta aku akan belikan untukmu, karena saat ini kita harua segera meninggalkan Bali." imbuh Sean tanpa rasa bersalah sama sekali.
Ada rasa bahagia di hati Willona saat mendengar Sean akan memberikan hadiah untuknya. Namun tetap saja masih ada rasa sakit, saat suaminya memberikan hadiah yang begitu spesial untuk wanita lain.
Bulan madu yang seharusnya terjadi dengan begitu indah dan hangat, dan dilakukan oleh sepasang suami istri yang baru saja melangsungkan sebuah pernikahan, namun semua itu terasa begitu dingin dan memilukan untuk Willona. Dan menggoreskan luka nyata di hatinya.
...⚜⚜⚜...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
astagaaa nyeseknya wilona
cari kenalan aja wil biar sean cemburu
2022-12-22
0
ℛᵉˣ🍾⃝ɴͩᴀᷞᴜͧғᷠᴀᷧʟ🤎🦁ˢ⍣⃟ₛ
bersabar lah wilona semua kan baik baik saja
2022-10-23
0
Jennie
bagus deh ibunya minta foto jadi kalian bisa keluar jalan2 walaupun hanya sekedar untuk foto tapi itu buat willona cukup bahagia
2022-10-06
2