Chapter 4

...

...

Senja dan Lia memutuskan untuk mengikuti esktrakulikuler basket dan OSIS. Mereka memilih eskul itu karena memang basket adalah olahraga yang digemari keduanya dan OSIS, itu sudah pasti usulan Senja. Gadis itu menyarankan agar ikut Organisasi Siswa karena Arkan.

Tapi bukan hanya OSIS dan basket, Senja juga mengikuti seleksi untuk menjadi wartawan mading. Dan kemarin adalah hari pengumumannya. Hasil potret dan info yang dibuat Senja sangat menarik hingga ia diterima menjadi anggota dari wartawan mading. Sungguh ekstrakuliler yang sangat diminati banyak orang. Tak mudah untuk masuk ke dalam eskul yang satu itu.

"Eh iya. Lo kan terpilih jadi wartawan mading, gimana perasaan lo?" tanya Lia pada Senja.

"Ya gak gimana-gimana. Soal memotret kan gue emang jago dan untuk mengarang pun gue bisa," ucap Senja sambil meminum segelas teh hangat.

Lia mengangguk paham, sungguh sombong teman sebangkunya itu. Memang Senja pintar memotret dan mengarang cerita. Namun apakah ia bisa membuat berita penting dan mengedukasi untuk konsumsi mading?

"Hm enak ya jadi lo. Punya otak lumayan, cantik pula," puji Lia.

"Cantik? Apa hubungannya sama jadi wartawan mading?"

"Ih gue kan lagi muji lo. Bukan tentang wartawan mading." Lia jengkel sebab Senja tak paham akan apa yang ia maksud.

"Ya, kan lo juga cantik, cantikan lo malah. Buktinya si Arif-Arif itu suka sama lo," ujar Senja. Kali ini gantian ia yang memuji Lia.

Setelah mendengar itu Lia berdesir malu. Melihat itu Senja hanya tersenyum. Sangat lucu saat Lia tersipu begitu pipinya berwarna merah delima. Semenjak di dekati Arif, Lia memang berubah menjadi gadis cerewet yang bicaranya hanya tentang Arif. Ia tak henti-hentinya berbicara tentang lelaki itu.

Saat sedang asik-asiknya memakan pesanan mereka, tiba-tiba seseorang datang menimbrung.

"Heh! Bisa out gak?" tanya Oppi yang langsung duduk di sebelah Senja.

Ya, dia Oppi. Oppi Herlina, preman sekolah yang didaulat menjadi ratu bully sekolah tersebut. Sangat disayangkan, sekolah bagus seperti ini ada pengusik di dalamnya.

"Senja, udah aja yuk?" tanya Lia mulai ketakutan.

"Apaan sih. Gak usah Lia. Kita kan belum selesai makan," kata Senja yang sukses membuat Oppi marah besar.

Oppi menggeprakkan meja dan bangkit dari duduknya, seketika mereka menjadi pusat perhatian seisi kantin. Pas sekali kantin sedang ramai-ramainya. Beberapa anak mulai berbisik soal julukan ratu bully sang Oppi Herlina.

"Lo berani sama gue?!" sentak Oppi kepada Senja.

"Iya. Gue berani!" ucap Senja tak mau kalah, ia bangkit dan menatap Oppi tajam.

"Senja.. udah!" Lia mencoba melerai tatapan maut antara Senja dan Oppi.

"Ayo Pi, lawan aja tuh anak songong!" ujar temannya, Teny.

Langit dan teman-temannya pun ikut menonton kejadian itu. Mereka tak menyangka gadis yang melawan Oppi sangatlah berani, ia sepertinya tak tahu apapun soal posisi Oppi saat ini.

Arif dan Langit hanya diam tak berkutik, mereka malah tertarik untuk melihat kelanjutan nasib Senja. Arif, itu Lia di deket Oppi, loh!

"Gila tuh cewek. Punya nyali juga lawan si Oppi," kata Falah. Ia berbicara tanpa mengucap kata kakak di depan nama Oppi. Baginya, itu tak terlalu penting.

"Eh! Kak Oppi." Akhirnya Eri 'kan yang membenarkan.

"Suka-suka gue lah," ucap Falah dengan nada kesalnya.

"Dia berani, itu artinya dia bukan Sesey," batin Langit meyakinkan dirinya sendiri.

Oppi menarik lengan Senja dan menghempaskannya ke lantai. Tak sampai disitu, ia pun mengambil teh hangat milik Senja dan menumpahkannya ke wajah mulus gadis itu. Lia yang melihat begitu kaget dan menutup mulutnya rapat-rapat.

"Itu buat lo yang berani melawan gue!" teriak Oppi sembari menaikkan satu sudut bibirnya.

Kenapa semua orang diam? Apa tak ada diantara mereka yang ingin melawan gadis jahat itu? Senja tak habis pikir, semuanya membisu dan hanya diam di tempatnya masing-masing. Waktu seperti berhenti dan hanya Senja yang bisa bergerak.

Senja pun menatap tajam Oppi. Gadis itu sebenarnya takut, tapi kali ini ia  memberanikan diri. Oppi yang ditatap tajam itu pun tak terima dan langsung berjongkok di hadapan Senja.

"Apa lo? Lo mau tambah atau mau hukuman yang lain?" tanya Oppi.

Senja yang sedari tadi menahan emosi itu pun langsung berlari ke arah toilet. Tak peduli pada pada seantero kantin yang menatapnya. Bahkan orang yang membuatnya jatuh cinta pun tak ia hiraukan demi fokus sampai toilet.

"Senja?" panggil Arkan.

"Ada apa? Siapa yang buat Senja basah kayak gitu?" batin Arkan bertanya-tanya.

Setelah membersihkan wajahnya, Senja pun berjalan ke arah rooftop untuk menenangkan dirinya dari kejadian tadi. Lagi pula seragamnya sedikit basah dan lengket karena teh yang ditumpahkan ke wajahnya tadi.

Senja merasa aneh pada murid-murid itu, mengapa mereka malah menyalahkan orang yang benar dan membenarkan tindakan Oppi?

"Eh lihat! Masih berani dia berkeliaran."

"Masih punya muka dia. Jelas-jelas dipermaluin sama ratu bully tadi."

Padahal sudah jelas Senja adalah korban dan Oppi pelaku. Namun tetap saja yang memiliki wewenang tinggi akan selalu benar.

****

Sementara itu, ponselnya tertinggal di kantin. Oppi yang melihat ponsel Senja itu pun langsung kegirangan. Namun setelah itu ia malah kesal karena notifikasi yang muncul di layar ponsel Senja.

Kak Arkan Calling

Panggilan tak terjawab dari Kak Arkan (5)

Kak Arkan

Kenapa gak diangkat?

Lo kenapa?

Oppi langsung mematikan ponsel Senja dan membawanya ke toilet untuk kemudian direndam di wastafel. Bisa-bisanya Senja berhubungan dengan Arkan, sang most wanted yang juga incaran Oppi. Ini baru perkara yang sebenarnya!

"Lo target gue selanjutnya," batin Oppi.

****

Di rooftop, Senja menikmati angin yang berhembus. Dilihatnya mendung yang kian pekat, mengingatnya pada kejadian kelam. Dimana teman-temannya tak menyukainya, bahkan membullynya. Seketika ia menangis sesegukan memeluk erat lututnya.

"Kenapa mereka jahat? Apa salah gue? Apa itu tujuan gue hidup, hanya untuk dibully? Apa mereka gak tau kalau orang yang mereka bully itu punya banyak masalah? Hiks," batin Senja menangis mengingat itu.

Memang benar, kan? Kenapa harus orang yang tidak mampu atau orang yang punya kekurangan yang selalu di bully? Apalagi Senja adalah mantan anak broken home. Yang memiliki masalah di rumahnya.

Senja semakin menangis.

Tak lama Langit dan tiga temannya datang, karena memang rooftop adalah tempat kedua setelah lapangan belakang yang dijadikan tempat berkumpulnya Langit dan teman-temannya. Jujur Langit sangat mengapresiasi dan bangga pada sikap berani gadis itu. Tapi pasti nyalinya akan menciut juga jika melawan perempuan itu. Sebab Oppi adalah gadis paling ambisius yang pernah ada. Jika dia ingin, maka ia harus mendapatkannya.

"Dia pasti lagi ketakutan sekarang," ucap Arif.

"Ya itu akibat melawan Oppi."

"Ralat! Kak Oppi!" Eri lagi-lagi membenarkan.

"BODO!" bentak Falah dan Arif yang melayangkan jitakan kepada Eri.

Eri hal kecil saja harus dibahas, tidak bisakah diam dan tak perlu menyahut. Karena tidak ada dari mereka yang ingin mendengar ocehanmu.

Langit langsung menghampiri Senja yang sedang menangis sesegukan. Senja mendongak, mengingat Elang yang juga pernah menolongnya dan langsung membawanya. Senja meraih tangan Langit dan langsung memeluk Langit erat. Ketiga orang yang melihat kejadian itu kaget dan menganga tak percaya.

"Walah anget tuh si Langit," ucap Arif.

"Pasti," timpal Falah.

