Rindu

Terdengar sebuah lagu yang cukup keras sedang diputar oleh Putra Cahya Winata.

Pagi telah pergi

Mentari tak bersinar lagi

Entah sampai kapan ku mengingat

Tentang dirimu

Kuhanya diam

Menggenggam menahan

Malam dengan keheningan yang sunyi menyelimuti pikiran Nata mengingat Liana, sambil mendengarkan musik yang biasa di play di mobil ketika jalan bersamanya. Nata sendiri duduk di sofa sambil memandang bintang- bintang diangkasa yang biasa dilakukan oleh Liana, Liana adalah wanita yang sangat menyukai alam semesta, seperti memandang senja, menikmati hujan, ataupun galaksi diangkasa.

Kini terlihat Nata bersedih. "Maafkan gue Li, selama ini gue gak pernah bisa melepaskan diri lo." ucap Nata melihat isi kota yang merupakan benda-benda (hadiah) dari Liana. 

Dari kotak itu Nata menemukan sebuah amplop yang tidak pernah sedikitpun dia sentuh, di dalam amplop itu terdapat surat cinta dari Liana. "Kejam, Kenap gue sekejam ini ... sampai baru sempat membaca surat dari lo Li." ucap Nata dengan wajah sedih dan penuh penyesalan.

"Gue tahu penyesalan itu selalu di akhir tapi kenapa Nat! Kenapa bisa lo lakukan ini ke Liana, wanita yang jelas sangat peduli." lanjut Nata, tangan nya gemetar saat membuka amplop.

Untuk : Putra Cahya Winata

^^^14 Januari 2020^^^

Hari ini aku sangat merindukan mu, 

Berharap berjumpa lagi dengan mu,

Aku sengaja menulis surat ini bersama dengan benda itu, agar kamu tahu bahwa saat kamu menggunakan nya kamu ingat aku yang sangat merindu. Merindukan kamu. 

Kamu tahu setiap malam ku panjatkan do'a agar Tuhan memberikan aku kesempatan ke dua bersama mu kembali, dan aku penuh percaya bahwa kamu akan datang dan bangun.

Setelah Nata membaca itu dia tidak henti menangis, derai airmatanya terus mengalir apalagi saat dirinya mengingat masa-masa bersama dengan Liana.

......................

Alur Cerita Mundur di sebuah rumah sakit, hampir saja maut datang kepada Nata. Dia mengalami serangan jantung pada tanggal 10 Januari 2020 dan dirawat selama satu minggu. Nata yang tertidur tak sadarkan diri selama empat hari membuat Liana merasa khawatir akan kesembuhan Nata, Ia juga sangat merindukan Nata, walaupun kekasihnya itu kejam akan tetapi Liana selalu setia menemani dan memperlakukan dengan baik.

Terlihat Nata yang berbaring di temani Liana yang selalu duduk di sampingnya, dengan penuh doa dan kepercayaan akan kembalinya Nata. 

"Li …." ucap pelan Nata tersadar dan melihat Lian tertidur di samping sambil menggenggam tangannya. 

......................

Alur cerita maju, malam disebuah rumah milik Lian yang memperlihatkan dia sedang tidak bisa tidur cepat, dia tidak bisa berhenti memikirkan tentang wanita bernama Liana. Sambil duduk di kursi dia menulis secara sistematis dan logis mengenai kronologis kecelakaan Liana.

"Kecelakaan yang sangat aneh, dan bisa jadi karena ada motip pembunuhan. Liana adalah seorang model yang cantik dan populer untuk beberapa waktu ini, tapi siapa yang membunuh itu?"

"Rem yang blong secara tiba-tiba bukan kah itu hal aneh, sewaktu dia datang ke Café London rem nya dengan keadaan baik-baik saja, bahkan yang lebih aneh beberapa video cctv hilang."

"Begitu dengan Nata...." Lanjut Lian.

Namun tiba-tiba saja dia mengingat Nata, hari ini Nata menatap dengan tajam, berdurasi sangat lama bahkan tatapan itu tidak biasa dan untuk pertama kali Lian ditatap seperti itu oleh seorang pria. 

"Hus! Lian mikir apa coba" ucapnya sambil menggeleng kepala. 

Lagi-lagi dia kembali teringat dengan kejadian itu, sehingga menimbulkan rasa penasaran tentang makna tatapan seorang pria, dan dengan cepat Lian membuka laptop untuk mencari makna itu. 

Arti tatapan yang tidak biasa [google search] 

Lian tidak henti membaca artikel. "Masa sih pak Nata tertarik." ucap Lian sambil menghela nafas lalu menutup laptop dan beranjak ke tempat tidur. Akan tetapi saat dia memejamkan matanya bayangan Nata terus hadir dan itu sangat mengganggu.

"ITU TIDAK MUNGKIN! PAK NATA ADALAH KEKASIH YANG TIDAK BAIK DIA PERIA AROGAN." 

......................

Dikamar Nata, kini dia terlihat sangat frustasi dengan semua bayangan yang hadir selalu mengingatkan dirinya kepada Liana. Sampai-sampai dia harus teriak penuh amarah hingga memukul dinding, dia tidak sadar telah melukai diri sendiri sampai mengeluarkan darah. 

"AAAAA KENAPA TUHAN HARUS MENGAMBIL LIA LIANA." 

"Lian … kenapa gue sekarang keringat dengan wanita itu" 

"Dia, Liana? Lian!" ucap Nata memikirkan sesuatu hal. Nata pun tiba-tiba saja tersenyum dan beranjak untuk tidur. 

"Enatah mengapa saat memikirkan Lian kesedihan itu hilang, rasanya ada pengganti." gumam Nata sambil menyelimuti dengan bedcover.

......................

Pagi ini di Café London penuh keceriaan. Terlihat di wajah Lian dengan semangat penuh dia juga datang sangat pagi bahkan Café masih terkunci. Hal itu karena Lian ingin segera kembali cek cctv yang menurutnya ada hal mencurigakan. 

Datang CEO Cafe dengan wajah lesu sambil menguap lalu menatap Lian dengan terheran-heran. "Tumben banget jam segini mau ke Café?" tanya Anggara sambil membuka kunci. 

"Iya Ga … aku mau cek cctv lagi boleh ya?" 

Anggara terdiam lagi-lagi dengan tatapan aneh, mereka pun masuk ke dalam dan Anggara menarik lengan Lian yang hendak masuk ke ruangannya. "Lo ngapain sih Li ngurusin mereka?" tanya Anggara. 

"Aku kasian sama ba Liana, dia orang baik dan menurut aku ada yang aneh dari kecelakaan itu." jawab Lian sambil tersenyum lalu memutari Anggara. 

"Mmm … gue juga aneh kok bisa ya cctv di depan mati, tapi sebelum masih baik-baik saja.  Terus cctv nya sekarang baik-baik saja lagi, huft pusing ah." Anggaran berhenti memikirkan. 

Anggara membuka pintu dan masuk lalu mereka berdua cek cctv bersama. Kali ini Anggara tak henti memandang sahabatnya itu entah apa yang ada di dalam pikiran nya, yang jelas tatapan itu tidak biasa. 

" Hus! Ga jangan natap seperti itu." seru Lian. 

Sambil tertawa Anggara berkata "Kok lo cantik ya" Lian melirik sahabatnya dengan malas sambil memutar bola mata. 

"Eeh beneran lo cantik" tatap Gala.

"Jangan sampai suka ya ingat kita sahabat sejati" ucap Lian setelah menatap tajam dia langsung memalingkan muka.

Gala yang sangat suka bercanda dia pun kembali menjawab sambil tersenyum miring. "Heh! Film aja judulnya Teman Tapi Menikah, kenapa kita enggak muehehe."

Lian hanya me geleng-geleng kepala sambil kembali fokus dengan beberapa video dari cctv.

......................

Di kursi sudut no 14 terlihat Nata dan Lian bertemu di tempat yang biasa di pesan Liana untuk bertemu. Hal itu membuat Nata kembali merindukan sosok Liana, tiba-tiba saja di sela-sela mereka sedang berdiskusi mengenai kasus Liana. Nata malah melihat sosok Lian adalah Liana. 

"Liana …." ucap pelan Nata sambil menatap dengan tajam, Lian yang mendengar dan ditata seperti itu membuat dirinya merasa tidak nyaman. 

"Aku rasa kita harus pindah dari tempat ini." dan ketika Liana berdiri dan hendak pergi Nata menahan nya dia menarik lengan dan menggeleng kepala. 

"Gue merindukan dia, bisakah tetap disini." Lian memang tidak bisa membuat seseorang memohon dan rasa simpati nya sangat tinggi sehingga dia tidak tega jika membiarkan Nata. Lian pun kembali duduk. 

"Entah kenapa gue merasa Liana telah kembali, kelembutan dan kebaikan Lian sama sepertinya." gumam dalam hati Nata sambil menatap lembut. 

Saat ini Nata tidak bisa berpaling menatap Lian. 

Dia datang bukan untuk aku, namun dia ada untuk masa lalunya (Lian). 

Terpopuler

Comments

Darrel🐈🐈

Darrel🐈🐈

jgn terlalu hanyut dgn masa lalu😁😁

2022-12-29

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!