SATU BAGI DUA

SATU BAGI DUA

Menikah

"Nak, kami memanggilmu kemari karena kami ingin mengajukan sebuah permintaan padamu. Bersediakah kamu mengabulkannya". Tanya kyai Rahman saat santriwati yang dipanggilnya sudah ada dihadapannya.

Hamdan putra tunggalnya juga berada di ruangan itu, duduk disamping ibunya. Sang santriwati menunduk takdzim, diam tak bergeming menunggu kalimat kyai Rahman selanjutnya.

"Aku memintamu untuk bersedia menjadi menantuku. Mendampingi putraku menjalani mahligai rumah tangga".Lanjut kyai Rahman. Umi Habsoh mengangguk. Sedangkan Hamdan melihat sekilas santriwati bernama Alifa Humaira itu dengan penuh harap.

Alifa memilin-milin ujung hijabnya, wanita cantik yang sudah 12 tahun menjadi santri kyai Rahman itu terlihat kikuk, wajahnya bersemu sekaligus menegang, ia mendadak gugup.

Sesekali ia melirik putra kyai Rahman yang sebenarnya sudah lama mencuri hatinya, namun ia tak berani terlalu berharap mengingat pria sholeh itu bukanlah pria berbadan sembarangan. Alifa masih diam belum menjawab dan masih nampak syok, lebih tepatnya kaget.

"Bagaimana, nduk?".Tanya umi Habsoh lembut.

"Jawablah dengan tenang, jangan takut. Kami tidak akan memaksa bila kamu keberatan". Ucap umi Habsoh lagi, tersenyum lembut.

Hamdan melirik Alifa dengan harap-harap cemas, begitu pun kyai Rahman dan umi Habsoh.

Alifa masih diam, lidahnya terasa kelu kesulitan menelan salivanya sendiri, jantung berdetak dengan kencang dan gugup.

"Sa...sa...saya bersedia kyai". Jawab Alifa terbata-bata saking gugupnya juga malu.Mukanya tertunduk.

"Alhamdulillah, ya Allah". Pekik Kyai Rahman

beserta istrinya dan putranya seraya mengusapkan kedua tangan secara bersamaan. Bahkan Hamdan bersujud syukur hingga meneteskan air mata kemudian

berhambur memeluk ibunya, sedang kyai Rahman menepuk-nepuk punggung putranya lembut.

Alifa terkejut melihat respon sepasang suami istri tersebut, terlebih putra semata wayangnya yang hanya beberapa kali saja ia lihat karena jarang pulang dari pondok tempatnya menggali ilmu.

"Terimakasih, nduk. Karena kamu sudah setuju maka kami akan segera menemui kedua orang tuamu untuk pembicaraan selanjutnya" Ucap Kyai Rahman antusias.

...****************...

Orang tua Alifa, bapak Sofyan dan ibu Rani menerima dengan suka cita pinangan Kyai Rahman untuk putra tunggalnya Hamdan Al Akbar.

Alifa akhirnya dipersunting Hamdan Al-Akbar, putra tunggal kyai Rahman, pengasuh sekaligus pemilik yayasan pondok pesantren Ar-Rahman. Wanita cantik yang sudah menjadi tenaga pengajar sejak dua tahun yang lalu itu menerima permintaan kyai Rahman untuk menjadi pendamping hidup putranya yang baru kembali dari menuntut ilmu disebuah pondok pesantren terbesar di Indonesi.

Akad nikah digelar dirumah mempelai wanita dengan penuh khidmat dan sederhana dihadiri oleh keluarga dekat dan para tetangga. Rasa hormat dan keramahan sangat lekat pada dua keluarga yang menyatu dalam ikatan pernikahan ini. Mereka bersukacita sambil menikmati hidangan yang disajikan sebagaijamuan setelah ritual akad dilaksanakan dengan suasana syahdu.

Resepsi pernikahan mereka diselenggarakan dengan sangat mewah. Maklumlah, Hamdan adalah anak tunggal dari orang yang sangat disegani. Keduanya tampak sangat serasi dengan balutan baju pengantin yang dipersandingkan di pelaminan. Rona kebahagiaan terpancar dari wajah kedua keluarga mempelai terutama dua insan yang sudah sah sebagai suami istri itu. Senyum bahagia tak henti-hentinya terulas dari bibir keduanya, meremukan hati seorang santriwati yang sedari tadi memperhatikan dengan sorot mata iri, tidak suka dan terluka. Tangannya mengepal dan giginya gemretuk menahan marah dan juga kebencian.

Setelah acara resepsi selesai, Hamdan memboyong istrinya ke rumah yang telah dipersiapkannya. Rumah itu dibangun tepat di samping rumah kyai Rahman. Rumah sederhana namun nyaman. Terdiri dari ruangtamu, dapur dan 3 kamar dilengkapi dengan kamar mandi, yang digunakan sebagai kamar utama, kamar tamu dan ruang kerja.

