Gadis Benalu

Sesuai dengan perintah ibunya, Dany akan pulang ke rumah walaupun dia tidak suka. Tapi sebelum itu dia harus menjemput Alena di kampus karena dia akan membawa Alena kembali ke rumah ibunya sesuai dengan permintaan ibunya.

Dia tahu niat ibunya, tapi dia akan menolak seperti yang sudah-sudah. Baginya kehidupan yang dia jalani saat ini sudah damai, dia tidak mau kehidupannya jadi terganggu karena seorang wanita.

Alena sudah menunggu, dia sedang ditemani oleh dua orang teman prianya dan seorang teman wanita. Mereka terlihat cukup akrab, mereka bahkan bercanda seperti anak muda pada umumnya tapi melihat keakraban Alena dengan dua sahabat prianya itu membuat Dany tidak senang.

Klakson mobil dibunyikan beberapa kali sampai membuat Alena sadar jika dia sudah dijemput oleh Dany. Dia terlalu asik sampai tidak menyadari sekitarnya.

..."Guys, aku pulang dulu ya. Jemputan udah datang nih," ucapnya seraya beranjak....

..."Alena, besok mau ikut aku pergi, bukan?" seorang sahabat yang bernama Toni bertanya. Sesungguhnya pemuda itu menyimpan perasaan pada Alena....

..."Sorry, Ton. Ijin dulu sama Om," jawab Alena sambil melambai....

..."Apa? Kenapa harus ijin terlebih dahulu?" Toni terlihat tidak senang....

Alena hendak menjawab namun suara klakson mobil kembali dibunyikan. Gadis itu hanya bisa melambai dan berlari menuju mobil.

Dany benar-benar tidak senang, tatapan matanya tidak lepas dari sosok pemuda yang baru saja berbicara dengan Alena. Dilihat bagaimanapun pemuda itu menyukai Alena, tidak bisa. Dia harus menjaga Alena dari predator yang ingin mempermainkan dirinya.

..."Sorry, Om," ucap Alena setelah masuk ke dalam mobil....

..."Siapa mereka?" Dany masih melihat ketiga sahabat Alena....

..."Temen satu kampus, Om," jawab Alena sambil menggenakan sabuk pengaman....

..."Pria yang baru saja berbicara denganmu?" kini dia melirik ke arah gadis yang semakin tumbuh dewasa dan cantik....

..."Oh, dia Toni. Biasalah, playboy kampus."...

..."Kau menyukainya?" tanyanya penuh selidik....

..."Apaan sih, Om? Memangnya tidak ada cowok lain. Lagi pula Toni bukan tipeku!" ucap Selena....

..."Bagus jika begitu, jauhi dia!" mobil pun dijalankan. Dalam hati timbul perasaan lega....

"Om Dany cemburu ya?" goda Alena.

..."Om udah tua, untuk apa cemburu?" sangkal Dany....

..."Jujur aja, Om. Om pasti cemburu kan?"...

..."Sembarangan, untuk apa Om cemburu sama anak kecil. Kuliah yang benar supaya kau bisa mengelola perusahaan papa kamu dengan benar!"...

..."Iya deh, iya. Yang tua tidak bisa diajak bercanda!" ucap Alena namun sesungguhnya ada rasa kecewa di dalam hatinya....

..."Apa kau bilang? Om belum tua tahu? Gak liat body Om masih hot kayak gini?!"...

..."Iya, hot kalau udah dikasi balsem geliga!" ucap Alena sambil tertawa. Tapi memang Dany masih terlihat begitu menggoda di usianya yang sudah menginjak tiga puluh delapan tahun bahkan sebentar lagi akan menjadi tiga puluh sembilan tahun....

..."Sembaranga! Om gak suka geliga, Om lebih suka hot cream!"...

Alena tertawa lepas, bercanda seperti itu sudah biasa bagi mereka. Sebab itu Dany tidak pernah berpikir untuk menikah karena kehidupannya sudah sangat menyenangkan bersama dengan Alena saat ini. Semoga saja ibunya mau mengerti dengan keputusannya nanti yang tidak mau menikah tapi sayangnya, tekad ibunya sudah bulat.

Seorang wanita cantik sudah menunggu kedatangannya. Tentunya wanita itu adalah putri sahabat baik ibu Dany yang baru saja kembali dari luar negeri. Setelah melihat rupa Dany yang tampan dan apa yang dia miliki, wanita mana yang bisa menolak? Tentu dia tidak akan menolak dan dia akan kejar sampai dapat jika Dany menolak dirinya.