"Gue juga pengen," tambah Eri sambil berjalan pelan, tapi dicegah oleh Arif dan Falah.

Eri adalah jomblo sejak lahir. Ia selalu menginginkan pasangan dalam hidupnya. Namun nampaknya masih belum ada yang cocok dengannya. Atau memang tak ada yang mau dengannya? Mungkin saja.

Terfokus pada lelaki dan seorang gadis yang ada di hadapannya lagi. Jiwa kejombloan Falah dan Eri tengah di uji, sedangkan Arif dia kan sudah memiliki banyak gebetan.

Langit membalas pelukan Senja yang menurutnya sedang menangis ketakutan. Gadis itu sangat mengingatkan sosok sahabatnya yang pernah ia tolong juga.

"Lo sangat mengingatkan gue sama dia," batin Langit.

...****...

...🔱...

Terpopuler

Comments

Jans🍒

Jans🍒

like back ye thorr

2021-08-17

0

🌞nuiinur

🌞nuiinur

🥺🥺🥺🥺🥺

2021-01-11

1

Apriliana Eka Sari

Apriliana Eka Sari

😭😭😭

2020-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 MY PASTINY 2
56 Part 1 : Maba
57 Part 2 : Ada apa dengan Arkan?
58 Part 3 : Orang Tengah
59 Part 4 : Hampir Saja
60 Part 5 : Masih Berlangsung
61 Part 6 : 2 in 1
62 Part 7 : Sepercik Masa Lalu
63 Part 8 : Orang Baru
64 Part 9 : Simbiosis Mutualisme
65 Part 10 : Langit dan Sara
66 Part 11 : Kecewa
67 Part 12 : Sedikit Berubah
68 Part 13 : Langit tidak sama lagi
69 Part 14 : Bukan lagi Senja
70 Part 15 : Senja hilang
71 Part 16 : Senja juga Egois
72 Part 17 : Putus?
73 Part 18 : Senja atau Bulan?
74 CAST!
75 Part 19 : Masih Peduli
76 Part 20 : Risa Tahu Semuanya
77 Part 21 : Bagaimana dengan Senja?
78 Part 22 : Ciuman liar untuk Senja
79 Part 23 : Sekali Lagi
80 Part 24 : Arkan Menyerah?
81 Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
82 Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
83 Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
84 Part 25 : Arkan Kenapa?
85 Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
86 PENTING!
87 Part 26 : Berakhir
88 Part 27 : Tentang Kita
89 Part 28 : Sara, Pelakor!
90 Part 29 : Mulai Sejuk
91 Part 30 : Salah Paham
92 Part 31 : Tamat
93 Bagian Akhir : Spesial Falah & Luna
94 EXTRA PART
95 PROMOSI CERITA
96 TANYA AUTHOR
97 CERITA BARU
98 PENGUMUMAN
99 Rumah Tangga Senja dan Langit
100 Fitnah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
MY PASTINY 2
56
Part 1 : Maba
57
Part 2 : Ada apa dengan Arkan?
58
Part 3 : Orang Tengah
59
Part 4 : Hampir Saja
60
Part 5 : Masih Berlangsung
61
Part 6 : 2 in 1
62
Part 7 : Sepercik Masa Lalu
63
Part 8 : Orang Baru
64
Part 9 : Simbiosis Mutualisme
65
Part 10 : Langit dan Sara
66
Part 11 : Kecewa
67
Part 12 : Sedikit Berubah
68
Part 13 : Langit tidak sama lagi
69
Part 14 : Bukan lagi Senja
70
Part 15 : Senja hilang
71
Part 16 : Senja juga Egois
72
Part 17 : Putus?
73
Part 18 : Senja atau Bulan?
74
CAST!
75
Part 19 : Masih Peduli
76
Part 20 : Risa Tahu Semuanya
77
Part 21 : Bagaimana dengan Senja?
78
Part 22 : Ciuman liar untuk Senja
79
Part 23 : Sekali Lagi
80
Part 24 : Arkan Menyerah?
81
Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
82
Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
83
Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
84
Part 25 : Arkan Kenapa?
85
Part 25 : Gue bisa Nikahin Senja Besok!
86
PENTING!
87
Part 26 : Berakhir
88
Part 27 : Tentang Kita
89
Part 28 : Sara, Pelakor!
90
Part 29 : Mulai Sejuk
91
Part 30 : Salah Paham
92
Part 31 : Tamat
93
Bagian Akhir : Spesial Falah & Luna
94
EXTRA PART
95
PROMOSI CERITA
96
TANYA AUTHOR
97
CERITA BARU
98
PENGUMUMAN
99
Rumah Tangga Senja dan Langit
100
Fitnah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!