Satu sosok laki - laki tampan berjas putih memasuki ruangan dengan cepat ketika mengetahui wanita yang sedang terbaring tak berdaya sudah membuka ke dua matanya.
"Selamat pagi nona Celina, rupanya anda sudah sadar, perkenalkan aku adalah dokter Jose, dokter yang ditunjuk langsung oleh pangeran Gerald untuk mengawasi kesehatan anda."
wanita yang sedang terbaring tersebut mendengarkan dokter Jose dengan tatapan matanya yang sangat tajam.
Aku Celina? bukan, aku bukan Celina, aku Liu Chen, tunggu.
Di dalam hati Liu Chen mengatakan hal tersebut sambil ke dua matanya mulai memandang kembali ke dua tangannya.
"Nona Celina bagaimana apakah ada yang bisa saya bantu? nampaknya anda ingin mengucapkan sesuatu?"
Dokter Jose kembali mengatakan hal tersebut kepada Liu Chen, saat ini sebenarnya dokter Jose sedang sangat heran, karena keadaan wanita yang sedang terbaring di atas tempat tidur tersebut sangat stabil meskipun peluru pernah bersarang di kepalanya.
Liu Chen yang masih lemah untuk berkata - kata hanya bisa memandang ke arah dokter Jose.
"Nona Celina, ini adalah mukjizat dari Tuhan untuk nona Celina, bagaimana tidak saat nona datang, keadaan nona sudah sangat parah, dan mustahil untuk di selamatkan, namun pada saat itu aku tetap melakukan operasi, dan sungguh di luar dugaan pagi ini anda sudah sadar."
Aku bukan Celina, aku Liu Chen.
Liu Chen kembali mengatakan hal tersebut di dalam hatinya, dirinya terlalu lemah untuk berkata - kata saat ini.
"Nona Celina ada apa?"
Dokter Jose yang belum mengerti telah terjadi sesuatu hal dengan wanita yang saat ini hanya bisa memandanginya saja kembali menanyakan hal tersebut kepada Liu Chen.
"Baiklah nona Celina, aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa keadaan anda sudah stabil."
Dan setelah mengatakan hal tersebut dokter Jose beserta dengan beberapa tim medis yang lainnya segera memeriksa tubuh Celina.
*Astaga, aku hidup dan terperangkap di dalam tubuh Celina, tapi bagaimana ini bisa terjadi? sungguh sangat mustahil.
Lalu jika aku kini berada di dalam tubuh Celina, bagaimana dengan Celina? apakah dia baik - baik saja*?
Hal tersebut yang pada akhirnya ada di dalam pikiran Liu Chen, saat Liu Chen mulai tersadar bahwa kini dirinya terperangkap di dalam tubuh Celina, asisten pribadi dan juga pelayan kepercayaannya.
Namun kesadaran Liu Chen tidak lama, karena setelah itu dokter Jose menyuntikkan obat untuk membuat Liu Chen tetap bisa beristirahat dengan baik.
Sementara itu di Yuan Corp.
"Selamat datang pangeran Gerald."
Semua pegawai membungkukkan badan ketika Gerald mulai masuk ke dalam ruangan.
"Panggil saja aku tuan Gerald ketika aku ada di kantor, saat ini posisi ku hanyalah sebagai seorang pengusaha, bukan sebagai pangeran, jika kalian menjumpai ku di istana, maka kalian bisa memanggil ku dengan sebutan pangeran Gerald, apakah kalian mengerti?"
"Baik tuan Gerald kami mengerti!"
"Bagus."
Dan setelah mengatakan hal tersebut Gerald melanjutkan perjalanannya hingga menuju lantai paling atas di ruangan direktur.
"Selamat pagi tuan Gerald."
"Pagi Linlin."
Gerald menyapa satu wanita cantik yang sudah ada di ruangan direktur begitu Gerald masuk ke dalam..
"Jadi apa saja yang harus aku kerjakan pagi ini Linlin?"
"Semuanya sudah aku atur dengan baik tuan Gerald, anda hanya cukup menghadiri beberapa rapat penting saja hari ini."
Linlin mengatakan hal tersebut sambil mendekatkan diri ke arah Gerald dan mulai membuka dasi Gerald.
"Linlin hentikan, ini masih pagi."
