Di dalam mobil pangeran Gerald untuk sekali lagi memberikan perintah kepada Cedrik untuk betul - betul menyelediki kematian keluarga Chen.
"Selamat datang kembali pangeran Gerald."
Salah satu laki -laki paruh baya segera membungkukkan badan ketika pangeran Gerald sudah memasuki istana.
"Terima kasih penasehat Fang, bagaimana apakah papa sudah mengetahui berita hari ini?"
"Ya pangeran, yang mulia sudah mengetahuinya, dan saat ini yang mulai memanggil anda untuk masuk ke dalam ruang rapat di dalam kamar yang mulia."
"Baik penasehat Fang."
Dan pangeran Gerald langsung menuju ke ruang rapat pribadi sang ayah yang sudah sejak tadi menantikannya untuk pulang.
Pangeran Gerald melepaskan jas putih yang melekat erat dari tubuhnya.
"Cedrik, buang jas putih ini, aku tidak akan pernah memakainya lagi, karena jas ini telah aku pakai ke hari kematian keluarga Chen."
"Baik pangeran."
Cedrik mengatakan hal tersebut sambil menerima jas putih yang dikenakan oleh pangeran Gerald.
"Papa, apakah papa sudah lama menunggu kedatangan ku?"
Pangeran Gerald masuk ke dalam ruang rapat dan mengatakan hal tersebut kepada sang ayah.
"Ya Gerald, hampir saja papa dan mama menyusul kau untuk pergi ke kediaman keluarga Chen, karena ini adalah hari spesial mu, namun ketika kami hampir berangkat penasehat Fang memberitahukan kepada kami kejadian ini."
"Duduklah nak."
Sang ayah meminta pangeran Gerald untuk duduk di depan meja kerjanya.
"Terima kasih papa, ya aku sendiri sampai saat ini masih tidak habis pikir, siapa yang tega melakukan hal ini, karena sebelum mereka membunuh nona Liu Chen, mereka melakukan pemerkosaan sadis terlebih dahulu terhadap nona Chen."
"Ya papa sudah mendengarkan semuanya."
"Hanya ada satu korban yang selamat pa, dan saat ini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit, kabar yang aku dengar korban yang selamat ini adalah pelayan pribadi nona Liu Chen."
"Dan korban selamat ini akan membantu kita untuk mengungkapkan siapa yang melakukan hal ini terhadap keluarga Chen."
"Ya pak, tapi ada baiknya kita menyerahkan saja kepada aparat untuk setiap penyelidikan yang akan berjalan, karena kasus seperti ini, papa tidak perlu untuk turun langsung."
"Papa adalah yang mulia Raja Yuan, dan seorang raja tidak perlu untuk mengurus kejadian ini."
Raja Yuan menganggukkan kepalanya ketika mendengarkan apa yang telah di katakan oleh Pangeran Gerald.
"Ya kau benar Gerald, papa memang tidak akan terjun langsung pada kasus ini, mari kita serahkan kepada aparat dan juga kepada detektif Hou."
Pangeran Gerald langsung menganggukkan tanda setuju dengan semua keputusan sang ayah.
"Sekarang aku akan istirahat pa, besok aku akan kembali mengurus perusahaan, meskipun aku seorang pangeran, namun aku tidak akan meninggalkan usaha ku begitu saja."
"Ya, dan berharap mama bisa menemukan pengganti nona Liu Chen secepatnya, papa merindukan keturunan murni dari keluarga Yuan untuk menjadi pangeran berikutnya, karena kau pada nantinya akan menjadi putra mahkota untuk mengantikan papa."
"Terserah papa saja, aku permisi dulu pak."
"Pergilah nak."
Dan pada akhirnya Pangeran Gerald undur diri dari ruangan rapat sang ayah.
"Gerald, papa sangat mengerti jika sebenarnya kau tidak ingin menikah dengan nona Liu Chen, kau melakukan semua hal ini karena demi keturunan pewaris tahta berikutnya, maafkan papa nak, papa tidak begitu memiliki hak untuk melarang istana turut andil di dalam pemilihan istri untuk mu."
