Kau Adalah Beban

Clarisa sangat senang melihat Dany masuk ke dalam ruangan dan menghampirinya. Ternyata pria itu lebih tampan dari pada di foto yang dia lihat. Walau usianya yang sudah tidak muda namun Dany terlihat gagah dan menggoda.

Tubuhnya yang atletis karena olah raga yang setiap hari dia lakukan membuatnya terlihat semakin gagah. Tentunya hal itu membuat Clarisa semakin menggilainya.

Dany tampak cuek saja, dia tidak mempedulikan dan melihat Clarisa. Dia tidak tertarik dengan wanita mana pun karena dia tidak mau kehidupannya yang sudah nyaman menjadi terganggu.

..."Dany, aku senang kau mau datang untuk menemuiku," ucap Clarisa. Wajahnya tampak berseri, lelaki mana yang bisa menolak kecantikan yang dia miliki? Dia rasa Dany juga tidak akan menolak....

..."Tidak perlu basa basi, kita tidak saling mengenal!" ucap Dany sinis....

..."Sebab itu aku berada di sini agar kita bisa saling mengenal. Tante sudah banyak bercerita tentangmu tapi aku sangat ingin mengenalmu semakin dekat."...

..."Oh, bagus. Apa kau sudah tahu dari ibuku jika aku tidak mau menikah?" Dany menjatuhkan dirinya di sofa, dia harap wanita yang kali ini pun cepat menyerah seperti biasanya....

Clarisa tidak menjawab, dia tidak seperti wanita biasanya. Dia tidak akan menyerah untuk apa yang dia inginkan terlebih Dany adalah pasangan hidup yang ideal. Tidak saja memiliki wajah tampan dan tubuh yang atletis namun pria itu juga memiliki banyak uang.

..."Aku sudah tahu, pria sepertimu pasti sudah nyaman dengan kehidupanmu apalagi aku dengar kau memiliki sumpah pada mendiang sahabatmu sehingga kau harus merawat putrinya. Aku bisa paham kenapa kau tidak mau menikah, kau pasti sudah nyaman dengan kehidupanmu dan kau juga merasa masih memiliki tanggung jawab," ucap Clarisa....

Mata Dany menatap wanita itu dengan tajam, sedangkan Clarisa tersenyum dengan manis. Semua pasti ulah ibunya. Entah apa yang dikatakan oleh ibunya, sepertinya wanita kali ini tidaklah mudah ditolak seperti biasanya.

..."Aku sungguh tidak keberatan merawat putri sahabatmu setelah kita menikah," ucap Clarisa. Senyum manisnya tidak juga hilang, dia pasti akan mendapatkan Dany apa pun caranya....

..."Sayangnya, aku telah bersumpah untuk tidak menyerahkan dirinya pada siapa pun sampai waktunya tiba!" ...

Senyum Clarisa hilang, sial. Sepertinya penghalang terbesarnya adalah gadis yang Dany asuh. Tapi ibu Dany berkata jika dia tidak perlu mengkhawatirkan hal ini karena wanita itu yang akan mengurus gadis itu dan memang ibu Dany dan Alena berada di dalam sebuah raungan untuk berbicara.

Alena menunduk, dia tampak takut karena ibu Dany menatapnya dengan tatapan tajam dengan ekspresi tidak suka. Dia memang tidak menyukai gadis yang menjadi beban putranya itu. Seharusnya Dany sudah berumah tangga dan memberikan dirinya cucu namun karena sumpah yang dia ucapkan membuatnya harus melajang sampai sekarang. Dia tidak terima, jangan sampai putranya masih belum menikah sampai usinya empat puluh tahun sebab itu, Dany harus menikah dengan Clarisa karena dia merasa tidak ada yang lebih baik dari pada Clarisa untuk menjadi pasangan hidup Dany.

..."Apa kau tahu kenapa aku memintamu untuk datang?" tanya ibu Dany dengan nada sinis....

..."Tidak, Tante," jawab Alena sambil menggeleng....

..."Tidak? Tidak perlu sok polos!" meja dipukul dengan keras sampai membuat Alena terkejut....

..."Kau adalah beban dan permasalahan bagi Dany!" ucap ibu Dany dengan nada tinggi....

Alena menunduk, apakah yang diucapkan oleh ibu Dany adalah benar? Apakah dia adalah beban dan permasalahan bagi orang yang sudah merawatnya selama ini? Air mata Alena jatuh perlahan, dia tidak menduga jika dia adalah beban bagi sosok yang dia kagumi selama ini.

..."Tidak perlu menangis, aku bukan Dany yang akan lemah terhadap air mata-mu jadi tidak perlu memperlihatkan air matamu!" bentak ibu Dany....

