Setelah sampai di sekolah(Sekolah Sera hanya berjarak 2 Kilometer dari rumah Sera), Julian memarkir motor ditempat sesuai arahan Sera, murid yang lain pun melihati mereka karena Sera yang selalu datang sendirian tiba-tiba mengajak seorang Cowok tampan serta berseragam sekolah paling elit, para cewek-cewek pun histeris sendiri namun tak berani mendekat,
“Sera, dimana kelasmu??” Julian
“Diatas, ayo,” Sera
Sera menarik kecil lengan jas Julian, dari lapangan parkir depan(Sekolah Sera punya 3 tempat parkir disekeliling sekolah dan sekeliling sekolah juga digunakan tempat parkir, tidak termasuk parkir guru yang dekat ruang kantor guru), Sera berbelok kekanan setelah lorong terbuka, menaiki tangga dan masuk ke lapangan upacara bendera yang terletak diatas, dan kelas Sera terletak paling barat tepat di sebelah utara lapangan upacara bendera(Ruang Kelas Sekolah Sera memiliki bangunan tersendiri tidak seperti sekolah di Kota yang 1 bangunan besar jadi 1 untuk semuanya).
Saat memasuki kelas, Sera melihat sudah ramai, teman-teman Sera pun melihati Julian dan terkejut sendiri melihat Julian,
“Ini kelasku,” Sera
Julian melihat ke sekeliling,
“Ini kelas apa??” Julian
“Kelas 12 Mipa3. Kelasnya berurut, di paling timur Mipa1, sebelahnya Mipa2, Mipa3, di bawahan sedikit ada mipa4, dan ips1, ips2 adalah paling bawah lagi didekat parkiran bawah,” Sera
Julian ber”Oh” ria, teman-teman Sera pun mendekat karena penasaran,
“Sera, siapa ini??” Wardani
“Kenalin, namaku Julian, Adik Kembar Sera,” Julian
"HAH?? ADIK KEMBAR???" Sontak Semuanya terkejut
Krikk... Krikk... Krikk...
"BWAHAHAHAHAHA,"
Beberapa tertawa dan beberapa terbingung,
"Adik kembar???" Wardani
"Kembar darimananya?? Gak mungkin kayak dia punya adik sekeren kamu, walaupun kamu pakai masker, kamu pasti sangat mulus, jangan berbohong," Ujar Juni seperti sindiran
Julian melihat ekspresi Sera yang jelas tak suka pada Juni,
"Darimananya apanya?? Memang kembar itu harus persis wajah beda rambut kayak upin-ipin, kami lahir berbarengan dari rahim yang sama itu saja sudah cukup untuk menjadi saudara kembar. Orang yang melihat orang lain dengan berbeda itu baru darimananya yang teman," Julian sindir balik
Walau kurang paham maksud Julian, dengan jelas Juni sadar jika dia sedang di sindir balik, karena merasa dipermalukan di pertemuan pertama, Juni pun memilih pergi dan tak ada yang mengikuti seperti biasa karena semua sibuk memperhatikan Julian.
“Hai Julian, aku kenalin aku Tya dan ini Ming,” Tya
“Aku Sunarti, teman sebangku Sera,” Sunarti
“Aku Wardani, aku Ketua Kelas disini, lalu ada Yonia, Sumade, dan Wiwik,” Wardani
“Dan panggil aja aku Ode, aku satu-satunya Anggota Osis di Kelas ini,” Ode
“Salam kenal semuanya,” Julian ramah
“Aihh sudahlah, ayo duduk, Sunarti, kau pindah ke belakang sama Juni dulu ya, biar adikku bisa duduk,” Sera
“Okee,” Sunarti
Mereka pun duduk namun masih di kerubungi, Sera duduk di tempatnya yang dipojok dekat tembok, sedangkan Julian disebelahnya pas,
“Julian, kenapa kamu memakai masker??” Sumade
“Iya, buka dong, kami juga pengen liat wajah adiknya Sera,” Wiwik
“Aku hanya buka saat Sera memintaku,” Julian
“Sera, minta Julian buka dong maskernya, kami juga penasaran dengan wajah Julian,” Pinta Wardani yang di tambah dengan teman-teman yang lain
“Ya deh ya deh. Hm, Hei, jangan membuat mereka penasaran, buka aja maskermu,” Sera
“Namaku bukan hei, tapi baiklah, aku akan buka maskerku,” Julian
Julian pun membuka maskernya dan teman-teman Sera bahkan sampai ke cowok terkejut melihat siapa Julian,
"Ke-Ketos J!!!!!!!!" Semua tercengang
Julian tersenyum,
"Kan kalian terkejut," Julian
"Wahhh kamu sungguh Ketos J dari SMA YGS yang elit itu???" Yonia
Julian mengangguk, namun Sera yang kadang kudet tidak mengetahui apapun soal Ketos J maupun Sekolahnya Julian,
"Kenapa kalian begitu girang?? Memang apa bagusnya??" Sera
"EHHH???? Kamu gak tau aku sebagai Ketos J, Sera??" Julian
Sera menggeleng, "Aku biasanya update Cogan Koreaku aja," Sera
Julian menunduk lesu,
"Aku kira aku sudah terkenal melebihi Cowok Korea, ternyata aku masih Siswa biasa," Julian sedih
"Lah Sera, jadi sedih kan Juliannya, kamu sih," Sumade
"Aku kenapa?? Aku kan memang gak tau apapun soal Ketos J, bahkan punya adik yang sebenarnya terkenal pun aku gak tau," Sera