Gerald yang merasakan akan mendapatkan serangan cinta dari Linlin segera mencengkram tangan Linlin untuk tidak lebih brutal lagi di dalam membuka dasi dan kemeja Gerland.
"Sampai kapan Gerald hubungan kita akan seperti ini?"
Linlin yang mendapatkan penolakan dari Gerald langsung menjauhkan badannya.
"Kau sudah tau kan Linlin apa status ku? dari awal sudah pernah aku katakan, jika kau siap menjalin hubungan dengan ku, kau juga harus siap tersembunyi dari semua orang termasuk keluarga ku di istana."
"Ya aku, tau, bagi mereka aku hanyalah sekedar sekertaris mu saja, sekertaris dengan hubungan kerja, sekretaris dengan hubungan di atas tempat tidur dan sekertaris yang selalu mengikuti setiap hasrat mu, sekertaris yang selalu mengikuti setiap gairah mu yang terkadang brutal Gerald dan ."
Namun belum selesai Linlin melanjutkan kata - katanya, Gerald sudah membungkam Linlin dengan ciuman bibirnya yang cukup membuat Linlin terkejut.
"Apakah ciuman ku pagi ini sudah cukup membuat mu tenang Linlin?"
Selesai dengan serangan ciuman yang telah dilakukan, Gerald kembali merapikan kemeja dan rambut Linlin.
"Ya Gerald ini cukup untuk sarapan ku pagi ini, lalu tadi kenapa kau seolah - olah menolak ku?"
"Karena seperti biasa aku ingin yang menyerang mu, bukan kau yang menyerang ku, gairah ku akan menurun jika kau melakukan hal itu terhadap ku."
Gerald mengatakan hal tersebut sambil membelai kepala Linlin.
"Sekarang kembalilah ke meja kerja mu, kau tidak ingin kan semua orang bertanya kenapa kita lama sekali berada di dalam ruangan ini?"
"Ya Gerald aku mengerti, aku mencintaimu Gerald."
Dan setelah mengatakan hal itu Linlin langsung keluar dari ruangan Gerald.
"Dan aku tidak pernah mencintai mu Linlin, bagiku kau tidak lebih dari boneka nafsu ku saja."
Gerald pada akhirnya berani mengatakan hal tersebut setelah Linlin keluar dari dalam ruangan kerjanya.
Tidak ada yang pernah mengetahui bahwa putra mahkota negara J ternyata mencintai kehidupan bebas.
Satu hal yang sangat di larang oleh tradisi istana untuk bergaul dengan wanita - wanita yang bukan merupakan pilihan permaisuri rupanya telah di tinggalkan Gerald sejak lama.
Ya tradisi kuno tersebut dengan diam - diam telah lama ditinggalkan oleh Gerald.
Hari ini Gerald sang putra mahkota negara J, disibukan dengan berbagai kegiatan di dalam perusahaan yang dia pimpin.
"Cedrik, kau kembalilah terlebih dahulu ke istana."
Malam ini Gerald mengatakan hal tersebut kepada Cedrik.
"Tapi pangeran Gerald, yang mulia selalu berpesan agar saya selalu mendampingi pangeran dimanapun keberadaan pangeran."
"Ya aku mengerti namun malam ini aku hanya ingin bertemu dengan Jose sahabat ku, percaya lah kepada ku Cedrik, pangeran mu ini akan baik - baik saja, tanpa pengawasan, dan tanpa pengawal."
Cedrik yang mendengarkan hal tersebut hanya bisa memandang dengan tajam apa yang telah dikatakan oleh Gerald.
"Baiklah pangeran, jika itu yang anda inginkan, namun apakah pangeran bisa memberikan jaminan kepada kami, jika karena keputusan pangeran ini kami tidak akan mendapatkan hukuman dari yang mulia Raja?"
"Kau tenang saja Cedrik, kau bawa saja surat ini ketika kembali ke istana."
Gerald mengambil satu kertas dan menuliskan beberapa kata, tak lupa juga Gerald membubuhkan tanda tangan dengan darahnya sendiri.
Gerald menusuk ujung tangannya dengan jarum dan langsung mengesahkan surat tersebut dengan darahnya sendiri.
"Surat ini akan menjadi bukti kuat untuk mu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 7 Episodes
Comments