Alena menghapus air matanya dengan terburu-buru, dia bahkan tidak berani melihat ibu Dany yang tampak menakutkan. Ibu Dany semakin kesal, tapi dia harus berbicara dengan gadis itu agar dia tidak menjadi penghalang untuk kebahagiaan putranya.

..."Dengarkan aku, Alena," kini suaranya melembut....

..."Apa kau ingin selalu menjadi beban Dany? Apa kau tidak ingin Dany bahagia dan selalu menjadikan dirimu sebagai tanggung jawabnya?" ...

..."Tentu saja tidak, Tante," jawab Alena sambil menggeleng....

..."Bagus jika begitu. Kau tahu di luar sana ada seorang wanita yang hendak aku jodohkan pada Dany. Usia Dany sudah tidak muda lagi, sudah waktunya dia menikah dan membangun rumah tangga. Karena sumpahnya pada ayahmu, dia tidak pernah mau menikah padahal puluhan wanita sudah aku kenalkan padanya jadi untuk kali ini, aku tidak mau perjodohan dengan Clarisa gagal karena Clarisa adalah pasangan tepat untuk menjadi istri Dany. Kau tahu maksudku, bukan?" ...

Alena hanya mengangguk, jadi Dany akan menikah? Kenapa ada sebuah perasaan aneh tumbuh di hati. Selama ini dia tidak pernah memikirkan hal seperti ini, dia tidak pernah berpikir Dany akan menikah dan dia juga tidak pernah berpikir jika mereka akan berpisah pada akhirnya.

Dia memang sudah tumbuh dewasa, Dany pernah berkata jika setelah dewasa dia akan melepaskan dirinya sehingga dia bisa memutuskan apa yang akan dia lakukan tapi dia tidak menyangka jika waktu itu akan cepat tiba. Jika Dany menikah, maka secara otomatis mereka tidak bisa tinggal bersama lagi.

..."Bagus jika kau mengerti, aku rasa kau tahu apa yang harus kau lakukan. Aku juga ingin kau membujuk Dany agar dia mau menikah dengan Clarisa. Aku rasa itu tidak sulit untukmu karena dia dekat denganmu. Anggap sebagai imbalan karena aku sudah membiarkan dirinya mengasuhmu dari kecil hingga dewasa. Kau bisa, bukan?" ...

..."Aku akan berusaha, Tante. Aku akan berusaha untuk membujuk Om Dany agar dia mau menikah," ucap Alena. ...

..."Bagus, ini rahasia kita berdua jadi jangan katakan pada Dany akan pembicaraan ini. Kau mengerti?" ...

Alena mengangguk, ibu Dany tampak puas. Ternyata gadis itu mengerti akan posisinya sehingga tidak sulit untuk dia ajak bicara. Dia semakin yakin jika perjodohan kali ini akan berhasil.

..."Alena!" terdengar suara teriakan Dany karena dia sudah tidak tahan berduaan dengan Clarisa....

..."Pergi, awas jika sampai Dany tahu. Aku tidak segan mengembalikan kau pada keluargamu yang tidak menginginkan dirimu!" ancam ibu Dany....

..."Mi, mana Alena? Aku mau pulang!" teriak Dany lagi....

Alena menyeka air matanya dengan terburu-buru seraya beranjak, Dany tidak boleh melihatnya menangis jika tidak Dany akan bertengkar dengan ibunya. Demi apa pun dia tidak mau orang yang sudah merawatnya harus berselisih dengan ibunya sendiri.

Alena keluar dari ruangan sambil tersenyum seolah tidak ada apa-apa. Ibu Dany juga keluar, dia mendapat tatapan tajam dari putranya sendiri karena Dany merasa ibunya sudah berbicara hal yang tidak perlu pada Alena.

..."Apa yang Mommy bicarakan pada Alena?" tanya Dany curiga....

..."Tidak ada, kau bisa bertanya padanya tanpa perlu menatap aku seperti itu!" ucap ibunya sinis....

..."Ayo pergi, aku tidak mengingikan perjodohan ini!" Dany meraih tangan Alena dan mengajaknya pergi....

Ibunya tidak mencegah, apa yang inginkan sudah tercapai. Tinggal menunggu gadis itu memainkan perannya saja maka Dany akan menerima Clarisa sebagai istrinya.

Alena menoleh sejenak, ibu Dany menatapnya tajam. Bukan tatapan itu yang membuatnya takut, tapi dia tidak menyangka jika selama ini dia menjadi beban dan sudah mempersulit hidup Dany.

Terpopuler

Comments

Queen Mother

Queen Mother

Pasti seperti nenek sihir atw nenek lampir atw jangan” jadi Nenek gayung 🤣🤣

2023-06-23

0

Queen Mother

Queen Mother

Jangan PERCAYA dgn mulut manis tapi berbisa

2023-06-23

0

Queen Mother

Queen Mother

Sepertinya ini adalah ular berbulu 😂😂

2023-06-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!