Holy Girl Kiss 12 Zodiac Otome No Kissu 12 Zodiac

Holy Girl Kiss 12 Zodiac Otome No Kissu 12 Zodiac

Takdir Sang Putri

Tangis bayi yang menggema seluruh ruangan, rambutnya yang berwarna merah terang seperti langit fajar, matanya yang biru bersinar seperti laut biru, seorang putri kerajaan telah lahir di kerajaan matahari terbit itu istana Asahi.

Sang ayah menangis haru sambil memeluk putri kecilnya itu beserta sang ibu yang juga menangis haru ia telah berhasil melahirkan seorang putri cantik dan bayi itu di beri nama Rin Hikari.

...***...

'Kerajaan Asahi adalah rumahku aku hidup sebagai putri yang di cintai seluruh masyarakat dan juga keluargaku, rumah yang hangat dan akhirnya dalam sekejap rumah itu menjadi pertumpahan darah di mana pada malam itu aku kehilangan ibuku dan juga rumahku hanya berlangsung dalam satu malam, dan sekarang aku menjadi buronan seluruh kerajaan yang bersekutu dengan kerajaanku bahkan suku-suku pun juga ikut mengincarku. Dan di sini dimulainya penderitaanku untuk bertahan hidup di hutan yang gelap serta melanjutkan perjalanan mencari dan mengumpulkan 12 zodiak lainnya,'

***

"Urghhh rambut ini selalu membuatku geram, kenapa rambut ini harus berwarna merah dan juga bentuknya juga acak-acakan," kesal Rin sambil menata rambutnya dengan sisir.

"Tuan Putri, sang Ratu ingin bertemu anda," panggil seorang pelayan.

"Rin, masih belum bersiapkah?" tanya sang ibu langsung mendekati putrinya itu.

"Ibu lihat rambut ini acak-acakan sekali bentuknya yang ikal warnanya yang merah, sungguh aku tidak suka rambut ini," ujar Rin kesal.

Sang ibu tersenyum sambil menata dan menyisir rambut anak gadis semata wayangnya itu. "Rambutmu itu istimewa, warnanya yang merah menyala seperti pantulan matahari saat terbit fajar, jadi kau harus belajar menyukai rambutmu itu," ujar sang ibu sambil menyisir rambut sang putri.

"Ibu, aku sungguh tidak menyukai rambut merah ini. Kenapa rambutku merah padahal rambut ibu dan mendiang ayah berwarna cokelat,"

Sang ibu sedikit tersenyum. "Karena kamu istimewa, rambutmu sudah ibu tata cantikan?"

Ternyata sang ibu menata rambut putrinya dan memberinya beberapa hiasan jepit bunga sakura di rambutnya.

"Wah cantiknya," ujar Rin menatap cermin dengan mata yang berbinar-binar.

"Benarkan, ibu sangat menyukai rambutmu itu jadi cobalah untuk mencintai rambutmu ya,"

Lalu sang ibu pergi keluar kamar dan menghadiri beberapa rapat di ruangannya.

Jika di ingat-ingat waktu kematian ayah dulu sang ibu sempat depresi dan posisinya memimpin kerajaan terancam karena waktu itu ayah memimpin kerajaan dengan baik. Tapi akhirnya ibu kembali dan memimpin kerajaan dengan baik.

***

"Besok putriku akan berusia 17 tahun jadi aku berharap kepada kalian untuk datang," ujar sang ratu mengumumkan tentang ulang tahun anaknya.

"Hidup ratu Hikari ratu ke IV," suara gong berbunyi memberi kata hormat kepada sang ratu.

"Hidup ratu ke IV, hidup ratu Ke IV, hidup ratu ke IV," sorak para masyarakat.

Lalu sang ratu pergi dan menyusul putrinya yang masih bersiap di kamar.

"Ibu masuk, ah ada kakek juga ya," sang ibu langsung hormat pada ayah mertuanya.

"Tuan putri kau harus memakai jubah ini dan segera sisir rambut lalu pakai hiasan ini," cerewet pelayan.

"Ini saja sudah cukup aku sedang malas memakai jubah atau mahkota atau semacamnya," tolak Rin berteriak lalu pergi menuju kepada sang ibu.