Alifa bangun saat terdengar alunan ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan seorang santri melalui pengeras suara. la segera beringsut turun dari kamar mandi, sejenak seulas senyum terukir indah di bibirnya, dipandanginya lelaki yang masih lelap bergelung selimut dan sudah sah menjadi imamnya itu. Dengan langkah tertatih dan sedikit meringis menahan rasa nyeri di bagian intinya, Alifa masuk ke kamar mandi membersihkan diri menyegarkan badannya yang terasa pegal-pegal dibawah guyuran air yang menyejukkan.

Hamdan tersenyum pada istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi, keduanya bersitatap dengan penuh arti. Alifa meminta suaminya untuk segera mandi dan pergi ke masjid menunaikan shalat subuh berjamaah. Alifa segera berpakaian dan menyiapkan pakaian suaminya. Saat Hamdan keluar darikamar mandi, Alifa sedang membaca Alqur'an sambil menunggu waktu shalat subuh tiba. Dengan cekatan, ia memakai baju yang sudah disiapkan oleh istrinya itu, dan bergegas pergi ke Masjid setelah berpamitan dan dibalas anggukan oleh istrinya.

Alifa sedang menyiapkan sarapan di dapur ketika suaminya kembali, ia sudah hafal jadwal mengaji suaminya itu. Suaminya mempunyai jadwal kajian kitab kuning setiap ba'da subuh. Terdengar ucapan salam dari arah pintu. Alifa segera menghambur menyambut suaminya sambil menjawab salam. Sesaat kemudian, pintu terbuka, song suami tampannya berdiri di depannya dengan mengulurkan tangannya, Alifa menyambutnya dan mencium takdzim. Hamdan mencium kening istrinya dengan mesra, mereka berjalan beriringan menuju dapur sambil saling menggoda, tangan kekar Hamdan memeluk pinggang dan Alifa bergelendot manja memeluk lengan suaminya. Alifa meminta suaminya untuk duduk dulu di meja makan, sudah disiapkannya jamu kuningtelur bebek dicampur madu dan sedikit taburan bubuk merica untuk menjaga stamina suaminya, Hamdan meminum jamu itu dengan nikmat sampai tandas. Sedangkan Alifa segera berlalu ke dapur menyelesaikan pekerjaannya yang masih tertunda di dapur tadi karena menyambut kedatangan suaminya.

Alifa sedang asyik menggoreng tempe tanpa tepung ketika tanpa disadarinya, Hamdan masuk ke dapur dan memperhatikan istrinya yang nampak begitu bahagia. Saat Alifa mengangkat gorengan tempe yang terakhir, Hamdan mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang, menggoda dan mencium pipinya. Alifa berjingkat dan sangat terkejut dengan kelakuan suaminya itu. Belum hilang rasa terkejutnya, tubuhnya terasa melayang, ia pun terpekik kaget seraya mengalungkan tangannya ke leher suaminya. Hamdan mengangkat tubuh istrinya namun sebelumnya ia sudah mematikan kompor yang masih menyala. Dengan diiringi tawa mesra berderai mereka, langkah cepat kaki Hamdan membawa mereka ke peraduan, menghabiskan pagi dengan suasana syahdu penuh cinta menghangatkan ranjang romantis dan berbagi kenikmatan.

Pukul 10, Hamdan dan Alifa duduk mesra di meja makan menuntaskan sarapan mereka yang tertunda karena momen dadakan khas pengantin baru yang baru saja mereka lewati. Sendau gurau dan saling menggoda mewarnai kegiatan sarapan mereka, Mereka makan dengan lahap berbagi sarapan dalam satu piring, saling menyuapi dan sekali-kali tingkah jahil dilakukan keduanya menambah hangatnya suasana. Selesai sarapan keduanya membereskan bekas sarapan dan mencuci gelas piring dan membersihkan dapur bersama, saling membantu dan tak lupa diselingi adegan romantis yang menambah suasana berbunga-bunga di hati keduanya.

Setelah sarapan Hamdan mengajak istrinya untuk memantau perkebunan buah yang sudah kyai Rahman manfaatkan kepadanya untuk dikelola. Keduanya berboncengan sepeda montor menyusuri jalan perkebunan, mereka nampak begitu bahagia dengan tawa kecil dan candaan yang tak henti terulas di bibir keduanya. Dari sudut pondok putri, sepasang mata mengintai dengan sorot mata beringas dan tatapan kecewa luar biasa menyiratkan palung terluka dihatinya begitu dalam. Setelah dua sosok pengantin baru itu hilang dari pandangannya, dengan langkah tergesa, santriwati itu segera berjalan ke arah dapur kyai Rahman untuk menyelesaika tugasnya piket 'ndalem'.

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

siapa itu ya?

2022-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!