Julian menatap Sera yang terlihat tak peduli, Julian mendekat ke Sera dan mencubit lembut pipi Sera, semua orang terkejut melihat itu,
"Tidak masalah jika kamu gak tau siapa aku, sekarang kan kamu sudah tau," Julian
Julian melihat jam tangannya,
“Udah jam 07.30 lewat, kenapa belum ada guru datang??” Julian
“Sekarang kan lagi Festival Ultah Sekolah makanya hampir 2 minggu kedepan free belajar,” Sera
“Oh, sayang sekali, padahal aku juga ingin belajar dikelas seperti murid biasa,” Keluh Julian
“Memang kamu gak pernah belajar dikelas Jul??” Ming
“Ngak, aku kebiasaan sibuk di luar kota untuk urusan InOs, aku bisa dihitung pakai jari berapa kali masuk kelas, saat ujian baru aku hadir terus, itu juga bisa jadi lewat online atau guru yang mencariku,” Julian
“Guru yang mencarimu untuk ujian??” Yonia
Julian mengangguk, “Yaa, Guru Killer aja sih yang biasanya mencariku,” Julian
“Wahhh Julian memang hebat,” Puji teman-teman Sera
“Hei, bukannya kita harus membuat hiasan?? Kita hanya punya waktu sampai hari Jumat lho,” Sera
“Ah Sera benar. Aku akan mencoba membantu-bantu,” Julian
Mereka pun berpencar dan mulai memotong-motong banyak gabus dan kertas origami, Sera yang tak suka suara gabus pun menutup telinganya dan menjauh sejauh ia bisa.
Namun, tiba-tiba Wardani(Ketua Kelas Sera) terdiam dan berunding bersama para anak laki-laki,
“Kurang nih gabusnya, harus patungan lagi nih,” Wardani
“Oi, aku udah 50 kemarin, masa patungan lagi,” Sera
Teman-teman yang lain pun memberi alasan konyol supaya tak ditagih uang oleh sang Ketua Kelas mereka.
“Hm, aku akan ikut patungan,” Julian tiba-tiba
"Ehh??" Semua bingung
Julian mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang merah,
“Ini,” Julian
“Julian gak usah, kamu kan bukan murid disini, lagipula ini terlalu banyak,” Wardani
“Aku gak ngasih cuma-cuma kok, kalian ambil ini dan buatlah kelas ini menjadi Pemenang, aku akan menganggap itu impas,” Julian
“Kenapa kau percayakan uang sebanyak ini?? Kamu bahkan pertama kali kesini,” Tya
“Karena kalian teman-teman Sera, alasan itu sudah cukup. Jadi ambil ini dan beli juga beberapa furniture, kelas ini terlalu kosong,” Julian
Teman-teman Sera sempat tertegun, bahkan Sera yang sedang menyetel lagu juga terdiam,
“Kalian tunggu apa lagi?? Ambil ini, Sera tak bisa naik motor, dan aku ngak tau harus beli apa, jadi kalian saja yang mengurus semuanya,” Julian
“Hmm, baiklah,” Wardani
Wardani pun mengambil uang itu dan membagi tugas ke teman-teman kelas, Julian yang bosan pun memilih untuk meminjam buku Sera untuk dibaca,
“Sera, kamu kan bawa buku, pinjem dong buat aku baca-baca, aku lagi gabut,” Julian
“Ahh mungkin hanya kau yang gabut tapi malah baca buku,” Sera
“Buku kan gudang ilmu, jadi no problem,” Julian
Sera memberikan bukunya ke Julian,
“Ini salah satu bukuku yang paling tebel,” Sera
Julian melihat lks Sera yang sudah banyak yang robek dan berisi banyak tulisan lope-lope,
"Sera, kamu fotokopi buku??" Julian
"Waktu itu kehabisan lks, jadi aku fotokopi punya Ode," Sera
"Bisa-bisanya Bali yang tempat wisata terkenal, tapi bisa kehabisan lks, Pemerintah memang tidak berguna," Ujar Julian sambil mengacak rambutnya
Sera menatap rambut Julian yang berantakan, Sera berdiri dan merapikan rambutnya Julian dengan tangannya,
"Memangnya kenapa?? Kamu seakan yang mengeluarkan uang untuk buku-buku," Sera
"Memang aku yang menginvestasikannya, aku membujuk Sekolahku untuk memberikan dana ke Pemerintah untuk mendukung semua SMA dan SMK di seluruh Bali karena aku tau kamu ada di Bali walau aku gak tau di daerah mana kamu, karena itu secara besar-besaran aku menggunakan hak Ketos InOsku supaya Sekolah SMA di Bali itu maju. Tapi Pemerintah malah korupsi, sungguh menyebalkan, kalau tau gini aku akan menanganinya sendiri sekalian mencarimu," Julian
"Hm kasihan sekali," Sera datar
Julian membaca LKS Sera sekilas,
"Ugh, aku terlalu belajar yang dalam, pelajaran dasar seperti ini terlalu aneh untukku, kayak belajar ulang lagi," Julian
Sera sempat bingung sendiri dengan Julian yang bagaikan bara api ditengah salju. Beberapa saat kemudian, Julian terlalu bosan hingga tertidur disebelah Sera karena tak diberi pekerjaan apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments