Emelly memakan sepotong roti di dalam mobil, sambil memainkan ponselnya. Ponselnya berdering, ia segera membuka aplikasi bewarna hijau untuk melihat pesan yang dikirimkan managernya.
Emelly membaca pesannya, ternyata itu jadwalnya semingu ini. Emelly menghela nafas panjang, ternyata menjadi aktris tak segampang ia kira. Dirinya harus kuat mental ketiak beberapa media menuduhnya berbuat macam-macam, contohnya hari ini. Dia mendapatkan kabar jika beberapa media televisi menyiarkan bahwa dirinya penyebab kecelakaan.
Itu memang benar, karena dirinya tak menemui mereka. Namun yang membuat Emelly kesal karena berita tentang dirinya yang sengaja melakukan itu, media juga menyiarkan bahwa dirinya sempat memberikan makian kepada para fansnya.
"Jika mereka ingin laku, tak usah memberikan berita seperti ini! Mereka menambahkan bumbu-bumbu yang perlahan membuat karirku hancur!" hardiknya kesal, apalagi tadi pagi banyak sekali wartawan di depan rumahnya, mereka ingin Emelly mengklarifikasi berita ini.
Emelly tentu saja tidak mau, dia tak suka keramaian apalagi jika ada wartawan yang akan memancing emosinya, dia tak mau. Emelly mengambil jalan belakang rumah untuk masuk ke dalam mobil.
"Apalagi hari ini aku harus mulai syuting, jadi aku harus menjaga perasaanku agar tidak buruk," gumamnya lagi, dia tak mau menghancurkan hari karena berita tak jelas itu.
Sesampainya di lokasi syuting, baru keluar mobil saja dirinya langsung disambut dengan wajah dingin sang sutradara.
"Aku ingin berbicara denganmu."
Emelly mengangguk, dia berjalan mengikuti sutradaranya.
"Ada apa?" tanya Emelly dengan wajah santai, bahkan dirinya mengabaikan tatapan tajam dari lawan bicaranya.
"Ada apa kau bilang? Bagaimana kau bisa sesantai ini, mengingat gosip miring yang sedang ramai diperbincangkan!"
Emelly memutar mata. "Terus aku harus bagaimana, Pak?"
Pak sutradara menggeram kesal, sikap Emelly memang dingin, jadi dirinya harus bisa sabar. "Apa gosip itu benar?"
"Menurut Bapak?" tanya balik Emelly.
"Ya Tuhan! Oh ayolah Emelly! Jika gosip itu terus ramai, bagaimana dengan film kita yang akan dirilis! Jika kau terus bersikap santai seperti ini, para media akan semakin lancang! Dan film ini pasti mendapatkan cacian! Aku tak mau film ini hancur. Bahkan sebelum dirilis, film ini sudah mendapatkan masalah."
Emelly diam, dia seperti memikirkan sesuatu, wajahnya berubah menjadi serius.
"Kau tahu? Karena beritamu itu, pemeran utama pria mundur! Dia memutuskan keja sama! Sekarang bisa kau bayangkan betapa besarnya pengaruhmu itu? Kenapa aktris yang jauh dari skandal sepertimu, harus mendapatkan gosip miring ketika bekerja sama denganku?!" tanyanya frustasi, apalagi mengingat komentar pedas para netizen ketika tim nya meng-upload poster film yang akan dibintangi Emelly.
Emelly menghela nafas panjang. "Tenang saja Pak. Sebelum malam nanti, akan ku pastikan gosip miring itu tidak akan muncul di sosial media maupun televisi."
"Apa kau yakin?" tanyanya yang ragu.
"Apa bapak meragukanku?"
"Baiklah, aku akan menyerahkan semuanya padamu, dan ku mohon jangan mengecewakanku" jawabnya, dia juga tak bisa meragukan Emelly, mengingat Emelly yang tak pernah main-main dengan ucapannya.
***
"Apa yang dikatakan pak sutradara?" tanya Violet, dia sangat khawatir.
Mereka berdua sedang duduk di lokasi syuting, Emelly melamun memikirkan sesuatu.
"Emelly," panggil Violet, dia mengguncang lengan Emelly.
Emelly tersadar. "Ah, iya?"
"Apa yang dikatakan Pak Sutradara? Kenapa kau diam saja?" tanyanya kesal.
"Dia memberitahuku bahwa gosip itu menghancurkan segalanya! Bahkan Bryan Wio pun memutuskan keja sama," jawab Emelly dengan wajah santai.