"Usia mu yang sudah hampir tiga puluh tahun dan masih sendiri inilah yang membuat pihak penasehat istana pada akhirnya turut campur di dalam perjodohan mu kali ini, maafkan papa yang tidak bisa memberikan kebebasan untuk memilih."
Dengan memandang punggung anaknya yang semakin berlalu, sang ayah atau raja Yuan mengatakan hal tersebut seorang diri di dalam ruangannya.
Menjelang malam Pangeran Gerald duduk di taman istana, wajahnya mengarah ke langit sambil sesekali meneguk anggur istana dengan kualitas tinggi.
"Apakah aku harus bersyukur atau aku tidak memang tidak bisa untuk memiliki empati karena kejadian ini? sungguh sebenarnya aku sama sekali tidak ingin menikah dengan nona Chen, dan tiba - tiba saja ada kejadian seperti ini."
Pangeran Gerald mengatakan hal tersebut sambil terus meminum anggur tersebut.
Sementara itu di rumah sakit.
"Dokter Jose bagaimana dengan operasi hari ini?"
Satu dokter tampan nampak keluar dari ruang prakteknya.
"Suster Li, operasi kali ini berjalan sangat lancar, sungguh sehat keajaiban satu orang pasien dengan tembakan di kepala tapi masih bisa bertahan hidup."
"Ya aku sudah mendengar hal ini dokter, aku hanya ingin menyampaikan jika wanita itu bernama Celina, dan saat ini pihak kerajaan meminta kita untuk memantau keadaannya."
"Ah seperti itu."
"Ya dokter, karena wanita yang bernama nona Celina adalah saksi kunci dari kematian seluruh anggota keluarga Chen."
Dokter Jose langsung menganggukkan kepalanya saat suster Li menjelaskan semua hal yang dia dapatkan dari istana.
"Dan saatnya kita harus beristirahat dokter Jose, karena mulai besok kita hanya akan memegang nona Celina saja, pihak istana dan juga pihak aparat meminta kita untuk melakukan hal itu."
"Ya kau benar, akan menjadi lebih lelah memperhatikan satu orang dengan pesan khusus daripada harus memperhatikan banyak pasien tanpa pesan khusus."
"Selamat malam dokter Jose."
"Selamat malam suster Li."
Suster Li tersenyum dan segera masuk ke dalam mobil pribadinya.
Sedangkan dokter Jose menggunakan kacamata kesayangan, masuk ke dalam mobil dan mengemudikan mobil tersebut masuk ke dalam jalan raya.
Malam yang telah larut menjadi saksi penting terbunuhnya semua keturunan keluarga Chen, keluarga bangsawan yang sangat terpandang di negara J, Keluarga yang dari generasi ke generasi berhubungan baik dengan pemerintahan absolute kerajaan negara J.
Hari ini semua media di seluruh dunia memberitakan pembunuhan berencana yanh di alami oleh seluruh keturunan Keluarga Chen, yang sampai saat ini belum juga di ketemukan pembunuhnya.
Malam yang pada akhirnya berubah menjadi pagi membuat suasana rumah sakit kali ini menjadi sangat sejuk.
Salah satu wanita yang saat ini terbaring lemah di ruang ICCU dengan banyak selang tertancap di tubuhnya.
Wanita tersebut dengan perlahan mulai menggerakkan ujung jarinya, mulai dengan perlahan mengggerakan ke dua tangannya dan pada akhirnya wanita tersebut membuka ke dua matanya.
Dimana aku? arrh, rasanya tubuh ku sakit sekali.
Dengan segala keterbatasannya wanita tersebut melihat langit - langit kamar dan masih mencoba mengingat - ingat apa saja yang telah terjadi dengan dirinya.
Tangan ini, tangan ini bukan tangan ku!
Dengan perlahan wanita tersebut mengangkat salah satu tangannya dan mengatakan hal tersebut di dalam hati.
Dan tak beberapa lama kemudian pintu ruangan terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 7 Episodes
Comments
bunda R2
lanjut up lg thor
2022-09-21
0