"Rin kau masih bersikap seperti itu, kasian Shuo kau marahi terus," ujar sang ibu menatap iba pelayan Rin.

"Apa ibu sudah selesai mengumumkannya? ah padahal aku juga mau menyapa masyarakat," ujar Rin kesal.

"Hehehe wajahmu yang cantik walaupun seperti itu besok adalah hari penting buatmu bukan?" tanya sang kakek juga menghampiri cucunya itu.

"Besok adalah hari ulang tahunmu, jadi berdandan lah secantik mungkin karena besok ibu akan mengenalkanmu pada calon tunanganmu,"

"Heh?"

Rin terkejut mendengar apa yang baru saja ibunya katakan. "Ta... Tapi aku tidak berpengalaman dengan cinta, aku belum pernah pacaran bagaimana ibu bisa mengatakan seperti itu," ujar Rin kesal dengan pipi merah merona malu.

"Oh benarkah? lihat saja besok kau pasti akan mencintainya, ibu tahu itu hehehe," ujar sang ibu menggodanya sambil tertawa kecil.

"Heeeeh, tunangan?"

"Selamat putri akhirnya anda tidak akan hidup sendiri lagi hehehehe nikmati masa remaja anda sampai besok," goda Shuo si pelayannya sambil tertawa kecil.

"Sh... Shuooo,"

Dari kejauhan sang kakek memandangi cucu semata wayangnya itu dengan raut wajah sedih, besok dia akan berusia 17 tahun 19 maret adalah ulang tahunnya bintang pisces ya. Kakek merasa khawatir hal yang ia takutkan selama ini cepat atau lambat akan datang. Ya datang.

"Kakek," Rin menghampiri kakeknya karena sadar sang kakek sedang membuat ekspresi khawatir terhadapnya. "Kenapa?"

"Ah, tidak kakek baik-baik saja. Bagaimana keadaanmu hari ini apa kau merasa kurang sehat? atau ada sesuatu yang terjadi pada tubuhmu?" tanya sang kakek memeriksa cucunya itu.

Mengingat sang kakek adalah peramal dan juga di sebut sebagai biksu atau orang penyampaian pesan dari dewa untuk semua umat. Bukan itu saja kakek juga seorang tabib istana yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

"Aku baik-baik saja kek, sungguh!" ujar Rin tersenyum ceria.

"Walaupun kau tersenyum seperti itu, kau terlihat menyembunyikan sesuatu dari kakek. Baiklah jika ini sudah tidak sanggup kau tanggung sendiri ada baiknya kau langsung bicara pada kakek, mulai dari sekarang kakek akan terus di kuil, jaga dirimu ya,"

Sang kakek pergi dengan senyum, tapi Rin tahu jika menyembunyikan hal ini akan membuat kakeknya semakin kepikiran. Tapi Rin harus tahu sendiri sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dirinya? apa yang akan menjadi takdirnya? san siapa tunangannya.

Memikirkan hal itu membuat kepala Rin sedikit pusing. Namun sejak beberapa hari ini Rin berhasil masuk kekuil kakeknya tanpa sepengetahuan dan membaca sebuah catatan 'Takdir' apa itu pesan dari tuhan?

Kakeknya selalu menghabiskan waktu di kuil, beliau jarang keluar dan tidak boleh sembarangan masuk kekuil suci itu bahkan hanya keluarga kerajaan saja yang mengetahui kuil itu, bahkan kuil suci sebagai persembunyian kakeknya juga di rahasiakan. Kuil itu, sejak Rin keluar dari kuil itu hatinya mulai merasa gelisah, ia mempunyai tanda lahir seperti ukiran rasi bintang dan naga merah, itu bersinar menyala ketika Rin melihat dirinya di kaca di dadanya ada sebuah tanda. Tanda apa itu? waktu kecil Rin juga sempat gelisah karena tanda merah itu kembali betsinar terang awalnya Rin merasa kalau tanda lahir itu hanya tanda biasa. ada apa dengam dirinya? siapa kakeknya sebenarnya? 'Takdir' apa itu?

Semoga saja tanda yang bersarang di tubuhnya itu adalah hal biasa semoga saja itu bukan ancaman atau sebagainya, ini menakutkan.

Next.

^^^ ^^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!