"APA!" teriak Violet kencang. Bahkan para staf pun langsung menoleh ke arah mereka.
"Ck, mulutmu itu!" cerca Emelly.
"Bagaimana aku tak terkejut! Aktor yang terkenal seperti Bryan Wio itu memutuskan keja sama! Bagaimana film ini akan sukses tanpa dia?"
Emelly memutar matanya. "Tanpa dia pun, film ini akan sukses!" sewot Emelly yang merasa tersinggung, dirinya tak bisa kalah dengan aktor yang sedang naik daun itu.
Violet menghela nafas panjang. "Terus apa rencanamu?"
Emelly belum menjawab, dia berpikir dulu akibat dari rencananya. "Suruh para hacker menghapus postingan miring tentangku di sosial media."
"Itu tidak akan merubah apapun. Bagaimana dengan media televisi?" tanya Violet yang masih ragu dengan rencana Emelly.
"Kerjakan saja," sahut Emelly penuh penekanan. Setelah ini dia perlu menunggu.
Violet menghela nafas. "Baiklah."
***
Gosip miring tentang Emelly Carolyn telah lenyap di sosial media, para hacker mengerjakannya dengan sangat baik.
Yang lebih menggemparkan lagi. Para fans yang terlibat kejadian itu mengklarifikasi bahwa gosip miring itu tidak benar, mereka mengaku salah karena bertindak terlalu jauh bahkan merugikan pengendara lain dan idola mereka.
Emelly juga membuat video dan meng-upload video itu di sosial media yang membuat gosip miring itu semakin lenyap namun belum sempurna.
"Harus ada sebuah berita bagus tentangku, untuk menenggelamkan gosip miring ini," lirihnya pelan, saat ini Emelly sedang berada di kamarnya.
Waktu semakin sore, namun Emelly belum menyesuaikan masalah ini.
Tok!
Tik!
"Theo! Tidak usah menggangguku," teriak Emelly yang kesal.
"Ini Ibu dan Ayah."
Mata Emelly berbinar, dia segera bangkit dan membuka pintu kamar. Tanpa banyak bicara, Emelly langsung memeluk keduanya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya sang Ayah. Emelly melepaskan pelukannya dia tersenyum.
"Aku baik-baik saja."
Kemudian mereka masuk ke dalam kamar Emelly untuk memberitahukan sesuatu yang sangat penting.
"Ada apa?" tanya Emelly yang melihat kedua orangtuanya memasang wajah serius dan gelisah.
"Apa kamu tidak apa-apa dengan gosip itu?" tanya Wilona, dia mengusap rambut Emelly dengan kasih sayang, dia sudah menganggap Emelly seperti anak kandungnya sendiri.
"Aku tidak apa-apa. Ibu tak usah khawatir."
Keduanya tersenyum mendengar jawaban Emelly.
Agra Wijaya atau Ayah Emelly pun berkata. "Kamu tahu, kenapa Ibu ikut ke luar negeri bersama Ayah?"
"Mungkin karena pekerjaan," jawabnya ragu, mengingat Wilona yang sudah tak bekerja lagi, dan memilih menjadi ibu rumah tangga.
"Bukan. Itu karena Ibu dan Ayah ingin bertemu dengan calon mertuamu di luar negeri, untuk membicarakan tentang perjodohan kalian," jelas Agra.
Emelly tersenyum kecut. "Aku dijodohkan?" tanyanya sedikit tidak percaya.
"Ya. Tetapi jika kamu menolaknya pun tidak apa-apa. Kamu bisa bertemu dengan calon tunanganmu dulu, setelah itu kamu bisa memutuskan iya apa tidak," jawab Wilona yang merasa bersalah.
"Tidak usah, Bu. Aku akan menyetujui pertunangan ini."
"Apa kamu serius?" tanya Agra, dia tidak percaya jika jawaban Emelly akan semudah itu.
"Ya, tentu saja. Asalkan anak tunggal kaya raya," celetuk Emelly dengan terkekeh.
Kedua orangtuanya pun tersenyum dan langsung memeluk Emelly dengan erat.
Emelly pun tersenyum, dengan berita ini, gosip miring itu akan mereda, gosip itu akan tenggelam dengan berita Emelly yang akan bertunangan, pikirnya dengan senyuman lebarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Deniayu ajah⚞⚟🧕🤑💦
hahahaha untuk meredam gosip miring tentang mu ya em
2022-09-26
0
fima12
bakalan seru nih
2022-09-26
0