Sinar matahari yang begitu hangat mulai menembus memasuki ruangan melalui kaca jendela yang begitu bening. Terlihat seorang gadis yang masih cukup muda dan cantik yang kira-kira berusia 20 tahun yang sedang mempersiapkan beberapa makanan di ruang makan.
Wajahnya terlihat begitu cantik dan memancarkan aura yang begitu memikat dan sangat menyejukkan saat memandangnya. Kecuali hanya satu yang tak bisa merasakan semua itu, siapa lagi dia kalau bukan si pria dingin Agna Sean Lucano!
Setelah beberapa saat, terlihat seorang pria dengan balutan jas yang begitu rapi dan memukau datang dan mulai menarik salah satu kursi di meja makan.
"Kamu masak apa hari ini? Mengapa begitu banyak seperti ini? Kita kan hanya berdua saja di rumah ini?" celutuk pria dingin itu menatap semua masakan yang sedang berada di hadapannya.
Memang cukup banyak yang dimasak oleh gadis yang tak lain adalah Willona itu. Dan dia sudah berusaha untuk bangun cepat dan memasak semua itu seorang diri untuk sarapan mereka berdua.
"Aku tidak tau makanan kesukaan kakak, jadi aku memasak beberapa agar kakak bisa memilih mana yang kakak suka." ucap Willona yang masih saja memanggil Sean dengan panggilan kakak, karena umur mereka yang bertaut 7 tahun, ditambah lagi hubungan suami istri ini hanyalah sebuah topeng untuk mereka berdua, dan pernikahan ini hanyalah pernikahan di atas kertas dan sebuah pernikahan kontrak saja!
Sean mulai mengerutkan keningnya dan membuat sepasang alis tegasnya mengkerut saling berdekatan menatap semua makanan yang sudah tersaji dengan rapi di hadapannya itu dan terlihat kesal kembali.
"Bagaimana aku bisa memakan semua masakan ini? Sedangkan tak ada satupun masakan darimu yang bisa aku makan?! Apa kamu tak pernah tau, jika aku tidak bisa memakan masakan sea food?! Atau kamu sengaja dan mau balas dendam kepadaku agar alergiku kambuh lagi?!" tandas Sean sambil menggebrak meja dan mulai bangkit dari tempat duduknya.
"Maaf, aku tidak tau kalau kakak alergi masakan sea food. Kalau begitu tunggulah sebentar, aku akan memasak sesuatu yang lain." Willona bergegas untuk memasak sesuatu lagi, namun dengan cepat Sean segera menahannya dengan ucapannya yang begitu menggelegar
"Tidak perlu!" tandas pria tampan yang selalu bersikap dingin itu. "Aku akan makan di kantor saja!" imbuh Sean lalu meraih sebuah tas pipih berwarna hitam yang sudah dia bawa dari kamarnya tadi.
"Hari ini jangan pulang terlambat! Akan ada pertemuan bersama dengan keluarga besarku untuk menyambut kedatangan bibiku yang baru saja pulang dari Jepang di rumah besar Lucano. Dan kita harus datang bersama! Apa kau mengerti, Willona?!" tandas Sean sebelum pria itu meninggalkan Willona.
Willona mengangguk pelan dan mulai menjawab ucapan dari Sean, "Baiklah. Aku akan segera pulang setelah kelas selesai, Kakak."
"Hhm. Bagus!! Aku akan pergi! Kamu berangkat dengan taxi saja dulu, karena motor yang baru saja aku belikan untukmu belum keluar plat resminya!" ucap Sean lalu melenggang begitu saja meninggalkan Willona seorang diri.
Senyuman indah yang terukir pada wajah ayu itu perlahan memudar seiring dengan berlalunya Sean yang mulai meninggalkan rumah yang menjadi sebuah bahtera yang begitu dingin dan hambar ini.
Willona mulai menggeser sebuah kursi dan duduk di atasnya dan menatap nanar semua masakan di hadapannya yang sama sekali tak tersentuh oleh Sean, suaminya. Padahal Willona sudah berusaha dengan cukup keras untuk bangun lebih awal dan memasak semua masakan itu. Namun semua itu tak dihargai sama sekali oleh sang suami.