Wanita yang bernama Clarisa itu sudah menunggu dengan tidak sabar, ibu Dany juga demikian karena Dany begitu lama. Tidak perlu ditanya, dia rasa Dany menunggu Alena pulang dari kampus barulah kembali. Kali ini tidak boleh gagal, sebab itu dia ingin berbicara dengan Alena.

Dany menghentikan mobilnya di depan rumah mewah berlantai dua yang di cat serba putih. Ibunya tinggal bersama dengan adiknya karena ayahnya sudah tiada sedangkan dirinya lebih suka tinggal terpisah dari ibunya sambil mengasuh Alena.

Seorang pelayan yang sudah melayani keluarganya sekian lama keluar dari rumah untuk menyambut kedatangan mereka. Alena menatap rumah itu tanpa beranjak setelah keluar dari mobil karena ini kali pertama Dany membawanya ke sana.

..."Om," Alena tampak ragu. Walau dia sering bertemu dengan ibu Dany tapi dia tahu wanita itu tidak suka dengannya....

..."Kenapa diam saja di sana? Sini!"...

Alena mengangguk, kakinya mulai melangkah dengan berat. Jika bisa memilih dia lebih suka tidak datang tapi dia tidak bisa menolak permintaan Dany.

Sang ibu menyambut kedatangan mereka namun tatapan tidak suka dia berikan pada Alena. Gadis itu bagaikan benalu bagi putranya, jika bukan karena sumpah yang diucapkan oleh Dany, sudah dia kirim gadis itu ke panti asuhan atau dia kembalikan Alena pada keluarganya.

..."Se-Selamat malam, Tante," sapa Alena dengan sopan....

Ibu Dany mendengus dan tidak menjawab, hal itu membuat Alena tidak enak hati sehingga dia bersembunyi di belakang Dany.

..."Mi, sikap macam apa itu?" tanya Dany dengan nada tidak senang....

..."Tidak perlu basa basi, segera temui Clarisa!" ucap ibunya dengan nada ketus....

..."Clarisa, siapa?"...

..."Calon istrimu!"...

Alena terkejut, jadi mereka berada di sana untuk bertemu dengan calon istri Dany? Sungguh dia tidak menduga hal ini akan terjadi.

..."Mi, sudah aku katakan, berhenti menjodohkan aku dengan putri teman-teman Mami karena aku tidak mau menikah!"...

..."Dany, aku sudah muak mendengar perkataanmu ini. Segera temui Clarisa, dia sudah menunggumu begitu lama dan kau, ikut denganku!" mata menatap Alena dengan tajam. Kali ini gadis itu tidak boleh menggagalkan perjodohan yang sudah dia atur sekian lama....

..."Untuk apa Mami berbicara dengan Alena? Dia tidak ada hubungannya dengan permasalahan ini jadi Mami tidak perlu berbicara dengannya!" dia merasa ibunya akan membicarakan hal yang tidak-tidak pada Alena. Sebab itu dia tidak akan membiarkan ibunya berbicara empat mata dengan Alena....

..."Kau tidak perlu tahu, pergi temui Clarisa sekarang. Aku hanya ingin berbicara sebentar dengannya!" ucap ibunya sinis....

..."Tidak, aku tidak akan mengijinkan. Sebaiknya aku pulang saja dengan Alena!" tangan Alena diraih, sebaiknya dia pergi karena dia juga tidak menginginkan perjodohan itu....

..."Om," Alena memegangi tangannya. Jangan sampai Dany bertengkar dengan ibunya hanya karena dirinya....

..."Alena tidak apa-apa, hanya sebentar saja. Pergilah temui wanita yang hendak dijodohkan dengan Om, Alena tidak suka melihat Om bertengkar dengan ibu Om," ucapnya....

Ibu Dany mendengus, gadis itu memanggil putranya om lalu memanggilnya dengan sebutan tante, apa maksudnya?

Dany menatap Alena begitu lama, napas berat pun dihembuskan. Sebaiknya dia memikirkan posisi Alena. Jangan sampai ibunya semakin membenci gadis itu. Mau tidak mau Dany menyetujui permintaan Alena dan membiarkan gadis itu mengikuti ibunya. Semoga saja ibunya tidak berbicara kasar pada Alena karena dia tidak mau Alena menjadi tertekan karena ucapan ibunya.

Terpopuler

Comments

Queen Mother

Queen Mother

Naah iya bener tuh, bingung jadinya? Harusnya panggil nenek sihir aja 😂😂😂

2023-06-23

0

Queen Mother

Queen Mother

Naah ini lagi si hot cream 😂😂

2023-06-23

0

Queen Mother

Queen Mother

Hahahahaha… balsem geliga dibawa” 🤭

2023-06-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!