Dengan hati yang masih begitu sesak, Willona mulai meraih sebuah sendok yang sudah dia siapkan di atas meja makan itu. Semangkok cap cay yang masih hangat kini mulai dinikmatinya dengan suasana hati yang masih kurang baik.
...⚜⚜⚜...
Sebuah Lexus hitam metalik mulai menepi dan mulai memasuki pekarangan rumah yang memikili halaman yang cukup luas dan dipenuhi dengan beberapa tanaman yang sangat indah dan memukau. Di dalamnya ada sebuah rumah yang berdiri dengan kokoh dan begitu megahnya.
Seorang pria tampan berwajah dingin dengan balutan jas hitam yang terlihat mulai turun dari Lexus hitam metalik itu dan mulai membukakan pintu samping kemudi untuk sang istri.
Seorang gadis cantik dengan balutan dress putih panjang tanpa lengan dengan berhiaskan manik-manik seperti kristal kecil yang menghiasi di beberapa bagian, menjadikannya terlihat begitu memukau dan manis. Pakaian yang gadis itu kenakan saat ini memberikan kesan yang begitu anggun dan dewasa.
Dan itu adalah pilihan dari sang suami untuknya. Bukan memilihkan karena perhatian dan sayang kepada sang istri. Namun pria itu memilihkan gaun itu agar terlihat berkelas saat menemui bibinya yang baru saja pulang dari luar negeri.
Sehingga tidak akan membuat wajahnya tertampar jika sang istri juga mengenakan beberapa barang branded yang super limited edition.
Bukan hanya gaun saja, namun hanya demi sebuah pertemuan ini, pria yang tak lain adalah Sean itu juga membelikan tas branded, perhiasan terbaru, jam tangan mewah, sepatu keluaran terbaru, dan masih banyak lagi aksesoris-aksesoris lainnya yang super wow!
GREEP ...
Tiba-tiba saja Sean mulai merangkul Willona dan membuatnya menjadi lebih dekat dengannya. Dan tentu saja ini membuatnya cukup bingung dan terkejut. Beberapa saat yang lalu saja Sean selalu saja berperilaku dingin kepadanya. Namun tiba-tiba saja seperti ini.
"Dengarkan aku baik-baik, Willona! Di depan mereka kita adalah pasangan yang harmonis dan saling mencintai. Kita tak boleh membuat mereka curiga dengan kehidupan kita yang sebenarnya. Apa kau mengerti?!" ucap Sean setengah berbisik dan sedikit mendekatkan dirinya pada daun telinga gadis itu.
"Aku mengerti, Kakak. Aku akan melakukannya dengan baik." Willona menyauti dengan pelan dan hanya bisa menuruti semua yang diperintahkan oleh Sean.
Keduanya mulai melenggang bersama dengan Willona yang sudah melingkarkan tangannya pada lengan Sean. Mereka mulai memasuki rumah besar keluarga Lucano dan sudah disambut oleh beberapa asisten rumah tangga keluarga Lucano.
"Silakan masuk, Tuan Sean dan nyonya Willona. Tuan dan Nyonya juga sudah menunggu di dalam." ucap salah satu asisten rumah tangga itu.
"Apa bibi Daisy juga sudah tiba?" tanya Sean dengan nada yang begitu dingin.
"Sudah, Tuan. Mereka sudah menunggu tuan Sean di ruang keluarga." sahut asisten rumah tangga itu lagi.
"Hhm baiklah!" sahut Sean lalu mulai memasuki rumah besar dan mewah yang selama ini sudah menjadi tempat tinggalnya selama 27.
Beberapa furniture mewah juga melengkapi di beberapa titik dari rumah ini. Menjadikan rumah ini semakin terlihat begitu elegan dan menawan.
"Willona, jangan banyak berkata jika tidak ditanya! Dan ingat! Di depan mereka kita harus terlihat baik-baik saja dan saling mencintai!" bisik Sean kembali mengingatkan sebelum mereka berdua mulai sampai di sebuah ruangan di tempat para keluarga besar menunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
bang sean awas kau jatuh cinta beneran sama wilonna.
2022-11-22
0
ℛᵉˣ🍾⃝ɴͩᴀᷞᴜͧғᷠᴀᷧʟ🤎🦁ˢ⍣⃟ₛ
tega dah di masakin juga ..
2022-10-23
0
Jennie
drama didepan keluarga
2022-10-06
2